Anda di halaman 1dari 13

TUGAS AKHIR PAPER

KONSEP DASAR KOMUNIKASI

Disusun Oleh :

Mawar Rias Susanto

(1930901105)

Dosen Pengampu :

Ike Utia Ningsih, S.Psi., M.A

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

2022
KONSEP DASAR KOMUNIKASI
Mawar Rias Susanto
Fakultas Psikologi, UIN Raden Fatah Palembang
Email :*Mawarrs10@gmail.com

ABSTRAK
Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup
sendiri tanpa adanya bantuan dan interaksi dengan manusia lainnya.
Komunikasi memegang peran penting dan tidak dapat dilepaskan dari
kehidupan manusia, hal ini dikarenakan komunikasi ada di berbagai aspek
kehidupan manusia. Ada tiga konseptual yang mendasar dalam
komunikasi yaitu Level observation, Intentionallity dan Penilaian
Normatif. Psikologi mengeksplorasi kesadaran dan pengalaman manusia,
terutama menuntun ketertarikannya pada perilaku manusia dan mencoba
menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan terjadinya perilaku.
Tujuan pembuatan paper ini agar pembaca memahami konsep dasar
komunikasi.

PENDAHULUAN
Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang tidak bisa
hidup sendiri tanpa adanya bantuan dan interaksi dengan manusia
lainnya. Manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan untuk kelangsungan kehidupannya. Karena itu, manusia
membutuhkan komunikasi untuk menjalin hubungan baik antar
sesamanya. Komunikasi merupakan aktivitas yang sangat penting dan
mendasar dalam kehidupan manusia (Firmansyah,dkk, 2022).

Komunikasi memegang peran penting dan tidak dapat dilepaskan


dari kehidupan manusia, hal ini dikarenakan komunikasi ada di berbagai
aspek kehidupan manusia. Melalui komunikasi, manusia menyampaikan
pesan, pikiran, atau hasrat hatinya kepada manusia lain serta Melalui
komunikasi, manusia dapat menjalin relasi antara sesama manusia.
Dengan demikian, tidak ada manusia yang dapat tersingkirkan dari
berbagai macam bentuk komunikasi. Komunikasi telah menjadi
kebutuhan primer manusia. Dengan berkomunikasi, seseorang dapat
menumbuhkan hubungan satu sama lain. Misalnya di rumah, di lembaga,
di komunitas, atau di mana pun manusia berada. Semua orang pasti akan
memenuhi komunikasi dalam kehidupannya (Heryanto, dkk, 2022) .

Sebagai contohnya, ketika pejabat ditanya oleh para wartawan


tentang suatu hal, kemudian pejabat tersebut mengatakan “maaf no
comment” dari situ sebenarnya ia telah berkomunikasi. Dengan demikian
kita perlu memahami lagi arti dari komunikasi tersebut (Jalaluddin
R,1994). Dari contoh di atas menggambarkan betapa akrabnya
komunikasi dalam kehidupan manusia, terlebih dalam rangka
melanjutkan keberadaan sebagai khalifah di dunia.

Secara universal komunikasi merupakan bentuk tingkah laku


seseorang baik verbal maupun nonverbal yang direspon oleh orang lain.
Komunikasi bukan sekedar wawancara, namun setiap menyatakan pesan
tertentu juga menjadi bentuk komunikasi (Jhon,1981)

PEMBAHASAN
Pengertian Komunikasi Dalam Psikologi
Istilah Komunikasi dalam bahasa inggris berasal dari kata latin
Comunication dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Sama yang dimaksud dalam kata tersebut yaitu sama makna. Menurut
Carl I. Hovland bahwa ilmu komunikasi merupakan uapaya yang
tersistematis untuk merumuskan secara jelas asas-asas penyampaian
informasi dalam pembentukan pendapat dan sikap (Wursanto,1994
dalam Husni R, 2019).

