Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

PRAKTEK KULIAH LAPANGAN/PKL

Oleh : Kuncoro Jati

NPM : 1731080107

PRODI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
2019
Halaman Pengesahan

Laporan PKL (Praktek Kuliah Lapangan)


Telah diujikan pada tanggal 20 September 2019

Dosen Pembimbing,

Khoiriya Ulfah, MA

Mengesahkan
Ketua Prodi Psikologi Islam,

Abd. Qohar, M.Si


NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. Atas segala limpahan Rahmat serta Hidayah-
Nya, sehingga kita masih dalam keadaan sehat. Laporan Praktek Kuliah Lapangan /
PKL ini disusun dengan tujuan untuk menjelaskan atau memaparkan pengetahuan
yang kami peroleh, baik dari jurnal maupun sumber-sumber yang lain.

Harapan kami semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca dan dapat dipergunakan sebagai salah satu informasi,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, bila ada
kesalahan tulisan atau kata-kata di dalam laporan ini, kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Oleh karena itu, kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Sehingga kami
bisa memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga tersusun dengan lebih baik.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Berbicara mengenai psikologi mungkin tidak semua orang mengerti makna
dari psikologi, walaupun tau bukan berarti memahami. Banyak masyarakat yang
masih asing dengan kata psikologi, padahal kehadiran ilmu psikologi sudah lama
adanya. Secara etimologi psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche yang
artinya jiwa dan logos yang artinya kata. Dalam arti bebas psikologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental
itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada
manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan
proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. Secara
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa psikologi sebagai studi ilmiah mengenai
proses prilaku dan proses-proses mental.
Menurut wundt (1981) psikologi itu merupakan ilmu tentang kesadaran
manusia (the science of human consciousness). Para ahli psikologi akan
mempelajari proses-proses elementer dari kesadaran manusia itu. Dari batasan ini
dapat dikemukakan bahwa keadaan jiwa direfleksikan dalam kesadaran manusia.
Unsur kesadaran merupakan hal yang dipelajari dalam psikologi itu. Sedangkan
menurut Watson (1919) Psikologi merupakan bagian dari ilmu yang menekankan
perilaku manusia, perbuatan dan ucapannya baik yang dipelajari maupun yang
tidak sebagai pokok masalah.
Di samping itu Woodworth dan marquis digunakan aktivitas-aktivitas.
Namun keduanya baik kesadaran maupun aktivitas-aktivitas, hal tersebut
menggambarkan tentang refleksi dari kehidupan kejiwaan. Ruang lingkup
psikologi itu ada berbagai macam ada psikologi perkembangan, psikologi sosial,
psikologi kepribadian, psikologi klinis, psikologi pendidikan, psikologi industri
dan organisasi, psikologi gender dan lain lain. Tetapi di dalam PKL atau praktik
kuliah lapangan ini yang akan dibahas dan di praktikan adalah psikologi
pendidikan, psikologi klinis, psikologi industri dan organisasi, psikologi
kewirausahaan, psikologi lintas budaya, psikologi gender,
PKL atau praktik kuliah lapangan merupakan suatu kegiatan perkuliahan
tetapi pelaksanaanya di luar kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi
fenomena yang terjadi dilapangan. Praktik kuliah lapangan yang dilaksanakan
oleh mahasiswa angkatan 2016 dan 2017 di tahun 2019 ini, dilaksanakan di
beberapa lokasi yaitu Bali, Malang, dan Yogyakarta.
Praktik kerja lapangan (PKL) dilaksanakan atas dasar sebagai bentuk
pelatihan dan memberikan pengajaran kepada mahasiswa Psikologi untuk melihat
secara langsung kondisi yang terjadi dilapangan secara relevan sesuai dengan
minat nya masing-masing. Selain hal itu PKL juga bertujuan untuk memberikan
bekal ilmu kepada mahasiswa agar dapat bersaing dalam dunia kerja ketika sudah
mendaptkan gelar sebagai Sarjana Psikologi. PKL juga sebagai ajang untuk
mengasah keilmuan Psikologi agar mahasiswa dapat mengimplementasikan
keilmuan Psikologi yang telag diperoleh mahasiswa sejak pertama kali
mempelajari keilmuan Psikologi.
Dalam kegiatan PKL ini mahasiswa melaksanakan wawancara dan observasi
di Bali, Malang, dan Yogyakarta, dengan tujuan mempelajari tentang kultur
budaya, kewirausahaan, dan pendidikan diluar lampung. Selain itu mahasiswa
juga mendapatkan materi kuliah di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berupa
kuliah umum mengenai psikologi kontemporer (kekinian), serta mengunjungi
RSJ Grhasia yang ada di Yogyakarta.

B. Tujuan Dan Manfaat


Adapun tujuan dari PKL ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kultur budaya yang ada di Bali.
2. Untuk mengetahui pendidikan yang ada di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
3. Untuk mengetahui secara mendalam mengenai objek wisata di Bali.
4. Untuk mempelajari bagaimana bersosialisasi langsung dengan karyawan dan pasien yang
ada di Rumah Sakit Jiwa Grhasia di Yogjakarta.

Dari tujuan didakannya PKL ini, maka ada beberapa manfaat yang diharapkan
dalam PKL ini, sebagai berikut:
1. Keilmuan
diharapkan dapat menambah perkembangan ilmu dibidang psikologi tentang
pengembangan wawasan mengenai pendidikan, kultur budaya, kewirausahaan dan objek
wisata yang ada diluar Lampung. Sehingga mampu memberikan konstribusi bagi disiplin
keilmuan psikologi.
2. Peneliti
a. Setelah melaksanakan PKL ini, peneliti dapat menambah wawasan mengenai
pendidikan, kultur budaya, kewiraushaan, dan objek wisata yang ada di luar Lampung.
b. Setelah melaksanakan PKL ini, Mahasiswa dapat termotivasi untuk lebih baik lagi
dalam proses belajar.

