Anda di halaman 1dari 12

ALYA AZKIA SYIFA / BK2C

2100001117

PSIK. KEPRIBADIAN

PRA - UTS

PERTANYAAN

1. Jawablah soal dibawah ini dengan analisis atau uraian yang dapat dipahami
a) Terangkan dinamika perkembangan kepribadian dari waktu ke waktu (mulai
jaman pra ilmiah hingga sekarang.
b) Apakah Kepribadian? Apa perbedaannya dengan perilaku, dan character??
Bagaimana membedakan dan membentuknya. Jelaskan
c) Bagaiamana atau dengan cara apa untuk mengetahui kepribadian seseorang,
d) Apa pentingnya guru BK mempelajari psikologi kepribadian
e) Jika ada anak dibesarkan dalam lingkungan tidak kondusif, tetapi anak tersebut
tetap tumbuh menjadi pribadi yang matang. Mengapa bisa demikian?
2. Dengan cara apa saudara mengetahui kepribadian seseorang??
3. Saat musibah pandemic covid 19 datang dalam waktu yang relative lama, reaksi
setiap orang sangat berbeda. Ada yang resilience, regulasi emosi serta copingnya
bagus dan menerima keadaan dengan ikhlas sementara ada yang stress, frustrasi
depressi bahkan bunuh diri. Menagapa bisa demikian?? Jelaskan dengan referensi
atau jurnal seprti di atas.
4. Sebutkan dan terangkan tentang gangguan kepribadian beserta penyebanya (Empat
saja)
5. Mempelajari psikologi kepribadian akan dapat digunakan untuk mendefinisikan,
mengidentifikasi, mendiskripsi dan memprediksi serta melakukan evaluasi. Coba
jelaskan satu demi satu apa maksudnya
6. Apa kaitan budaya dengan kepribadian seseorang, jelaskan
7. Pilih satu gangguan kepribadian dan terangkan ciri, penyebab dan treatmennya
JAWABAN

1. a.) Usaha-usaha untuk menyusun teori dalam psikologi kepribadian sebenarnya telah
lama dilakukan dan hasilnya masih jauh dari memadai nilai ilmiahnya, atau disebut
juga usaha yang masih bersifat prailmiah. Namun ada juga yang nilai ilmiahnya
sudah lebih memadai.

Usaha yang bersifat pra ilmiah

1. Chirologi atau ilmu gurat-gurat tangan Dasar pemikiran pengetahuan ini ialah
kenyataan bahwa gurat-gurat tangan orang itu tidak ada yang sama satu sama lain.
Perbedaan dan sifat khusus gurat tangan mencerminkan perbedaan serta sifat-sifat
khas orangnya.

2. Astrologi atau ilmu perbintangan

Dasar pemikiran pengetahuan ini ialah adanya pengaruh kosmis terhadap manusia.
Kelahiran seseorang berhubungan dengan posisi tertentu terhadap benda angkasa
yang mengandung perbedaan serta sifat khas orangnya.

3. Grafologi atau ilmu tentang tulisan

Sebagian besar pendapat menyatakan bahwa pengetahuan ini berasal dari abad XIX
yaitu systeme de graphologie hasil karya Abbe Michon, yang kemudian dilanjutkan
dan disempurnakan oleh Crepiauk Jamin dalam A, B, C de la graphologie. Dasar
pemikiran graphology ialah segala gerakan yang dilakukan oleh manusia itu
merupakan ekspresi dari kehidupan jiwanya. Jadi tulisan sebagai hasil gerakan
tangan merupakan bentuk ekspresi kehidupan jiwa yang kemudian dianalisis dan
dikenali kepribadian penulisnya.

