Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR

TES PSIKOLOGI
(Pertemuan 2)

Oleh:
Diana Vidya Fakhriyani
dianavidya@iainmadura.ac.id
PEMBAHASAN

Konsep Dasar Tes Psikologi

q Tes, Pengukuran, Penilaian & Evaluasi


q Sejarah Tes Psikologi
q Pengertian Tes Psikologi
q Karakteristik Tes Psikologi
q Kegunaan Tes Psikologi
q Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Tes
q Kelebihan & Keterbatasan Tes Psikologi
Tes, Pengukuran, Penilaian & Evaluasi
Tes
Suatu prosedur standar untuk
Penilaian
membuat sampel perilaku &
menggambarkannya dengan Assesment) à proses
kategori-kategori / skor-skor. mengumpulkan informasi tentang
Selain itu, sebagian besar tes seseorang dan menggunakannya
juga memiliki norma atau untuk menarik kesimpulan ttg
standar sebagai cara agar karakteristik orang tsb. dan
hasilnya dapat digunakan untuk memprediksi perilakunya.
memprediksi perilaku lain yang Asesmen melibatkan pemberian
lebih penting (Gregory, 2011). tes, namun lebih komprehensif &
Tes merupakan salah satu cara dapat mencakup observasi,
untuk mendapatkan informasi wawancara & sumber informasi
tentang TL / hasil belajar siswa lainnya (Robert 2009)
(Elliott, 1999)

Pengukuran Evaluasi
Measurement à Kegiatan Proses mengambil keputusan
membandingkan hasil pengamatan berdasarkan hasil-hasil
dengan suatu kriteria atau ukuran penilaian (Permendikbud 2014)
(Permendikbud 2014)
Sejarah Tes Psikologi

