04
Modul ke:
Fakultas
PSIKOLOGI
Program Studi
PSIKOLOGI
Daftar Referensi
1. Anastasi, A., Urbina.(1999). Psychological testing. 7th
edition. Macmilllan Publishing Co.
2. Kaplan, R. M., Saccuzo, D. P. (1989). Psychological testing.
California: Brooks/ Cole Pub. Co.
3. Elmira, N., Sumintardja. (1991). Pengantar
psikodiagnostika. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Universitas Padjajaran: Fakultas Psikologi.
4. Fudyartanta, Ki.(2005). Pengantar psikodiagnostik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
1. Pengertian Psikodiagnostik
Psikodiagnostik :
Salah satu cara dalam bidang psikologi yang menjadi
alat bantu utama untuk mencari pengertian tentang
tingkah laku manusia.
Memahami tingkah laku manusia dalam kondisinya
yang normal maupun abnormal bukanlah suatu
pekerjaan yang mudah.
Dibutuhkan seperangkat persyaratan teoritik,
metodik dan keterampilan teknik pemeriksaan
psikologik sebelum seseorang menjadi seorang
psikolog.
Psikodiagnostik muncul pertama kali sebagai istilah
ketika Herman Rorschach menampilkan sebagai metoda
Psychodiagnostik pada tahun 1921(kemudian terkenal
sebagai tes Rorschach).
Metode ini berkembang dalam bidang klinis (Psikiatri)
sehingga psikodiagnostik pada saat itu diartikan sebagai
suatu metoda untuk menilai adanya kelainan-kelainan
psikis pada seorang pasien mental
Sejalan dengan perkembangan psikologi dan aplikasi yang
makin luas psikodiagnostik tidak hanya menilai kelainan
psikis tetapi memuat diagnose psikodiagnostik tentang
gambaran mengenai kepribadian seseorang.
Menurut James Drever (1971) dalam A
dictionary of psychology : psikodiagnostik
suatu media bantu melalui pengamatan
(observasi) atas tingkah laku atau gerak gerik
dan konstitusi tubuh seseorang untuk memberi
penilaian atas diri individu (karakteristik
individu).
Media bantu ini tidak hanya terbatas pada metode
pengamatan saja tetapi meluas dengan apa yang
kemudian dikenal sebagai psikotes.