TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Komunikasi
berasal dari kata latin “communication” dan bersumber dari kata communis yang
berarti sama, dalam arti kata sama makna yaitu sama makna mengenai suatu hal.
orang lain. Pengertian ini jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang,
lisan, secara tatap muka atau melalui media. Menurut Hovland dalam Onong
1
Onong Uchajana Effendy. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2005
Hal. 60
2
Ibid Hal. 62.
3
Onong Uchajana Effendy. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2005
Hal. 10
1
Sedangkan menurut William Albig dalam dalam Anwar Arifin
individu-individu.”4
sendiri dipergunakan sebagai proses pengiriman pesan, baik verbal maupun non
verbal sebagai pengaruh dari satu individu kepada individu lain”. 5 Everett Rogers
8
by which on idea is transferred from a source to recciver whith the Intension Of
Changing his or her behavior”,6 artinya komunikasi adalah proses pengoperan ide
dari satu sumber ke penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku. Jadi
antara penyebar pesan dan penerima pesan dapat menimbulkan suatu pengertian
yang sama tentang suatu pesan atau efek. Onong Uchajana Effendy bahwa
seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap,
4
Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas, Jakarta: Rajawali, 2002, Hal 25.
5
Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Ronda Karya, 2007 Hal 4
6
F. rahmadi, Ilmu Komunikasi Dalam Teori dan Produk Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000
Hal64.
7
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta Raja Grafindo Persada,
2008 Hal.20
2
pendapat atau perilaku baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui
media.8
maupun non verbal kepada orang lain, dan komunikasi dapat juga disampaikan
sebagai suatu proses perpindahan informasi atau pesan dari seseorang kepada
orang lain(penerima) melalui sarana atau metode tertentu yang saling dapat
ruang lingkup ilmu komunikasi. Menurutnya ada tiga fungsi dari proses
komunikasi yang dapat dijadikan acuan dalam setiap rancangan materi pesan yang
komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk
8
Onong Uchjana Effendy, Opcit Hal. 10
9
Hafied Congara, pengantar ilmu komunikasi, Jakarta; Rajawali Pers, 2009. Hal. 59.
10
Ibid
3
kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan , terhindar dari tekanan dan
ketegangan.
2. Fungsi kedua sebagai komunikasi ekspresif. Fungsi ini erat kaitannya dengan
simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan
lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih ekspresif lewat perilaku
non verbal.
ini kegiatan olah raga pun sudah menjadi komunikasi ritual seperti olimpiade,
upacara serah terima jabatan, peresmian gedung atau proyek dan lain
sebagainya.
4
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disampaikan bahwa fungsi
adalah dengan sumber daya yang ada tetap diusahakan sebuah proses komunikasi
pesan, materi pesan yang disampaikan sebisa mungkin mendapatkan feed back
setiap fungsi komponen dalam proses komunikasi. Setiap unsur yang terlibat
dalam proses komunikasi, baik itu komunikator, media, pesan maupun komunikan
harus memainkan perannya secara tepat untuk menciptakan iklim yang kondusif
mempunyai beberapa tujuan tertentu, yaitu : 1) Mengubah Sikap (to change the
hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Hovlan, Janis
dan Kelley yang dikutip Onong Uchjana Effendy mengatakan bahwa dalam
12
Lukiati Komala, Ilmu Komunikasi dalam Perspektif, proses dan Konteks, Bandung. Widya
Padjadjaran, 2009 Hal 139-140
13
Ibid, Hal 53
5
menelaah sikap yang baru ada tiga variable penting, yaitu : 1) perhatian, 2)
dan perilaku seorang komunikan berasarkan pesan yang diterima, sehingga mudah
sebaliknya.
yang menyampaikan pesan. Pesan adalah sesuatu yang diproses oleh komunikator
menerima pesan.