q Bentuk Dasar Tes


Ø 2200 SM, Kaisar Cina memerintahkan para pejabat
untuk diuji setiap 3 thn untuk menentukan kelayakan
atas suatu jabatan. Tahun 1370, sistem ujian Cina yang
menekankan paada ajaran-ajaran klasik konfusius.
Ø Fisiognomi, membaca karakter moral dari ciri-ciri fisik,
misalnya wajah dll (Aristoteles , 384-322 SM; Johan
Lavater, 1741-1801 di Jerman pada akhir abad 18);
Frenologi, mengetahui sifat-sifat individu melalui
tonjolan-tonjolan tengkorak (tokoh berkebangsaan
JermanFranz Joseph Gall, 1758-1828; Johan
Spurzheim, 1776-1832 yang juga menyebarkan di
Amerika Serikat & Inggris Raya); Psikograf, mesin yg
menghasilkan deskripsi kepribadian individu yg
berbentuk spt helm (Henry C. Lavery, 1931)
q Perkembangan tes psikologi sejak abad 19
Ø Esquirol, (1772-1840):
• Mempublikasikan ‘Mental Retardation’ (MR) berdasarkan macam
& tingkat gangguannya. Mulai bekerja di institusi yang perawatan
penderita gangguan mental.
• Menemukan adanya perbedaan tingkat gangguan
• Mulai dibuat kriteria baku untuk mengenali dan klasifikasi kasus
• Merupakan orang pertama yang mengklasifikasikan tingkat
gangguan mental
• Ia menemukan bahwa kemampuan verbal berhubungan dengan
tingkat inteligensi
Ø Seguin (1812 – 1880), Mempelopori pemberian pelatihan bagi orang
dengan MR; memberi perhatian pada aspek diskriminasi sensoris dan
pengembangan kendali motorik pada anak.
Dasar ini kemudian menjadi dasar dari tes inteligensi non-verbal Binet.
q Masa Awal Tes di Amerika Serikat
Ø Di akhir abad 19 muncul experiment psikologis yang
menemukan pentingnya kontrol terhadap pelaksanaan
experimen Wundt (1879) Galton (1884) Cattell (1890)
Ø 1884, Francis Galton mengadministrasikan test battery
pertama untuk ribuan orang di International Health Exhibit
Ø 1890, James McKeen Cattel menggunakan istilah tes
mental
Ø 1895, Kraepelin menciptakan tes operasi aritmatika
sederhana, yang berfungsi untuk mengukur dampak
latihan, memori, kerentanan terhadap kelelahan dan
penurunan perhatian.
Ø 1897, Ebbinghaus mengembangkan tes aritmatic, memory
span, dan sentence completion
Ø 1904, Charles Spearman melakukan penelitian & pengembangan tes bakat.
Ø 1905, Binet & Simon menyiapkan test pertama, saat perang dunia 1
Amerika memerlukan cara cepat merekrut prajurit. Direvisi pada tahun
1908, 1911, dan 1916 (Stanford-Binet)
Ø 1916, Lewis Terman merevisi alat tes Binet dan Simon maka lahirlah
Stanford-Binet
Ø 1917, dikembangkan Test Clasical dibawah pengarahan R,M. Yerkes dan
Arthur S Otis. Dinamai Army Alpha dan Army Beta, untuk merekrut
sukarelawan perang dunia pertama.
Ø 1919, Robert Woodworth menciptakan Personal Data Sheet, alat tes
kepribadian yang pertama
Ø 1920, Herman Rorschach menemukan Rorschach Inkblot
Ø 1921, Psychological Corporation, peneliti utama dari alat-alat tes psikologi
didirikan oleh Cattell, Thorndike dan Woodworth
Ø 1923, Berkembangnya SAT (Scholastic Aptitude Test) oleh Bingham dan
teman-temannya dan dikembangkan kembali oleh Spearman, Thurstone,
Kelly.
Ø 1927, Edisi Pertama Strong Vocational Interest Blank (SVIB)
Ø 1931, muncul Bernreuter Personality Inventory untuk mengukur 4 dimensi
kepribadian, serta adanya pengembangan dari MMPI
Ø 1935, Morgan & Henry Murray, TAT (Thematic Apperception Test)
Ø 1936, John C. Raven mengembangkan RPM (Ravens Progressive Matrices)
(SPM, CPM (1938), APM)
Ø 1938, Richard Pauli mengembangkan tes Pauli yang merupakan bentuk
pengembangan dari Kraepelin
Ø 1939, Weschler Bellevue Intelegence Scale diterbitkan
Ø 1942, MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) diterbitkan
Ø 1947, Rothwell Miller Interest Blank (RMIB) pertama kali disusun oleh
Rothwell Miller dengan 9 kategori pekerjaan
Ø 1948, HTP
Ø 1949, Weschler Intelegence Scale untuk anak-anak diterbitkan (WISC), dan
direvisi pada tahun 1974 (WISC-R)
Ø 1949, pertamakali diterbitkan CFIT oleh Raymond B. Cattel. Diadopsi &
kembangkan oleh Univeristas Indonesia pada tahun 1975
Ø 1955, terbitnya WAIS. Selanjutnya di Indonesia dikembangkan TIDI
Ø 1958, Allen L. Edwards menyusun EPPS (Edwards Personal Preference
Schedule)
Ø 1958, tes RMIB diperluas menjadi 12 kategori oleh Kenneth Miller
Ø 1989, WPPS (Wechsler Preeschool & Primary Scale of Intelligence-Revised)
Pengertian Tes Psikologi

Prosedur dalam asesmen karakteristik


psikologi dari sampel tingkah laku
testee, selanjutnya diskor dan
dievaluasi dg prosedur yg terstandar
(Cohen & Swerdilk, 2009)

Suatu pengukuran yang objektif dan


terstandar terhadap sampel dari suatu
perilaku. Tujuan dari tes psikologi
sendiri adalah untuk mengukur
perbedaan antar individu atau juga
mengukur reaksi individu yang sama
pada situasi yang berbeda (Anastasi &
Urbina, 2016)
Karakteristik Tes Psikologi
(Gregory, 2011)

1. Prosedur standard. 4. Norma atau standar.


karakteristik penting dari setiap tes Ringkasan hasil tes untuk suatu
psikologi. Suatu tes dikatakan bersifat kelompok besar & mewakili
standard apabila prosedur-prosedur subyek. Kelompok norma ini
pelaksanaannya seragam antara satu disebut sampel standarisasi
penguji dengan penguji lainnya. (wakil dari populasi).