4. Psyisiognomi atau ilmu tentang wajah

Dasar pengetahuan untuk mengusahakan pengetahuan ini keyakinan bahwa ada


hubungan antara keadaan wajah dan kepribadian. Wajah dapat dipergunakan untuk
membuat interpretasi mengenai apa yang terkandung dalam jiwa, seperti wajah yang
bulat menandakan orangnya sabar, lembut dan tenang, sedangkan wajah yang bulat
panjang orangnya lincah, banyak cakap, periang dan

sebagainya.
5. Phrenologi atau ilmu tentang tengkorak

Pengetahuan ini bermaksud memahami kepribadian atas dasar keadaan


tengkoraknya. Dasar pemikirannya ialah tiap-tiap fungsi atau kecakapan itu masing-
masing mempunyai pusatnya di otak. Jadi kecakapan atau sifat seseorang dapat
dilihat dari tonjolan-tonjolan atau besarnya tengkorak.

6. Onychologi atau ilmu tentang kuku

Kuku di ujung jari mempunyai hubungan yang erat dengan susunan syaraf, sehingga
warna dan bentuk kuku dapat digunakan sebagai landasan untuk mengenal
kepribadian orangnya.Usaha yang lebih tinggi nilainya (ilmiah)

Sumber : Artikel dari UIN Surabaya http://digilib.uinsby.ac.id/6252/3/Isi.pdf

b.) Kepribadian (Atkinson dkk. (2002) :  segala bentuk pola pikiran, emosi, dan
perilaku yang berbeda dan merupakan karakteristik yang menentukan gaya personal
individu dan mempengaruhi interaksinya dengan lingkungan .
referensi berdasarkan isi PPT Ibu Alif Mualifah
perbedaan kepribadian dengan karakter menurut Naftalia Kusumawardhani ,
karakter adalah perilaku seseorang yang relatif permanen Ketika berinteraksi dengan
lingkungan yang di landasi dengan pengetahuan tentang moral ,jadi bagaimana
seseorang mempertanggungjawabkan hidupnya pada tuhan , sedangka kepribadian
ialah sejumlah karakteristik sifat yang muncul dalam perilaku tanpa adanya
penilaian moral. Kepribadian dan karakter seseorang adalah hasil interaksi antara
diri orang itu , pengalaman hidup dan lingkungan sekitarnya oleh karena itu
kepribadian bisa berubah dan karakter individu bisa di bentuk
Faktor-faktor pembentuk kepribadian
Adanya perbedaan kepribadian setiap individu misalnya, jujur, bertanggung jawab,
dan disiplin sangatlah bergantung pada faktor-faktor yang
memengaruhinya.kepribadian terbentuk, berkembang, dan berubah seiring dengan
proses sosialisasi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :1) Faktor
Biologis,beberapa pendapat menyatakan bahwa bawaan biologis berpengaruh
terhadap pembentukan kepribadian 2) Faktor Geografis, Keadaan lingkungan fisik
(iklim, topografi,sumber daya alam) dan lingkungan sosial tertentu dapat
mempengaruhi kepribadian individu atau kelompok karena manusia harus
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.3) Faktor Faktor Kebudayaan 4)
pengalaman Kelompok.5) Pengalaman Unik (Unique Experince).
Faktor faktor pembentuk karakter
Ada dua faktor yang memengaruhi pembantukan karakter, yaitu bawaan dari dalam
diri anak dan pandangan anak terhadap dunia yang dimilikinya, seperti pengetahuan,
pengalaman, prinsip-prinsip moral yang diterima, bimbingan, pengarahan dan
interaksi (hubungan) orangtua-anak.
referensi : google scholar 2 Menit Membaca Kepribadian dan Karakter Orang Lain
oleh Asti Musman
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=vIk5EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA2&dq=perbedaan+kepribadian+d
an+karakter&ots=BHNpkx-
zu3&sig=AerXExDnYV0xjgiJjD8BSu5Kpag&redir_esc=y#v=onepage&q=perbeda
an%20kepribadian%20dan%20karakter&f=false