komunikasi terbagi dalam dua tahap, yakni secara primer dan sekunder “.16Proses
komunikasi secara promer adalah proses penyampaian pesan pikiran atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana tertentukepada
orang lain dengan menggunakan Lambang (simbol) sebagi media dalam suasana
14
Ibid, Hal 55
15
Lukiati Komala, Op Cit Hal. 83-85
16
Onong Uchjana Effendi, Op Cit Hal. 29
6
tatap muka. Maka umpan balik berlaku seketika. Proses komunikasi secara
orang laindengan menggunakan alat atau sarana tertentu sebagai media kedua
diciptakan mekanismenya.
operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan
persuasif dan instruktif secara sistematis kepada sarana untuk memperoleh hasil
yang optimal. Menjembatani “cultural gap”, misalnya suatu program yang berasal
dari suatu produk kebudayaan lain yang dianggap baik untuk diterapkan dan
17
Onong Uchjana Effendi, Dimensi-dimensi Komunikasi, bandung:Alumni, 1981 Hal. 84
18
Ibid Hal. 67
7
Strategi komunikasi salah satunya juga membutuhkan komunikasi antar
penyampaian pesan, informasi, pikiran, sikap tertentu antara individu satu kepada
individu lainnya.19
pertanyaan “ Who say what in which channel to whom with what effect?” (saya
mengatakan apa dengan cara apa kepada siapa dengan efek bagaimana?) formula
dari Lasswell tersebut termasuk dalam kategori model-model dasar dalam strategi
dan karenanya dianggap sebagai proses persuasif. Juga selalu dianggap bahwa
lain seperti diungkapkan oleh Melvin I De Fleur yang dikutip Onong Uchjana
19
Robbins, S.P, Perilaku Organisasi (jilid 1 edisi ke-9) Jakarta, PT. Indeks Kelompok Gramedia 2003
Hal. 43
8
b) Social Categories Theory, bahwa meskipun masyarakat modern sifatnya
heterogen namun orang – orang yang mempunyai sifat yang sama akan
memilih pesan komunikasi yang kira – kira sama dan akan memberikan
menginterpretasikannya.
d) Cultural Norms Theory, bahwa norma – norma budaya yang sama mengenai
topik – topik tertentu dibentuk dengan cara – cara khusus dengan batas –
pola – pola yang sudah ada dan mengarahkan orang – orang untuk
norma yang sudah ada dan karenanya dapat merubah tingkah laku orang –
orang.20
20
Ibid Hal 69
9
Selanjutnya strategi komunikasi harus juga menemukan efek komunikasi
a. Menyebarkan informasi
b. Melakukan persuasi
c. Melaksanakan instruksi21
persuatif.22
dengan upaya menumbuhkan minat yang merupakan tingkatan lebih tinggi dari
seorang komunikator harus pandai membawa hasrat tersebut untuk menjadi suatu
komunikator.
21
Ibid
22
Ibid hal. 70
10
2.1.3 Public Relations
2.1.3.1 Pengertian PR
perubahan positif. 23
Pemahaman yang terjadi selama ini adalah humas harus melayani seluruh
masyarakat umum, namun demikian dewasa ini praktisi humas sudah harus
masyarakat yang menjadi khalayak suatu organisasi bisa jadi sama dengan
suatu organisasi atau perusahaan yang sukses tanpa PR adalah sama dengan ,
23
Morisan, Pengantar PR, Jakarta: PT. Ramdina Perkasa, 2006 Hal 7.
