Anda di halaman 1dari 11

Komunikasi intrapersonal

Tugas kelompok
Disusun untuk memenuhi tugas komunikasi dalam praktek kebidanan
Nama Dosen : Nurul husna,SST,M.keb.

Disusun Oleh :

Annisa zahara (1520122001)

Dian Dinita Umara (1520122004)

PROGRAM SARJANA KEBIDANAN

STIKes MUHAMMADIYAH ACEH

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa menambah wawasan. Kami
yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh,30maret 2023

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Baik komunikasi
intrapersonal maupun komunikasi interpersonal, keduanya dibutuhkan oleh
manusia. berkomunikasi merupakan keharusan bagi manusia, karena dengan komunikasi
kebutuhan manusia akan terpenuhi. Menurut Johnson (1981) dalam (Supratiknya, 2003: 9)
mengemukakan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi antar pribadi
dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia yaitu: Komunikasi antar pribadi
membantu perkembangan intelektual dan sosial kita, Identitas atau jati diri kita terbentuk
dalam dan lewat komunikasi dengan orang lain.
      Pengertian komunikasi juga dapat kita pahami dalam tiga konseptualisasi yang
berbeda. Pertama, komunikasi yang dipahami sebagai tindakan satu arah yang berjalan
linear dari komunikator kepada komunikan. Pengertian ini sesuai dalam beberapa kasus,
seperti pidato dan komunikasi massa yang tidak melibatkan secara aktif pembaca atau
pemirsa nya, namun tidak sesuai untuk bentuk komunikasi interaktif. Kedua, komunikasi
dipahami sebagai kegiatan interaktif yang melibatkan kedua belah pihak secara aktif. Jika
yang satu berfungsi sebagai pemberi pesan, yang lain berfungsi sebagai penerima pesan.
Demikian pula sebaliknya secara bergantian. Namun konseptualisasi yang kedua inipun
tidak lepas dari kelemahan karena mengabaikan kemungkinan bahwa orang yang sama
dapat berfungsi sebagai pemberi dan penerima pesan pada saat yang sama. Ketiga,
komunikasi dipahami sebagai kegiatan transaksional yang dalam konteks ini berarti bahwa
pihak-pihak yang terlibat komunikasi berada dalam kondisi interdependen. Dalam
pengertian ketiga ini, komunikasi tidak hanya terbatas dalam komunikasi verbal tapi juga
mencakup komunikasi nonverbal misalnya ekspresi wajah.
1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian komunikasi intrapersonal?

2. apa saja tahapan proses komunikasi intrapersonal?

3. apa saja teori-teori komunikasi intrapersonal?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu komunikasi intrapersonal

2. Untuk mengetahui tahapan proses komunikasi intrapersonal

3. Untuk mengetahui teori-teori komunikasi intrapersonal


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian komunikasi intrapersonal


 Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam
diri komunikator sendiri antara self dengan God. Komunikasi intrapersonal merupakan
keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-
pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan
balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi
intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya.
 Dalam buku Trans–Per Understanding Human Communication, 1975, disebutkan
bahwa komunikasi intrapersonal adalah proses di mana individu menciptakan pengertian.
dapi lain pihak Ronald L. Applbaum dalam  buku  Fundamental  Concept  in  Human
Communication mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai: Komunikasi yang
berlangsung dalam diri kira, ia meliputi kegiatan berbicara kepada diri sendiri dan
kegiatan-kegiatan mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada
lingkungan kita (Uchayana 1993).
 
2.2 Tahapan proses komunikasi intrapersonal
Komunikasi intrapersonal menguraikan bagaimana seorang individu menerima
informasi, mengolahnya, menyimpannya, dan menghasilkannya kembali, yang melalui
tahap-tahap proses sensasi, asosiasi, persepsi, memori, dan berfikir.
1. Sensasi 
Merupakan tahap paling awal dalam penerimaan informasi. Sensasi berasal dari kata
”sense” yang artinya alat penginderaan, yang menghubungkan organisme dengan
lingkungannya. Proses sensasi terjadi bila alat-alat indera mengubah informasi menjadi
impuls-impuls saraf dengan ”bahasa” yang difahami oleh otak. Melalui alat indera,
manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya.apa saja yang menyenth alat indera-
dari dalam atau dari luar disebut stimuli.
Syarat-syarat terjadinya sensasi sebagai berikut :
a. Adanya objek yang diamati atau kekuatan stimulus
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai indera (reseptor) sehingga terjadi sensasi.
Untuk bisa diterima oleh indera diperlukankekuatan stimulus yang disebut sebagai ambang
mutlak (absolutethreshold).
b. Kepastian alat indera (reseptor) yang cukup baik serta syaraf (sensoris) yang baik
sebagai penerus kepada pusat otak (kesadaran) untuk menghasilkan respon.

