Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rizki dan
rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikantugas yang berjudul “ Komunikasi
Intrapersonal dan Persepsi ”. Tugas paper ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
praktikum mata kuliahpenyuluhan dan komunikasi perikanan .
Pada pembuatan paper ini, penyusun menyadari masih jauh dari kesempurnaan, karena masih
banyak kekurangan dalam penyajiannya. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan
perbaikan berupa kritik dan saran yang membangun. Penyusun juga mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini.
Akhir kata, penyusun berharap semoga paper ini dapat berguna bagi penyusun pada
khususnya serta dapat memberi pengetahuan dan wawasan kepada pembaca pada umumnya.
penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini kajian Ilmu Komunikasi mengenai komunikasi intrapersonal, belum
banyak dilakukan oleh para ahli. Padahal komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi
yang unik, karena peroses komunikasinya berbeda dengan proses komunikasi yang terjadi
biasanya. Komunikasi intrapersonal ini proses terjadinya tidak melalui komunikasi yang
dilakukan dengan dua orang, melainkan terjadina di dalam diri manusia itu sendiri (within the
person) dan para ahli sepakat bahwasanya komunikasi intrapersonal merupakan dasar dari
seluruh bentuk komunikaai dan memegang peranan penting dalam proses komunikasi
antarpribadi (Mazdalifah,2004).
A. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang
persepsi, faktor-faktor yang mempengaruhinya , dan diharapkan dapat bermanfaat bagi kita
semua. Mempelajari tentang persepsi lebih mendalam sehingga dapat dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran disekolah nantinya.
BAB II
PEMBAHASAN
sendiri.
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai indera (reseptor) sehingga terjadi sensasi.
Untuk bisa diterima oleh indera diperlukankekuatan stimulus yang disebut sebagai ambang
mutlak (absolutethreshold).
b. Kepastian alat indera (reseptor) yang cukup baik serta syaraf (sensoris) yang baik sebagai
penerus kepada pusat otak (kesadaran) untuk menghasilkan respon.
1. Asosiasi
Merupakan proses kedua setelah sensasi terjadi. Asosiasi dapat diartikan sebagai proses
menyamakan makna-makna stimulus yang datang di sensasi dengan pengalaman masa lalu.
Asosiasi sangat berguna untuk memberikan penyempurnaan persepsi. Dengan pengalaman-
pengalaman tiap individu yang berbeda, maka asosiasi tiap orang seringkali memiliki
perbedaan walaupun sensasi yang datang sama.
1. Persepsi
Merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna
pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas.
Sensasi adalah bagian dari persepsi demikian juga dengan asosiasi yang turut memberikan
kontribusi dalam proses persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi
tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga ada atensi (perhatian) ekspektasi (pengharapan),
motivasi, dan memori (Desiderato dalam Rakhmat, 1999:51)
1. Recall (pengingatan):proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi tanpa
struktur yang jelas. Misalnya menyebutkan jenis-jenis benda.
2. Recognition (pengenalan):mengenal kembali sejumlah fakta. Contoh seperti pada
pengenalan kembali nama dari foto wajah, pilihan berganda pada tes obyektif.
3. Relearning:menguasai kembali pelajaran yang sudah pernah diperoleh.
4. Redintegrasi: merekonstruksi seluruh materi dengan petunjuk memori kecil.
5. Berpikir
Merupakan proses penafsiran kita terhadap simuli setelah kita melalu tahapan sensasi,
asosiasi, persepsi, memori. Secara garis besar, ada dua macam berpiir, yaitu berpikir autistik
yang sering dibahsakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai melamun. Dan yang kedua,
yaitu berpikir realistik yang dibagi lagi dalam tiga jenis, yaitu berpikir dedukif, berpikir
induktif, dan berpikir evaluative. Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan keputusan
(Decision Making), memecahkan persoalan (Problem Solving), berpikir kreatif (Creative
Thinking).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Komunikasi intrapersonal merupakan dasar dari semua bentuk komunikasi. Oleh sebab itu
kedudukan komunikasi intrapersonal menjadi sangat penting, utamanya dalam hal
memproses lambang atau isyarat menjadi lambang atau isyarat yang dimengerti oleh pihak
penyampai dan penerima informasi.
4.2 Saran
Sebaiknya komunikasi intrapersonal dipadukan dengan komunikasi interpersonal agar
diperoleh hasil pembelajaran yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Deetz, Stanley (ed), Communication Year Book 15, Sage Publications, Inc, 1992.
E. Myears, Gail & Myears, Michele Tolela, The Dinamics Of Human Communication
Laboratory Approach, Mc. Graw-Hill, Inc, United States Of America, 1992.
Uchyana, Onong, Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1993.
Erwina, Susy. 2004. Sistem Komunikasi Intrapersonal Sebagai Proses Pengolahan Informasi
Dalam Diri Individu. Bandung: Universitas Langlangbuana.