24
Rhenald kasali, Manajeman PR, Jakarta: Grafitti 1994 Hal. 1
25
Ibid, hal 1
11
2.1.3.2 Kegiatan PR
opini positif bagi organisasi/ perusahaan, namun pada sisi lain PR harus
12
menjelaskan bahwa dapat dibagi menjadi empat kategori yaitu penasihat ahli,
komunikasi.27
mengubah sikap negatif menjadi sikap positif. Tujuan paling mendasar dari
menjadi suatu yang disukai atau malah dibenci. PR tidak sekedar membuat orang
lain berfikir bahwa PR itu adalah Hebat, tapi hal tersebut merupakan tujuan
sikap negatif. Sikap negatif khalayak dapat dijabarkan dalam pengenalan situasi
sebagai berikut ;
a. Permusuhan (hostility)
Disini kita perlu mengetahui ada tidaknya sikap permusuhan yang dituju pada
organisasi atau perusahaan sejauh mana kadarnya, seperti apa bentuknya, apa
permusuhan tersebut.29
b. Prasangka (prejudice)
27
Rusaldi Ruslan, Manajemen Publik relations dan Media Komunikasi, Jakarta ; PT. Raja Grafindo
persada, 2004 Hal 20-21
28
Frans Jefkins, Public Relations Edisi 5, Jakarta; Erlangga, 2003 Hal. 58
29
Ibid, hal 59
13
Prasangka bisa muncul dari sebab – sebab yang bersifat pribadi, edukasional,
faktor keagamaan faktor sosial atau benturan antar kelas sosial, pengaruh
Sebenarnya yang disebut prasangka bisa merubah atau di ubah. Pada awalnya
orang selalu memiliki sikap konservatif terhadap berbagai ide terhadapa hal –
hal beru dan cenderung menolak adanya perubahan. Tapi begitu mereka
meliahat adanya segi – segi yang positif atau menarik dari hal baru tersebut
gigih. Jadi, prasangka itu beralihdari gagasan atau hal ynag lama ke gagasan
c. Apati
Sikap apati ini merupakan musuh utama humas karena merupakan ganjalan
terbesar bagi terciptanya pemahaman. Sikap enggan, masa bodoh, dan tidak
mau tahu ini pada dasarnya adalah produk dari suatu ego yang berlebihan,
penyajian suatu subjek baru sehingga tidak mampu memancing minat dan
Pada zaman yang serba sibukseperti sekarang ini seorang tidak mungkin
30
Ibid, Hal 59
31
Ibid, hal. 50
14
harus menerima kenyataan bahwa kita senantiasa dituntut untuk bersaing agar
Kita sering terjebak dalam asumsi yang salah dan berbahaya yakni orang lain
yang mengenal suatu permasalahan sama baiknya dengan diri kita sendiri.
Sikap acuh tak acuh ada dimana – mana dan pada setiap orang.32
Permusuhan Simpati
Prasangka Penerimaan
Apati Minat
Ket.
Gambar Bagan proses Transfer PR yang mengubah sikap publik dari negatif
menjadi positif
deinisi tersebut dapat diartikan bahwa customer relations adalah seorang atau
sekumpulan dari orang – orang yang menggunakan atu atau lebih produk jasa atau
32
Ibid, hal 60
33
Khasali, Ibid hal. 5
15
Seorang PR dituntut dapat menjadi mediator, creator, konseptor sekaligus
relations tidak boleh kaku dan menolak tekhnologi khusus nya dibidang
publiknya. Apakah itu minat kebutuhan, keluhan dan lain – lain yang
Pada saat terjadi proses pertukaran ada proses komunikasi secara langsung
besar dengan lingkungan eksternal. Oleh karena itu customer relations memainkan
peranan yang penting dalam instansi. Menurut Tull dan Kahle (dalam wilcok et
16
Tujuan komunikasi dan respon khalayak berkaitan dengan tahap – tahap
produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Untuk
konsumen bahwa produk atau jasa yang ditawarkan berbeda dengan produk atau
pengingat untuk konsumenn mengenai keberadaan suatu produk, dan dapat juga
membedakan produk – produk yan ditawarkan suatu perusahaan, dan yang lebih
utama lagi peran komunikasi menawarkan sebagai sarana pertukaran itu sendiri.
Proses komunikasi tidak hanya sebagai alat penyampaian pesan produk, tetapi
Secara etimologi customer service terdiri dari kata customer dan service.
yang menjadi sasaran atau kebutuhan utama pelanggan itu adalah pelayan.
17
Customer service sebagai ujung tombak perusahaan dalam melayani
pelanggan atau nasabah dan menjual produk atau jasa yang ditawarkan,
nasabah, customer service harus dapat memelihara komunikasi yang cepat dan
baik dengan para nasabah tersebuit dan biasanya customer service menempati
suatu ruangan yang strategis sehingga memudahkan pelanggan untuk mencari atau
mendapatkan informasi.
mendengarkan apa yang dikatakan dan dinyatakan oleh pelanggan, sabar dalam
melayani dan tidak menangguhkan suatu pelayanan yang segera dapat dilakuan.
Selain itu seorang customer service juga harus mampu melayani setiap pertanyaan
yang sudah tetap, juga dapat mengajak mereka yang belum menjadi pelanggan
sakit.
Dalam hal ini apa yang dilakukan oleh para customer service ketika dia
18
Pemahaman terhadap pesan dipengaruhi pula oleh faktor denotatif dan konotatif
a. Customer information
atas suatu produk atau jasa yang akan digunakan.36 Maka dalam hal ini, posisi
customer service.
b. Handling Complain
yang dirasakan oleh konsumen. Keluhan pelanggan adalah hal yang tidak dapat
34
Alo Liliweri, Memahami peran KomunikiasiDalam masyarakat, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung;
1991 Hal. 19
35
Wilcox et all, Public relations Strategi and Service, seventh Editions, New York; 2003 hal 108
36
Ibid Hal 108
19
diabaikan karena dengan mengabaikan hal tersebut akan membuat konsumen
oleh pelanggannya.37
perusahaan dapat mengatasi dengan cepat apa yang menjadi penyebab ketidak
jasa, dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan
kepuasan dapat diartikan sebagai perasaan senang atau kecewa seorang yang
37
Ruslan, Ibid,Hal 56
38
James Engel et all, perilaku Konsumen, jakarta; Bina Rupa Aksara 1994, hal 59
39
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta; Andi 1997 Hal 23
20
pengalaman pengkonsumsian.40 Kepuasan konsumen merupakan evaluasi yang
dilakukan sebagai keseluruhan sikap yang ditujukan konsumen atas barang atau
harapan sebelumnya (norma kinerja lainnya) kinerja actual produk yang dirasakan
setelah pemakaiannya.
40
Ibid hal 158
41
Ibid Hal 204
21
Strategi komunikasi customer service dalam mengatasi complain nasabah
pada bank tabungan negara KCP Pare Pare. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian Deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian lapangan.
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan Bahwa “
Strategi Komunikasi Dalam Melayani Komplain Nasabah pada Bank
BTN KCP Parepare dilakukan dengan Standar Yang Ada”, melayani
keluhan nasabah yang datang berdasarkan nomor antrian.
Komplain Pelanggan
- Komunikasi ccustomer
service dalam
meningkatkan kepuasan
pelanggan
- Kendala- kendala
customer service
- Strategi komunikasi
customer service
Berdasarkan bagan
Bagan 2.1 Kerangka Berfikir kerangka pikir di atas maka
dapat dijelaskan, komplain
pelanggan yang terjadi akan di atasi pihak Rumah Sakit Umum Asri Purwakarta
di bagian customer service dengan berbagai cara dalam berkomunikasi dan
menyampaikan pesan, diantaranya adalah strategi public speaking dan pelatihan
cara berkuminikasi yang berkesinambungan, strategi pelayanan prima dan yang
22
terakhir adalah strategi penanganan keluhan efektif dan efisien. Kemudian pada
penelitian ini akan diceritakan bagaimana cara berkomunikasi dan strategi
komunikasi yang effective dan effisien dalam menangani keluhan pelanggan.
23