dilloputra91@gmail.com
Mengingat kembali tentang Kepribadian
Konsep kepribadian memang sulit dijelaskan, tetapi
pandangan dasar yang bisa menjelaskan kepribadian dapat
dilihat dari dua sisi, yakni bahwa orang cenderung konsisten di
satu sisi, memiliki trait (sifat) dan pola perilaku menetap, dan di
sisi lain tiap individu memiliki perbedaan, sehingga terhadap
stimulus yang sama, dua atau tiga orang akan mereaksi
berbeda dan di sinilah konsep kepribadian berperan.
Allport, tokoh Psikologi
individu menyebutkan bahwa
kepribadian adalah organisasi
dinamik dalam diri individu
atas sistem-sistem psikofisis
yang menentukan
penyesuaian dirinya yang
khas pada lingkungannya.
(Hall & Lindzey, 1993).
Sudut pandang psikodinamika
menyebutkan bahwa
kepribadian merupakan suatu
pola emosi, pikiran dan
perilaku yang bertahan dan
berbeda yang menjelaskan
cara seseorang beradaptasi
dengan dunia (King,2010).
Berdasarkan beberapa definisi kepribadian yang
ada, para ahli sepakat mengenai beberapa hal,
yaitu
(a) Definisi kepribadian menekankan pentingnya
individualitas atau perbedaan pada tiap orang.
(b) Sebagian besar definisi menggambarkan
kepribadian sebagai semacam struktur
hipotetik, misalnya perilaku tampak adalah hasil
dari organisasi atau struktur;
(c) Sebagian besar definisi menekankan perhatian
pada pentingnya melihat kepribadian dalam
sudut pandang sejarah dan perkembangan
kehidupan;
(d) Sebagian besar definisi melihat kepribadian
sebagai perwakilan karakteristik seseorang
yang merupakan perilaku konsisten (Hjelle &
Ziegler, 1992).
Selain istilah kepribadian, muncul juga
dijumpai juga istilah watak dan
temperamen. Allport banyak
membahas tentang hal ini. Ia
mengatakan meskipun kepribadian
dan watak (karakter) sering
dipertukarkan penggunaannya, namun
dikatakan bahwa secara tradisional
kata watak mengisyaratkan norma
tingkah laku tertentu atas dasar
penilaian individu dan perilakunya
Istilah temperamen juga
Penggambaran watak, memiliki arti berbeda meskipun
kata “baik” dan “buruk” sering dicampur aduk.
Temperamen biasanya
sering dipakai. Lebih lanjut menunjuk pada disposisi yang
dikatakan bahwa watak sangat erat hubungannya
adalah kepribadian yang dengan faktor biologis atau
dievaluasi, sedangkan fisiologis, oleh karenanya
sedikit sekali mengalami
kepribadian adalah watak perubahan dalam
yang didevaluasi. perkembangannya (Hall &
Lindzey, 1993).
Berkaitan dengan nama
inventori atau tes
kepribadian,
penggunaan “trait‟,
“state” atau “type”
sudah sangat lazim, dan
untuk mengingat
kembali ketiga istilah
tersebut
Struktur neuropsikis yang
memiliki kapasitas untuk
menjadikan banyak stimulus
ekuivalen (mempunyai
Traits atau Sifat nilai/makna/ukuran yang
sama) secara fungsional , dan
(dari sudut memulai serta membimbing
pandang Allport) bentuk-bentuk tingkah laku
adaptif dan ekspresif yang
ekuivalen, yang konsisten dari
segi maknanya (Hall &
Lindzey, 1993).
States
Sifatnya temporer atau tergantung
pada kurun waktu tertentu. Jika pada
waktu mengisi skala jawabannya jauh
berbeda dengan saat mengisi skala
yang sama pada waktu yang lain,
kemungkinan simptom yang nampak
pada awalnya sifatnya hanya
sementara. Dapat juga ketika mengisi
skala tertentu hasilnya tidak konten
kepribadian seseorang yang
menggambarkan cara individu berfikir,
atau berperilaku.
Tes Kepribadian