C. Metode PKL (Praktik Kuliah Lapangan)


Metode yang digunakan dalam PKL ini adalah wawancara dan observasi.
1. Wawancara, metode ini dilakukan oleh peneliti dengan cara wawancara dengan jenis semi
terstruktur yaitu dengan mengembangkan pertanyaan guna memperjelas tujuan dari
wawancara tersebut.
2. Observasi, metode ini dilakukan dengan cara menyusun catatan lapangan, mendeskripsikan
data, analisis dan pemaknaan, serta melaporkan proses pengumpulan data untuk menentukan
objektivitas penelitian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Rumah Sakit Jiwa


Rumah sakit jiwa adalah rumah sakit yang khusus untuk perawatan gangguan
mental serius. Rumah sakit jiwa bervariasi dalam tujuan dan metodenya.
Beberapa rumah sakit mungkin mengkhususkan hanya dalam jangka pendek atau
terapi rawat jalan untuk pasien beresiko rendah. Biasanya pasien diberi obat
penenang, dan diberikan aktivitas sehari-hari seperti olah raga, membaca dan
rekreasi.
Di rumah sakit yang saya kunjungi yaitu saya bertemu dengan \ pasien-
pasien skizofrenia. Skizofrenia merupakan penyakit kronis, kompleks, dan
heterogen yang mempengaruhisebagian besar fungsi dari aspek psikologis,
dampak yang berat akibat individu dengan skizofrenia dapat menghancurkan
aspek kekeluargaan, peranan dalam lingkup sosial, dan ketergantungannya
terhadap obat antipsikotik sebagai faktor utama dalam mencegah terjadinya
kekambuhan dan munculnya gejala-gejela yang ada pada pasien (Juruena, 2011).
Skizofrenia merupakan salah satu kelompok dari gangguan psikotik, yang
mempunyai karakteristik gejala positif dan negatif. Gejala positif pada individu
dengan skizofrenia diantaranya, (1) Delusi atau waham, suatu keyakinan yang
tidak rasional, (2) halusinasi atau pengalaman panca indera tanpa ransangan
(stimulus), (3) kekacauan alam pikir, pembicaraan yang tidak dapat diikuti
alurnya, (4) gaduh, gelisa, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif, berbicara
dengan afek berlebih, (5) perasaan curiga berlebih, (6) menyimpan rasa
permusuhan. Sedangkan gejala negatif dapat terlihat dari adanya, (1) alam
perasaan (affect) “tumpul” dan “mendatar”, (2) menarik diri dari lingkuangan
sosial atau mengasingkan diri (withdrawn), (3) minim kontak emosional dengan
orang lain,sukar diajak bicara dan pendiam, (4) pasif dan apatis, (5) tidak
memiliki minat dan dorongan (avolition) (Hawari, 2011).
Pada PKL ini, rumah sakit yang dikunjungi adalah Rumah Sakit Jiwa
Grhasia Yogyakarta.
1. Profil Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta
Nama : Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogjakarta
Pemilik RSJ : Pemda DIY
Kepala RSJ : dr. Akhmad Akhadi Syamsudhuha, M.P.H
Tahun Berdiri : 2012
Alamat : Jl. Kaliurang Km. 17, Yogyakarta 55582
Telepon : (0274) 895143, 895297
Faximile : (0274) 895142
Kelas Rumah Sakit : RS Khusus Jiwa Kelas A
Jumlah Tempat Tidur : 243 TT
Status Kepemilikan : Milik Pemda DIY
Luas Bangunan/Lahan : 23236,71 m2 m2/ 56.390 m2
Kode Nasional RS : 34.04.022
Email : grhasiamentalhospital@jogjaprov.go.id
Website : grhasia.jogjaprov.go.id

2. Visi, Misi, dan Moto Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta

Visi
“menjadi pusat pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA paripurna yang
berkualitas dan beretika”.

Misi
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA paripurna.
2. Mewujudkan Rumah Sakit sebagai pusat pembelajaran, penelitian dan
pengembangan kesehatan jiwa dan NAPZA.
3. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan menjamin keselamatan pasien.
4. Mewujudkan pelayanan yang beretika dan mencerminkan budaya masyarakat
DIY.
Moto
Motto RSJ Grhasia adalah “Melayani Dengan SENYUM”
S : Siap
E : Empati
N : Nalar
Y : Yakin
U : Upayakan pelanggan diperhatikan
M : Mengucapkan terima kasih
3. Sejarah Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta :
a. Sejarah singkat Rumah Sakit Jiwa Grhasia
Sebelum diresmikan menjadi Rumah Sakit Jiwa Grhasia, sejak masa berdirinya
sebagai Koloni Orang Sakit Jiwa (KOSJ) pada tahun 1938, RS Grhasia telah melewati
masa dengan periode yang sangat panjang yaitu masa perjuangan (periode 1938-1945),
masa perintisan (periode 1945-1989) dan masa pengembangan (1989-sekarang).
b. Masa perjuangan (periode 1938-1945)
Pada awal berdirinya, yaitu pada tahun 1938 berupa rumah perawatan atau Koloni
Orang Sakit Jiwa (KOSJ) Lalijiwo, di bawah pengawasan rumah sakit jiwa pusat
keramat magelang dengan status kepemilikan kasultanan ngayogyakarta hadiningrat.
Pada saat itu, KOSJ Lalijiwo telah merawat pasien sebanyak 60 orang, yang terdiri dari
bangsa indonesia dan tionghoa saja. Perawatan bersifat kuratif / pengobatan saja dengan
pelayanan rawat inap yang masih bersifat custodial (tertutup dan isolatif) serta terapi
masih sangat terbatas.
c. Masa perintisan (periode 1945-1989)
Sejak tahun 60-an Rumah Sakit Lali Jiwo tidak lagi dibawah pengawasan RSJ
Magelang tetapi mendapat bantuan dari fakultas kedokteram UGM Yogyakarta.
Dalam perkembangan selanjutnya KOSJ Lali Jiwo tidak hanya sebagai rumah
perawatan saja tetapi sekaligus sebagai tempat pengobatan di bawah pengawasan FK
UGM, sehingga KOSJ Lali Jiwo menjadi lebih dikenal dengan sebutan Rumah Sakit
Jiwa (RSJ) Lali Jiwo pakem dengan kapasitas tempat tidur 100 buah, jumlah tenaga 60
orang yang terdiri dari 2 orang perawat jiwa, 1 orang penjenang kesehatan (PK) jiwa
dan sisanya adalah penjaga orang sakit (POS).
d. Masa pengembangan (periode 1989-sekarang)
Pada tahun 1989 bersamaan dengan perubahan kelas rumah sakit dari tipe B ke tipe A
oleh pemerintah provinsi DIY istilah/ nama rumah sakit jiwa lali jiwo dihilangkan
sehingga menjadi Rumah Sakit jiwa Daerah (RSJD) Provinsi DIY. Lalu di tahun 2003
diselenggarakan sayembara kepada publik untuk memaknai substansi layanan baru
yang terdiri dari pelayanan kesehatan jiwa secara komprehensif, pelayanan umum dan
pelayanan rehabilitasi NAPZA, dan terciptalah nama dan logo baru yaitu Rumah Sakit
GRHASIA provinsi daerah istimewa yogyakarta, Lalu yang terakhir pada tahun 2012
pergantian RS Grhasia DIY menjadi RS Jiwa Grhasia DIY.
B. Studi Banding
Studi banding merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan
dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Pengertian dari
studi banding itu sendiri adalah sebuah konsep belajar yang dilakukan dilokasi dan lingkungan
yang berbeda.
Dalam hal ini lingkungan yang di maksud adalah di UIN Malang atau Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
1. Profil UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Nama : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Rektor : Prof. Abdul Haris, M.Ag
Alamat : Jl. Gajayana No.50, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa
Timur
Tahun Berdiri : 21 Juni 2004
Phone : (0341) 551354
Website : https://www.uin-malang.ac.id

Moto
“Bilingual University, Menciptakan professional yang Ulama’ dan Ulama’ yang
professional”.