2. Asosiasi
 Merupakan proses kedua setelah sensasi terjadi. Asosiasi dapat diartikan sebagai
proses menyamakan makna-makna stimulus yang datang di sensasi dengan pengalaman
masa lalu. Asosiasi sangat berguna untuk memberikan penyempurnaan persepsi. Dengan
pengalaman-pengalaman tiap individu yang berbeda, maka asosiasi tiap orang seringkali
memiliki perbedaan walaupun sensasi yang datang sama.

3. Persepsi 
Merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah
memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Hubungan sensasi dengan
persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi demikian juga dengan asosiasi
yang turut memberikan kontribusi dalam proses persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan
makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga ada atensi
(perhatian) ekspektasi (pengharapan), motivasi, dan memori (Desiderato dalam Rakhmat,
1999:51)
        Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang
termasuk yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi
bukanlah jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respons
pada stimuli itu. Dari sini, Krech dan Crutchfield merumuskan dalil persepsi yang pertama:
persepsi bersifat selektif secara fungsional. Dalil ini berarti bahwa objek-objek yang
mendapat tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan
individu yang melakukan persepsi.

2.3 Teori-teori komunikasi intrapersonal


Menurut Marianne Dainton dan Elaine D. Zelley, terdapat 4 (empat) teori komunikasi
intrapersonal yang menekankan pada aspek kognitif dan aspek komunikasi intrapersonal,
yaitu teori message design logic, teori akomodasi komunikasi, teori pengurangan
ketidakpastian, dan teori pelanggaran harapan. Keempat teori tersebut menekankan pada
proses internal yang berfungsi sebagai anteseden pada penciptaan makna yang sangat
pribadi.
Adapun keempat teori tersebut adalah sebagai berikut:
1. Teori Message Design Logic
Teori message design logic adalah salah satu teori komunikasi organisasi yang dicetuskan
oleh Daniel O’Kafee (1988). Teori ini dikembangkan O’Kafee guna mengupas dan
memahami dilema yang dihadapi komunikator ketika berhadapan dengan suatu konflik
atau konfrontasi dengan orang lain dalam hal ini rekan kerja. O’Kafee berpendapat bahwa
orang akan membentuk jenis-jenis pesan yang berbeda karena orang memikirkan
komunikasi secara berbeda. Teori ini mengaitkan komunikasi dengan proses pembentukan
pesan. Dengan kata lain, orang yang memiliki pandangan yang berbeda tentang sifat
dan fungsi fungsi komunikasi akan membentuk berbagai jenis pesan yang berbeda pula.
Menurut O’Kafee, terdapat 3 (tiga) jenis logika perancangan pesan, yaitu  expressive
message logic, conventional design logic, dan rhetorical message design logic.
2. Teori okomodasi komunikasi
Teori akomodasi komunikasi adalah teori yang terkait dengan teori identitas sosial yang
menjelaskan bahwa orang akan menyesuaikan komunikasinya dengan cara meminimalisir
perbedaan sosial.  Selain terkait dengan teori identitas sosial, teori akomodasi komunikasi
juga terkait atau memiliki kesamaan dengan teori psikologi sosial lainnya seperti teori
atraksi, teori proses pertukaran sosial (teori pertukaran sosial), teori proses atribusi
kausalitas (teori atribusi), dan teori kekhasan antar kelompok. Teori akomodasi komunikasi
juga digunakan dalam komunikasi antar budaya komunikasi intrapersonal atau komunikasi
antar budaya Teori akomodasi komunikasi yang dikembangkan oleh Howard Giles dan
kawan-kawan awalnya dikenal sebagai speech accommodation theory.

