Anda di halaman 1dari 19

Ach. Irfan Muzni, M.

Psi
 American Psychological Association’s
(APA) Clinical Section :
Suatu wujud psikologi terapan yang
bermaksud memahami kapasitas
perilaku dan karakteristik individu yang
dilaksanakan melalui metode
pengukuran, analisis, serta pemberian
saran dan rekomendasi, agar individu
mampu melakukan penyesuaian diri
secara patut.
 Memiliki orientasi ilmiah-profesional. Yaitu,
berupa penggunaan metode ilmu dan
kaidah psikologi, dalam pemberian bantuan
terhadap individu yang menderita masalah-
masalah psikologis melalui intervensi dan
evaluasi psikologis.
 Menampilkan kompetensi psikolog, karena
psikolog klinis terlatih dalam menggunakan
petunjuk dan pengetahuan psikologi dalam
kerja profesionalnya.
 Menampilkan kompetensi klinikus/klinisi,
karena berusaha memahami orang lain
dalam kompleksitas alamiah dan
transformasi adaptif secara terus menerus
atau berkelanjutan.
 Ilmiah, karena menggunakan metode ilmiah
untuk mencapai presisi dan objektivitas
dalam cara kerja profesionalnya dengan
tetap melakukan validasi untuk setiap
individu yang ditanganinya.
 Profesional, karena
lebih
menyumbangkan pelayanan
kemanusiaan yang penting bagi
individual, kelompok sosial, dan
komunitas untuk memecahkan masalah
psikososial dan meningkatkan kualitas
hidup.
a. Titik Pandang Dasar Klinis
 Tugas yang dihadapi psikolog klinis :
Memahami masalah-masalah yang dihadapi
pasien dan cara pasien menyelesaikan atau
berusaha untuk menyelesaikan maslah-
masalah itu. Jika cara penyelesaiannya tepat,
disebut sebagai penyesuaian yang baik.
Kalau tidak tepat, mengindikasikan adanya
ketidaksesuaian, maladaptif, atau
psikopatologi. Bagi Psikolog klinis,
perbedaan antara normal dan abnormal
hanya memiliki arti yang tidak signifikan.
b. Aspek-aspek Kepribadian
Tiga aspek yang umumnya perlu dipahami
untuk tujuan teoritis studi klinis.
1. Motivasi
• Kebutuhan psikologis yang telah memiliki corak dan
arah yang ada dalam diri individu yang harus
dipenuhi agar seimbang.
2. Kapasitas
• Karakteristik individu yang adjustif (telah
menyesuaikan), termasuk kapasitas intelektual untuk
mencapai tujuan-tujuannya sendiri dan untuk
memenuhi tuntutan yang dikehendaki oleh
lingkungannya.
3. Pengendalian (control)
Proses yang dilakukan individu ketika
menggunakan kapasitasnya dan
mengekang motivasi dorongannya ke
dalam saluran yang berguna bagi
penyesuaian dirinya, yang secara sosial
dapat diterima.
 Pengendalian berlebih, Overcontrol atau
represi
 Pengendalian lemah, Undercontrol atau
overexpressiveness
 Pengendalian tentative, Tentative control
atau anxiety (Cemas)
 Pengendalian terganggu, Inadequate
 Pengendalian ideal, pengendalian yang
melahirkan penyesuaian yang tepat
1. Terapi dan modifikasi tingkah laku
4 bentuk umum
• Membangun relasi yang murni yang bersifat
memelihara hubungan antara terapis dan klien atau
pasien.
• Membantu klien melakukan eksplorasi diri secara
psikologis
• Terapis dan klien bekerja sebagai tim yang
bertujuan memecahkan masalah psikologis klien
dan mempertinggi fungsi personalnya.
• Membangun sikap dan mengajarkan kepada klien
menanggulangi stress dan mengendalikan
kehidupannya secara otonom dan efektif.
 Beberapa
pendekatan dengan berbagai
macam fokus :
• Psikoanalisis ; memecahkan konflik personal yang
tidak disadari
• Client Centered ; membantu menerima diri klien
• Eksistensial ; memperoleh kehidupan yang
bermakna
• Kognitif ; rekonstruksi pemikiran yang salah
• Behavioral ; mengajarkan keterampilan untuk
meniru (mengatasi) situasi dan mengembangkan
tingkah laku yang efektif
2. Asesmen
Proses yang digunakan untuk mengamati
dan mengevaluasi masalah sosial dan
psikologis klien, menyangkut
keterbatasan dan kapabilitasnya.
Memberikan dasar ilmiah untuk
mengevaluasi terapi dan membentuk
teori-teori tentang fungsi atau disfungsi
manusia.
3. Pengajaran dan supervisi
Bertindak sebagai pengajar untuk
berbagai siswa baik dalam pengajaran
formal maupun informal
4. Konsultasi
Membantu orang agar dapat menerima
konsultasi dan mengerjakan pekerjaan
mereka sehingga diperoleh kepuasan
yang lebih besar dan efektif.
5. Administrasi
Mencakup usaha bimbingan dan
pengawasan dari sekelompok individu
untuk mencapai beberapa tujuan umum
melalui penggunaan keterampilan,
merencanakan, mengorganisasikan,
mengumpulkan sumber, mengarahkan
dan mengontrol.
6. Penelitian
Dikerjakan dalam berbagai macam
bentuk riset investigasi, mengkaji
efektifitas berbagai pendekatan terapi
atau konsultasi, penyebab dan akibat
dari suatu disfungsi psikologis, dan
akurasi prosedur asesmen yang
berbeda.
Tempat penerapan :
1. Pusat kesehatan mental masyarakat
Sebagai terapis, penilai, pengajar,
supervisor, administrasi, dan peneliti
2. Rumah sakit jiwa
Menyusun setting terapi dan memberikan
terapi secara individual maupun kelompok
Program pelatihan bagi berbagai anggota
dan staff rumah sakit
3. Praktek privat
4. Rumah sakit umum
Mengembangkan penelitian serta program
tritmen dalam lingkup kesehatan psikologis
5. Pusat pelayanan residential untuk anak dan
remaja
Menciptakan iklim sosial yang dapat
memberikan dukungan emosional seperti
keluarga, praktek keterampilan akademik
dan sosial, serta mendorong klien untuk
menyelesaikan permasalahannya.
6. Perguruan tinggi
7. Sistem sekolah
Menerapkan prinsip-prinsip psikologi
untuk mengembangkan motivasi belajar,
lingkungan belajar yang kondusif
8. Penjara, pengadilan, departemen
kepolisian
Asesmen, konseling, mengembangkan
program rehabilitasi, mengembangkan
keterampilan tahanan, saksi ahli.
9. Pemerintah dan industri
Program evaluasi, pengembangan
organisasi, latihan keterampilan manajemen
dan membantu organisasi berfungsi secara
produktif dan manusiawi

Anda mungkin juga menyukai