Dance mengungkapkan bahwa komunikasi sebagai kerangka


behaviourisme dalam usaha memunculkan respon melalui lambang
verbal. Bila diperhatikan bahwa psikologi komunikasi memiliki makna
yang luas seperti segala penyampaian energi, gelombang suara, tanda
dan antara sistem maupun organisme (Fitri,2021)

Menurut Dance (Dalam Fitri,2021) ada tiga konseptual penting yang


mendasar dalam Komunikasi yaitu :

1. Dimensi tingkat observasi (Level Observation) atau derajat


keabstrakannya.
Contohnya : komunikasi sebagai proses dalam menghubungkan
satu sama lain dari bagian-bagian terpisah di dunia kehidupan.
2. Dimensi Kesengajaan (Intentionality) mencangkup pengiriman
serta penerimaan pesan yang disengaja.
Contohnya : Di Ungkapkan oleh Gerald R Miller yaitu komunikasi
sebagai situasi yang memungkinkan sumber menyalurkan pesan
kepada penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku
penerima.
Contohnya : Di ungkapkan Alex Gode yaitu suatu proses yang
setara bagi dua orang atau lebih apa yang tadinya ialah monopoli
sejumlah orang.
3. Dimensi Penilaian normatif
Contohnya : Diungkapkan oleh john B Hoben yang mana
komunikasi haruslah berhasil : “ Komunikasi ialah pertukaran
verbal pikiran atau gagasan”. Hal tersebut diasumsikan bahwa
suatu pikiran atau gagasan berhasil ditukar.

Jadi psikologi menyebutkan komunikasi sebagai penyampaian energi dari


alat indra ke otak, saat peristiwa dan pengolahan informasi yang
prosesnya saling memengaruhi berbagai pada sistem diri organisme.

Ciri Pendekatan Psikologi komunikasi

Psikologi mengeksplorasi kesadaran dan pengalaman manusia, terutama


menuntun ketertarikannya pada perilaku manusia dan mencoba
menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan terjadinya perilaku.
Jika sosiologi memandang komunikasi pada interaksi sosial, maka filsafat
memandang pada hubungan manusia dengan realitas lainnya, sedangkan
psikologi memandang pada perilaku individu komunikan (Fitri,2021). Jadi
maksudnya disini dalam ilmu psikologi bahwa komunikasi dilihat dari
perilaku kehidupan dan kesadaran akan saling berinteraksi satu sama
lain.

Menurut Fisher (dalam Putriana,2021) bahwa pendekatan psikologi


komunikasi memiliki empat ciri-ciri yaitu

1. Penerimaan Stimuli Secara Inderawi (Sensory Reception of


Stimuli) merupakan Proses yang dimulai saat panca indera
mendapat rangsangan berupa orang, pesan, suara, warna, dan
sebagainya, intinya semua hal yang mempengaruhi kita
sedangkan panca indra berupa mata, hidung, telinga, kulit, dan
mulut.
2. Proses yang Mengantarai Stimuli dan Respons (Internal
Mediation Of Stimuli) merupakan rangsangan yang masuk oleh
panca indra akan diolah otak yang pada akhirnya otak akan
mengelolah sebuah kesimpulan yang terlihat dari respon yang
diberikan dalam bentuk misalnya senyuman,senyum, tepuk
tangan, melompat-lompat yang mempunyai makna sukacita.
3. Prediksi Respons (Prediction of Response) merupakan
kemampuan meramal dan memprediksi respon yang akan
diberikan oleh orang lain di masa lalu dan yang akan datang.
4. Peneguhan Response (Reinforcement of Response) merupakan
tahapan berbicara tentang memori penyimpanan yang mampu
menjadi alat menghubungkan pada masa lalu maupun masa
sekarang individu.

Fungsi Komunikasi
Menurut Scott dan Mitchel (1976) (dalam Ibrahim,2001) menyatakan
bahwa terdapat empat fungsi komunikasi yaitu :

