Komunikasi
Bisnis
Komunikasi Intrapribadi
dan Antarpribadi
Abstrak Sub-CPMK 1
Tim Dosen.FEB
Ekonomi dan Bisnis Manajemen S1
02
Komunikasi Intrapribadi
Pendahuluan
Sebagai ilmu terapan dan ilmu sosial, perjalanan sejarah perkembangan ilmu komunikasi
sangatlah panjang. Berawal dari ilmu pernyataan manusiapada masa Yunani dan Romawi
kuno hingga ilmu publisistik di Eropa dan ilmu komunikasi di Amerika Serikat. Selama
perjalanan itu, beragam penelitian telah dilakukan oleh para ahli hingga menghasilkan
beragam program studi. Hal ini membuktikan bahwa ilmu komunikasi memiliki cakupan
yang sangat luas.Ruang lingkup ilmu komunikasi yang luas dapat kita lihat diantaranya
melalui berbagai konteks komunikasi dan bidang komunikasi.
Pada umumnya, proses komunikasi yang efektif harus melalui tahap-tahap komunikasi
dan didukung oleh berbagai elemen komunikasi. Selain itu, faktor-faktor yang
mempengaruhi komunikasi pun harus dipertimbangkan dengan baik. Terkait dengan hal
tersebut, maka komunikasi intrapersonal juga memiliki elemen-elemen komunikasi
atau komponen-komponen komunikasi atau unsur komunikasi yang mendukung proses
komunikasi intrapersonal. Adapun elemen-elemen komunikasi intrapribadi adalah sebagai
berikut :
1. Decoding – bagian dari proses komunikasi intrapribadi yang harus dilalui dimana
pesan-pesan atau informasi diambil ke dalam otak dan dibuat menjadi masuk akal.
2. Intergrasi (Integration) – bagian dari proses komunikasi intrapribadi dimana
berbagai bagian kecil informasi ditempatkan bersama. Kita menghubungkan satu
bagian informasi kepada orang lain, membuat perbandingan dan analogi,
Mampu berdialog dengan diri sendiri berarti mampu mengenal diri sendiri, belajar mengenal
diri sendiri berarti belajar bagaimana kita berpikir dan merasakan, bagaimana kita
mengamati, menginterpretasikan dan bereaksi terhadap lingkungan. Dalam komunikasi
intrapribadi, dijelaskan tentang bagaimana orang menerima informasi, mengolah,
menyimpan dan menghasilkannya kembali. Proses komunikasi intrapersonal yang
melibatkan beberapa unsur atau elemen (Burgon & Huffner, 2002) yaitu : sensasi, persepsi,
memori dan berfikir.
1. Sensasi (sensation)
Sensasi berasal dari kata sense yang berarti alat penginderaan, yang menghubungkan
organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon, sensasi adalah pengalaman
elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau
konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera. Definisi
sensasi adalah fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat
penting. Pada diri seseorang terdapat lima alat indera atau pancaindera, yaitu mata,
telinga, hidung, lidah dan kulit.
Komunikasi Antarpribadi
Joseph A. Devito dalam bukunya “The Interpersonal Communication Book”mendefenisikan
komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) sebagai proses pengiriman dan
penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang
dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Komunikasi jenis ini dianggap
paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat atau perilakuseseorang, karena
sifatnya dialogis, berupa percakapan. Umpan baliknya bersifat langsung dan komunikator
mengetahui pasti apakah komunikasinya itu positif atau negatif, berhasil atau tidak. Jika
tidak, ia dapat menyakinkan komunikan ketika itu juga karena ia dapat memberi
kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.
Individu juga berkomunikasi pada tingkat antar pribadi berbeda tergantung pada siapa
mereka terlibat dalam komunikasi dengan. Contoh, jika seseorang berkomunikasi dengan
anggota keluarga, bahwa komunikasi akan lebih dari mungkin berbeda dari jenis
Sukses mengasumsikan bahwa baik pengirim pesan dan penerima pesan akan
menafsirkan dan memahami pesan-pesan yang dikirim pada tingkat mengerti makna dan
implikasi. Tujuan komunikasi boleh jadi memberikan keterangan mengenai sesuatu kepada
penerima, mempengaruhi sikap penerima, memberikan dukungan psikologis kepada
penerima, atau mempengaruhi penerima.
1. Keterbukaan (openness)
a. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang
diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera
membukakan semua riwayat hidupnya.memang ini mungkin menarik, tapi biasanya
tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri
mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan
diri ini patut.
b. Kedua mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur
terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap
pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita ingin
orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan. Dan kita berhak
mengharapkan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketidak acuhan,bahkan
ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan. Kita memperlihatkan keterbukaan
dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain.
c. Aspek ketiga menyangkut kepemilikan perasaan dan pikiran (Bochner dan Kelly,
1974). Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran
yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda
Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain,
perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa
mendatang.
Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun non verbal.
Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan
a. keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang
sesuai;
b. konsentrasi terpusat meliputi komtak mata, postur tubuh yang penuh perhatian,
dan kedekatan fisik,
c. sentuhan atau belaian yang sepantasnya.
3. Sikap mendukung (supportiveness)
Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk
interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi
dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara
menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi.
5. Kesetaraan (equality)
Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih
pandai. Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain.
Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas
dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya
setara. Artinya,, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-
sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu
yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan interpersonal yang ditandai
oleh kesetaraan,
Tidak sependapat dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan
yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.kesetaraan
tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal
dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut
istilah Carl rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan penghargaan positif tak
bersyarat kepada orang lain.
Bovee Courtland L, Thill Jhon V, (2008) : Komunikasi Bisnis, Edisi Kedelapan, PT. Indeks,
Jakarta.
Guffey, Mary Ellen, (2006) : Business Communication, Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta.
Lehman and Du Frene (2012) : Business Communications 3E, 3rd Edition, Cangage
Learning.
Mary Ellen Guffey (2006) : Komunikasi Bisnis (Proses dan Produk), Salemba Empat,
Jakarta
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-intrapersonal
https://www.academia.edu/35583069/MAKALAH_KOMUNIKASI_INTRAPRIBADI