NIM : 200620028
Kelas : II-D
Berikut adalah beberapa pengertian komunikasi intrapersonal yang dikemukakan oleh ahli,
yaitu :
Jalaludin Rakhmat (2001), menyatakan bahwa jika dilihat dari segi psikologi komunikasi
maka yang dimaksud dengan komunikasi intrapersonal adalah proses pengolahan informasi
yang meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir.
Komunikasi Intrapersonal meliputi persepsi serta sensasi, memori dan berpikir. Dalam hal ini
peranan panca indra sangat penting.
Cara menginterpretasi atau mengerti pesan yang telah diproses sistem indrawi kita proses
memberi makna pada sensasi. Jadi sensasi adalah bagian dari persepsi. Pengalaman-
pengalaman lansung dan mendasar akibat dari suatu stimulus fisik tertentu.
Kebutuhan atau motif, sikap nilai preferensi, keyakinan, tujuan, kapasitas, kegunaan, gaya
komunikasi,dan pengalaman dan kebiasaan
Sensasi merupakan tahap paling awal dalam penerimaan informasi. Sensasi berasal dari kata
Faktor Personal (kapasitas alat indra, perbedaan pengalaman, dan lingkungan budaya).
stimulinya harus cukup kuat untuk bisa ditangkap
Faktor situasional / faktor luar alat indra (mis: keras lembutnya suara, tajam-halusnya
bebauan, terang-buramnya cahaya).
P : Rosi sadar bau parfum itu sama dengan bau parfum ibunya. S : Rosi mencium bau parfum
Memori
Memori adalah stimuli yang telah diberi makna, direkam, dan kemudian disimpan dalam otak
manusia. Memori memegang peranan penting dalam proses persepsi. Otak akan merekam
stimulus yang ditangkap panca indra, baik secara sadar maupun tidak sadar. Menurut
Schlessinger dan Groves (1976:352), Memori melewati 3 proses tahapan, yaitu :
Perekaman (encoding)
Penyimpanan (storage)
Pemanggilan kembali / mengingat kembali (retrieval)
Jadi, mengingat adalah perbuatan menyimpan hal-hal yang sudah diketahui, untuk pada suatu
saat lain dikeluarkan dan digunakan kembali.
Jenis-jenis memori
Pengingatan (Recall) adalah proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan
informasi secara kata demi kata, tanpa petunjuk yang jelas.
Pengenalan (Recognition) adalah agar sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta;
lebih mudah mengenalnya kembali.
Belajar Lagi (Learning) adalah menguasai kembali pelajaran yang sudah pernah kita
peroleh termasuk pekerjaan memori.
Reintegrasi (Reintegration) adalah merekonstruksi seluruh masa lalu dari sat petunjuk
memori kecil.
Namun terkadang manusia sering lupa apa yang terdapat dalam memorinya, penyebab
manusia sering lupa :
Mekanisme Memori
Teori Aus (Disuse Theory). Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena
waktu. Sperti otot memori kita akan kuat, bila diatih terus-menerus.
Teori Interferensi (Interference Theory). Menurut teori ini, memori merupakan meja
lilin atau kanvas. Pengalaman adalah lukisan pada meja lilin atau kanvas itu.
Interferensi adalah menyebabkan terhapusnya rekaman yang pertama atau
mengaburkannya. Terjadinya pengurangan memori disebut inhibisi retroaktif
(hambatan ke belakang).
Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Theory). Teori ini menyatakan
bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory storage, kemuadian masuk short-
term memory (STM); lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke dalam long-
term memory (LTM). Sensory storage lebih merupakan perseptual dari pada memoeri.
Ada dua macam memori: memori ikonis untuk materi yang kita peroleh secara visual,
dan memori ekosis untuk materi yang masuk secara auditif.
Berpikir
Berpikir adalah setiap perilaku yang menggunakan ide (Hilgard). Menurut Anita Taylor
mendefinisikan berpikir sebagai proses penarikan kesimpulan (Thinking is an inferring
process). Manusia disebut berpikir ketika ia membayangkan sesuatu atau berusaha
memecahkan persoalan. Berpikir diperlukan dalam pembuatan keputusan dan memecahkan
masalah. Tahapan Proses berpikir, yaitu :
Proses pembuatan keputusan sangat tergantung pada faktor-faktor personal atau individual,
yakni : • Kognisi • Motif • Sikap
Persepsi interpersonal
Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi, atau menafsirkan informasi
inderawi. Persepi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang
berasal dari seseorang(komunikan), yang berupa pesan verbal dan nonverbal. Kecermatan
dalam persepsi interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi, seorang
peserta komunikasi yang salah memberi makna terhadap pesan akan mengakibat kegagalan
komunikasi.
Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri yang positif,
ditandai dengan lima hal, yaitu:
Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi antarpribadi, yaitu:
Karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya.
Bila seseorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang yang rajin, ia akan
berusaha menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik, mempelajari
materi kuliah dengan sungguh-sungguh, sehingga memperoleh nilai akademis yang
baik.
Membuka diri. Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan komunikasi, dan
pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan
tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi dekat pada kenyataan.
Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk
menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan baru.
Percaya diri. Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal sebagai communication
apprehension. Orang yang aprehensif dalam komunikasi disebabkan oleh kurangnya
rasa percaya diri. Untuk menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan konsep diri yang
sehat menjadi perlu.
Selektivitas. Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri
mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia membuka diri (terpaan selektif),
bagaimana kita mempersepsi pesan (persepsi selektif), dan apa yang kita ingat
(ingatan selektif). Selain itu konsep diri juga berpengaruh dalam penyandian pesan
(penyandian selektif).
Antraksi interpersonal
Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang.
Komunkasi antarpribadi dipengaruhi atraksi interpersonal dalam hal:
Penafsiran pesan dan penilaian. Pendapat dan penilaian kita terhadap orang lain tidak
semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional, kita juga makhluk emosional.
Karena itu, ketika kita menyenangi seseorang, kita juga cenderung melihat segala hal
yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika membencinya, kita
cenderung melihat karakteristiknya secara negatif.
Efektivitas komunikasi. Komunikasi antarpribadi dinyatakan efektif bila pertemuan
komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila kita berkumpul
dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan kita, kita akan gembira dan
terbuka. Bila berkumpul dengan denganorangorang yang kita benci akan membuat
kita tegang, resah, dan tidak enak. Kita akan menutup diri dan menghindari
komunikasi.
Hubungan interpersonal
Percaya;
Sikap suportif; dan
Sikap terbuka.