1. Control merupakan komunikator mengendalikan perilaku


komunikan.
Contohnya : Contohnya mengontrol perilaku karyawan di
tempat kerja.Ada karyawan yang bernama Ryder yang
bekerjanya itu dinilai lambat, lalu kimberly menyampaikan
aspirasinya karena tidak puas dengan kinerja Ryder. Kimberly
menjauhi dan mengejek secara langsung ryder dalam bekerja.
2. Information merupakan komunikasi terjadinya suatu informasi.
Contohnya : pihak manager mengambil keputusan yang atas
perintah Direktur. Lalu manager memberikan hasil diskusi yang
telah dilakukan kepada karyawannya.
3. Motivation merupakan komunikator dapat memotivasi
komunikan dan sebaliknya.
Contohnya : Contohnya memberikan motivasi naik gaji
kepada karyawan karena sejumlah kinerja karyawan menurun
sehingga direktur menaiki gaji mereka agar dapat bekerja
maksimal. Dari situ karyawan mendapat motivasi kembali
untuk bertekad memajukan perusahaan si direktur.
4. Emotive merupakan sebagai suatu sarana mengekspresikan
emosi.
Contohnya : Contohnya karyawan merasa tidak puas dengan
gaji yang diterima di perusaan lalu ia mengekspresikan dengan
demo bersama karyawan lain.Karyawan merasa frustasi dan
tidak puas dengan gaji yang diterimanya dan tidak puas
dengan pelayanan fasilitas yang ada di kantor (Emosi negatif).
Proses Terjadinya Komunikasi
Dalam proses komunikasi menurut Schramm (Dalam Staubhaar,2008)
memaparkan penggunaan istilah SMCR (Source, Message, Channel dan
Receiver). Komunikasi pada hakikatnya, menjadi proses mentransfer
pesan oleh komunikator dan komunikan sehingga timbul dalam diri.
Menurut Effendy (2000) (Dalam Siagian,2002) mengungkapkan proses
komunikasi dikategorikan dalam dua perspektif yaitu :
1. Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis
Proses komunikasi yang terjadi pada diri komunikator dan
komunikan. Ketika pesan akan disampaikan pada diri komunikator
maka akan terjadi proses decoding yaitu proses memasukkan
pikiran dan perasaan yang kemudian ditransmisikan kepada
komunikan. Dalam diri komunikan terlibat dalam proses terjadinya
decoding yaitu seolah-olah membuka informasi pesan tersebut.
Jika komunikan mengerti isi pesan komunikator maka akan terjalin
komunikasi yang efektif.
2. Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistis
Proses ini berlangsung di saat komunikator mentransfer pesan
dengan alat tubuh seperti bibir atau tangan sampai pesan itu
diterima oleh komunikan. Proses ini kompleks karena bergantung
pada situasi komunikasi itu berlangsung.

Menurut Effendy (2000) mengungkapkan


Perspektif ini dibagi menjadi dua komunikasi yaitu

Komunikasi Komunikasi
Primer Sekunder

Keterangan :
❖ Komunikasi Primer : Proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan dengan memakai lambang
(Simbol) sebagai media atau saluran. Lambang terdiri atas
dua jenis yaitu verbal dan non verbal.
❖ Komunikasi Sekunder : Proses penyampain pesan oleh
komunikator ke komunikan dengan bantuan alat/sarana
sebagai medianya. Contohnya : Menggunakan surat, surat
kabar, radio atau televisi.
Unsur-Unsur Komunikasi
Menurut William J. Seller (Dalam Hardianto,dkk, 2020) Memiliki
pandangan tersendiri terhadap unsur komunikasi yakni sebagai berikut:

1. Enkoding-Dekoding, dijelaskan bahwa seorang komunikator


dan perilaku menghasilkan pesan disebut dengan encoding.
Sementara seorang komunikan dan perilaku menerima pesan
disebut dengan decoding. Artinya adanya sumber dan
penerima pesan dalam proses komunikasi. Proses ini terjadi
secara simultan dan timbal balik.
2. Sumber Penerima, dijelaskan bahwa adanya satu kesatuan
yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang
yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (komunikator)
sekaligus penerima (komunikan).
3. Kompetensi Komunikasi, dijelakan bahwa keterkaitan pada
kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif.
unsur-unsur komunikasi ini mencangkup hal-hal seperti ilmu
tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi
kandungan (content) dan bentuk pesan.
4. Feed Back, dijelaskan adanya umpan balik dalam unsur unsur
komunikasi adalah informasi yang dikirimkan balik ke
sumbernya.
5. Gangguan, dijelaskan bahwa gangguan yang mendistorsi
pesan. Gangguan menghambat penerima dalam menerima
pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dapat
membuat pesan yang disampaikan oleh komunikator berbeda
dengan pesan yang diterima oleh komunikan.
6. Saluran, dijelaskan bahwa media yang dilalui oleh pesan
seringkali berlangsung melalui lebih dari satu saluran, namun
menggunakan dua, tiga, atau lebih saluran yang terjadi secara
tumpang tindih.
7. Pesan, dijelaskan bahwa Pesan sebagai unsur-unsur
komunikasi yang mempunyai banyak bentuk. Manusia
mengirim dan menerima pesan melalui salah satu maupun
kombinasi dari panca indera.

