“PSIKOLOGI KOMUNIKASI”
OLEH
KELOMPOK 1 :
MC SAMAWATY / 06520200275
NINDA / 06520200256
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Psikologi komunikasi merupakan salah satu cabang dari dua ilmu
pengetahuan penting, yaitu ilmu psikologi dan ilmu komunikasi. Psikologi
merupakan ilmu yang telah berkembang lama, sedangkan komunikasi merupakan
cabang ilmu yang relatif baru berkembang. Salah satu cabang ilmu psikologi yang
membahas bagaimana manusia berinteraksi dengan manusia lainnya disebut
dengan psikologi sosial. Psikologi sosial diambil alih menjadi salah satu cabang
ilmu komunikasi dengan nama psikologi komunikasi.
Mempelajari psikologi komunikasi sangat membantu kita dalam
berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Topik – topik yang menjadi
perhatian cabang ilmu ini sangat bermanfaat dalam kehidupan kita sehari – hari,
seperti : bagaimana manusia berpikir dan bagaimana pikiran kita bekerja,
bagaimana membujuk orang, apa yang membuat kita seperti saat ini.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
Psikologi Sosial
Psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku
individu-individu dalma hubungan dengan situasi sosial. Latar belakang timbulnya
psikologi sosial berasal dari beberapa pendapat, misalnya Gabriel Tarde mengatakan
pokok-pokok teori psikologi sosial berpangkal pada proses imitasi sebagai dasar dari
pada interaksi social antar manusia.
Gustave Le Bon berpendapat bahwa pada manusia terdapat dua macam jiwa
yaitu jiwa individu dan jiwa massa yang masing-masing berlainan sifatnya. Sigmund
Freud berbeda dengan Le Bon, ia berpendapat bahwa jiwa massa itu sebenarnya
sudah terdapat dan tercakup oleh jiwa individu, hanya saja tidak disadari oleh
manusia itu sendiri karena memang dalam keadaan terpendam. Pada tahun 1950 dan
1960 psikologi sosial tumbuh secara aktif dan program gelar dalam psikologi dimulai
di sebagian besar universitas. Dasar mempelajari psikologi social bedasarkan potensi-
potensi manusia dimana potensi ini mengalami proses perkembangan setelah individu
itu hidup dalam lingkungan. Potensi-potensi itu antara lain :
Terdapat dua macam memori: memori ikonis untuk materi yang kita peroleh
secara visual, dan memori ekosis untuk materi yang masuk secara auditif (melalui
pendengaran). Penyimpanan disini berlangsung cepat, hanya berlangsung
sepersepuluh sampai seperempat detik.
Supaya dapat diingat, informasi harus dapat disandi (encoded) dan masuk pada
STM. STM hanya mampu mengingat tujuh (plus atau minus dua) bit informasi.
Jumlah bit informasi disebut rentangan memori (memori span). Untuk meningkatkan
kemampuan STM, para psikolog menganjurkan kita untuk mengelompokkan
informasi; kelompoknya disebut chunk.
Bila informasi dapat dipertahankan pada STM, ia akan masuk pada LTM. Inilah
yang umumnya disebut sebagai ingatan. LTM meliputi periode penyimpanan
informasi sejak semenit sampai seumur hidup. Kita dapat memasukkan informasi dari
STM ke LTM dengan chunking, rehearsals, clustering, atau method of loci.
c. Teori Aus
Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Seperti otot,
memori kita baru kuat bila dilatih terus menerus. Namun menurut Hunt, makin sering
mengingat, makin jelek kemampuan mengingat. Dimana tidak selamanya waktu
dapat mengauskan memori
2. Komunikasi Interpersonal
Menurut Lunandi (1994, 85) ada enam faktor yang mempengaruhi komunikasi
interpersonal. Faktor-faktor tersebut adalah :
Citra pihak lain juga menentukan cara dan kemampuan orang berkomunikasi.
Di pihak lain, yaitu orang yang diajak berkomunikasi mempunyai gambaran khas
bagi dirinya. Kadang dengan orang yang satu komunikatif lancar, tenang, jelas
dengan orang lainnya tahu-tahu jadi gugup dan bingung.Ternyata pada saat
berkomunikasi dirasakan campur tangan citra diri dan citra pihak lain.
3. Lingkungan Fisik
Tingkah laku manusia berbeda dari satu tempat ke tempat lain, karena setiap
tempat ada norma sendiri yang harus ditaati. Disamping itu suatu tempat atau disebut
lingkungan fisik sudah barang tentu ada kaitannya juga dengan kedua faktor di atas.
4. Lingkungan Sosial
5. Kondisi
Kondisi fisik punya pengaruh terhadap komunikasi yang sedang sakit kurang
cermat dalam memilih kata-kata. Kondisi emosional yang kurang stabil,
komunikasinya juga kurang stabil, karena komunikasi berlangsung timbal balik.
Kondisi tersebut bukan hanya mempengaruhi pengiriman komunikasi juga penerima.
6. Bahasa Badan
1. Rasa Percaya
2. Sikap Suportif
3. Sikap Terbuka
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa
komunikasi erat kaitannya dengan psikologi, karena ketika seseorang komunikator
berminat untuk menyampaikan pesan kepada komunikan, maka dalam diri
komunikator akan terjadi suatu proses. Dan psikologi menganalisa seluruh bagian
yang terlibat dalam komunikasi.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penyusun akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penyusunan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
http://perjalanandewi.wordpress.com/2012/04/17/psikologi-komunikasi/#more-105,
diakses pada 26 Oktober 2014.