Visi
Menjadi universitas islam unggul, terpercaya, berdaya saing, dan bereputasi internasional.

Misi
1. Menyelenggarakan tridarma perguruan tinggi yang unggul yang meliputi pendidikan,
penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
2. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam kerangka pengembangan keilmuan,
transformasi sosial, dan peningkatan martabat bangsa yang terpercaya.
3. Mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat yang inovatif untuk
menghasilkan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang relevan dan
berdaya saing.
4. Mentransformasi sistem manajemen mutu di bidang pendidikan, penelitian, dan
pengabdian masyarakat yang memenuhi standar dan reputasi.
2. Sejarah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Universitas islam negeri maulana malik ibrahim Malang berdiri berdasarkan surat
keputusan presiden No 50 tanggal 21 juni 2004. Bermula dari gagasan para tokoh jawa timur
untuk mendirikan lembaga pendidikan tinggi islam dibawah dapertemen agama, dibentuklah
panitia pendirian IAIN cabang surabaya melalui surat keputusan menteri agama NO. 17
tahun 1961 yang bertugas untuk mendirikan fakultas syari’ah yang berkedudukan di surabaya
dan fakultas tarbiyah yang berkedudukan di malang. Keduanya merupakan fakultas cabang
IAIN sunan kalijaga yogyakarta dan diresmikan bersamaan oleh menteri agama pada 28
oktober 1961. Pada 1 oktober 1964 didirikan juga fakultas ushuludin yang berkedudukan di
kediri melalui surat keputusan menteri agama No. 66/1964.
Pada pertengahan 1997 fakultas tarbiyah malang IAIN sunan ampel beralih status
menjadi sekolah tinggi agama islam negeri (STAIN) malang bersamaan dengan perubahan
status kelembagaan semua fakultas cabang di lingkungan IAIN se-indonesia yang berjumlah
33 buah. Dengan demikian, sejak saat itu pula STAIN malang merupakan lembaga
pendidikan tinggi islam otonom yang lepas dari IAIN sunan ampel.
Melalui upaya yang sungguh-sungguh usulan menjadi universitas disetujui presiden
melalui surat keputusan presiden RI No.50, tanggal 21 juni 2004 dan diresmikan oleh menko
kesra Prof. H. A. Malik fadjar, M.Sc atas nama presiden pada 8 oktober 2004 dengan nama
Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Pada tanggal 27 januari 2009, presiden republik indonesia Dr. H. Susilo Bambang
Yudhoyono berkenan memberikan nama Universitas ini dengan nama Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Mengingat nama tersebut cukup panjang diucapkan,
maka pada pidato dies natalis ke-4, rektor menyampaikan singkatan nama Universitas ini
menjadi UIN Maliki Malang.

C. Psikologi Lintas Budaya


Psikologi lintas budaya adalah cabang psikologi yang menaruh perhatian pada pengujian
berbagai batas-batas pengetahuan dengan mempelajari orang-orang dari berbagai budaya yang
berbeda. Psikologi lintas budaya terkait dengan pemahaman atas apakah kebenaran dan prinsip-
prinsip psikologis bersifat universal (berlaku bagi semua orang disemua budaya) ataukah khas
budaya (culture spesific, berlaku bagi orang-orang terntentu di budaya tertentu. Psikologi lintas
budaya tidak membatasi pada topik-topik tertentu, ahli psikologi lintas-budaya tertarik pada
beragam fenomena yang terkait dengan perilaku manusia, dari persepsi sampai bahasa, dari
pengasuhan anak sampai psikopatologi.
Salah satu definisi tentang psikologi lintas budaya adalah definisi yang dikemukakan oleh
Segall dkk. (1990) yang menyatakan bahwa psikologi lintas budaya adalah cabang psikologi yang
melakukan kajian-kajian terhadap fenomena kejiwaan dan perilaku manusia dalam konteks lintas
budaya. Psikologi lintas budaya memiliki tujuan untuk mengungkap tentang cara-cara tradisi
budaya mengatur, mempengaruhi, dan mentransformasikan fenomena kejiwaan dan perilaku
manusia. Fenomena kejiwaan dan perilaku manusia meliputi tiga ranah penting dalam kajian-
kajian psikologi, yaitu dalam cara berpikir, berperasaan, dan cara berperilaku manusia.
Psikologi lintas budaya merupakan kajian empirik mengenai anggota berbagai kelompok
budaya yang telah memiliki perbedaan pengalaman, yang dapat membawa kearah perbedaan
perilaku yang dapat diramalkan dan signifikan. Dalam sebagian besar kajian, kelompok-
kelompok yang dikaji biasa berbicara dengan bahasa berbeda dan dibawah pemerintahan unit-unit
politik yang berbeda (Brisling, Lonner, & Thorndike 1973).
Budaya adalah sekumpulan sikap, nilai, keyakinan, dan perilaku yang dimiliki bersama oleh
sekelompok orang, yang dikomunikasikan dari satu generasi kegenerasi berikutnya lewat bahasa
atau beberapa sarana komunikasi lain (Barnouw 1985). Dalam pengertian ini, budaya adalah
sebuah konstruk sosiopsikologis, suatu kesamaan dalam sekelompok orang dalam fenomena
psikologis seperti nilai, sikap, keyakinan dan perilaku.
Budaya tidak mesti berakar dari Biologi, dengan kata lain budaya tidak sama dengan ras.
Salah satu cara utama mengkonseptualisasikan prinsip-prinsip psikologi lintas-budaya adalah
melalui etik (etics) dan emik (emics). Etik mengacu kepada temuan-temuan yang tampak
konsisten/ tetap di berbagai budaya. Dengan kata lain, etik mengacu pada kebenaran atau prinsip
yang universal. Sedangkan Emik, mengacu pada temuan-temuan yang tampak berbeda untuk
budaya yang berbeda. Dengan demikian, sebuah emik mengacu pada kebenaran yang bersifat
khas-budaya (culture-specific).
Dalam observasi lintas budaya kali ini daerah yang dikunjungi adalah Bali, Bali merupakan
salah satu daerah yang sangat populer di indonesia, pulau Bali juga terkenal dengan sebutan pulau
dewata, pulau seribu pura dan bali dwipa. Bali juga mempunyai beberapa pulau kecil yang
termasuk dalam wilayah provinsi Bali, diantaranya adalah pulau Nusa Penida, pulau Nusa
Lembongan, Pulau Ceningan, pulau Serangan, dan pulau Menjangan. Bali memiliki kultur
budaya yang masih kental serta memiliki ciri khas tersendiri, memiliki acara-acara adat yang
masih terus dilestarikan, bahkan anak-anak perempuan disanapun sejak kecil sudah diajarkan
menari karena menari merupakan sebuah identitas di pulau Bali, mereka sepulang sekolah
istirahat dan setelah itu mereka berlatih menari. Mereka menari ketika ada kegiatan tidak dibayar,
tetapi dengan sukarela karena jika mereka mendapatkan kepercayaan disuruh menari disuatu
acara itu merupakan kebahagiaan tersendiri bagi diri pribadi mereka. Bangunan-bangunannya pun
memiliki ciri khas dengan arsitektur tradisional yang terus terjaga hingga saat ini, disetiap rumah
memiliki satu pura bahkan di perhotelan dan rumah makan pun memiliki pura.
Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa komunikasi dan interaksi antara kebudayaan Bali
dan budaya luar seperti India (Hindu), Cina, dan Barat khususnya di bidang kesenian telah
menimbulkan kreatifitas baru dalam seni rupa maupun seni pertunjukkan. Tema-tema dalam seni
lukis, seni rupa dan seni pertunjukkan banyak dipengaruhi oleh budaya India. Demikian pula
budaya Cina dan Barat/Eropa memberi nuansa baru pada produk seni di Bali. Proses akulturasi
tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan Bali bersifat fleksibel dan adaptif khususnya dalam
kesenian sehingga tetap mampu bertahan dan tidak kehilangan jati diri.