Sejarah Ilmu Komunikasi

Ilmu komunikasi baru berdiri sevadah Perang Dunia II. Riset-riset yang
dilakukan pada masa 1930-an hingga 1950-an sangat dominan
menyumbang bagi terbentuknya ilmu komunikasi sebagai sebuah disiplin
ilmu tersendiri. lalu dari sejarah perkembangannya, ilmu komunikasi
banyak disebarluaskan oleh para peneliti psikologi Wilbur Schramm
(1981) mengidentifikasi ada empat "Bapak Studi Komunikasi yaitu Paul
Laranfeld, Kurt Lewin, Harold Lasswell, dan Cart Hovland. Keempat ahli
tersebut adalah ilmuwan yang amat banyak menyumbangkan penelitian
dan tulisan penting pada tahun 1930-an hingga 1950-an bangkit ilmu
komunikasi di Amerika Serikat (Armando. N. 2019).

Armando. N. (2019) mengemukakan Bapak Komunikasi yang


merupakan ahli psikologi:

a. Kurt Lewin menggabungkan riset antara psikologi sosial dasar


dan terapan. Kurt Lewin merupakan ahli psikologi dinamika
kelompok. Ia adalah perintis dalam kajian komunikasi
kelompok.
b. Paul Lazarsfeld memberikan bantuan yang sangat besar
dalam studi komunikasi massa, terutama pada bidang efek
media massa. Ia mengepalai Biro Penelitian Sosial Terapan di
Columbia University. Organisasi tersebut merupakan salah
satu yang paling berpengaruh dalam riset komunikasi di
dunia.
c. Carl Hovland salah satu ilmuwan sosial penting dari Amerika
yang ikut mengadakan riset komunikasi. Hovland
menghadirkan tradisi penelitian tingkatan mikro mengenai
perubahan sikap individu. Kajian studinya adalah tentang
persuasi. Persuasi secara mendasar perpadanan dengan
perubahan sikap. Jika Lazarsfeld mempunyai pengaruh pada
kajian komunikasi massa, Hovland banyak menyumbang pada
sub disiplin komunikasi interpersonal.

Psikologi banyak menyumbang bagi ilmu komunikasi misalnya


pada masa Perang Dunia II. Misalnya, sejumlah riset populer pada
tahun 1930an adalah efek film bagi anak-anak, propaganda dan
persuasi, serta dinamika kelompok semuanya merupakan riset-
riset psikologi sosial. Psikologi dan komunikasi tentu memiliki
hubungan. Dalam psikologi, stimuli memiliki makna yang luas
meliputi segala penyampaian energi, gelombang suara, tanda di
antara tempat, sistem organisme. Kata komunikasi dipergunakan
sebagai proses, pesan, pengaruh, atau secara khusus sebagai
pesan penyampaian energi dari alat–alat indera ke otak, pada
peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, pada proses
saling pengaruh di antara berbagai system, yang disebut dengan
organisme. Tetapi psikologi tidak hanya mengulas komunikasi
diantara neuron. Psikologi menganalisis seluruh komponen yang
terlibat dalam proses komunikasi. Pada diri komunikan serta
faktor–faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi
perilaku komunikasinya, misalnya komunikasi terapetik.