5. Bersifat prediktif. Sejauh


2. Terdapat sampel perilaku mana tes dapat menjadi indikator
yang akan dievaluasi. dari perilaku yg relatif luas &
signifikan (Gregory, 2011)
3. Skor atau kategori. Tes mengukur perbedaan-perbedaan
Tes psikologi merangkum kin individual yang menyangkut sifat atau
erja dlm angka2 atau karakteristik yang secara samar ada dalam
klasifikasi (kategorisasi). suatu kata, karena tujuan tes adalah
untuk memperkirakan jumlah sifat atau
karakteristik yang dimiliki seseorang.
Kegunaan Tes Psikologi

Tes psikologi sebagai salah satu metode dari


psikodiagnostik yg mempunyai tujuan untuk mengadakan
klasifikasi, deskripsi, interpretasi dan prediksi.
Tes psikologi bertujuan & memiliki kegunaan dalam:
1. Pendidikan, 3. Klinis, berhubungan
menyangkut masalah dengan individu yang
intelegensi, minat dan mengalami gangguan-
bakat, kesukaran gangguan psikis, baik
belajar dll. yang ringan maupun
yang berat.
2. Perkembangan Anak,
menyangkut hambatan- 4. Industri, berhubungan
hambatan perkembangan dengan seleksi
baik psikis maupun karyawan, evaluasi dan
sosial. promosi.
Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Tes

q Cara pelaksanaan;
q Karakteristik penguji (mis: penguji bersifat
dingin, tergesa-gesa atau tidak berkemampuan);
q Konteks tes;
q Latar belakang budaya serta riwayat
pengalaman yang berbeda-beda dan juga para
penyandang cacat adalah keprihatinan yang
luas dalam testing standar);
q Motivasi dan pengalaman peserta tes
(pengalaman peserta sebelumnya dalam
mengikuti tes) serta metode pemberian skor;
q Penyalahgunaan tes.
Kelebihan & Keterbatasan Tes Psikologi

ü Atribut psikologis dalam tes dpt ü Tidak ada pendekatan tunggal dalam
pengukuran (Perbedaan teori juga dapat
dideskripsikan dgn jelas & tepat menyebabkan perbedaan objek ukur)
ü Dalam pendekatan tes, ilmuwan ü TL manusia, tidak terbatas. (permasalahan
mengikuti tata pikir & tata kerja pengambilan sampel perilaku)
ü Pengaruh fisik saat pelaksanaan testing
yg tertib, konsisten, dan terbuka. ü Reaksi testee terhadap situasi testing
Hal tsb diperlukan untuk ü Adanya unsur eror dalam pengukuran
memajukan ilmu pengetahuan. (misalnya: permasalahan konsistensi dan
ketepatan pengukuran).
ü Analisis tes dilakukan secara ü Keterbatasan instrumen tes (alat tes “X”,
sistematis (statistik), yang dlm meskipun dapat mengidentifikasi
ilmu pengetahuan diakui kemungkinan keberhasilan akademik, tetapi
tidak dapat mengetahui indikasi motivasi
sebagai metode yg sangat kuat individu untuk mencapai sukses)
ü Pendekatan kuantitatif itu ü Satuan dalam pengukuran (Permasalahan
memungkinkan ilmuan membuat interpretasi hasil pengukuran)
ü Hubungan dengan konstrak lain (Hasil
prediksi, sehingga derajad pengukuran dikaitkan dengan fenomena lain
komunikabilitasnya mjd tinggi yang dapat diamati)

Kelebihan Keterbatasan
Sekian
Semoga Bermanfaat !

Anda mungkin juga menyukai