D. Objek Wisata
Obyek wisata adalah salah satu komponen yang penting dalam industri pariwisata dan salah
satu alasan pengunjung melakukan perjalanan (something to see). Diluar negeri objek wisata
disebut tourist atraction (atraksi wisata), sedangkan di Indonesia lebih dikenal dengan objek
wisata.Objek wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya
tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut.
Objek wisata adalah semua tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata
yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai
tempat yang dikunjungi wisatawan. selain itu ada juga objek wisata yaitu berupa wisata alam
seperti gunung, air terjun, pantai, laut, danau, sungai, atau berupa objek bangunan seperti
museum,benteng, situs purbakala, sejarah, dan lain-lain. objek atau daya tarik wisata yaitu suatu
bentukan dari aktifitas dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau
pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu (Marpaung 2002).
Banyak objek wisata yang ada dibali tetapi hanya ada beberapa objek wisata yang dikunjungi
saat melaksanakan PKL di Bali. Ibukota dari provinsi Bali adalah Denpasar yang terletak di
sebelah selatan dari pulau Bali, Bali sangat terkenal diseluruh Indonesia dan bahkan di seluruh
dunia sebagai daerah atau tujuan wisata dunia dengan seni dan kebudayaannya yang unik disertai
dengan pemandangan alam dan laut yang indah. Pulau dewata adalah tempat yang sangat baik
untuk liburan keluarga ataupun untuk berbulan madu yang dilengkapi dengan fasilitas ataupun
akomodasi tingkat dunia (world class), dan Bali memiliki banyak objek wisata yang terkenal di
dunia yang menarik untuk dikunjungi. Secara geografis, Bali terletak diantara pulau Lombok dan
pulau Jawa. Beberapa objek wisata yang dikunjungi di Bali, sebagai berikut:
1. Tanah Lot
2. Danau Bedugul
3. Pura Ulun Danu Batur
4. Pantai Tanjung Benoa
5. Pulau Penyu
6. Pantai Kuta
7. Pantai Pandawa
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Rumah Sakit Jiwa


Nama Kegiatan : Kunjungsn ke Rumah Sakit Jiwa Grhasia
Tanggal Pelaksanaan : 26 September 2019
Waktu : 08.00-11.30
Tempat Pelaksanaan : Gedung Aula RSJ Grhasia