Teori Yang Memengaruhi Perkembangan Psikologi Komunikasi

Grand Theory yang cangkupannya luas, tidak hanya mempunyai satu


golongan. Salisah, N. H. (2015) Grand teori dalam perkembangan ilmu
komunikasi yang berhubungan dengan perilaku manusia yaitu

1. Teori Piaget
Teori ini menekankan pada tingkat-tingkat perkembangan
intelegensi. Menurut Piaget ada empat tingkatan
perkembangan struktur kognitif yaitu:
1. Intelegensi sensorismotor yaitu terdapat pada anak
berumur 0-1 Dan 5-2 tahun. Kemampuan anak yang
masih terbatas pada penginderaan rangsangan-
rangsangan dan memberikan reaksi-reaksi motoris
yang mekanistis.
2. Representasi pada operasional yaitu terjadi pada
usia 2-7 tahun dalam fase itu terjadi pembentukan
simbol-simbol untuk kelak memungkinkan anak itu
berpikir. Sifat anak pada usia masih terpusat pada
diri sendiri (egosentris).
3. Operasi konkrit yaitu terjadi pada usia 7-11 tahun,
pada tahap ini anak-anak tidak lagi egosentris,
melainkan banyak berorientasi keluar, kepada objek-
objek yang kongkrit. Anak aktif dan banyak
bergerak, tetapi perbuatan-perbuatannya selalu
tidak dapat dipisahkan dari hal-hal yang kongkrit.
4. Operasi format yaitu terjadi antara 11-15 tahun,
individu disini tidak lagi tertarik pada objek yang
nyata atau kongkrit namun ia mampu menyusun
kesimpulan-kesimpulan dan hipotesa-hipotesa atas
dasar simbol-simbol semata-mata.
2. Teori Mc Dougall yang dikembangkan dengan teori instingnya
Teori ini mengungkapkan bahwa insting merupakan
kecenderungan suatu tingkah laku tertentu dalam situasi
tertentu, kecenderungan tingkah tidak bisa dipelajari
sebelumnya melainkan sudah merupakan bawaan sejak lahir.
3. Teori Kognisi individu yang dikembangkan oleh David Krech.
Teori ini membuktikan bahwa kognisi seseorang bukan
suatu cermin dunia fisik namun ia lebih merupakan suatu
bagian dari kepribadian yang didalamnya objek-objek yang
terpilih kemudian memiliki sewaktu peranan yang besar,
kesemuannya itu ditangkap dalam proses terbentuknya
kognisi. Setiap organisasi kognisi memiliki dua faktor penentu
utama yaitu faktor-faktor stimulus dan faktor-faktor personal.
4. Teori tingkat adaptasi
Teori ini diungkapkan bahwa ada tiga tingkatan adaptasi
yaitu : stimulus yang direspon merupakan pusat perhatian,
stimulus yang datang mendadak membentuk latar belakang
menjadi pusat perhatian. Sisa-sisa pengalaman yang lalu
dengan stimulus yang serupa akan menarik perhatian. Dengan
demikian semua stimulus memberikan batas hubungan tingkat
adaptasi.

Teori Yang Berkaitan dengan Komunikasi

Menurut Ilham. P. (2017) bahwa Psikologi juga telah memuat banyak


teori yang berkaitan dengan ilmu komunikasi Diantaranya yaitu :

1. Teori Psikoanalisis, menyatakan bahwa manusia dikendalikan


oleh keinginan terpendam di dalamdirinya (homo valens).
2. Teori Behaviorisme, yang menyatakan bahwa manusia sangat
dipengaruhi oleh informasi dari media massa. Hal tersebut
dilandasi oleh konsep behaviorisme,yaitu manusia dianggap
sangat dikendalikan oleh alam (homo mechanicus).
3. Teori Psikologi Kognitif, menjelaskan konsep yang melihat
manusia sebagai makhluk yang aktif mengorganisasikan dan
mengolah informasi yang diterima (homo sapiens).
4. Teori Psikologi Humanitis, menjelaskan konsep yang
menggambarkan manusia sebagai pelaku aktif dalam
merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya
(homo ludens).
Dalam Penerapan prinsip teori komunikasi sebagaimana yang
diungkapkan oleh Burgon & Huffner (2002) bahwa :

a. Hovland, Janis and Kelly state that communication is the process


by which an individual (the communicator) transmits stimuli
(usually verbal) to modify the behavior of other individual (the
audience). Dijelaskan bahwa komunikasi merupakan proses
seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus/ rangsangan
(biasanya dalam bentuk verbal) untuk memodifikasi perilaku
orang lain (audience/ komunikate). jadi proses komunikasi
memerlukan rangsang untuk disampaikan dan memerlukan orang
lain sebagai penerima rangsang tersebut yang lebih mengarah
kepada bentuk verbal atau penggunaan simbol bahasa.
b. Whereas, Ross state that communication is a transactional
process involving cognitive sorting, selecting, and sharing of
symbol in such a way as to help another elicit from their own
experiences a meaning or responses similar to that intended by
the source. Dijelaskan bahwa komunikasi merupakan proses
transaksional antara satu orang dengan orang lain yang meliputi
yang pemaknaan ini lebih mengarah kepada proses dalam diri
manusia (komunikator) yang lebih pada ranah kognitif dan pada
orang lain yang menyamakan dengan pengalaman dari sumber
(komunikator)
c. Pendapat lain dari Beamer & Varner (2008) dalam Communication
Studies Journal, bahwa komunikasi ialah Proses penyampaian
pendapat, pikiran dan perasaan kepada orang lain yang
kemampuannya dipengaruhi oleh lingkungan atau budaya
sosialnya. Jelas bahwa lingkungan sosial sangat berpengaruh
terhadap proses komunikasi seseorang.

Ketiga pendapat tersebut menuntun semua pemaknaan


komunikasi sebagai sebuah proses yang memerlukan orang lain
(others / social).
KESIMPULAN

Komunikasi memegang peran penting dan tidak dapat dilepaskan dari


kehidupan manusia, hal ini dikarenakan komunikasi ada di berbagai aspek
kehidupan manusia. Ada tiga konseptual yang mendasar dalam
komunikasi yaitu Level observation, Intentionallity dan Penilaian
Normatif. Komunikasi pada hakikatnya, menjadi proses mentransfer
pesan oleh komunikator dan komunikan sehingga timbul dalam diri. Ilmu
komunikasi banyak disebarluaskan oleh para peneliti psikologi Wilbur
Schramm (1981) mengidentifikasi ada empat "Bapak Studi Komunikasi
yaitu Paul Laranfeld, Kurt Lewin, Harold Lasswell, dan Cart Hovland.
Psikologi mengeksplorasi kesadaran dan pengalaman manusia, terutama
menuntun ketertarikannya pada perilaku manusia dan mencoba
menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan terjadinya perilaku.

REFERENSI

Armando. N. (2019). Psikologi Komunikasi. Banten : Katalog Dalam


Terbitan

Burgon & Huffner. (2002). Human Communication. London: Sage


Publication

Fitri Yanti. (2021), Psikologi Komunikasi. Padang : Agree Media Publishing

Hardianto. (2020). Konsep dan Praktek Berkomunikasi. Surabaya :


Scopindo

Haryanto. (2022). Pengantar Psikologi Komunikasi. Malang : CV Literasi


Nusantara Abadi

Husni. (2019). Psikologi Komunikasi. Medan : Perdana Publishing

Firmansyah, H., Pratiwi, N. I., Hardiyanti, S. E., Ratih, S. D., Muliyani, A.,
Bangun, R., ... & Sutrisno, G. (2022). Komunikasi Bisnis (Sebuah
Tinjauan teori dan Praktis). Bandung : Wisina Bhakti Persada

Ibrahim,S. (2001). Komunikasi Sebagai Faktor Determinan dalam


Organisasi. Mediator, Vol 2(2)

Jalaluddin. R. (2004). Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya

Jhonson,D. (1981). Reaching Out interpersonal Effectivinessand Self


Actualization. Englewood Cliffs : Prentice
Prisgunanto. I (2017). Aplikasi Teori Dalam Sistem Komunikasi Di
Indonesia. Jakarta : Kencana

Putriana, A., Kasoema, R. S., Mukhoirotin, M., Gandasari, D., Retnowuni,


A., Aminah, R. S., ... & Sari, I. M. (2021). Psikologi Komunikasi.
Yayasan Kita Menulis.

Salisah, N. H. (2015). Psikologi Komunikasi: buku perkuliahan Program S-


1 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Siagian. J, Kuswa. (2002). Proses Komunikasi Dalam Berkesinambungan.


Jurnal Seni Rupa dan Desain. Vol 2(5)

Wursanto. (1994). Etika Komunikasi Kantor. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai