Anda di halaman 1dari 18

Disusun Oleh :

Nama : Abizar Asmaul


NPM : 0120080
Prodi : Ilmu Komunikasi SMT V
Dosen Pembimbing : Junaidi, S.Psi., M.Psi

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIALDAN POLITIK


CANDRADIMUKA PALEMBANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Psikologi komunikasi merupakan salah satu cabang dari dua ilmu


pengetahuan penting, yaitu ilmu psikologi dan ilmu komunikasi. Psikologi
merupakan ilmu yang telah berkembang lama, sedangkan komunikasi merupakan
cabang ilmu yang relatif baru berkembang. Salah satu cabang ilmu psikologi yang
membahas bagaimana manusia berinteraksi dengan manusia lainnya disebut
dengan psikologi sosial. Psikologi sosial diambil alih menjadi salah satu cabang
ilmu komunikasi dengan nama psikologi komunikasi.

Mempelajari psikologi komunikasi sangat membantu kita dalam berinteraksi


dan berkomunikasi dengan orang lain. Topik – topik yang menjadi perhatian
cabang ilmu ini sangat bermanfaat dalam kehidupan kita sehari – hari, seperti :
bagaimana manusia berpikir dan bagaimana pikiran kita bekerja, bagaimana
membujuk orang, apa yang membuat kita seperti saat ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan definisi Psikologi Komunikasi secara


umum?
2. Bagaimana bentuk – bentuk psikologi komunikasi (komunikasi intra
personal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok &
organisasi, komunikasi massa) ?

C. TUJUAN

1. Memahami definisi psikologi komunikasi secara umum.


2. Memahami bentuk – bentuk psikologi komunikasi seperti komunikasi
intra personal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok &
organisasi, komunikasi massa

BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PSIKOLOGI KOMUNIKASI

1. Pengertian Psikologi Komunikasi

Komunikasi sangat esensial buat pertumbuhan kepribadian manusia. Ahli-


ahli ilmu sosial telah berkali-kali mengungkapkan bahwa kurangnya komunikasi
ekan menghambat perkembangan kepribadian (Davis, 1940; Wasserman, 1924).
Antropolog terkenal, Ashley Montagu (1967: 450), dengan tegas menulis: “The
most important agency through which the child learns to be human is
communication, verbal also nonverbal.”kedua, komunikasi amat erat kaitannya
dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia. Tidak mengherankan,
bahwa komunikasi selalu menarik perhatian peneliti psikologi.

2. Ruang Lingkup  Psikologi Komunikasi

Dalam psikologi, komunikasi mempunyai makna yang luas, meliputi


segala penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat sistem atau
organisme. Kata komunikasi sendiri digunakan sebagai proses, sebagai pesan,
sebagai pengaruh atau secara khusus sebagai pesan pasien dalam psikoterapi.

Jadi psikologi menyebut komunikasi pada penyampaian energi dari alat-


alat indera ke otak, pada peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, pada
proses saling pengaruh diantara berbagai sistem dalam diri organisme dan diantara
organisme.

3. Ciri Pendekatan Psikologi Komunikasi


Fisher menyebut 4 ciri pendekatan psikologi komunikasi: penerimaan
stimuli secara indrawi, proses yang mengantarai stimuli dan respon, prediksi
respon, dan peneguhan respon. Psikologi melihat komunikasi dimulai dengan
dikenainya masukan kepada organ-organ penginderaan kita yang berupa data.
Stimuli berbentuk orang, pesan, suara, warna.

B. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI KOMUNIKASI

1. Komunikasi Intra Personal

Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang


terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan
keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari
pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan,
memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang
berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk
komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-
proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat
berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa
yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk
mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh
melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang
yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.

Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam


upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdoa, bersyukur, instrospeksi
diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan
kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif.Pemahaman diri pribadi ini
berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam hidup kita.

Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang


mengacu pada identitas spesifik dari individu (Fisher 1987:134). Elemen dari
kesadaran diri adalah konsep diri, proses menghargai diri sendiri (self esteem),
dan identitas diri kita yang berbeda beda (multiple selves).