Berbicara mengenai kesehatan jiwa, setiap orang akan benar-benar yakin ketika ditanya
mengenai”sehatkah anda?” maka anda akan dengan cepat menjawab sehat. Tetapi ketika ditanya
“sehat kah jiwa anda” walaupun mungkin dalam beberapa saat menjawab sehat tetap ada
keraguan dalam menjawab pertanyaan tersebut. Itu lah mengapa kesehatan jiwa dan kesehatan
fisik sangat lah berbeda. Sehat jiwa meliputi banyak penilaian-penilaian subjektif seperti
kesejahteraan psikologisnya, keyakinan terhadap kemampuan diri, kemandirian, dan aktualisasi
diri, seseorang dapat dikatakan sehat jiwa ketika ia mampu mengenali potensi dirinya, mampu
menghadapi stress sehari hari, produktif, serta bermanfaat bagi orang lain.
a. Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta
Rumah Sakit Jiwa Grhasia merupakan salah satu rumah sakit terbesar di Yogyakarta dengan
luas bangunan/ lahan 23.636,71 m2 dengan kapasitas tempat tidur 243 tempat tidur, dan
Rumah Sakit inipun mendapatkan lebel RS Khusus Jiwa Kelas A, kelas itupun tidak semata-
mata didapatkan dengan mudah, selain itu juga ada pencapaian lain yang didapatkan RS
Grhasia ini, yaitu :
1. Akreditasi Penuh Tingkat Dasar
Dirjen Yanmed No YM 0003.2.2.5164, 19 Desember 2000.
2. Akreditasi Nasional Lulus Tingkat Lanjut
KARS-SERT / 436 / II / 2012, 28 Februari 2012.
3. Akreditasi Nasional Lulus Tingkat Paripurna
KARS-SERT / 143 / X / 2015, 15 September 2015.
4. Akreditasi Nasional Lulus Tingkat ParipurnaKARS-SERT / 572 / V / 2019, 28 Mei
2019.
Rumah Sakit Jiwa Grhasia ini memiliki tugas yaitu membantu Gubernur melalui kepala dinas
kesehatan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna,
khususnya kesehatan Jiwa dan Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif serta kesehatan lainnya.
b. berbagai jenis pelayanan yang dimiliki Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta, yaitu :
1. Gawat Darurat (24 jam)
a. Kegawat darurat Psikiatri dan NAPZA
b. Kegawat darurat Umum
c. Pelayanan Pemeriksaan Umum
d. Pelayanan Ambulans 118
2. Rawat Jalan Klinik Psikiatri / Jiwa :
a. Pelayanan sub spesialis kesehatan Jiwa Anak dan Remaja.
b. Pelayanan Psikogeriatri
c. Pelayanan gangguan mental organik
d. Surat KIR bebas Narkoba
e. Surat KIR kesehatan jiwa
f. Visum Et Repertum
g. Penyalahgunaan adiksi Non NAPZA
h. Pelayanan Psikologi Klinis
i. Pelayanan Psikometri
j. Klinik Keperawatan Jiwa
k. Klinik Pemeriksaan Fisik (KIR jasmani)
l. Klinik Gigi dan Mulut
m. Klinik Saraf
n. Klinik Anak dan Tumbuh Kembang
o. Klinik Penyakit Dalam
p. Klinik VCT ( konsultasi & Test HIV )
q. Pelayanan TB-Dots / Tuberculose.
3. Instalasi Rawat Intensif ( Psikiatri)
a. Wisma Arimbi : Rawat intensif putri (15 TT)
b. Wisma Bima : Rawat intensif putra (15 TT)
4. Instalasi Rawat Inap (Psikiatri)
a. Wisma Sembodro : Psikiatri Putri kelas VIP, 1 dan 2 (25 TT)
b. Wisma Arjuna : Psikiatri Putra kelas VIP, 1 dan 2 ( 21 TT )
c. Wisma Drupadi : Psikiatri Putri dewasa, lanjut usia kelas 3 ( 33 TT )
d. Wisma Srikandi : Psikiatri Remaja dan dewasa < 40 th kelas 3 ( 20 TT )
e. Wisma Nakula : psikiatri Putra dewasa > 35 th kelas 3 ( 24 TT )
f. Wisma Sadewa : psikiatri Putra dewasa > 35 th kelas 3 (24 TT)
g. Wisma Gatotkaca : Psikiatri Pa remaja & dewasa < 35 th kelas 3 ( 25 TT )
h. Wisma Yudhistira : Psikiatri dan penyakit Fisik ( 8 TT )
5. Penanganan Korban NAPZA ( Wisma Abimanyu)
a. Rawat jalan NAPZA :
Rawat jalan non rumatan
Rawat jalan rumatan ( Methadon dan suboxon)
Pelayanan wajib lapor pecandu NAPZA (IPWL)
b. Rawat inap NAPZA : 30 TT
Kelas VIP 1,2, dan 3 NAPZA
Detoksifikasi NAPZA
Rehabilitasi medis NAPZA berbasis Rumah Sakit
6. Rehabilitasi Mental
a. Rehabilitasi ketrampilan
b. Rehabilitasi pertukangan / Las
c. Rehabilitasi pertanian
7. Rehabilitasi Medik
a. Klinik Rehabilitasi Medik
b. EEG / Rekam otak
c. EKG / Rekam jantung
d. BERA / Test pendengaran
e. Fisioterapi umum
f. Fisio terapi anak
g. Okupasi Terapi
h. Terapi Wicara
8. Penunjang lainnya
a. Laboratorium klinik
b. Radiologi ( foto Rontgen dan Ultrasonografi )
c. Farmasi
d. Konsultasi gizi
9. Kesehatan Jiwa Masyarakat
10. DIKLATLITBANG
11. VCT (voluntary counseling and testing) dan CST (care support treatment)

Hasil observasi
Dari observasi yang saya lakukan di RSJ Grhasia, saya melihat kondisi
lingkungan yang terjaga kebersihannya, lalu kondisi bangunan yang masih layak
pakai walaupun menurut catatan sejarah bangunan ini sudah berdiri atau sudah
ada sejak tahun 1938 dengan nama Koloni Orang Sakit Jiwa (KOSJ), lalu para
pegawai dan staff pun menyambut saya beserta rombongan dengan ramah dan
antusias.
Kalau kondisi ruangan yang menjadi tempat perawatan para pasien yang saya
kunjungi, tempatnya tertata rapi, dan bersih, tidak ada kotoran dari pasien atau
yang sejenisnya. Kondisi pasien yang dirawatpun bersih, terawat, salah satu bukti
bahwa pasien-pasien yang ada di situ dirawat adalah baju yang dikenakan bersih
dan rapi, saat berkeliling saya diberi tahukan oleh petugas yang menuntun kami
berkeliling kalau pasien yang berada disini atau yang masuk kemari, tidak
langsung di masukkan kepada ruangan atau wisma dimana pasien dapat bertemu
dengan pasien lainnya di dalam satu ruangan. Tetapi pasien yang datang harus
masuk ruang steril dulu untuk memeriksa kondisi awalnya, menenangkannya lalu
membersihkannya, setelah itu ia akan dimasukkan kedalam ruangan isolasi kalau
pasien menunjukkan agresivitas yang tinggi lalu ada tahapan-tahapan selanjutnya
sampai pada ruangan dimana mereka dapat disatukan dalam keadaan sudah
tenang dan terkendali.
Di suatu ruangan saya melihat beberapa pasien gangguan skizofrenia dalam
kondisi terikat dia meminta untuk dilepaskan karena merasa kesakitan dan slalu
mengulangi kata sakit kepada saya, dan kondisi pasien yang berada di sebelahnya
yang sama-sama terikat selalu berkata panas, sambil menggeliat dan terus berkata
panas. Lalu tepat di ruangan sebelahnya terdapat pasien-pasien wanita yang
sudah sanggup bertegur sapa seraya melambaikan tangannya kepada kami,
mereka pun tersenyum saat saya tersenyum kepada mereka. Setelah beralih dari
ruangan itu kami pun melanjutkan ke ruangan terakhir yaitu ruangan tahap
pemulihan. Di ruangan atau wisma ini mereka terlihat sedang diberikan terapi
pengembalian diri, seperti terapi bicara dengan cara bernyanyi bersama di satu
ruangan, pasien yang lainnya pun nampak bebas berkeliaran dan saat saya temui
mereka tersenyum dan ada yang mengajak saya bersalaman terlebih dahulu,
bahkan ada yang berkomunikasi dengan menunjukkan keterampilannya dalam
berbahasa yaitu berkomunikasi dan memperkenalkan diri menggunakan bahasa
Inggris.
Hasil wawancara
Hasil Wawancara yang saya dapatkan dari pasien dan petugas tidak terlalu
banyak, petugas hanya menjelaskan nama-nama ruangan dan kondisi mereka,
sedangkan wawancara dengan pasien hanya saya dapatkan dari lokasi terakhir
yaitu di tempat pemulihan dimana mereka dapat berkomunikasi dengan bebas
bersama para pengunjung. Disana saya mewawancarai 2 pasien, 1 pria dan 1
wanita. Dengan pasien Pria ketika diajak berkenalan ia sangat terbuka tetapi
mengenalkan dirinya dengan beberapa nama, kemudian ia mengajak berbicara
dengan bahasa inggris, lalu ia juga mengajak berbicara dengan bahasa jawa dan
kemudian ia mengajak kami keruangan dimana ia tinggal. Sedangkan pasien
wanita, ia hanya menjawab seadanya saja dan matanya selalu berkaca-kaca
katanya ia merindukan keluarganya.
B. Studi Banding UIN Maulana Malik Ibrahim
Nama Kegiatan : Kunjungan ke UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Tanggal Pelaksanaan : 25 September 2019
Waktu : 13.30-17.00
Tempat Pelaksanaan : Aula Gedung Soekarno lantai V

Dalam studi banding kali ini, saya beserta rombongan berkunjung ke UIN
Maulana Malik Ibrahim, UIN Maulana Malik Ibrahim merupakan salah satu
kampus yang ada di kota Malang. Dalam kunjungan ini khususnya kami
mengunjungi Fakultas Psikologi. Budaya akademik yang ada pada Fakultas Psikologi
yakni menuntut mahasiswa untuk memiliki banyak prestasi baik dalam prestasi
akademik maupun non akademik, bahkan dalam penyambutan saat rombongan
mahasiswa UIN Raden Intan Lampung datang, mahasiswa UIN Maulana Malik
Ibrahim menampilkan sebuah dance yang sangat menarik yang menyimbolkan sebuah
emosi dan lain-lain di dalam gerakan dan ekspresi wajahnya. Walaupun kampus
mereka tetap berbasis kementrian agama, namun budaya modern sangat terlihat disna,
sehingga mahasiswa mampu berkarya namun tetap dalam tuntunan syariat islam.
Disini kami di ajarkan mengenai pengetahuan tentang “psikologi
kontemporer” (Awalnya psikologi kontemporer dibahas bercampur dengan
filsafat hingga Wilhem Wund mendirikan laboratoriumnya di Jerman dan
membawa psikologi ke ranah empirik sehingga ia terpisah dari filsafat.
Kelompok awal pendiri psikologi kontemporer rata-rata hidup dizaman perang
danberlatarbelakang ilmu kedoteran, mereka mempelajari anatomi dan faal
manusia, lalu kemudian beralih ke dimensi mental manusia karena rasa penasaran
yang mereka rasakan ketika menemukan kasus-kasus penyakit fisik yang sama
sekali tidak berhubungan dengan kesehatan jasmani pasien-pasiennya, secara
otomatis latar belakang keilmuan dan pengalaman ini mempengaruhi cara mereka
memandang manusia, yang dapat kita lacak dari perkembangan psikologi
kontemporer di masa-masa awal yang menjadi dasar dari ilmu psikologi yang
berkembang sekarang ini. Setelah era Wund, psikologi kontemporer terpecah
kepada tiga mazhab besar, yaitu : 1) Mazhab psikoanalisa, 2) Mazhab
behavioristik, dan 3) Mazhab humanistik.
Psikologi kontemporer merupakan disiplin ilmu yang berbeda
menggambarkan berbagai macam pengaruh sejarah bagi perkembangan
psikologi.menurut para ahli, para ahli mensinyalir bahwa abad ini adalah
zamannya kecemasan (anxiety) dan kegelisahan (restlesness). Dunia saat ini
mengalami krisis moral dan kepercayaan, sehingga kondisi kejiwaan seseorang
mulai membutuhkan suasana yang menyejukkan. Salah satu solusi yang
dipandang cukup signifikan dalam menyelesaikan problem kejiwaan tersebut
adalah dengan menghadirkan diskursus psikologi, dan psikologi kontemporer
mempelajari hal tersebut, karena psikologi kontemporer istilah lainnya psikologi
modern.
Di UIN Malang pun kami diperkenalkan dengan jelas mengenai fakultas
psikologi, termasuk dengan visi misi serta tujuan psikologi di UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang.
a. Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Visi
“Menjadi fakultas psikologi bereputasi internasional yang mengintegrasikan
ilmu psikologi dan islam”
Misi
1. Menghasilkan sarjana psikologi berkarakter ulul albab.
2. Menghasilkan produk keilmuan psikologi integratif yang bermutu.
3. Menyelenggarakan tridharma perguruan tinggi berbasis psikologi, keislaman,
dan kenusantaraan.

Tujuan
1. Memberikan akses pendidikan tinggi bidang psikologi integratif yang lebih luas
kepada masyarakat.
2. Menyediakan sumber daya yang menunjang pengembangan bidang keilmuan
psikologi integratif.
3. Menyediakan sumber daya manusia terdidik yang berbudaya saing tinggi.

b. Unit difakultas Psikologi UIN Maliki Malang


1. Laboratorium psikodiagnostik
2. Unit P3M ( Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian )
3. Unit UP2T ( Unit Pelayanan Psikologi Terapan )
Hasil observasi
Saat saya tiba di kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang semua terlihat
tertata dengan rapih dan terlihat telah terencana. Ketika saya berjalan menuju
Fakultas Psikologi, banyak aktivitas mahasiswa seperti biasanya berdiskusi,
berkumpul, membangun sebuah kebersamaan. Fakultas Psikologi UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang tidak begitu jauh dari gedung rektorat.
Setelah melewati 1 pertigaan dan 1 perempatan sekitar 500m maka
sampailah saya di Fakultas Psikologi. Kemudian saya pun langsung menaiki
tangga dan melihat-lihat lab yang ada dilantai dua. Lab psikologi UIN Malang
cukup luas, dan juga lengkap dengan Laboratorium Psikodiagnostik, P3M
(Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian), UP2T (Unit Pelayanan Psikologi
Terapan), Unit Konseling, Unit Integrasi, UPAUP (Unit Pengembangan Alat
Ukur Psikologi), dan masih banyak lainnya semua sarana dan prasarana itu sesuai
dengan akreditasi yang mereka capai yaitu B. Akreditasi yang didapatkan tidak
mudah dan penuh perjuangan sebagaimana dituturkan oleh pemateri saat kuliah
umum berlangsung. Kemudian para penguruh HMJ berkesempatan berukar
pikiran langsung dengan pengurus DEMA Fakultas Psikologi, dimana mereka
membangun fakultas psikologi dengan kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan
melalui bidangnya masing-masing.
C. Psikologi Lintas Budaya
Nama Kegiatan : Pengamatan Kultur Budaya Bali
Tanggal Pelaksanaan : 23-24 Septemeber 2019
Waktu : 08.00 - selesai
Tempat Pelaksanaan : Pulau Dewata Bali

Dalam hal ini psikologi lintas budaya yang saya kaji adalah di pulau Bali. Bali merupakan
salah satu Provinsi yang ada dindonesia yang sudah sangat terkenal di mancanegara, terkenal
akan keindahannya alamnyadan juga budayanya. Dalam hal ini saya akan mengkaji tentang
kebudayaan dan lain-lain yang ada di bali seperti kalau di desa bali ada pembagian 3 zona atau
kawasan pertanian, setiap desa di bali satu dengan yang lainnya memiliki peraturan yang
berbeda-beda.
Dari hasil observasi dan wawancara yang saya lakukan terkait dengan Budaya yang ada
dibali adalah sebagai berikut :
a. Perempuan di Bali sudah diajarkan menari sejak kecil.
b. Setiap orang Bali diharuskan mengenalkan budaya Bali kepada pendatang.
c. Toleransi umat beragama di Bali sangatlah terjaga.
d. Perempuan di Bali jika tidak bekerja mereka malu itulah sebab banyak perempuan Bali yang
kulitnya kecoklatan.
e. Di Bali mengenal pembagian kasta, ada 3 pembagian kasta yaitu, kasta sudra, brahmana, dan
ksatria.
f. Di Bali jika perempuan bali menikah, perempuan Bali akan mengikuti suaminya.
g. Setiap akan melakukan sesuatu atau aktivitas hajat dan lain-lain, masyarakat Bali selalu
meminta izin kepada dewa dengan melakukan pemujaan.
h. Menyelimuti pohon dengan kain putih, artinya pohon itu di anggap keramat atau biasa
dianggap memuliakan alam.
i. Masing-masing rumah memiliki tempat peribadatannya (pura) sendiri yang digunakan untuk
peribadatan keluarga.
j. Setiap ruangan di bali di beri sesaji, sesaji itu di percaya untuk menghindari hal-hal buruk
yang akan terjadi.
k. Di bali tepatnya di kota denpasar tidak di perbolehkan menggunakan kantung pelastik yang
jika dilanggar akan di berikan sanksi berupa denda 500- 1 juta rupiah.
l. Setiap tempat-tempat yang dikeramatkan selalu di berikan saji di bawahnya atau sekitarnya
termasuk di bawah pohon dan lain-lain.
m. Meminum minuman beralkohol diperbolehkan di bali, terbukti dengan di jual bebasnya
minuman ber alkohol dan Bali pun tetap melestarikan minuman beralkohol khas Bali yang
disebut arak Bali, yang berbentuk cairan berwarna bening yang didapatkan dari pohon.
Budaya bali banyak dipengaruhi oleh budaya india yang salah satu pusat dari
agama hindu di dunia. Disetiap rumah di bali memiliki ayang di khususkan untuk
peribadatan keluarga, dalam melaksanakan peribadatan masyarakat menggunakan
tiga simbol yaitu api (simbol kekuatan), air (simbol kesucian) dan bunga
(menyimbolkan keindahan), dalam peraktik peribadatannya sajen atau yang sering
disebut wali di letakkan diatas mangkuk yang disebut canang, itu di lakukan
sebagai sarana rasa syukur terhadap apa yang kita dapatkan. Masyarakat Bali pun
sangat ramah ketika menyambut para tamu yang datang kedaerahnya, sedemikian
rupa mereka membuat tamunya nyaman.

D. Objek Wisata
Nama Kegiatan : Kunjungan Objek Wisata di Bali
Tanggal Pelaksanaan : 23-24 Septemeber 2019
Waktu : 08.00 - selesai
Tempat Pelaksanaan : Pulau Dewata Bali

Bali dikenal dengan keindahan dan panoramanya yang menakjubkan, keindahannya itupun
tak hanya terkenal di Indonesia namun ke kancah internasional, jika kita berbicara tentang apa
yang dikenal di dunia ninternasional mengenai Indonesia, salah satu jawaban yang sering
terdengar adalah Iali dan bahkan banyak turis yang lebih tahu Bali daripada Indonesia, karena bali
menjadi salah satu tujuan bagi turis untuk menikmati keindahan alam, juga sering dijadikan
tempat untuk berekreasi.
Objek wisata yang ada di bali sangat banyak ragam nya, ada yang berupa gunung, laut, danau
kebun binatang dan lain-lain, namun yang sangat terkenal adalah wisata pantainya, berikut akan
saya paparkan tentang wisata yang dikunjungi saat melaksanakan PKL di Bali, Sebagai berikut:
1. Tanah Lot.
Tanah lot merupakan destinasi yang terkenal dibali, di mana terdapat salah satu pusat dari
peribadatan umat hindu di bali yaitu pure tanah lot, pure tersebut salah satu daya tarik dari
tanah lot, karena pulau tersebut terletak di tengah laut, pure yang berada di tanah lot
merupakan tempat peribadatan kepada dewa baruna atau dewa penguasa laut. Selain pura
yang berada di tengah laut, terdapat pula dua objek wisata yang ada di dalamnya yaitu :
a. Gua ular suci
Gua ini terletak tak jauh dari pura, dimana didalamnya terdapat banyak ular yang dapat
dilihat oleh wisatawan, gua ini dipercaya sebagai tempat tinggal ular besar penjaga pantai
dan pura tanah lot, bagi yang beruntung dapat melihat ular penjaga tersebut dan ular-ular
kecil di dalamnya.
b. Gua air suci
Gua ini letaknya tepat dibawah pure, air mata ini walawpun letaknya ditengah laut tetapi
rasa airnya tawar. pengunjung dapat meminum air tersebut dan juga disucikan atau di
beri berkat disitu, saya pun mengikuti kegiatan pemberkatan atau pensucian tersebut, saya
di perintahkan untuk mengikuti tahapan-tahapannya seperti mencuci tangan, membasuh
muka juga membersihkan kaki di air tersebut, setelah itu saya di berkati atau disucikan
dengan cara dicipratkan seraya dibacakan doa, lalu di tempelkan beras kedahi serta
dipasangkan bunga di telinga. Bagi wanita yang sedang menstruasi atau keadaan belum
suci dilarang berkunjung ke gua-gua tersebut.

2. Pantai Kuta
Pantai kuta merupakan salah satu destinasi andalan yang ada dibali, disini banyak
turis mancanegara yang berkunjung kemari, ada yang sekedar menikmati indahnya senja, ada
pula yang berselancar disini, karena ombak yang ada disini lumayan tinggi untuk wahana
selancar, pantainya yang indah, bersih dan pasirnya yang putih dan segala aktifitas di pantai ini
menjadi daya tarik tersendiri bagi pantai kuta untuk dikunjungi oleh turis asing.

3. Pantai Pandawa
Pantai pandawa merupakan salah satu objek wisata yang ada di bali, letaknya yang
berada di bawah gunung menjadi daya tarik tersendiri karena kita bisa menikmatinya dengan
cara pergi ke lokasi yang ada di atas menggunakan mobil yang disewakan di lokasi pantai
pandawa. Sesua namanya “pandawa” pantai ini memiliki daya tarik lainnya yaitu patung dari
pandawa, yang terdiri dari Yudistira, Arjuna, Bima, Nakula, Sadewa dan tak lupa dengan
sosok ibu dari pandawa yaitu Dewi Kunti. Disebut pandawa karena ke 5 putra Dewi Kunti
tersebut merupakan anak dari Pandhu (suami Dewi Kunti ).
4. Pantai Tanjung Benoa
Pantai tanjung benoa merupakan destinasi pantai yang sangat lengkap dengan wahana
wisatanya, selain wahananya yang lengkap, daya tarik dari Pantai Tanjung Benoa yang
lainnya adalah ombak laut yang tenang, dan pemandangannya yang indah. Disini pemandu
wisatanya rata-rata minimal menguasai dua bahasa yaitu inggris dan indonesia, bahkan yang
menyewakan perahu pun bisa berbahasa asing seperti mandarin. Disini banyak wisatawan
berkunjung untuk menikmati pemandangan alam dan wisata bahari serta watersport nya yang
beragam yaitu :
a. Banana boat
b. Adventure parasailing
c. Donut tube
d. Jet ski
e. Snorkling
f. Fly board
g. Water ski
5. Pulau Penyu
Pulau penyu merupakan pulau dimana penyu dibudidayakan, di pulau ini kita tidak
hanya dapat melihat penyu dari ukuran yang masih kecil (tukik) sampai yang besar
pengunjung juga dapat memberi makan dan berfoto bersama penyu yang ada di pulau
tersebut. Di tempat ini tidak hanya penyu yang dapat kita lihat, tetapi hewan yang lainnya juga
ada disini seperti ular, iguana, kalilawar, dan berbagai jenis burung seperti kakak tua Bali dan
hewan lainnya. Disini juga pengunjung dapat memberi cindra mata pulau penyu yang
tersedia di toko souvenir di pulau penyu tersebut.

6. Pura ulun danu di kawasan Danau baratan bedugul


Objek wisata yang terakhir adalah Pura Ulun Danu di Danau Baratan Bedugul, pura
ini berada di tepi danau baratan bedugul, pura ini sering juga disebut pura bedugul, pura ini
pernah terpilih. menjadi gambar uang pecahan Rp. 50.000 lama di halaman belakangnya.
Lokasi daerah pura yang merupakan dataran tinggi, membuat udara yang ada di sekitarnya
sejuk, selain itu daya tarik dari pura bedugul ini adalah keunikan arsitektur khas bali, tata
kebun dengan banyak jenis bunga, dan lingkungan alam yang masih alami. Pada saat saya
mengunjungi Pura Ulun Danu ini, saat saya pertama kali menginjakkan kaki di lokasi pura,
keindahan dari tata taman yang ada di pura tersebut sudah memanjakan mata, dan juga udara
yang masi asri terasa sejuk di dada. Karena lokasinya yang berada di daratan tinggi, udara di
sore hari semakin sejuk dan turun kabut tipis di daerah tersebut.
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Dalam melaksanakan praktik kuliah lapangan ini mahasiswa bukan hanya sekedar jalan-jalan
tetapi banyak hal yang dapat dikaji, karena dalam psikologi telah mempelajari materi mengenai
wawancara dan observasi untuk mengetahui apa ja yang ingin digali lebih dalam dari sebuah
tempat yang di kunjungi. Seperti halnya membahas tentang studi banding, kunjungan ke Rumah
Sakit Jiwa dan kunjungan objek wisata, itu semua dilakukan guna menambah wawasan serta
mengembangkanpengetahuan mahasiswa untuk mengembangkan pola pikir yang ada.
Dalam pelaksanaan PKL inipun kita di ajarkan bagaimana memaknai keanekaragaman antar
budaya yang ada Indonesia tepatnya di Bali, Malang, dan Yogyakarta, serta mengajarkan kita
tentang kultur budaya yang ada daerah di indonesia khususnya daerah Bali, Malang dan
Yogyakarta. Bagaimana budaya Bali dapat bertahan dari bercampurnya budaya barat yang mulai
berkembang di Bali karena di sana banyak sekali turis yang singgah atau bahkan sampai menetap
di bali, serta di ajarkan bahwa destinasi wisata indonesia merupakan salah satu hal yang
mengangkat nama indonesia ke mancanegara.

B. Saran-saran
Pada kegiatan PKL selanjutnya diharapkan dapat menyediakan waktu yang cukup bagi

peneliti untuk melakuakan penelitian, karna waktu yang sedikit peneliti jadi terburu-buru

melakukan penelitian sehingga sedikit juga waktu peneliti untuk menikmati keindahan destinasi

wisata waktu yang lebih lama diperlukan agar para mahasiswa dapat melakukan observasi dan

wawancara lebih mendalam dan mendapatkan hasil yang akurat. Diharapkan kegiatan field trip

dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa Psikologi Islam. Dan untuk pengerjaan

laporan tentunya masih sangat membutuhkan banyak saran dari dosen pembimbing.
Daftar Pustaka
Matsumoto, David. 2008. Pengantar Psikologi Lintas Budaya. Pustaka Pelajar:
Yogyakarta.
Prawitasari, Johana E. 2011. Psikologi Klinis: Pengantar Terapan Mikro &
Makro. Erlangga: Jakarta.
Wiramiharja, sutardjo A. 2015. Pengantar Psikologi Abnormal. PT Refika
Aditama: Bandung.
Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. C.V Andi Offset: Yogyakarta.
Lampiran-lampiran
Pantai Kuta

Tanah Lot

Pura ulun danu Batur di Danau baratan bedugul


Jalan dan lokasi pantai pandawa

Pulau Budidaya Penyu

Pantai Tanjung Benoa


Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim

Rumah Sakit Jiwa Grhasia (Yogyakarta)

Anda mungkin juga menyukai