Jurnal pembentukan kepribadian anak melalui pendidikan karakter sebagai wujud


integritas membangun jati diri anak oleh Fitriyah prodi pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan STKIP PGRI SEMARANG

c.) cara untuk mengetahui kepribadian seseorang umumnya seseorang harus


melakukan konsultasi langsung ke psikolog dengan melakukan pengisian quisioner
yang disediakan akan tetapi ada cara lain untuk mengetahui kepribadian seseorang
yang pertama ada Observasi Direct , observasi direct berbeda dengan observasi biasa
, observasi direct memiliki sasarn khusus sedangkan observasi biasa mengamati
seluruh tingkah laku subjek. Observasi langsung memilih situasi tertentu, yaitu saat
dapat diperkirakan munculnya indikator dari ciri-ciri yang hendak diteliti, sedangkan
observasi biasa mungkin tidak merencanakan untuk memilih waktu . Observasi
langsung diadakan dalam situasi terkontrol, dapat diulang atau dapat dibuat
replikasinya. Misalnya, pada saat berpidato, sibuk bekerja, dan sebagainya. Ada tiga
tipe metode dalam observasi langsung yaitu :
1) Time Sampling Method Dalam time sampling method, tiap-tiap subjek diselidiki
pada periode waktu tertentu. Hal yang diobservasi mungkin sekadar muncul
tidaknya respons, atau aspek tertentu.
2) Incident Sampling Method Dalam incident sampling method, sampling dipilih
dari berbagai tingkah laku dalam berbagai situasi. Laporan observasinya mungkin
berupa catatan-catatan dari Ibu tentang anaknya , Dalam pencatatan tersebut halhal
yang menjadi perhatian adalah tentang intensitasnya, lamanya, juga tentang efekefek
berikut setelah respons.

Yang kedua ada Metode Buku Harian Terkontrol , Metode ini dilakukan dengan cara
mencatat dalam buku harian tentang tingkah laku yang khusus hendak diselidiki oleh
yang bersangkutan sendiri. Misalnya mengadakan observasi sendiri pada waktu
sedang marah. Syarat penggunaan metode ini, antara lain, bahwa peneliti adalah
orang dewasa yang cukup intelligent

Yang ketiga ada Metode Tes Proyektif , Cara lain untuk mengatur atau menilai
kepribadian adalah dengan menggunakan tes proyektif. Orang yang dinilai akan
memprediksikan dirinya melalui gambar atau halhal lain yang dilakukannya. kita
dapat menganalisis hasil fantasinya untuk mengukur cara dia merasa dan berpikir.
Jika melakukan kegiatan yang bebas, orang cenderung menunjukkan dirinya,
memantulkan (proyeksi) kepribadiannya untuk melakukan tugas yang kreatif. Jenis
yang termasuk tes proyektif adalah:
1) Tes Rorschach
2) Tes Apersepsi Tematik (Thematic Apperception Test/TAT)

referensi google scholar Artikel kepribadian Atlet dan non Atlet oleh Setiawan
http://journal.upgris.ac.id/index.php/jendelaolahraga/article/viewFile/1289/1116

google scholar Jurnal Penerapan Metode Forward Chaining Pada Sistem Pakar
Untuk Mengetahui Kepribadian Seseorang oleh Ranti Eka Putri, Kriscilla Molly ,
Yanti Yusman
https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/INTECOM/article/view/1332

d.) guru BK sangat penting dalam memahami psikologi Kepribadian , yaitu supaya
seorang guru dapat mengetahui mengenai tentang kepribadian dari seseorang dan
dapat digunakan dalam penelitian dan penyelesaian masalah yang sedang dihadapi
oleh seorang guru bk dalam menyelesaikan sebuah kasus yang berhubungan dengan
tingkah laku manusia.
referensi Buku Psikologi Pendidikan Oleh Dr. Pupu Saeful Rahmat, M.Pd.

e. ) Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar anak, baik stimulus
internal ataupun eksternal, baik secara fisiologis, psikologis maupun sosio-kultural
(Soemanto, 1987) anak bisa tumbuh dengan baik karena adanya pendidikan karakter
dari orangtua yang berperan penting , dengan adanya pengembangan potensi –
potensi dari dirinya anak dapat memiliki kepribadian yang baik , lalu dengan
orangtua yang mengajarkan perilaku positif terhadap anaknya , orangtua yang
menciptakan lingkungan sosial yang kondusif untuk belajar menjadi pribadi yang
jujur dan kreatif , orangtua yang selalu mengajarkan tata krama dan cara berbahasa
yang baik dapat juga menjadikan seorang anak memiliki perilaku yang baik
Adapun tiga poin penting yang menjadi penyebab terbentuknya karakter dalam diri
anak , ketiga poin ini saling berhubungan antara satu sama lain yaitu pengetahuan
moral, perasaan moral dan perilaku moral .
referensi Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak
Usia Dini , peran lingkungan sosial terhadap pembentukan karakter anak usia dini di
jogja green school oleh Shofiyatuz Zahroh dan Na’imah

2. cara untuk mengetahui kepribadian seseorang Untuk mengetahui tipe kepribadian


seseorang dengan cara melakukan questioner yang disediakan untuk mengetahui
kepribadiannya.
Metode Tes Proyektif , Cara lain untuk mengatur atau menilai kepribadian adalah
dengan menggunakan tes proyektif. Orang yang dinilai akan memprediksikan
dirinya melalui gambar atau halhal lain yang dilakukannya. kita dapat menganalisis
hasil fantasinya untuk mengukur cara dia merasa dan berpikir.
referensi google scholar Artikel kepribadian Atlet dan non Atlet oleh Setiawan
http://journal.upgris.ac.id/index.php/jendelaolahraga/article/viewFile/1289/1116

3. covid-19 yang terjadi dalam waktu yang cukup lama bahkan hingga saat ini yang
menyebabkan banyak orang mengalami kecemasan yang dapat membuat orang
tersebut stress frustasi bahkan sampai bunuh diri , Perasaan yang tidak menentu
tersebut pada umumnya tidak menyenangkan yang nantinya akan menimbulkan
atau disertai perubahan fisiologis dan psikologis. Pandemi adalah wabah yang
berjangkit serentak dimana-mana. Sementara taylor (2019) menjelaskan pandemi
penyakit dapat mempengaruhi psikologis orang luas dan massif,
masyarakat mulai memikirkan informasi tentang sehat dan sakit, perubahan
emosi( cemas) dan perilaku social
Di karenakan adanya pembatasan social (social distancing) dan bahkan Lockdown
para masyarakat mulai terdampak karena ekonomi semakin sulit sehingga
mengakibatkan timbulnya rasa cemas dan stress yang menyebabkan seseorang bisa
sampai bunuh diri , Indonesia merupakan negera berkembang, maka masalah
kemiskinan merupakan masalah yang penting dan pokok dalam upaya
pembangunannya. Keberagaman pandangan tentang kemiskinan menunjukkan
bahwa kemiskina merupakan fenomena multi dimensi. Angka kemiskinan memiliki
pengaruh signifikan terhadap total kasus covid19. Salah satu alasan hal ini terjadi
adalah bahwa individu dan populasi miskin tidak memiliki akses ke layanan
Kesehatan, Beberapa dinamika psikologi pandemic covid-19 yang menjadi perhatian
dalam perspektif psikologi sosial, yaitu perubahan emosi dan perilaku, pengelolahan
informasi dan bias kognisi, serta pengaruh sosial dan konformitas. Perilaku sosial
manusia berubah drastis akibat penyesuaian terhadap pandemi covid-19

referensi Artikel Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Penurunan Kesejahteraan


Masyarakat Kota Pontianak oleh Erni Panca Kurniasih
jurnal Kesehatan Analisis Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kecemasan
Masyarakat :Literature R eview oleh Irda Sari

4. Pertama, Gangguan Kepribadian Paranoid (Paranoid Personality Disorders) adalah


pola kepribadian yang didominasi oleh ketidak-percayaan dan kecurigaan terhadap
orang lain disertai rasa dengki. Orang yang mengalami gangguan ini sering cepat
marah, sulit diajak bergaul, dan bereaksi terhadap frustrasi dengan gerakan “balas
dendam”. Dan gangguan ini lebih umum dialami oleh kaum pria serta tidak jelas
penyebabnya.

