Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rizki dan
rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikantugas yang berjudul “ Komunikasi
Intrapersonal dan Persepsi ”. Tugas paper ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
praktikum mata kuliahpenyuluhan dan komunikasi perikanan .

Pada pembuatan paper ini, penyusun menyadari masih jauh dari kesempurnaan, karena masih
banyak kekurangan dalam penyajiannya. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan
perbaikan berupa kritik dan saran yang membangun. Penyusun juga mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini.

Akhir kata, penyusun berharap semoga paper ini dapat berguna bagi penyusun pada
khususnya serta dapat memberi pengetahuan dan wawasan kepada pembaca pada umumnya.

Pare-pare,31 oktober 2019

penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

Berkomunikasi merupakan keharusan bagi manusia, karena dengan komunikasi


kebutuhan manusia akan terpenuhi. Menurut Johnson (1981) dalam (Supratiknya, 2003: 9)
mengemukakan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi antar pribadi dalam
rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia yaitu: Komunikasi antar pribadi membantu
perkembangan intelektual dan sosial kita, Identitas atau jati diri kita terbentuk dalam dan
lewat komunikasi dengan orang lain, Dalam rangka memahami realitas di sekeliling kita serta
menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita,
kita perlu membandingkannya dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain dan realitas
yang sama, Kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi
atau hubungan kita dengan orang lain, terlebih bagi orang-orang yang merupakan tokoh-
tokoh signifikan (significant figures) dalam hidup kita.
Pengertian komunikasi juga dapat kita pahami dalam tiga konseptualisasi yang
berbeda. Pertama, komunikasi yang dipahami sebagai tindakan satu arah yang berjalan linear
dari komunikator kepada komunikan. Pengertian ini sesuai dalam beberapa kasus, seperti
pidato dan komunikasi massa yang tidak melibatkan secara aktif pembaca atau pemirsa nya,
namun tidak sesuai untuk bentuk komunikasi interaktif. Kedua, komunikasi dipahami sebagai
kegiatan interaktif yang melibatkan kedua belah pihak secara aktif. Jika yang satu berfungsi
sebagai pemberi pesan, yang lain berfungsi sebagai penerima pesan. Demikian pula
sebaliknya secara bergantian. Namun konseptualisasi yang kedua inipun tidak lepas dari
kelemahan karena mengabaikan kemungkinan bahwa orang yang sama dapat berfungsi
sebagai pemberi dan penerima pesan pada saat yang sama. Ketiga, komunikasi dipahami
sebagai kegiatan transaksional yang dalam konteks ini berarti bahwa pihak-pihak yang
terlibat komunikasi berada dalam kondisi interdependen. Dalam pengertian ketiga ini,
komunikasi tidak hanya terbatas dalam komunikasi verbal tapi juga mencakup komunikasi
nonverbal misalnya ekspresi wajah.

Pada saat ini kajian Ilmu Komunikasi mengenai komunikasi intrapersonal, belum
banyak dilakukan oleh para ahli. Padahal komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi
yang unik, karena peroses komunikasinya berbeda dengan proses komunikasi yang terjadi
biasanya. Komunikasi intrapersonal ini proses terjadinya tidak melalui komunikasi yang
dilakukan dengan dua orang, melainkan terjadina di dalam diri manusia itu sendiri (within the
person) dan para ahli sepakat bahwasanya komunikasi intrapersonal merupakan dasar dari
seluruh bentuk komunikaai dan memegang peranan penting dalam proses komunikasi
antarpribadi (Mazdalifah,2004).
A. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian Komunikasi Intrapersonal


2. Tahapan Proses Komunikasi Intrapersonal
3. Teori-teori Komunikasi Intrapersonal
4. Pengertian Persepsi
5. Faktor-faktor Fungsional yang Menentukan Persepsi

C. TUJUAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang
persepsi, faktor-faktor yang mempengaruhinya , dan diharapkan dapat bermanfaat bagi kita
semua. Mempelajari tentang persepsi lebih mendalam sehingga dapat dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran disekolah nantinya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Intrapersonal


Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di
dalam diri komunikator sendiri antara self dengan God. Komunikasi intrapersonal merupakan
keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan.
Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi
dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat
menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya.
Dalam buku Trans–Per Understanding Human Communication, 1975, disebutkan
bahwa komunikasi intrapersonal adalah proses di mana individu menciptakan pengertian. Di
lain pihak Ronald L. Applbaum dalam buku Fundamental Concept in Human
Communication mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai: Komunikasi yang
berlangsung dalam diri kira, ia meliputi kegiatan berbicara kepada diri sendiri dan kegiatan-
kegiatan mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan
kita (Uchayana 1993).

Dari berbagai definisi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa komunikasi


intrapersonal dalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seorang. Orang ini berperan
baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikan, dia berbicara pada dirinya sendiri,
berdialog dengan dirinya sendiri, dia bertanya kepada dirinya sendiri, an dijawab oleh dirinya

sendiri.

2.2 Tahapan Proses Komunikasi Intrapersonal


Komunikasi intrapersonal menguraikan bagaimana seorang individu menerima
informasi, mengolahnya, menyimpannya, dan menghasilkannya kembali, yang melalui tahap-
tahap proses sensasi, asosiasi, persepsi, memori, dan berfikir.
1. Sensasi
Merupakan tahap paling awal dalam penerimaan informasi. Sensasi berasal dari kata ”sense”
yang artinya alat penginderaan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya.
Proses sensasi terjadi bila alat-alat indera mengubah informasi menjadi impuls-impuls saraf
dengan ”bahasa” yang difahami oleh otak. Melalui alat indera, manusia dapat memahami
kualitas fisik lingkungannya.apa saja yang menyenth alat indera-dari dalam atau dari luar
disebut stimuli.
Syarat-syarat terjadinya sensasi sebagai berikut :

a. Adanya objek yang diamati atau kekuatan stimulus

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai indera (reseptor) sehingga terjadi sensasi.
Untuk bisa diterima oleh indera diperlukankekuatan stimulus yang disebut sebagai ambang
mutlak (absolutethreshold).
b. Kepastian alat indera (reseptor) yang cukup baik serta syaraf (sensoris) yang baik sebagai
penerus kepada pusat otak (kesadaran) untuk menghasilkan respon.

1. Asosiasi
Merupakan proses kedua setelah sensasi terjadi. Asosiasi dapat diartikan sebagai proses
menyamakan makna-makna stimulus yang datang di sensasi dengan pengalaman masa lalu.
Asosiasi sangat berguna untuk memberikan penyempurnaan persepsi. Dengan pengalaman-
pengalaman tiap individu yang berbeda, maka asosiasi tiap orang seringkali memiliki
perbedaan walaupun sensasi yang datang sama.
1. Persepsi
Merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna
pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas.
Sensasi adalah bagian dari persepsi demikian juga dengan asosiasi yang turut memberikan
kontribusi dalam proses persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi
tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga ada atensi (perhatian) ekspektasi (pengharapan),
motivasi, dan memori (Desiderato dalam Rakhmat, 1999:51)

Faktor-faktor Fungsional yang Menentukan Persepsi


Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang
termasuk yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukanlah
jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respons pada stimuli
itu. Dari sini, Krech dan Crutchfield merumuskan dalil persepsi yang pertama: persepsi
bersifat selektif secara fungsional. Dalil ini berarti bahwa objek-objek yang mendapat
tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang
melakukan persepsi.
2.3 Faktor yang mempengaruhi persepsi
1. Perhatian yaitu proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol
dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah.
 Faktor eksternal penarik perhatian seperti gerakan, intensitas stimuli, kebaruan (novelty),
pengulangan.
 Faktor internal penarik perhatian adalah factor biologis yaitu factor kebutuhan biologis
pada saat itu; dan factor sosiopsikologis yeng meliputi minat, kebiasaan, sikap.
1. Faktor fungsional adalah yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, kerangka
acuan seseorang yang semuanya merupakan factor personal.
2. Faktor structural berasal dari sifat stimuli fisik dan efek fisiologis pada individu
3. Schlessinger dan Groves dalam bukunya Psychology: A Dynamic Science,
mendefinisikan memori sebagai tahapan proses selanjunya dalam komunikasi
intrapersonal. Memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi baik persepsi
(dengan menyiapkan kerangka rujukan) maupun berfikir. Memori merupakan sistem
yang sangat berstruktur yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tenang
dunia dan menggunakan pengetahuanya untuk membimbing perilakunya (Rakhmat,
1999:62).
Jenis memori:

1. Recall (pengingatan):proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi tanpa
struktur yang jelas. Misalnya menyebutkan jenis-jenis benda.
2. Recognition (pengenalan):mengenal kembali sejumlah fakta. Contoh seperti pada
pengenalan kembali nama dari foto wajah, pilihan berganda pada tes obyektif.
3. Relearning:menguasai kembali pelajaran yang sudah pernah diperoleh.
4. Redintegrasi: merekonstruksi seluruh materi dengan petunjuk memori kecil.
5. Berpikir
Merupakan proses penafsiran kita terhadap simuli setelah kita melalu tahapan sensasi,
asosiasi, persepsi, memori. Secara garis besar, ada dua macam berpiir, yaitu berpikir autistik
yang sering dibahsakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai melamun. Dan yang kedua,
yaitu berpikir realistik yang dibagi lagi dalam tiga jenis, yaitu berpikir dedukif, berpikir
induktif, dan berpikir evaluative. Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan keputusan
(Decision Making), memecahkan persoalan (Problem Solving), berpikir kreatif (Creative
Thinking).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Komunikasi intrapersonal merupakan dasar dari semua bentuk komunikasi. Oleh sebab itu
kedudukan komunikasi intrapersonal menjadi sangat penting, utamanya dalam hal
memproses lambang atau isyarat menjadi lambang atau isyarat yang dimengerti oleh pihak
penyampai dan penerima informasi.

Komunikasi intrapersonal merupakan suatu proses pengolahan informasi tentang bagaimana


caranya orang menerima informasi , kemudian mengolahnya , menyimpannya , dan
menghasilkannya kembali . Komunikasi intrapersonal meliputi : sensasi , persepsi , memori ,
dan berpikir . Sensasi adalah proses menangkap stimuli . Persepsi adalah proses memberi
makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru. Dengan kata lain ,
persepsi mengubah sensasi menjadi informasi . Memori adalah proses menyimpan informasi
dan memanggilnya kembali . Berpikir merupakan proses pengolahan dan memanipulasikan
informasi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan respons .

4.2 Saran
Sebaiknya komunikasi intrapersonal dipadukan dengan komunikasi interpersonal agar
diperoleh hasil pembelajaran yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Deetz, Stanley (ed), Communication Year Book 15, Sage Publications, Inc, 1992.
E. Myears, Gail & Myears, Michele Tolela, The Dinamics Of Human Communication
Laboratory Approach, Mc. Graw-Hill, Inc, United States Of America, 1992.

Rahmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Remaja Karya, Bandung, 1986.

Rakhmat, J. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Trans-Per-Understanding Human Communication, Houghton Mifflin Company, USA 1975.

Uchyana, Onong, Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1993.

Mazdalifah. 2004. Komunikasi Intrapersonal Ditinjau Dari Pandang Psikologi Komunikasi.


Medan: FISIP USU

Erwina, Susy. 2004. Sistem Komunikasi Intrapersonal Sebagai Proses Pengolahan Informasi
Dalam Diri Individu. Bandung: Universitas Langlangbuana.

Allport, F.H. 1924 . “Social Psychology” , Boston : Houghton Mifflin .

Aronson , E. 1972. “ The Social Animal “ , San Francisco. W.H.freemanand Company.

Asante, M.K., E.Newmark, and C.Blake. 1979. “ Handbook ofIntercultural


Communicatioan”, Beverly Hills. Sage Publication .

Dewey, R. and W.J.Humber . 1967. “ An Introduction to SoscialPsychology” .London :


Collier-Macmillan. Frederiksen, N. 1972 .” Toward A Taxonomy of Situations “ ,
AmericanPsychologist , 27 : 114 -123.

Anda mungkin juga menyukai