Anda di halaman 1dari 23

Asesment Psikologi

OLeh: A. Retnoriani, M.Si

Pengantar:
Asesment: prosedur yang digunakan oleh
sekelompok psikolog dan psikiater
untuk menseleksi orang2 yang
memenuhi persyaratan untuk
mendapat tugas “cloak and dagger”
yang penting untuk perang (E. Lowell
Kelley)
Asesmen: Prosedur untuk membuat evaluasi yang
berarti membuat diferensiasi antara sejumlah
manusia yang berkaitan dengan tiap ciri atau
sifat dimana seseorang dapat dinilai (Suprapti
S. Markam)

Asesmen: kegiatan mengenali, mengerti dan


memahami orang lain dengan menggunakan
metode2 ilmiah untuk digunakan dalam
keperluan seleksi, konseling, bimbingan dan
penelitian (Vernon)
Psikodiagnostik:
Arti sempit: Menyimpulkan adanya gangguan
berdasarkan gejala psikis yang terlihat
(dikaitkan dengan penggunaan tes)

Arti luas: Semua usaha untuk mengungkapkan


struktur psikis seseorang melalui metoda2
yang tersedia (tidak dikaitkan ada tidaknya
gangguan jiwa dan tidak membatasi
dengan penggunaan tes), Levy
Psikodiagnostik
 Keseluruhan cara, metoda & teknik untuk
menentukan ciri atau struktur psikis dari
individu atau kelompok individu (Stern,
1937)
 Teknik khusus dlm metoda psikologi utk
mengungkap sifat & luasnya kerusakan
psikis (Kisker, 1972)
Psikodiagnostik
 Kegiatan deskripsi yg bertujuan untuk
meletakkan dasar bagi peramalan
tingkah laku pasien dalam berbagai
situasi. Tujuan ini dicapai dengan
menggunakan pendekatan
psikodiagnostik yg khusus (Levy, 1963)
Psikodiagnostik merupakan istilah dari
Herman Rooschah tahun 1921 tentang
eksperimennya terhadap penderita
gangguan jiwa dan subyek normal
dengan metode bercak tinta

Psikologi diferensial: Mempelajari


perbedaan2 dalam fungsi psikis
manusia. Dilatari oleh
Karakterologi dan psikonostik.
Psikonostik terdiri dari fisiognomi, prenologi,
grafologi.
Psikonostik terdiri dari:

• FIsiognomi: usaha mengkaitkan sifat


manusia dgn raut wajah tokoh: Lavater
• Kraniologi: usaha mencari hub antara
bentuk kepala dgn sifat2 manusia
• Grafologi: mencari hub antara tulisan yg
menggambarkan gerakan tangan &
tekanan tulisan dgn sifat2 manusia
Psikologi diferensial menjadi spesialistik
tersendiri: mis: psi kepribadian, psi
inteligensi, psi proyeksi, psi lintas budaya,
psi pendidikan.

Metode dalam psi diferensial:


1.Introspektif/retrospektif
2.Ekstrospektif/observasi
3.Eksperimen
4.Pengumpulan data/angket
Metode asesmen:
1. Tes perilaku: merupakan sampel perilaku
yang digunakan untuk menilai perilaku
seseorang, bukan satu2nya cara dan bukan
pula hanya sebagai alat bantu. Kita harus
mengetahui apa yang ingin dilihat,
bagaimana melihat hal ini dan baru
menentukan perlu tidaknya tes dan tes apa
yang terbaik.
Kritik konstruktif tentang tes

Tes yang digunakan oleh orang-orang yang


kompetensinya kurang (tidak adanya
pengawasan/supervisi yang intensif,
adanya kelemahan2 pribadi/personal
inadequat, dilakukan analisis secara
gegabah/wild) sehingga menghasilkan
laporan yang sifatnya “samar-samar”,
dirumuskannya diagnosis secara tidak
logis dalam formulasinya
Brown (1997)

Untuk menjadi ahli psikodiagnostik, perlu


dilakukan latihan analisis dan interpretasi
kasus secara buta (blind diagnosis) artinya
tanpa mengetahui anamnesis klien kecuali
jenis kelamin, umur dan pekerjaan
sehingga dengan proses inference oleh
psikolog dibuat gambaran kepribadian
secara psikodinamik yang bersifat spesifik.
Schafer (1954) menyatakan; tester yang
tidak diberi kewenangan:

1. Hanya melihat kelemahan/tanda2


patologis klien, tidak dapat melihat sisi
positifnya.
2. Tidak dapat melihat hal2 yang lemah
pada diri klien
3. Memiliki identitas yang ragu-ragu
4. Terhambat dalam hubungan sosialnya
Pengertian tes:
• Mencoba, menguji (SA Muchtar)
• Pemeriksaan, percobaan mis: kecerdasan,
bakat (Achmad Ramali)
• Alat/prosedur yg sistematis & obyektif
untuk memperoleh data2 atau
keterangan2 yg diinginkan ttg seseorang
dg cara yg boleh dikatakan tepat/cepat
(Amir Daien Indrakusuma)
Tes

Merupakan salah satu cara untuk sampai


pada penilaian terhadap seseorang, bukan
satu2 nya cara dan bukan pula hanya
sebagai alat bantu. Kita harus mengetahui
apa yang ingin dilihat, bagaimana melihat
hal ini, dan baru menentukan apakah
perlu tes atau tidak, dan kalau perlu tes
apa yang terbaik
Tes

• Metode untuk mengambil contoh perilaku


seseorang dalam situasi yang standar

• Tes menstruktur atau membatasi interaksi


interpersonal, terutama dalam kasus tes
kelompok dan klien cenderung memiliki
sikap yg berbeda (dibanding wawancara)
Keunggulan tes

• Informasinya dapat diperoleh dgn cepat


• Lebih menghemat waktu
• Dapat digunakan sbg dasar untuk
membandingkan orang-orang dan mencek
performa secara sistematis
• Dapat digunakan untuk pengembangan
statistik dan penelitian
• Serentetan pertanyaan atau latihan atau
alat lain yg digunakan untuk mengukur
ketrampilan, pengetahuan, intelligensi,
kemampuan, bakat yg dimiliki
individu/kelompok (Websters Collegiate)
• Alat ukur yg obyektif dan dibakukan atas
sampel perilaku tertentu dan
terstandardisasi (Anne Anastasi)
Pembagian tes

• Menurut fungsinya
1. Speed test
2. Power test
3. General survey tes
4. Diagnostik test
• Menurut strukturnya

1. Tes lisan
2. Tes essay/subyektif
3. Tes bentuk obyektif yg telah
terstandardisasikan
4. Tes bentuk obyektif buatan guru
Syarat-syarat tes yang baik

• Valid
• Reliabel
• Mampu untuk membandingkan
• Obyektif
• Praktis
Menurut obyek yang diselidiki

• Tes pengamatan
• Tes pendengaran
• Tes ingatan
• Tes perhatian
• Tes kepribadian
• Tes inteligensi
• Tes bakat, dll
Menurut banyaknya testee

• Tes individual (perseorangan)


• Tes kelompok (kolektif)

Menurut cara menjawabnya


• Tes Verbal
• Tes Performance (peraga)
Tujuan assesmen klinis

• Pengambilan keputusan
• Pembentukan gambaran atau model kerja
• Pengecekan hipotesis

Anda mungkin juga menyukai