Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

Psikologi
Komunikasi
Karakteristik Manusia
Komunikan

Fakultas : Ilmu Sosial Kode Mata Kuliah : W2119007

Program Studi : Ilmu Komunikasi


01 Disusun Oleh : Dr. Ida Royani Damayanti

Abstract Kompetensi
Modul ini membahas Karakteristik Mahasiswa mampu dan memahami
manusia komunikan Karakteristik manusia komunikan
Pembahasan

Psikologi berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan
“logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jika secara etimologi (menurut arti
kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai
macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya. Dengan
singkat disebut ilmu jiwa. Komunikasi menurut Louis Forsdale, ahli
komunikasi dan pendidikan, “Communication is the process by which a
system is established, maintained, and altered by means of sharedsignals
that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses
memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu
sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah. Pada definisi ini komunikasi
juga dipandang sebagai proses. Kata signal maksudnya adalah signal yang
berupa verbal dan nonverbal yang mempunyai arti tertentu.

George A. Miller membantu kita membuat definisi psikologi yang mencakup


semuanya psychology is the science that attempts to describe, predict, and
control mental and behavioral events. Dengan demikian, psikologi
komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan
mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
Peristiwa mental adalah apa yang disebut Fisher “internal mediation of
stimuli”, sebagai akibat berlangsungnya komunikasi. Peristiwa behavioral
adalah apa yang nampak ketika orang berkomunikasi. Komunikasi adalah
peristiwa sosial peristiwa yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan
manusia yang lain. Psikologi komunikasi berkaitan dengan bagaimana
mencapai komunikasi yang efektif dalam interaksi manusia. Untuk itu maka
memahami manusia memang menjadi kemutlakan jika kita ingin
berhasil/efektif dalam berkomunikasi dengan manusia lain.

2021 Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Dr. Ida Royani Damayanti http://www.undira.ac.id
Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi

Raymond S. Ross mendefinisikan komunikasi sebagai, “a


transacsional process involving cognitive sorting, selecting, and sharing of
symbol in such away as to help another elicit from his own experiences a
meaning or responses similar to that intended by the source.” (proses
transaksional yang meliputi pemisahan, dan pemilihan bersama lambang
secara kognitif, begitu rupa sehingga membantu orang lain untuk
mengeluarkan dari pengalamannya sendiri arti atau respons yang sama
dengan yang dimaksud oleh sumber.

Pengertian di atas menunjukkan makna komunikasi sebagaimana


yang digunakan dalam dunia psikologi. Bila diperhatikan, dalam dunia
psikologi, komunikasi mempunyai makna yang luas, meliputi segala
penyampaian energi, gelombang suara, tanda di antara tempat, sistem atau
organisme. Sosiologi melihat posisi komunikasi sebagai integrator sosial,
filsafat melihat komunikasi posisi komunikasi dalam hubungan timbal balik
antara manusia dan alam semesta. Kaum fenomenologi misalnya, melihat
pesan sebagai objek kesadaran yang dinamis. Pesan ditelaah dengan
menghubungkannya pada kondisi-kondisi empiris yang menjadi konteks
pesan tersebut. Psikologi juga meneliti kesadaran dan pengalaman
manusia. Psikologi terutama mengarahkan perhatiannya pada perilaku
manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang
menyebabkan terjadinya perilaku tersebut. Bila sosiologi melihat pada
komunikasi pada interaksi sosial, filsafat pada hubungan manusia, dengan
realitas lainnya. Menurut Fisher dalam bukunya Jalaludin Rahmat
pendekatan psikologi komunikasi memiliki empat ciri-ciri,
yaitu:a.Penerimaan Stimuli Secara Inderawi (Sensory Reception of
Stimuly). Pada proses ini komunikasi diawali atau bermula ketika panca
indra kita diterpa oleh stimuli, panca indra tersebut yakni mata, hidung,
telinga, kulit, dan mulut
2021 Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Dr. Ida Royani Damayanti http://www.undira.ac.id
Stimuli bisa berbentuk orang, pesan, suara, warna, dan sebagainya;
pokoknya segala hal yang mempengaruhi kita. b.Proses yang Mengantarai
Stimuli dan Respons (Internal Mediation OfStimuli). Pada ciri pendekatan
ini, stimuli yang ditangkap oleh alat indera, kemudian diolah dalam otak.
Kita hanya mengambil kesimpulan tentang proses yang terjadi pada
otakdari respons yang tampak. Melalui tanda-tanda yang diketahui, seperti
tersenyum, tepuk tangan, dan meloncat-loncat, yang memiliki arti sedang
gembira.c.Prediksi Respons (Prediction of Response). Pada pendekatan
ciri ini, Respons yang terjadi pada masa lalu dapat dapat dilihat serta dapat
diramal responya untuk masala mendatang. Kuncinya, harus mengetahui
sejarah respons terdahulu, sebelum meramalkan respons individu saat ini.
d.Peneguhan Response (Reinforcement of Response)Pada pendekatan ciri
ini timbul perhatian pada gudang memori (memori storage) dan set
(penghubung masa lalu dan masa sekarang). Salah satu unsur sejarah
respons ialah peneguhan. Peneguhan adalah respons lingkungan (atau
orang lain pada respons organisme yang asli). Berger dan Lambert
menyebutnya feedback (umpan balik), tetapi Fisher tetap menyebutnya
Peneguhan.