Namun, pada tahun 1992, sebuah bab dalam Komunikasi Yearbook # 15,
berpendapat bahwa “komunikasi intrapersonal” adalah sebuah konsep yang cacat.
Bab ini pertama diperinci berbagai definisi.  Komunikasi intrapersonal, tampak,
muncul dari serangkaian kejanggalan logis dan linguistik. Pengertian tentang
‘communicaton intrapersonal’ itu sendiri adalah ambigu: banyak definisi tampak
melingkar karena mereka meminjam, menerapkan dan dengan demikian
mendistorsi fitur konseptual (misalnya, pengirim, penerima, pesan, dialog) ditarik
dari komunikasi antar-orang normal, tidak diketahui entitas atau orang -bagian
yang diduga melakukan ‘intrapersonal’ tukar, dalam banyak kasus, sebuah bahasa
yang sangat pribadi yang mengemukakan, setelah analisis, ternyata benar-benar
dapat diakses dan akhirnya tidak dapat dipertahankan. Secara umum, komunikasi
intrapersonal timbul dari kecenderungan untuk menafsirkan proses mental batin
yang mendahului dan menyertai perilaku komunikatif kita seolah-olah mereka
juga jenis lain proses komunikasi. Titik keseluruhan adalah bahwa rekonstruksi
proses mental batin kita dalam bahasa dan idiom percakapan sehari-hari
masyarakat sangat dipertanyakan, lemah di terbaik.

TEORI-TEORI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

Psikologi Sosial

Psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah
laku individu-individu dalma hubungan dengan situasi sosial. Latar belakang
timbulnya psikologi sosial berasal dari beberapa pendapat, misalnya Gabriel
Tarde mengatakan pokok-pokok teori psikologi sosial berpangkal pada proses
imitasi sebagai dasar dari pada interaksi social antar manusia.

Gustave Le Bon berpendapat bahwa pada manusia terdapat dua macam


jiwa yaitu jiwa individu dan jiwa massa yang masing-masing berlainan sifatnya.
Sigmund Freud berbeda dengan Le Bon, ia berpendapat bahwa jiwa massa itu
sebenarnya sudah terdapat dan tercakup oleh jiwa individu, hanya saja tidak
disadari oleh manusia itu sendiri karena memang dalam keadaan terpendam. Pada
tahun 1950 dan 1960 psikologi sosial tumbuh secara aktif dan program gelar
dalam psikologi dimulai di sebagian besar universitas. Dasar mempelajari
psikologi social bedasarkan potensi-potensi manusia dimana potensi ini
mengalami proses perkembangan setelah individu itu hidup dalam lingkungan.
Potensi-potensi itu antara lain :

1. Kemampuan menggunakan bahasa


2. Adanya sikap etik
3. Hidup dalam 3 dimensi

b. Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Theory)

Teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory


storage (gudang inderawi), kemudian masuk short-term-memory (STM) lalu
dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke dalam long-term-memory (LTM).
Otak manusia dianalogikan dengan komputer.

Terdapat dua macam memori: memori ikonis untuk materi yang kita
peroleh secara visual, dan memori ekosis untuk materi yang masuk secara auditif
(melalui pendengaran). Penyimpanan disini berlangsung cepat, hanya berlangsung
sepersepuluh sampai seperempat detik.

Supaya dapat diingat, informasi harus dapat disandi (encoded) dan masuk
pada STM. STM hanya mampu mengingat tujuh (plus atau minus dua) bit
informasi. Jumlah bit informasi disebut rentangan memori (memori span). Untuk
meningkatkan kemampuan STM, para psikolog menganjurkan kita untuk
mengelompokkan informasi; kelompoknya disebut chunk.

