Anda di halaman 1dari 14

KOMUNIKASI

INTRAPERSONAL
PSIKOLOGI KOMUNIKASI

KELOMPOK 5
Anggota Kelompok

Aran Zauzi (222050386)


Daffa Dzakwan A. (222050388)
Indah Indriyantri (222050385)
Jihan Rabbani
(222050369)
Khanza Nazwa K.
(222050376)
Komunikasi
Komunikasi ialah kegiatan pertukaran informasi baik secara lisan
maupun tulisan atau gambar, yang biasa disebut dengan proses
sosial.
Menurut Harlod Laswell komunikasi ialah siapa yang
menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui apa, kepada
siapa, dan apa pengaruhnya. Laswell mengelompokan bentuk
komunikasi ke dalam bentuk komunikasi linear, dalam komunikasi
ini prosesnya berjalan secara one way yang mengirim pesan ke
penerima pesan.
Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal ialah penggunaan bahasa atau pikiran
yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Komunikasi
intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari
individu dalam pemerosesan simbolik dari pesan. Komunikasi
intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi lainnya.
Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses psikologi
seperti : - sensasi
- asosiasi
- persepsi
- memori
- berpikir

Proses ini terjadi saat berlangsungnya komunikasi di


intrapersonal.
Sensasi Asosiasi
Sensasi ialah proses penyerapan Asosiasi ialah suatu predisposisi yang
informasi yang datang dari luar melalui meliputi ruang lingkup pengetahuan dan
pancaindra. Terdapat 4 macam indera pengalaman untuk memahami suatu
penerima sesuai dengan sumber kepribadian.
informasi yaitu: Terjadinya asosiasi antara stimulus dan
Informasi dari eksternal dan internal respons mengikuti hukum berikut :
Informasi dari luar diinderai oleh Hukum latihan : apabila asosiasi antara
eksteroseptor stimulus dan respons sering terjadi,
Informasi dari dalam diinderai oleh asosiasi itu semakin kuat.
interoseptor Hukum akibat : asosiasi yang terbentuk
Gerak tubuh kita oleh proprioseptor antara stimulus dan respons diikutin oleh
kepuasan.
Persepsi
Persepsi adalah sebuah pengalaman tentang segala hal yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Untuk menafsirkan makna informasi inderawi melibatkan sensasi, atensi (perhatian),
ekspetasi, motivasi, dan memori.
Perhatian (attention) yaitu proses mental ketika stimulus atau rangkaian stimulus
menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimulus lainnya melemah. Perbedaan
perhatian ini timbul dari faktor internal yaitu :
Faktor biologis seperti lapar dan haus
Faktor fisiologi seperti tinggi, pendek, sakit, lelah cacat fisik
Faktor sosial budaya seperti etnis, pekerjaan, status sosial, ekomoni
Faktor psikologi seperti keinginan, harapan, motivasi
Faktor eksternal yang memengaruhi perhatian yaitu gerakan, intensitas, kontras,
kebaruan, dan perulangan objek.
Faktor Fungsional yang Menentukan Persepsi
Faktor Fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan
hal-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor
personal. Yang menentukan persepsi bukanlah jenis atau bentuk
stimulus, melainkan karakteristik orang yang memberikan respons pada
stimulus itu.
Faktor faktor yang mempengaruhi persepsi lazim disebut sebagai
kerangka rujukan. Mula mula konsep ini berasal dari penelitian
psikosifik yang berkaitan dengan persepsi objek, Parapsikolog sosial
menerapkan konsep ini untuk menjelaskan persepsi sosial. Dalam
kegiatan komunikasi, kerangka rujukan memengaruhi bagaimana
orang memberi makna pada pesan yang diterimanya.
Faktor Struktural yang
Menentukan Persepsi
Faktor struktural berasal dari sifat stimulus fisik dan efek-efek saraf
yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Dari prinsip ini, Krech
dan Crutchfield melahirkan tiga dalil tentang persepsi, yakni :
Medan perseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti. Kita
mengorganisasikan stimulus dengan melihat konteksnya.
Sifat sifat perseptual dan kognitif dari substruktur secara keseluruhan.
Objek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan waktu atau menyerupai
satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari struktur yang sama.
Memori
Memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang
menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang
dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk
membimbing perilakunya. Secara singkat, memori melewati
3 proses, yaitu :
Perekaman (encoding) yaitu pencatatan informasi
melalui reseptor indera dan sirkuit saraf internal.
Penyimpanan (storage) yang menentukan berapa lama
informasi itu berada beserta kita, dalam bentuk apa,
dan dimana. Penyimpanan bisa bersifat aktif atau pasif.
Pemanggilan (retrival), yang dalam bahasa sehari-hari
disebut mengingat kembali dalah menggunakan
informasi yang disimpan.
Jenis-Jenis Memori
Memori pada tahap ketiga yaitu pemanggilan
kembali dapat dilakukan dengan empat cara:
1. Pengingatan (Recall)
2. Pengenalan (Recognation)
3. Belajar lagi (Relearning)
4. Redintegrasi (Redintegration)
Mekanisme Memori

Ada tiga teori yang menjelaskan mengenai mekanisme memori, yakni :


Teori Aus (Dissue Theory) : memori hilang atau memudar karena
waktu.
Teori Interferensi (Interference Theory) : Saat memori kita merekam
suatu hal, kemudian merekam hal yang lain lagi, maka rekaman yang
kedua akan mengaburkan atau menghapus rekaman pertama. Ada
tiga hambatan dalam teori ini yaitu inhibisi retroaktif, inhibisi proaktif,
dan hambatan motivasional.
Teori Pengolahan Informasi (Information Theory) : informasi mula-
mula disimpan pada sensory storage, kemudian masuk ke short-term
memory, lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan kedalam long-
term memory.
Berpikir
Berpikir adalah kegiatan yang
dilakukan untuk memahami realitas
dalam rangka mengambil
keputusan, memecahkan persoalan,
dan menghasilkan sesuatu yang
baru.
Berpikir adalah akumulasi dari
proses sensasi, asosiasi, persepsi dan
memori yang dikeluarkan untuk
mengambil keputusan.
Proses Berpikir
Ada dua macam berpikir, yakni :
Berpikir austik, lebih tepat disebut melamun, fantasi,
mengkhayal, atau wishful thinking.
Berpikir realistik, disebut juga nalar (reasoning)

Floyd L. Ruch, menyebutkan bahwa ada tiga macam berpikir realistik, yaitu :
1) Berpikir dedukatif, yaitu menarik kesimpulan berupa prinsip atau keputusan yang
bersifat khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum.
2) Berpikir induktif, yaitu menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku
umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus.
3) Berpikir evaluatif, yaitu berpikir kritis, menilai baik-buruknya, tepat atau tidaknya satu
gagasan, tidak menambah atau mengurangi gagasan, namun menilainya menurut
kriteria tertentu.

Anda mungkin juga menyukai