Tujuan Psikologi Komunikasi

Secara Umum Psikologi meneliti kesadaran dan pengalaman


manusia. Hal tersebut diarahkan pada pusat perhatian perilaku manusia
dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan
terjadinya perilaku manusia itu. Psikologi pada perilaku individu komunikan.
Ketika akan melakukan komunikasi, tak bisa dipungkiri membutuhkan pihak
lain sebagai pendengar atau komunikan untuk merespon pesan yang
disampaikan. Psikologi komunikasi juga melihat bagaimana respon yang
terjadi pada masa lalu dapat meramalkan respon yang terjadi pada masa
yang akan datang.

2021 Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Dr. Ida Royani Damayanti http://www.undira.ac.id
George A. Miller membuat definisi psikologi yang mencakup
semuanya: Psychology is the science that attempts to describe, predict, and
control mental and behavioral event. Dengan demikian, psikologi
komunikasi adalah imu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan
mengendalikan persistiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
Peristiwa mental adalah ”internal meditation of stimuli”, sebagai akibat
berlangsungya komunikasi. Komunikasi adalah peristiwa sosial, peristiwa
yang terjadi ketika manusa berinteraksi dengan manusia yang lain.
Peristiwa sosial secara psikologis membawa kita pada psikologi sosial.
Pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.
Konsep ini menunjukkan bahwa psikologi komunikasi sangat berperan
dalam perubahan perilaku manusia, terutama saat manusia berkomunikasi
dengan manusia lain, baik yang sifatnya interpersonal, kelompok, maupun
massa. Ketika seseorang memahami dan mengerti psikologi komunikasi,
saat komunikasi berlangsung antara komunikator dan komunikan, orang
mampu melihat dan menganalisis gerak dan tingkah kedua komponen
tersebut, yang berbicara dan yang mendengar. Dengan menganalisis
pandangan ini, maka peran ilmu psikologi komunikasi dalam
perkembangan masyarakat dan pengetahuan cukup besar.

Karakteristik Komunikasi

Aspek psikis individu akan selalu menyertai setiap aktivitas


komunikasi individu. Sedangkan secara keilmuan, aktivitas komunikasi
dapat dicirikan dari berbagai karakternya, sebagai berikut:

1. Ciri khas proses komunikasi


a. Komunikasi itu proses yang dinamis
b. Komunikasi itu tak bisa diulang atau diubah
2. .Fungsi Komunikasi
a. Memahami diri sendiri dan orang lain
b. Memapankan hubungan yang bermakna

2021 Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Dr. Ida Royani Damayanti http://www.undira.ac.id
c. Mengubah sikap perilaku
3. Lima Aksioma Komunikasi
a. Aksioma satu : seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi
b. Aksioma dua : Setiap interaksi memiliki dimensi isi dan
hubungan
c. Aksioma tiga : Setiap interaksi diartikan oleh bagaimana para
pelaku interaksi menjelaskan kejadian
d. Aksioma empat : Pesan bersifat digital dan analoge
e. Aksioma lima : Pertukaran komunikasi bersifat simetrik dan
komplementer

Karakteristik Manusia Komunikan

1. Konsepsi Psikologi Tentang Manusia.

Psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibat


dalam proses komunikasi. Pada diri komunikan, psikologi menganalisa
karakteristik manusia komunikan serta faktor-faktor internal maupun
eksternal yang mempengaruhi perilaku komunikasinya. Pada diri
komunikator, psikologi melacak sifat-sifatnya dan bertanya apa yang
menyebabkan satu sumber komunikasi berhasil dalam mempengaruhi
orang lain, sementara sumber komunikasi yang lain tidak.

Teori persuasi berlandaskan konsepsi psikoanalisis yang menyatakan


bahwa manusia sebagai makhluk yang digerakkan oleh keinginan-
keinginan terpendam (Homo Volens). Teori “jarum hipodermik” (media
massa sangat berpengaruh terhadap perilaku manusia) dilandasi konsep
behaviorisme yang memandang manusia sebagai makhluk yang
digerakkan oleh lingkungan (Homo Mechanicus). Teori pengolahan
informasi dibentuk oleh konsepsi psikologi kognitif yang melihat manusia
sebagai makhluk yang aktif mengorganisasikan dan mengolah stimuli yang
diterimanya (Homo Sapiens).

2021 Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Dr. Ida Royani Damayanti http://www.undira.ac.id
Teori-teori komunikasi interpersonal banyak dipengaruhi konsep
psikologi humanistis yang menggambarkan manusia sebagai pelaku aktif
dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya (Homo
Ludens). Empat pendekatan psikologi yang paling dominan adalah
psikoanalisis, behaviorisme, psikologi kognitif, dan psikologi humanistis.

Konsep manusia Dalam Psikoanalisis

Menurut Sigmund Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi


tiga subsistem dalam kepribadian manusia yaitu Id, Ego, dan Superego.

a. Id
Adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan
biologis dan pusat instink manusia. Dalam diri manusia, terdapat dua
instink yang dominan yaitu
1) Libido
Instink reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan-
kegiatan yang konstruktif. Libido disebut sebagai instink kehidupan.
2) Thanatos
Instink destruktif yang agresif.
Thanatos disebut sebagai instink kematian. Semua motif manusia
adalah gabungan dari libido dan thanatos. Id bergerak berdasarkan
prinsip kesenangan (pleasure principle), yakni ingin segera
memenuhi kebutuhannya. Dengan kata lain, id adalah tabiat hewani
manusia.

b. Ego
Adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional
dan realistik.Ego lah yang menyebabkan manusia mampu
menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud yang
rasional (pada pribadi yang normal). Ego bergerak berdasarkan prinsip
realitas (reality principle).

2021 Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Dr. Ida Royani Damayanti http://www.undira.ac.id
c. Superego
Adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari
norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya. Superego memaksa
ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak berlainan ke alam bawah
sadar. Id dan superego berada dalam bawah sadar manusia. Ego
berada di tengah, antara memenuhi desakan id dan peraturan
superego. Secara singkat, dalam psikoanalisis perilaku manusia
merupakan interaksi antara komponen biologis “id”, komponen
psikologis “ego”, dan komponen sosial “superego” atau unsur animal,
rasional, dan moral (hewani, akali, dan nilai).

Konsepsi Manusia Dalam Behaviourisme

Behaviorisme menganalisa perilaku yang tampak, yang dapat diukur,


dilukiskan, dan diramalkan. Teori behavioris juga dikenal dengan nama teori
belajar. Belajar artinya perubahan perilaku manusia disebabkan oleh
pengaruh lingkungan. Dari situlah timbul konsep “manusia mesin” (Homo
Mechanicus).Menurut kaum empiris, pada waktu lahir manusia tidak
mempunyai “warna mental”. Secara psikologis, ini berarti seluruh perilaku
manusia, kepribadian, dan temperamen ditentukan oleh pengalaman
indrawi (sensory experience). Pikiran dan perasaan bukan penyebab
perilaku tetapi disebabkan oleh perilaku masa lalu. Hedonisme (emosi)
memandang manusia sebagai makhluk yang bergerak untuk memenuhi
kebutuhannya, mencari kesenangan, dan menghindari penderitaan.
- Perasaan senang dan sakit menyertai munculnya ide
menyenangkan = baik, menyakitkan = buruk
- Kebaikan yang terhebat adalah kebebasan untuk memikirkan
pikiran-pikiran yang menyenangkan.

2021 Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Dr. Ida Royani Damayanti http://www.undira.ac.id
Utilititarianisme (Manfaat) memandang seluruh perilaku manusia
tunduk pada prinsip ganjaran dan hukuman. Kehidupan manusia yang
diliputi oleh dua pengalaman mendasar, yakni kebahagiaan (plesure) dan
kesedihan (pain) dapat menuntun seseorang ketujuan yang lebih baik.
Sebab, tujuan dari filsafat moral ialah memberikan kebahagiaan yang lebih
besar dari pada rasa sakit atau kesedihan. Empirisme memandang
pengalaman sebagai sumber pengetahuan. John Lock Tabula Rasa atau
lembaran kertas kosong atau dapat dikatakan bahwa jiwa seseorang seperti
kertas kosong yang dapat diisi sehingga jiwa tersebut menjadi berwarna
dan berisi. Tabula rasa menganggap bahwa otak manusia adalah sebuah
penerima pasif yang memperoleh pengatahuan dari pengalaman dan
diserap melalui panca indera. Pada saat lahir, mereka bagaikan kertas
kosong yang kemudian diisi dengan berbagai pengalaman.
Pada awalnya, manusia memulai dengan konsep-konsep yang sederhana,
dan kemudian dilajutkan dengan konsep yang lebih kompleks. Jika
Empirisme digabung dengan utilitarianisme dan hedonisme, maka akan
muncul apa yang disebut behaviorisme. Kaum behavioris berpendirian
manusia dilahirkan tanpa sifat-sifat sosial atau psikologis, perilaku adalah
hasil pengalaman dan perilaku digerakkan/dimotivasi oleh kebutuhan untuk
memperbanyak kesenangan dan mengurangi penderitaan.

Behaviorisme ingin menganalisa hanya pada perilaku yang Nampak


saja, yang dapat diukur, diramalkan dan dilukiskan. Behaviorisme tidak
mempersoalkan apakah manusia itu baik dan jelek, rasional atau
emosional. Behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilaku
manusia dapat dikendalikan oleh factor lingkungan, yang dikenal sebagai
konsep manusia mesin (homo mechanicus).

Perspektif behaviorisme berfokus pada peran dari belajar dalam


menjelaskan tingkah laku manusia dan terjadi melalui rangsangan
berdasarkan (stimulus) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif
(respons) hukum-hukum mekanistik

2021 Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Dr. Ida Royani Damayanti http://www.undira.ac.id
.Asumsi dasar mengenai tingkah laku menurut teori ini adalah bahwa
tingkah laku sepenuhnya ditentukan oleh aturan, bisa diramalkan, dan bisa
ditentukan. Menurut teori ini, seseorang terlibat dalam tingkah laku tertentu
karena mereka telah mempelajarinya, melalui pengalaman-pengalaman
terdahulu, menghubungkan tingkah laku tersebut dengan hadiah.
Seseorang menghentikan suatu tingkah laku, mungkin karena tingkah laku
tersebut belum diberi hadiah atau telah mendapat hukuman. Watson dan
Rosalie Rayner melalui sebuah eksperimen telah membuktikan betapa
mudahnya membentuk atau mengendalikan.

Konsep Manusia Kognitif

Istilah cognitive berasal dari kata cognition, yang berarti knowing atau
mengetahui, yang dalam arti luas berarti perolehan, penataan, dan
pengunaan pengetahuan. Secara sederhana, dapat dipahami bahwa
kemampuan kognitif adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
berfikir lebih kompleks, serta kemampuan penalaran dan pemecahan
masalah. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif menjadi populer
sebagai salah satu ranah psikologis manusia meliputi perilaku mental yang
berhubungan dengan pemahaman, pengolahan informasi.
Manusia tidak lagi dipandang sebagai mahluk yang bereaksi secara
pasif pada lingkungan tapi sebagai mahluk yang berusaha memahami
lingkungan. Mahluk yang selalu berfikir (homo sapiens) Berfikir,
menyatakan, memutuskan, memahami, sebagai fakta kehidupan manusia
Descartes dan Khan menyimpulkan bahwa mind yang menjadi alat
pengetahuan bukan alat indra, Jiwa yang menafsirkan pengalaman indrawi
secara aktif. Jiwa menafsirkan pengalaman indrawi secara aktif mencipta,
mengorganisasikan, menafsirkan, mendistorsi dan mencari makna.

2021 Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Dr. Ida Royani Damayanti http://www.undira.ac.id
Manusia tidak memberikan respons terhadap stimuli secara otomatis.
Manusialah yang menentukan makna stimuli itu, bukan stimui itu sendiri.
Menurut Lewin, perilaku manusia harus dilihat dalam konteksnya. Dari
Lewin terkenal rumus B= f (P,E), artinya behaviour (perilaku) adalah hasil
interaksi antara person (diri orangtersebut) dengan environment
(lingkungan psikologisnya). Lewin juga menciptakan konsep dinamika
kelompok, yaitu dalam kelompok, individu menjadi bagian yang saling
berkaitan dengan anggota kelompok yang lain.
sejak pertengahan tahun 1950an, berkembang penelitian tentang
perubahan sikap dengan kerangka teoritis manusia sebagai pencari
konsistensi kognitif. Dimana manusia dipandang sebagai makhluk yang
selalu berusaha menjaga keajegan dalam sistem kepercayaannya dan
diantara sistem kepercayaannya dengan perilaku, contohnya adalah teori
disonansi kognitif. Disonansi artinya ketidakcocokkan antara dua kognisi
(pengetahuan). Teori disonansi menyatakan bahwa orang akan mencari
informasi yang mengurangi disonansi dan menghindarkan informasi yang
menambah disonansi.
Pada awal tahun 1970-an, teori disonansi dikritik dan muncul konsepsi
manusia sebagai pengolah informasi. Dalam konsepsi ini, manusia
bergeser dari orang yang suka mencari justifikasi atau membela diri menjadi
orang yang secara sadar memecahkan persoalan. Perilaku manusia
dipandang sebagai produk strategi pengolahan informasi yang rasional.
Contoh perspektif ini adalah teori atribusi. Teori ini menganggap manusia
sebagai ilmuwan yang naif, yang memahami manusia dengan metode
ilmiah yang elementer. Kenyataannya, manusia tidak begitu rasional dalam
memandang sesuatu.

2021 Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Dr. Ida Royani Damayanti http://www.undira.ac.id
Manusia Dalam Konsepsi Psikologi Humanistik
Psikologi humanistik dianggap sebagai revolusi ketiga dalam
psikologi. Revolusi pertama dan kedua adalah psikoanalisis dan
behaviorisme. Psikologi humanistik menjelaskan aspek eksistensi manusia
yang positif dan menentukan, seperti cinta, kreativitas, nilai, makna, dan
pertumbuhan pribadi. “Humanistic psychology is not just the study of
„human being; it is acommitment to human becoming,” tulis Floyd W.
Matson. Psikologi humanistik mengambil dari fenomenologi dan
eksistensialisme. Fenomenologi memandang manusia hidup dalam “dunia
kehidupan” yang dipersepsi dan diinterpretasi secara subyektif.
Menurut Alfreud Schutz, pengalaman subyektif dikomunikasikan oleh
faktor sosial dalam proses intersubyektifitas. Intersubyektifitas diungkapkan
pada eksistensialisme dalam hubungan dengan orang lain (I-thou
Relationship).I-thou Relationship menunjukkan hubungan pribadi dengan
pribadi, bukan pribadi dengan benda subjek dengan subjek, bukan subjek
dengan objek. Sedangkan eksistensialisme menekankan pentingnya
kewajiban individu pada sesama manusia. Frankl menyimpulkan asumsi-
asumsi psikologi humanistik keunikan manusia, pentingnya nilai dan
makna, serta kemampuan manusia untuk mengembangkan dirinya.
Sedangkan pandangan Carl Rogers menyebutkan
1. Setiap manusia hidup dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi
dimana “dia” sang Aku, Ku, atau Diriku (the I, me, or myself) menjadi
pusat.
2. Manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan, dan
mengaktualisasikan diri.
3. Individu bereaksi pada situasi sesuai dengan persepsi tentang dirinya
dan dunianya.
4. Anggapan adanya ancaman terhadap diri akan diikuti oleh pertahanan
diri.
5. Kecenderungan batiniah manusia adalah menuju kesehatan dan
keutuhan diri.

2021 Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Dr. Ida Royani Damayanti http://www.undira.ac.id
Daftar Pustaka

1. Soeryono Sukanto, 2003. Pengantar Sosiologi Jakarta: PT Radja


Grafindo.
2. Rakhmat, Jalaluddin.Drs,M.Sc . 2012. Psikologi Komunikasi.
Bandung: Rosdakarya.
3. Riswandi. 2013. Psikologi Komunikasi. Jakarta: Graha Ilmu
4. Joseph A De Vito.2008. The Interpersonal Communication, (12 th
edition)
5. W Lambert Gardiner.2008. The Psychology of Communication
6. Sonia & Leah A Lievrouw .2006.The Handbook of New Media.
London : SAGE Publication Livingstone
7. Soeryono Sukanto, 2003. Pengantar Sosiologi Jakarta: PT Radja
Grafindo.
8. Rakhmat, Jalaluddin.Drs,M.Sc . 2012. Psikologi Komunikasi.
Bandung: Rosdakarya.
9. Riswandi. 2013. Psikologi Komunikasi. Jakarta: Graha Ilmu
10. Joseph A De Vito.2008. The Interpersonal Communication, (12 th
edition).
11. W. Lambert Gardiner.2008. The Psychology of Communication
12. Sonia & Leah A Lievrouw .2006.The Handbook of New Media. London
: SAGE Publication Livingstone

Anda mungkin juga menyukai