Bila informasi dapat dipertahankan pada STM, ia akan masuk pada LTM.
Inilah yang umumnya disebut sebagai ingatan. LTM meliputi periode
penyimpanan informasi sejak semenit sampai seumur hidup. Kita dapat
memasukkan informasi dari STM ke LTM dengan chunking, rehearsals,
clustering, atau method of loci.

c. Teori Aus

Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Seperti
otot, memori kita baru kuat bila dilatih terus menerus. Namun menurut Hunt,
makin sering mengingat, makin jelek kemampuan mengingat. Dimana tidak
selamanya waktu dapat mengauskan memori

2. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal oleh Devito dalam Liliweri (1991, 112)


didefinisikan sebagai pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh
orang lain atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik secara langsung.
Selanjutnya bahwa komunikasi interpersonal, individu selain menunjukkan
perhatian juga menunjukkan seberapa jauh perhatian itu diberikan. Semakin besar
interaksi interpersonal yang ada menunjukkan semakin besar perhatian seseorang
pada orang lain yang diajak komunikasi, sebaliknya semakin sedikit komunikasi
interpersonal yang terjadi semakin kecil orang memperhatikannya.

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terkandung dalam tatap


muka dan saling mempengaruhi, mendengarkan, menyampaikan pernyataan,
keterbukaan, kepekaan yang merupakan cara paling efektif dalam mengubah
sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal

Menurut Lunandi (1994, 85) ada enam faktor yang mempengaruhi


komunikasi interpersonal. Faktor-faktor tersebut adalah :

1. Citra Diri (Self Image)


Citra diri menentukan ekspresi dan persepsi orang. Manusia belajar
menciptakan citra diri melalui hubungannya dengan orang lain, terutama manusia
lain yang penting bagi dirinya.

2. Citra Pihak Lain (The Image of The Others)

Citra pihak lain juga menentukan cara dan kemampuan orang


berkomunikasi. Di pihak lain, yaitu orang yang diajak berkomunikasi mempunyai
gambaran khas bagi dirinya. Kadang dengan orang yang satu komunikatif lancar,
tenang, jelas dengan orang lainnya tahu-tahu jadi gugup dan bingung.Ternyata
pada saat berkomunikasi dirasakan campur tangan citra diri dan citra pihak lain.

3. Lingkungan Fisik

laku manusia berbeda dari satu tempat ke tempat lain, karena setiap
tempat ada norma sendiri yang harus ditaati. Disamping itu suatu tempat atau
disebut lingkungan fisik sudah barang tentu ada kaitannya juga dengan kedua
faktor di atas.

4. Lingkungan Sosial

Sebagaimana lingkungan, yaitu fisik dan sosial mempengaruhi tingkah


laku dan komunikasi, tingkah laku dan komunikasi mempengaruhi suasana
lingkungan, setiap orang harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat
berada, memiliki kemahiran untuk membedakan lingkungan yang satu dengan
lingkungan yang lain.

5. Kondisi

Kondisi fisik punya pengaruh terhadap komunikasi yang sedang sakit


kurang cermat dalam memilih kata-kata. Kondisi emosional yang kurang stabil,
komunikasinya juga kurang stabil, karena komunikasi berlangsung timbal balik.
Kondisi tersebut bukan hanya mempengaruhi pengiriman komunikasi juga
penerima.
6. Bahasa Badan

Komunikasi tidak hanya dikirim atau terkirim  melalui kata-kata yang


diucapkan. Badan juga merupakan medium komunikasi yang kadang sangat
efektif kadang pula dapat samar. Akan tetapi dalam hubungan antara orang dalam
sebuah lingkungan kerja tubuh dapat ditafsirkan secara umum sebagai bahasa atau
pernyataan.

4.Aspek-aspek Komunikasi Interpersonal

Rakhmat (1988, 75) menyatakan dalam komunikasi interpersonal selain


melibatkan dua orang yang bertatap muka, ada beberapa aspek  penting yang
mendukung keberhasilan komunikasi interpersonal, yaitu :

1. Rasa Percaya
2. Sikap Suportif
3. Sikap Terbuka

3. Komunikasi Kelompok & Organisasi

1. KOMUNIKASI KELOMPOK

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara


beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan,
konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam
Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara
tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui,
seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-
anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain
secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan,
yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu
umtuk mencapai tujuan kelompok.

Sifat-sifat komunikasi kelompok sebagai berikut: 

1. Kelompok berkomunikasi melalui tatap muka; 


2. Kelompok memiliki sedikit partisipan; 
3. Kelompok bekerja di bawah arahan seseorang pemimpin; 
4. Kelompok membagi tujuan atau sasaran bersama; 
5. Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu sama lain.