Kedua, Gangguan Kepribadian Skizoid (Schizoid Personality Disorders) adalah pola


kepribadian yang didominasi oleh pemisahan diri dari pergaulan sosial dan
menyempitnya ekspresi emosional Orang yang mengalamai gangguan ini tidak
hanya tidak bisa bergaul bahkan jarang memberikan respon terhadap orang lain.
Misalnya ia acuh tak acuh terhadap pujian dan jarang memberi isyarat timbal balik
feedback seperti tersenyum atau anggukan. Gangguan ini bisa kita lihat pada awal
kehidupannya, dan biasanya dibarengi oleh ketakutan, menghindari persaingan.

Ketiga, gangguan kepribadian schizotipal (Schizotipal Personality Disorders) adalah


pola kepribadian yang didominasi oleh rasa tidak nyaman dalam hubungan dengan
orang lain, penyimpangan pola pikir (cognitive)atau persepsi dan perilaku yang
eksentrik (aneh).Orang yang memiliki gangguan ini memiliki kepercayaan-
kepercayaan yang aneh, (misalnya ia berpikir bahwa ia adalah ahli nujum atau
memiliki telepati jiwa), secara sosial aneh dan terisolasi atau memperlihatkan
tingkah laku eksentrik atau khas (misalnya ia berbicara kepada dirinya sendiri atau
memiliki tata cara atau tingkah laku motor yang aneh) dan tidak memberi perhatian
sedikitpun terhadap penampilannya, (memiliki ilusi-ilusi).

Keempat, Gangguan Kepribadian Perbatasan (Borderline Personality Disorders)


adalah pola kepribadian yang didominasi oleh ketidak-stabilan dalam hubungan
pergaulan sosial, citra diri (self-image), alam perasaan (affects) dan tindakan yang
tiada terduga serta menyolok (marked impulsitivy). Ketidak stabilan tingkah laku
kelihatan dalam tingkah laku impulsive, dalam seks, makan, menyalahgunakan obat
zat-zat dan merusak diri sendiri, seperti bunuh diri. Gangguan kepribadian
borderline berada di perbatasan antara gangguan neurotik dan psikotik dengan
gejalagejala afek, mood, tingkah laku dan self-image yang sangat tidak stabil.
Individu dengan gangguan kepribadian ini moodnya selalu berubah-ubah.

referensi Jurnal mengenal gangguan kepribadian serta penanganan oleh Muhammad


Ripli, fakultas dakwah dan komunikasi IAIN Mataram

5. Mendefinisikan ialah kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri


utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas penjelasan para ahli tentang psikologi
kepribadian seperti pendapat Atkinson ialah pola perilaku dan cara berfikir yang
khas yang menentukan penyesuaian diri individu terhadap lingkungan, kepribadian
mencakup kepribadian umum yang dapat diamati oleh orang lain dan kepribadian
dari pikiran dan pengalaman yang jarang diungkapkan.
Mengidentifikasi yang dimaksud ialah kegiatan yang mencari, menemukan,
mengumpulkan, meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari
“kebutuhan” lapangan seperti ilmu psikologi kepribadian juga mempelajari cara
mengidentifikasi orang yang mengalami penyimpangan kepribadian. Penyimpangan
kepribadian biasanya ditandai dengan kelainan mental kronis yang memengaruhi
pemikiran, perilaku, hingga hubungan interpersonal seseorang hingga dalam taraf
yang serius.