3. Teori pengurangan ketidakpastian (Uncertainty Reduction Theory)


Teori pengurangan ketidakpastian atau uncertainty reduction theory dirumuskan
oleh Charles Berger dan Richard Calabrese (1975) untuk menjelaskan bagaimana
komunikasi digunakan untuk mengurangi ketidakpastian antara orang asing yang terikat
dalam percakapan pertama mereka bersama-sama. Para peneliti sebelumnya menggunakan
pendekatan komunikasi interpersonal dari perspektif empiris. Hipotesis yang dibangun
berasal dari teori-teori psikologi sosial. Kurangnya perhatian pada proses komunikasi
interpersonal telah memotivasi Berger dan Calabrese untuk membentuk hipotesis yang
melibatkan perilaku komunikasi secara langsung.
Teori pengurangan ketidakpastian dibangun dengan tujuh asumsi, yaitu :
 Orang mengalami ketidakpastian dalam konteks interpersonal.
 Ketidakpastian adalah hal tidak menyenangkan dan menghasilkan tekanan
kognitif.
 Ketika orang asing bertemu, perhatian utama mereka adalah mengurangi
ketidakpastian atau meningkatkan prediktabilitas.
 Komunikasi interpersonal adalah proses perkembangan yang terjadi melalui
beberapa tahapan.
 Komunikasi interpersonal adalah sarana utama pengurangan ketidakpastian.
 Kuantitas dan sifat informasi yang orang bagi akan berubah sepanjang waktu.
 Hal ini dimungkinkan untuk memprediksi perilaku orang secara hukum.
4.Teori Pelanggaran Harapan (Expectancy Violations Theory)
Teori pelanggaran harapan atau expectancy violations theory yang dikembangkan
oleh Judee Burgoon menjelaskan tentang bagaimana komunikasi
nonverbal mempengaruhi perilaku orang. Orang cenderung untuk mengharapkan atau
memprediksi orang untuk berperilaku dengan cara tertentu selama percakapan yang
terkadang dilanggar karena status hubungan komunikator, situasi dimana mereka berada,
dan keadaan mental mereka. Pelanggaran ini terkadang dianggap positif atau negatif
menurut situasi dan orang-orang yang terlibat.
Teori ini bersifat sosiopsikologis dan menitikberatkan pada kode-kode sosial baik dalam
komunikasi intrapersonal maupun komunikasi interpersonal. Teori pelanggaran harapan
juga terkait erat dengan teori komunikasi lainnya seperti teori disonansi kognitif dan teori
pengurangan ketidakpastian yang merupakan bagian dari teori komunikasi
interpersonal atau teori-teori komunikasi antar pribadi.

Teori  pelangaran harapan membangun sejumlah aksioma komunikasi. Menurut Burgoon,


asumsi utama teori pelanggaran harapan adalah manusia memiliki kebutuhan untuk
bersaing bagi ruang personal dan afiliasi.  Secara khusus, manusia membutuhkan
sejumlah ruang pribadi atau jarak atau privasi. Orang juga menginginkan sejumlah
kedekatan dengan orang lain atau afiliasi.

Selain menjelaskan kebutuhan ruang dan privasi individu, teori pelanggaran harapan juga
membuat prediksi yang lebih spesifik mengenai bagaimana individu akan bereaksi
terhadap pelanggaran yang diberikan. Sebelum membuat prediksi tentang timbal balik
atau kompensasi maka individu harus mengevaluasi tiga konsep inti dalam teori
pelanggaran harapan yaitu harapan, valensi pelanggaran, dan valensi penghargaan
komunikator.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Komunikasi intrapersonal merupakan dasar dari semua bentuk komunikasi. Oleh


sebab itu kedudukan komunikasi intrapersonal menjadi sangat penting, utamanya dalam
hal memproses lambang atau isyarat menjadi lambang atau isyarat yang dimengerti oleh
pihak penyampai dan penerima informasi.
Komunikasi intrapersonal merupakan suatu proses pengolahan informasi tentang
bagaimana caranya orang menerima informasi , kemudian mengolahnya , menyimpannya
dan menghasilkannya kembali . Komunikasi intrapersonal meliputi : sensasi , persepsi ,
memori , dan berpikir . Sensasi adalah proses menangkap stimuli . Persepsi adalah proses
memberi makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru. Dengan
kata lain , persepsi mengubah sensasi menjadi informasi . Memori adalah proses
menyimpan informasi dan memanggilnya kembali . Berpikir merupakan proses
pengolahan dan memanipulasikan informasi untuk memenuhi kebutuhan atau
memberikan respons .
DAFTAR PUSTAKA

Deetz, Stanley (ed), Communication Year Book 15, Sage Publications, Inc, 1992.

E. Myears, Gail & Myears, Michele Tolela, The Dinamics Of Human Communication

Laboratory  Approach, Mc. Graw-Hill, Inc, United States Of America, 1992.

 Erwina, Susy. 2004. Sistem Komunikasi Intrapersonal Sebagai Proses Pengolahan

Informasi Dalam Diri Individu. Bandung: Universitas Langlangbuana.

 Mazdalifah. 2004. Komunikasi Intrapersonal Ditinjau Dari Pandang Psikologi

Komunikasi. Medan: FISIP      USU

Rahmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Remaja Karya, Bandung, 1986. 

Rakhmat, J. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Trans-Per-Understanding Human Communication, Houghton Mifflin Company, USA

1975.

 Uchyana, Onong, Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1993.

Anda mungkin juga menyukai