PRINSIP DASAR KOMUNIKASI KELOMPOK

Kelompok merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas


kita sehari-hari. Kelompok baik yang bersifat primer maupun sekunder,
merupakan wahana bagi setiap orang untuk dapat mewujudkan harapan dan
keinginannya berbagi informasi dalam hamper semua aspek kehidupan. Ia bias
merupakan media untuk mengungkapkan persoalan-persoalan pribadi (keluarga
sebagai kelompok primer), ia dapat merupakan sarana meningkatkan pengethuan
para anggotanya (kelompok belajar) dan ia bisa pula merupakan alat untuk
memecahkan persoalan bersama yang dihadapi seluruh anggota (kelompok
pemecahan masalah). Jadi, banyak manfaat yang dapat kita petik bila kita ikut
terlibat dalam seuatu kelompok yang sesuai dengan rasa ketertarikan (interest)
kita. Orang yang memisahkan atau mengisolasi dirinya dengan orang lain adalah
orang yang penyendiri, orang yang benci kepada orang lain (misanthrope) atau
dapat dikatakan sebagai orang yang antisosial.

a. Kelompok primer dan sekunder

Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaludin Rakhmat, 1994)
mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-
anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan
kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-
anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati
kita.

Jalaludin Rakhmat membedakan kelompok ini berdasarkan karakteristik


komunikasinya, sebagai berikut:

1. Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas.


2. Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal, sedangkan kelompok
sekunder nonpersonal.
3. Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada
aspek isi, sedangkan kelompok primer adalah sebaliknya.
4. Komunikasi kelompok primer cenderung ekspresif, sedangkan kelompok
sekunder instrumental.
5. Komunikasi kelompok primer cenderung informal, sedangkan kelompok
sekunder formal.
6. Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan.

b. Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif

John F. Cragan dan David W. Wright (1980) membagi kelompok menjadi


dua: deskriptif dan peskriptif. Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi
kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah. Kelompok
preskriptif, mengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh anggota
kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan dan Wright
mengkategorikan enam format kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar,
simposium, diskusi panel, forum, kolokium, dan prosedur parlementer.

FUNGSI KOMUNIKASI KELOMPOK

1. Fungsi pertama dalam kelompok adalah hubungan sosial, dalam arti


bagaimana suatu kelompok mampu memelihara dan memantapkan
hubungan sosial di antara para anggotanya seperti bagaimana suatu
kelompok secara rutin memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk
melakukan sktivitas yang informal, santai dan menghibur.
2. Pendidikan adalah fungsi kedua dari kelompok, dalam arti bagaimana
sebuah kelompok secara formal maupun informal bekerja unutk mencapai
dan mempertukarkan pengetahun.
3. Dalam fungsi persuasi, seorang anggota kelompok berupaya
mempersuasikan anggota lainnya supaya melakukan atau tidak melakukan
sesuatu. Seseorang yang terlibat usaha-usaha persuasif dalam suatu
kelompok, membawa resiko untuk tidak diterima oleh para anggota
lainnya.
4. Fungsi kelompok juga dicerminkan dengan kegiatan-kegiatannya untuk
memecahkan persoalan dan membuat keputusan-keputusan. Pemecahan
masalah (problem solving) berkaitan dengan penemuan alternatif atau
solusi yang tidak diketahui sebelumnya; sedangkan pembuatan keputusan
(decision making) berhubungan dengan pemilihan antara dua atau lebih
solusi. Jadi, pemecahn masalah menghasilkan materi atu bahan untuk
pembuatan keputusan.

2. JARINGAN KOMUNIKASI ORGANISASI

Yang dimaksud dengan jaringan disini adalah saluran yang digunakan


untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat
dari dua perspektif. Pertama, kelompok kecil sesuai dengan sumberdaya yang
dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan
beberapa struktur jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi ini kemudian
merupakan sistem komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam
mengirimkan pesan dari satu orang ke orang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi
ini bisa dipandang sebagai struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh
organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi.

Arus Komunikasi Organisasi


Pembahasan mengenai komunikasi dalam organisasi dalam bentuk arah
arus informasinya sangat penting. Komunikasi ke atas dan ke bawah (sering
disebut vertikal) dan komunikasi lateral barangkali merupakan yang paling
penting. Di samping itu, kita akan melihat pada informasi samar dan juga pada
sebab dan akibat adanya kepadatan informasi.

4. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah suatu proses melalui mana komunikator-


komunikator menggunakan media untuk menyebarluaskan pesan-pesan secara
luas dan terus menerus menciptakan makna-makna serta diharapkan dapat
mempengaruhi khalayak yang besar dan beragam dengan melalui berbagai cara”
(DeFleur & McQuail, 1985, McQuail, 2000).

Karakteristik Komunikasi Massa

1. Ditujukan ke khalayak luas, heterogeen, tersebar, anonim serta tidak


mengenal batas geografis dan kultural.
2. Bersifat umum bukan perorangan.
3. Penyampaian pesan berjalan secara cepat dan mampu menjangkau
khalayak yang luas dalam waktu yang relatif singkat (messages multiplier)
4. Penyampaian pesan cenderung berjalan satu arah
5. Kegiatan komunikasi dilakukan secara terencana, terjadwal dan
terorganisir.
6. Kegiatan komunikasi dilakukan secara berkala tidak bersifat temporer.
7. Isi pesan mencakup berbagai aspek kehidupan (sosial, ekonomi, politik,
budaya, dll.)

KONSEP MASSA

Massa memiliki unsur-unsur penting, yaitu:


1. Terdiri dari sekelompok masyarakat dalam jumlah yang sangat besar, yang
menyebar dimana-mana dan satu dengan lainnya tidak saling mengenal
atau pernah bertemu atau berhubungan secara personal.
2. Jumlah massa yang besar menyebabkan massa tidak dapat dibedakan satu
dengan lainnya. Misalnya penonton RCTI dengan Anteve.  Karenanya
konsep massa dari segmentasi sulit diprediksi dengan angka-angka pasti
(akurat).
3. Karena jumlah yang besar maka massa juga sukar diorganisir.  Jumlah
massa yang besar itu cenderung bergerak sendiri-sendiri berdasarkan sel-
sel massa yang dapat dikendalikan oleh orang-orang dalam sel itu. 
Gerakan-gerakan massa akan semakin besar apabila sel-sel itu bertemu
dan bergerak berdasarkan kondisi sesaat yang terjadi di lapangan. 
Interaksi yang terjadi biasanya bersifat emosional.
4. Massa merupakan refleksi dari kehidupan sosial secara luas. Setiap bentuk
kehidupan sosial merefleksikan suatu kondisi masyarakat secara
keseluruhan.

PROSES KOMUNIKASI MASSA

Komunikasi massa dalam prosesnya melibatkan banyak orang yang


bersifat kompleks dan rumit.  Menurut McQuail (1999)  proses komunikasi massa
terlihat berproses dalam bentuk:

1. melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi


proses komunikasi massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan
dalam skala yang besar, sekali siaran atau pemberitaan jumlahdan
lingkupnya sangat luas dan besar.
2. proses komunikasi massa cenderung dilakukan melalui model satu arah
yaitu dari komunikator kepada komunikan atau media kepada khalayak. 
Interaksi yang terjadi sifatnya terbatas.
3. proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris antara komunikator
dengan komunikan.  Ini menyebabkan komunikasi antara mereka
berlangsung datar dan bersifat sementara. Kalau terjadi sensasi emosional
sifatnya sementara dan tidak permanen. 
4. proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal atau non pribadi
dan anonim.
5. proses komunikasi massa juga berlangsung didasarkan pada hubungan
kebutuhan-kebutuhan di masyarakat. Misalnya program akan ditentukan
oleh apa yang dibutuhkan pemirsa.  Dengan demikian media massa juga
ditentukan oleh rating yaitu ukuran di mana suatu program di jam yang
sama di tonton oleh sejumlah khalayak massa.

FUNGSI KOMUNIKASI MASSA

Robert K.Merton mengemukakan bahwa fungsi aktivitas sosial memiliki


dua aspek, yaitu fungsi nyata (manifest function) adalah fungsi nyata yang
diinginkan, kedua fungsi tidak nyata atau tersembunyi (latent function), yaitu
fungsi tidak diinginkan.  Sehingga pada dasarnya setiap fungsi sosial dalam
masyarakat itu memiliki efek fungsional dan disfungsional.

a) Fungsi pengawasan

Media massa merupakan sebuah medium di mana dapat digunakan untuk


pengawasan terhadap aktivitas masyarakat pada umumnya. Fungsi pengawasan ini
bisa berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif. 
Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventif untuk
mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.  Seperti, pemberitaan bahaya
narkoba bagi kehidupan manusia yang dilakukan melalui media massa dan
ditujukan kepada masyarakat, maka fungsinya untuk kegiatan preventif agar
masyarakat tidak terjerumus dalam pengaruh narkoba.  Sedangkan fungsi
persuasif sebagai upaya memberi reward dan punishment kepada masyarakat
sesuai dengan apa yang dilakukannya.  Medai massa dapat memberi reward
kepada masyarakat yang bermanfaat dan fungsional bagi anggota masyarakat
lainnya,  namun sebagainya akan memberikan punishment apabila aktivitasnya
tidak bermanfaat bahkan merugikan fungsi-fungsi sosial lainnya di masyarakat

b) Fungsi social learning

Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah


melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat.  Media
massa bertugas untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat   di
mana komunikasi massa itu berlangsung.  Komunikasi massa itu dimaksukan agar
proses pencerahan itu berlangsung efektif dan efisien dan menyebar secara
bersamaan di masyarakat secara luas.  Fungsi komunikasi massa ini merupakan
sebuah andil yang dilakukan untuk menutupi kelemahan fungsi-fungsi paedogogi
yang dilaksanakan melalui komunikasi tatap muka, di mana karena sifatnya, maka
fungsi paedogogi hanya dapat berlangsung secara eksklusif antara individu
tertentu saja.

c) Fungsi penyampaian informasi

Komunikasi massa yang mengandalkan media massa, emiliki fungsi


utama, yaitu menjadi proses penyampaian informai kepada masyarakat luas. 
Komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi publik tersampaikan
kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat sehingga fungsi informasi
tercapai dalam waktu cepat dan singkat.

d) Fungsi transformasi budaya

Fungsi informatif adalah fungsi-fungsi yang bersifat statis, namun fungsi-


fungsi lain yang lebih dinamis adalah fungsi transformasi budaya.  Komunikasi
massa sebagaimana difat-sifat budaya massa, maka yang terpentin adalah
komunikasi massa menjadi proses transormai budaya yang dilakukan bersama-
sama oleh semua komponen komunikasi massa, terutama yang dilakukan oleh
media massa.
e) Hiburan

Fungsi lain dari komunikasi adalah hiburan, bahwa seirama dengan fungsi-
fungsi lain, komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama
karena komuniasi massa menggunakan media massa, adi fungsi-fungsi hiburan
yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi
massa.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa komunikasi erat


kaitannya dengan psikologi, karena ketika seseorang komunikator berminat untuk
menyampaikan pesan kepada komunikan, maka dalam diri komunikator akan
terjadi suatu proses. Dan psikologi menganalisa seluruh bagian yang terlibat
dalam komunikasi.

B. SARAN

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya


penulis akan lebih fokus dan rinci dalam menjelaskan tentang makalah mengenai
komunikasi dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/yepeg/56a9c95b86afbd180cbc7606/
komunikasi-dan-pengembangan-kepribadian

https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_intrapersonal

https://dosenpsikologi.com/psikologi-sosial

https://www.google.com/search?
q=Kelompok+merupakan+bagian+yang+tidak+dapat+dilepaskan+dari
+aktivitas+kita+sehari-
hari&oq=Kelompok+merupakan+bagian+yang+tidak+dapat+dilepask
an+dari+aktivitas+kita+sehari-
hari&aqs=chrome..69i57.1489j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai