Pengantar Psikodiagnostik
a. Pengertian dan Konsep Dasar Psikodiagnostik
b. Sejarah
Pada tahun 1965 sebuah jurnal multi disipliner mulai terbit dibawah arahan redaktur
seorang psikolog dan Arhieves of the History of American Psychology berdiri dengan tujuan
sebagai pusat informasi bagi para ilmuwan dengan cara mengumpulkan dan memelihara
materi-materi sumber sejarah psikologi. Pada tahun 1985 proyek sejarah lisan mulai merekan
wawancara dengan mantan pimpinan dan direktur American Psychology Association untuk
melestarikan memori petinggi mengenai perkembangan ilmiah dan professional psikologi.
Pada tahun 1998 sebuah jurnal yang berjudul History of Psychology terbit dalam tiga bulan
sekali untuk membahas hubungan antara sejarah dan psikologi.
Pelopor peluncuran gerakan tes dengan minat utama pada hereditas manusia (1869)
yaitu sebuah analisis empiris untuk membuktikan bajwa faktor genetik merupakan faktor
penting dalam perbedaan individual. galton merupakan ahli yang terobsesi dengan
pengukuran. Ia tertatik untuk mengukur inteligensi seseorang dengan menghitung waktu
reaksi rata-rata dan perbedaan tugas sensori.
Contohnya tes batang Galton untuk pembedaan panjang secara visual, dan peluit
galton untuk menentukan suara paling melengking yang dapat di dengar, serta serangkaian
bobot yang bertingkat-tingkat untuk mengukur pembedaan kinestik. Galton percaya bahwa
tes-tes pembedaan indrawi ini dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengukur kecerdasan
seseorang. Galton juga merintis penerapan metode skala pemeringkatan dan kuesioner, serta
penggunaan teknik asosiasi bebas yang selanjutnya diterapkan dalam berbagai tujuan.
Sumbangan lain adalah pengembangan metode statistik untuk menganalisis data mengenail
perbedaan-perbedaan individu. Ia menyeleksi dan mengadaptasi sejumlah teknik statistik
tertentu sehingga dapat digunakan penguji yang tidak terlatih secara matematis untuk
membuat hasil-hasil tes kuantitatif. Cara ini telah memperluas aplikasi prosedur statistik ke
analisis data tes.
Cattel memilih untuk melakukan eksperimen tentang waktu reaksi, yaitu waktu yang
dibutuhkan untuk aktivitas mental tertentu. Cattel kemudian pergi ke Inggris untuk menjara
di Universitas Cambridge tempat dimana ia bertemy Francis Galton. Keduanya kemudian
saling berbagi informasi mengenai ketertarikan mereka pada perbedaan individual , dan
Galton yang pada saat itu sudah berada di puncak ketenaran, memberi Cattel sebuah tujuan
ilmiah, yaitu pengukuran perbedaan psikologi antar manusia (Sokal, 1987). Terpengaruh oleh
Galton, Cattel menjadi salah satu psikolog Amerika pertama yang menekankan pada
kuantifikasi, penyusunan peringkat, dan penilaian.
a. Wawancara
Dibuat oleh seorang psikiater yang bernama Kraepelin yang awalnya digunakan
untuk membedakan antara orang yang normal dan tidak normal.Seiring perkembangan
waktu, tes ini sudah digunakan oleh perusahaan, badan hukum termasuk instansi
pemerintahan untuk menyeleksi calon tenaga kerja atau pegawai. Sebuah Speed Test yang
terdiri dari 45 lajur angka satuan antar 0 sampai dengan 9 yang tersusun secara acak
sebanyak 60 angka secara vertikal pada tiap-tiap lajur. Ciri utama sebuah speed test
adalah tidak adanya waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua soal sehingga testi
tidak diharapkan untuk menyelesaikan sepenuhnya setiap lajur. Inti dalam tes ini adalah
bagaimana kecepatan kerja testi.
4. Papikostik
Tes Papikostik dibuat oleh Guru Besar Psikologi Industri asal Massachusetts,
Amerika, Dr. Max Martin Kostick, pada awal tahun 1960-an. Papikostik mengukur
dinamika kepribadian dengan memperhatikan keterkaitan dunia sekitarnya termasuk
perilaku dan nilai perusahaan yang diterapkan dalam suatu perusahaan atau situasi
kerja dalam b entuk motif dan standar gaya perilaku menurut persepsi kandidat (role)
yang terekam saat psikotes. Papikostick merupakan laporan inventori kepribadian
(self report inventory), terdiri atas 90 pasangan pernyataan pendek berhubungan
dalam situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek keribadian yang dikelompokkan
dalam 7 bidang: kepemimpinan (leadership), arah kerja (work direction), aktivitas
kerja (activity), relasi social (social nature), gaya bekerja (work style), sifat
temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan (followership).
Tes Psikologi Army Alpha adalah sebuah tes psikologi yang dikembangkan
oleh seorang psikolog Amerika bernama Arthur Sinton Otis, Ph.D (28 July 1886 - 1
January 1964). Otis mengembangkan tes Army Alpha pada tahun 1917. Pada awalnya
tes ini dikembangkan oleh Otis untuk didedikasikan kepada US.Army (Angkatan
Militer Amerika), sehingga diberi nama Army Alpha.
2. B. Proses Psikodiagnostik
a. Proses Informal
Proses tanpa ada proses prosedural, tidak obyektif karena hanya mengandalkan
impresi (pesan) sesaat dan intuisi. Ada beberapa jenis kesalahan yang mungkin terjadi dalam
proses ini.
b. Proses Formal
Segala kegiatan yang sistematis dan terarag dalam proses assesment (pengumpulan
data) dan kendali yang cukup ketat atas situasi assesmentnya sehingga diperoleh data yang
obyektif.
1. Penilai:
Dalam area pengetesan, analisis yang hati-hati dan provokatif tentang peran
nilai dan dasar pemikiran etis yang melandasi berbagai praktik, telah disajikan oleh
Eyde dan Quaintance (1988) dan Messick. Pada tingkat yang lebih spesifik, kode etik
APA memuat banyak hal yang bias diterapkan pada tes psikologis. Salah satu dari
standar itu-Evaluasi, Penaksiran, atau Intervensi-secara langsung berkaitan dengan
pengembangan dan penggunaan teknik-teknik penaksiran psikologis.
5. Klasifikasi Tes
a. Berdasarkan Instruksi dan Cara Pengambilan Data Tes
Tes Klasikal versus Tes Individual (Klasik: WIST, PPS, KMIB, CFIT, TKD.
Individual: TAT, RO, WAB, WISC)
Tes kecepatan (Speed Test) versus Test kemampuan (Power Test)
(SPM, Inventori, Kepribadian, Proyeksi)
Graduil : perbandingan tes derajat, penilaian jawaban yang ditentukan atau dinilai
menurut skala penilaian tertentu atau tingkatan yang biasanya diberikan angka
54321