Mendiskripsikan yang dimaksud ialah pemaparan atau penggambaran dengan kata-


kata secara jelas dan rinci misalnya konsep dan lingkup psikologi kepribadian yaitu
Sebuah teori kepribadian diharapkan mampu memberikan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan sekitar apa, bagaimana dan mengapa tentang tingkah laku manusia. Oleh
karena itu, menurut Pervin (1993), sebuah teori kepribadian yang lengkap biasanya
memiliki dimensi-dimensi sebagai berikut:

1. Pembahasan tentang struktur, yaitu aspek-aspek kepribadian yang bersifat relatif


stabil dan menetap serta yang merupakanunsur-unsur pembentuk kepribadian

2. Pembahasan tentang proses, yaitu konsep-konsep tentang motivasi untuk


menjelaskan dinamika perilaku atau kepribadian

3. Pembahasan tentang pertumbuhan dan perkembangan yaitu aneka perubahan pada


struktur sejak masa bayi sampai mencapai kematangan, perubahan-perubahan pada
proses yang menyertainya serta berbagai faktor yang menentukannya

4. Pembahasan tetang psikopatologis, yaitu hakikat gangguan kepribadian atau


tingkah laku beserta asal-usul atau perkembangannya .

5. Pembahasan tentang perubahan tingkah laku, yaitu bagaimana tingkah laku, bisa
dimodifikasi atau diubah.

Memprediksi ialah meramal atau memperkirakan yang dimaksud psikologi


kepribadian adalah disiplin ilmu yang yang dapat menyumbangkan berbagai manfaat
dalam kehidupan manusia, antara lain memprediksi perilaku seseorang berdasarkan
karakteristik yang ditunjukkannya
Evaluasi ialah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu
kegiatan tertentu telah dicapai. Teori kepribadian bisa dievaluasi berdasarkan kriteria
- kriteria tertentu, yaitu :

1. Verifiabilitas.

Kriteria verifiabilitas menekankan bahwa teori kepribadian haruslah bertumpu pada


konsep - konsep yang jelas, didefenisikan secara eksplisit dan memiliki kaitan yang
logis satu sama lain, yang memungkinkan teori kepribadian ini bisa diverifikasi
(diperiksa) oleh para peneliti lain.

2. Nilai Heuristik.

Kriteria ini mengevaluasi sampai sejauh mana suatu teori kepribadian dapat secara
langsung mengundang penelitian.

3. Konsistensi Internal.

Kriteria ini menekankan bahwa suatu teori kepribadian janganlah mengandung


pertentangan didalamnya, serta teori kepribadian tersebut bisa menerangkan tingkah
laku secara konsisten.

4. Kehematan.

Kriteria kehematan menekankan bahwa teori kepribadian harus disusun berdasarkan


konsep yang sesedikit mungkin, jadi, teori kepribadian dianggap lemah apabila
menggunakan konsep yang terlalun banyak.

5. Keluasan.

Kriteria keluasan (comprehensiveness) ini menunjuk kepada bentangan dan


keanekaragaman fenomena yang bisa diliput oleh suatu teori kepribadian. Semakin
luas suatu teori kepribadian, maka akan semakin banyak pula fenomena atau dasar-
dasar tingkah laku yang diungkapkannya.

6. Signifikansi Fungsi.

Kriteria yang terakhir ini menekankan bahwa teori kepribadian itu bisa dievaluasi
dalam rangka kegunaannya membantu oranng-orang dalam memahami tingkah laku
manusia sehari-hari.

referensi Eprints.umg.ac.id.> landasan teori bab 2.1 karakteristik kepribadian


Buku psikologi kepribadian ditulis oleh Seto Mulyadi, Warda Lisa, Astri Nur
Kurniawati

6. Kaitan budaya dengan kepribadian seseorang , Lehman, Chiu, dan Schaller


(2004) menjelaskan bahwa budaya mempengaruhi proses-proses psikologis
seseorang. Hal ini terjadi karena perbedaan dalam budaya dapat membuat tujuan
individu yang berbeda, menggunakan metode dan sumber daya yang berbeda untuk
mewujudkan tujuan, dan memahami makna dan nilai yang berbeda pada mereka
(Kim, Yang, & Hwang, 2006). Sehingga, dapat dikatakan bahwa budaya merupakan
variabel melekat yang dicirikan sebagai karakteristik identik individu untuk
membentuk pola psikologis yang berbeda antara dirinya dengan individu lain, antara
satu kelompok dengan kelompok lain.

