Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

“PSIKOLOGI KOMUNIKASI”

OLEH

KELOMPOK 1 :

MC SAMAWATY / 06520200275

NINDA / 06520200256

UZLIFATIL KHAERAH / 06520200296

BABAN SAPUTRA / 06520200281

MUHAMMAD FADLI RAMDANI / 06520200066

ADYA ADITYA AS’AD / 06520200053

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

FAKULTAS SASTRA PRODI ILMU KOMUNIKASI

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Psikologi komunikasi merupakan salah satu cabang dari dua ilmu
pengetahuan penting, yaitu ilmu psikologi dan ilmu komunikasi. Psikologi
merupakan ilmu yang telah berkembang lama, sedangkan komunikasi merupakan
cabang ilmu yang relatif baru berkembang. Salah satu cabang ilmu psikologi yang
membahas bagaimana manusia berinteraksi dengan manusia lainnya disebut
dengan psikologi sosial. Psikologi sosial diambil alih menjadi salah satu cabang
ilmu komunikasi dengan nama psikologi komunikasi.
Mempelajari psikologi komunikasi sangat membantu kita dalam
berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Topik – topik yang menjadi
perhatian cabang ilmu ini sangat bermanfaat dalam kehidupan kita sehari – hari,
seperti : bagaimana manusia berpikir dan bagaimana pikiran kita bekerja,
bagaimana membujuk orang, apa yang membuat kita seperti saat ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan definisi Psikologi Komunikasi secara umum?

2. Bagaimana bentuk – bentuk psikologi komunikasi (komunikasi intra personal,


komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok & organisasi, komunikasi
massa) ?

C. TUJUAN

1. Memahami definisi psikologi komunikasi secara umum.

2. Memahami bentuk – bentuk psikologi komunikasi seperti komunikasi intra


personal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok & organisasi,
komunikasi massa.
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI PSIKOLOGI KOMUNIKASI

1. Apakah Psikologi Komunikasi itu?

Komunikasi sangat esensial buat pertumbuhan kepribadian manusia. Ahli-


ahli ilmu sosial telah berkali-kali mengungkapkan bahwa kurangnya komunikasi
ekan menghambat perkembangan kepribadian (Davis, 1940; Wasserman, 1924).
Antropolog terkenal, Ashley Montagu (1967: 450), dengan tegas menulis: “The
most important agency through which the child learns to be human is
communication, verbal also nonverbal.”kedua, komunikasi amat erat kaitannya
dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia. Tidak mengherankan, bahwa
komunikasi selalu menarik perhatian peneliti psikologi.

2. Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi

Dalam psikologi, komunikasi mempunyai makna yang luas, meliputi segala


penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat sistem atau
organisme. Kata komunikasi sendiri digunakan sebagai proses, sebagai pesan,
sebagai pengaruh atau secara khusus sebagai pesan pasien dalam psikoterapi.

Jadi psikologi menyebut komunikasi pada penyampaian energi dari alat-


alat indera ke otak, pada peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, pada
proses saling pengaruh diantara berbagai sistem dalam diri organisme dan diantara
organisme.

3. Ciri Pendekatan Psikologi Komunikasi

Fisher menyebut 4 ciri pendekatan psikologi komunikasi: penerimaan


stimuli secara indrawi, proses yang mengantarai stimuli dan respon, prediksi
respon, dan peneguhan respon. Psikologi melihat komunikasi dimulai dengan
dikenainya masukan kepada organ-organ penginderaan kita yang berupa data.
Stimuli berbentuk orang, pesan, suara, warna.

B. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI KOMUNIKASI

1. Komunikasi Intra Personal

Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang


terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan
keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari
pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan,
memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang
berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi
yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis
seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi
intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang
saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri
dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka
pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada
suatu ungkapan ataupun obyek.

Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam


upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdoa, bersyukur, instrospeksi
diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan
kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif.Pemahaman diri pribadi ini
berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam hidup kita.

Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang


mengacu pada identitas spesifik dari individu (Fisher 1987:134). Elemen dari
kesadaran diri adalah konsep diri, proses menghargai diri sendiri (self esteem), dan
identitas diri kita yang berbeda beda (multiple selves).
Namun, pada tahun 1992, sebuah bab dalam Komunikasi Yearbook # 15,
berpendapat bahwa “komunikasi intrapersonal” adalah sebuah konsep yang cacat.
Bab ini pertama diperinci berbagai definisi. Komunikasi intrapersonal, tampak,
muncul dari serangkaian kejanggalan logis dan linguistik. Pengertian tentang
‘communicaton intrapersonal’ itu sendiri adalah ambigu: banyak definisi tampak
melingkar karena mereka meminjam, menerapkan dan dengan demikian
mendistorsi fitur konseptual (misalnya, pengirim, penerima, pesan, dialog) ditarik
dari komunikasi antar-orang normal, tidak diketahui entitas atau orang -bagian
yang diduga melakukan ‘intrapersonal’ tukar, dalam banyak kasus, sebuah bahasa
yang sangat pribadi yang mengemukakan, setelah analisis, ternyata benar-benar
dapat diakses dan akhirnya tidak dapat dipertahankan. Secara umum, komunikasi
intrapersonal timbul dari kecenderungan untuk menafsirkan proses mental batin
yang mendahului dan menyertai perilaku komunikatif kita seolah-olah mereka
juga jenis lain proses komunikasi. Titik keseluruhan adalah bahwa rekonstruksi
proses mental batin kita dalam bahasa dan idiom percakapan sehari-hari
masyarakat sangat dipertanyakan, lemah di terbaik.

TEORI-TEORI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

Psikologi Sosial

Psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku
individu-individu dalma hubungan dengan situasi sosial. Latar belakang timbulnya
psikologi sosial berasal dari beberapa pendapat, misalnya Gabriel Tarde mengatakan
pokok-pokok teori psikologi sosial berpangkal pada proses imitasi sebagai dasar dari
pada interaksi social antar manusia.

Gustave Le Bon berpendapat bahwa pada manusia terdapat dua macam jiwa
yaitu jiwa individu dan jiwa massa yang masing-masing berlainan sifatnya. Sigmund
Freud berbeda dengan Le Bon, ia berpendapat bahwa jiwa massa itu sebenarnya
sudah terdapat dan tercakup oleh jiwa individu, hanya saja tidak disadari oleh
manusia itu sendiri karena memang dalam keadaan terpendam. Pada tahun 1950 dan
1960 psikologi sosial tumbuh secara aktif dan program gelar dalam psikologi dimulai
di sebagian besar universitas. Dasar mempelajari psikologi social bedasarkan potensi-
potensi manusia dimana potensi ini mengalami proses perkembangan setelah individu
itu hidup dalam lingkungan. Potensi-potensi itu antara lain :

1. Kemampuan menggunakan bahasa

2. Adanya sikap etik

3. Hidup dalam 3 dimensi

b. Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Theory)

Teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory


storage (gudang inderawi), kemudian masuk short-term-memory (STM) lalu
dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke dalam long-term-memory (LTM).
Otak manusia dianalogikan dengan komputer.

Terdapat dua macam memori: memori ikonis untuk materi yang kita peroleh
secara visual, dan memori ekosis untuk materi yang masuk secara auditif (melalui
pendengaran). Penyimpanan disini berlangsung cepat, hanya berlangsung
sepersepuluh sampai seperempat detik.

Supaya dapat diingat, informasi harus dapat disandi (encoded) dan masuk pada
STM. STM hanya mampu mengingat tujuh (plus atau minus dua) bit informasi.
Jumlah bit informasi disebut rentangan memori (memori span). Untuk meningkatkan
kemampuan STM, para psikolog menganjurkan kita untuk mengelompokkan
informasi; kelompoknya disebut chunk.

Bila informasi dapat dipertahankan pada STM, ia akan masuk pada LTM. Inilah
yang umumnya disebut sebagai ingatan. LTM meliputi periode penyimpanan
informasi sejak semenit sampai seumur hidup. Kita dapat memasukkan informasi dari
STM ke LTM dengan chunking, rehearsals, clustering, atau method of loci.
c. Teori Aus

Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Seperti otot,
memori kita baru kuat bila dilatih terus menerus. Namun menurut Hunt, makin sering
mengingat, makin jelek kemampuan mengingat. Dimana tidak selamanya waktu
dapat mengauskan memori

2. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal oleh Devito dalam Liliweri (1991, 112) didefinisikan


sebagai pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau
sekelompok orang dengan efek dan umpan balik secara langsung. Selanjutnya bahwa
komunikasi interpersonal, individu selain menunjukkan perhatian juga menunjukkan
seberapa jauh perhatian itu diberikan. Semakin besar interaksi interpersonal yang ada
menunjukkan semakin besar perhatian seseorang pada orang lain yang diajak
komunikasi, sebaliknya semakin sedikit komunikasi interpersonal yang terjadi
semakin kecil orang memperhatikannya.

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terkandung dalam tatap


muka dan saling mempengaruhi, mendengarkan, menyampaikan pernyataan,
keterbukaan, kepekaan yang merupakan cara paling efektif dalam mengubah sikap,
pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal

Menurut Lunandi (1994, 85) ada enam faktor yang mempengaruhi komunikasi
interpersonal. Faktor-faktor tersebut adalah :

1. Citra Diri (Self Image)

Citra diri menentukan ekspresi dan persepsi orang. Manusia belajar


menciptakan citra diri melalui hubungannya dengan orang lain, terutama manusia lain
yang penting bagi dirinya.
2. Citra Pihak Lain (The Image of The Others)

Citra pihak lain juga menentukan cara dan kemampuan orang berkomunikasi.
Di pihak lain, yaitu orang yang diajak berkomunikasi mempunyai gambaran khas
bagi dirinya. Kadang dengan orang yang satu komunikatif lancar, tenang, jelas
dengan orang lainnya tahu-tahu jadi gugup dan bingung.Ternyata pada saat
berkomunikasi dirasakan campur tangan citra diri dan citra pihak lain.

3. Lingkungan Fisik

Tingkah laku manusia berbeda dari satu tempat ke tempat lain, karena setiap
tempat ada norma sendiri yang harus ditaati. Disamping itu suatu tempat atau disebut
lingkungan fisik sudah barang tentu ada kaitannya juga dengan kedua faktor di atas.

4. Lingkungan Sosial

Sebagaimana lingkungan, yaitu fisik dan sosial mempengaruhi tingkah laku


dan komunikasi, tingkah laku dan komunikasi mempengaruhi suasana lingkungan,
setiap orang harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat berada, memiliki
kemahiran untuk membedakan lingkungan yang satu dengan lingkungan yang lain.

5. Kondisi

Kondisi fisik punya pengaruh terhadap komunikasi yang sedang sakit kurang
cermat dalam memilih kata-kata. Kondisi emosional yang kurang stabil,
komunikasinya juga kurang stabil, karena komunikasi berlangsung timbal balik.
Kondisi tersebut bukan hanya mempengaruhi pengiriman komunikasi juga penerima.

6. Bahasa Badan

Komunikasi tidak hanya dikirim atau terkirim melalui kata-kata yang


diucapkan. Badan juga merupakan medium komunikasi yang kadang sangat efektif
kadang pula dapat samar. Akan tetapi dalam hubungan antara orang dalam sebuah
lingkungan kerja tubuh dapat ditafsirkan secara umum sebagai bahasa atau
pernyataan.
4.Aspek-aspek Komunikasi Interpersonal

Rakhmat (1988, 75) menyatakan dalam komunikasi interpersonal selain


melibatkan dua orang yang bertatap muka, ada beberapa aspek penting yang
mendukung keberhasilan komunikasi interpersonal, yaitu :

1. Rasa Percaya

2. Sikap Suportif

3. Sikap Terbuka

3. Komunikasi Kelompok & Organisasi


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa
komunikasi erat kaitannya dengan psikologi, karena ketika seseorang komunikator
berminat untuk menyampaikan pesan kepada komunikan, maka dalam diri
komunikator akan terjadi suatu proses. Dan psikologi menganalisa seluruh bagian
yang terlibat dalam komunikasi.

B. SARAN

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penyusun akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.

Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penyusunan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA

Morissan. (2010). Psikologi Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Rakhmat, J. (2008). Psikologi Komunikasi.

http://perjalanandewi.wordpress.com/2012/04/17/psikologi-komunikasi/#more-105,
diakses pada 26 Oktober 2014.

Anda mungkin juga menyukai