Budaya berhubungan dengan perbedaan orientasi kognisi (Nisbett dkk., 2001),


karena budaya mempengaruhi proses berfikir individu dan kepribadiannya . Secara
kognitif, individu dalam konteks budaya memiliki perbedaan cara berpikir, beberapa
faktor dikemukakan oleh Nisbett dkk. (2001) adalah perhatian, kontrol pikiran,
kepribadian, eksplanasi, prediksi, kategori pikiran, logika, dan dialetika. Perbedaan
ini merupakan aspek penting dalam membangun konsep budaya dalam pengukuran
psikologis.

Setiap budaya memiliki definisi tersendiri tentang kepribadian. Dalam litelatur


psikologi Amerika umumnya kepribadian dipertimbangkan sebagai karakter
perilaku, karakter kognitif dan predisposisi yang relatif abadi. Definisi lain
menyatakan bahwa kepribadian adalah serangkaian karakteristik pemikiran,
perasaan dan perilaku yang berbeda antara tiap individu dan cenderung konsisten
dalam setiap waktu dan kondisi. Ada dua aspek dalam definisi ini adalah:
kekhususan (distinctive) serta stabilitas/konsistensi (stability/consistency.)

J.W.M. Whiting dan I.L. Child (1953) mengemukakan bahwa praktik pendidikan
anak bersumber pada adat kebiasaan pokok masyarakat yang berhubungan dengan
pangan, tempat berteduh, dan perlindungan yang pada gilirannya menghasilkan
kepribadian tertentu pada orang dewasa. Dalam hal ini, korelasi antara keduanya
tidak membuktikan yang mana sebab dan yang manaakibat.
Eksistensi hubungan erat, kalau bukan hubungan kausal, antara praktik pendidikan
anak dan kepribadian, ditambah dengan adanya perbedaan-perbedaan dalam
praktikpendidikan anak antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain,
menyebabkan perlunya dilakukan sejumlah usahauntuk menentukan karakteristik
kelompok menurut jenis-jenis kepribadian tertentu. Berdasarkan pemikiran empiris
dapat diharapkan bahwa kepribadian yang ideal untuk kebudayaan yang satu
mungkin tidak begitu cocok untuk kebudayaan yang lain. Jadi kepribadian dan
kebudayaan saling berhubungan erat dalam membentuk kepribadian individu.

referensi Jurnal volume 16 no 1 February 2004 hal 10-15, pewarisan budaya dan
kepribadian oleh khodiran

Buku Psikologi Lintas Budaya oleh Dina Haja Ristianti

7. Gangguan Kepribadian Skizoid (Schizoid Personality Disorders) adalah pola


kepribadian yang didominasi oleh pemisahan diri dari pergaulan sosial dan
menyempitnya ekspresi emosional Orang yang mengalamai gangguan ini tidak
hanya tidak bisa bergaul bahkan jarang memberikan respon terhadap orang lain.
Misalnya ia acuh tak acuh terhadap pujian dan jarang memberi isyarat timbal balik
feedback seperti tersenyum atau anggukan. Gangguan ini bisa kita lihat pada awal
kehidupannya, dan biasanya dibarengi oleh ketakutan, menghindari persaingan.

treatment yang dapat diberikan yaitu :

a) Psikoterapi. Dalam lingkungan terapi kelompok, pasien gangguan kepribadian


skizoid mungkin diam untuk jangka waktu yang lama, namun suatu waktu mereka
akan ikut terlibat. Pasien harus dilindungi dari serangan agresif anggota kelompok
lain mengingat kecenderungan mereka akan ketenangan. Dengan berjalannya waktu,
anggota kelompok menjadi penting bagi pasien skizoid dan dapat memberikan
kontak sosial.

b) Farmakoterapi. Dengan antipsikotik dosis kecil, antidepresi dan psikostimulan


dapat digunakan dan efektif pada beberapa pasien.

referensi Jurnal mengenal gangguan kepribadian serta penanganan oleh Muhammad


Ripli, fakultas dakwah dan komunikasi oleh IAIN Mataram

Anda mungkin juga menyukai