Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PAPER INDIVIDU

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PSIKOTERAPI ISLAM

PSIKOTERAPI MELALUI IMAN

DISUSUN OLEH :

Mawar Rias Susanto ( 1930901105 )

KELAS :

Psikologi Islam 3

DOSEN PENGAMPU :

Iredho Fani Reza, S.Psi.,I.,MA.Si

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2021
PSIKOTERAPI MELALUI IMAN

PENDAHULUAN
Bentuk psikoterapi islam yang pertama adalah psikoterapi melalui iman. Dalam
mengaplikasikan psikoterapi islam baik secara mandiri yaitu islamic self psychotherapy
ataupun pengobatan atau penyembuhan oleh psikoterapis kepada klien. Bentuk
psikoterapi melalui iman ialah suatu keharusan yang diterapkan pertama kali dalam
menerapkan psikoterapi islam. Kondisi jiwa (mental) manusia di zaman kini sedikit-
banyak terdapat gangguan. Individu mendapatkan psikoterapi berarti menerima apa
yang menimpa dirinya dan meyakini adanya pertolongan Allah swt. Iman dan
keyakinan dalam hati dengan membenarkan apa-apa yang dibawa rasulullah SAW yang
mengikrarkan dengan lisan (ucapan) dan mengamalkan melalui perbuatan.
Psikoterapi dengan iman berarti mereka yang menerima psikoterapi menerima
apa yang telah menimpanya dan percaya bahwa ada pertolongan dari Allah SWT. Ada
anggapan bahwa ada pertolongan Tuhan, karena apa yang dialami individu, baik dan
buruk, sebenarnya sesuai dengan tingkat pencapaian masing-masing individu.

PEBAHASAN
▪ Psikoterapi melalui Iman
Psikoterapi dengan iman. Iman adalah sumber kedamaian batin dan keselamatan
hidup. Iman itu ada di dalam hati, Substansi seorang mukmin adalah sikap ikhlas dan
mendefinisikan segala kebaikan sebagai ibadah dan sebagai bukti keimanan, selalu
bertawakal kepada-Nya dan ridha dalam qadha dan qadar Allah SWT. Konsep ini dapat
menyucikan kegelisahan seorang mukmin dan membawa kedamaian dan ketenangan
jiwa. Nilai-nilai keimanan yang bersumber dari Alquran maupun as-sunnah adalah
perisai yang menjanjikan ketenangan, kebahagiaan, ketenteraman, dan kesehatan
intellectual bagi seorang mukmin. (Muhammad Sa'id Al-Qahthani: 1993)
Menurut Adnan Syarif, keimanan merupakan kebutuhan hidup yang mendasar
sebagaimana halnya makan dan minum. Alasannya tidak ada kebahagiaan bagi
seseorang ataupun masyarakat tanpa adanya keimanan. Sebaliknya, tidak ada
kesedihan, kemiskinan, ketakutan, kecemasan dan rasa kehilangan yang semuanya
menyelubungi manusia dari yang terendah sampai yang tertinggi, khusunya pada
zaman ultramodern kecuali merupakan akibat langsung dari jauhnya mayoritas individu
dan bangsa dari menempuh jalan keimanan yang benar. Dalam menerapkan psikoterapi
melalui iman harus menerima apa yang telah menimpa dirinya dan meyakini bahwa
akan ada pertolongan dari Allah Swt. Baik penerapan psikoterapi Islam bentuk Islamic
Self Psychotherapy, maupun bentuk penerapan psikoterapi Islam dalam upaya
pengobatan atau penyembuhan oleh psikoterapis kepada klien, harus memiliki dua hal
dasar tersebut.
Asumsi meyakini bahwa terdapat pertolongan dari Allah, dikarenakan apa yang
dialami individu baik peristiwa baik maupun buruk, sesungguhnya sudah sesuai dengan
kadar kemampuan dari individu manusia masing-masing. Sebagaimana penjelasannya
terdapat dalam QS. al-Baqarah [2] ayat 286:
”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia
mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari
(kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami
apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan
rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-
orang kafir.”
▪ Penerapan Psikoterapi Melalui Iman Dalam Upaya Pengobatan Atau
Penyembuhan Oleh Psikoterapis Kepada Klien
1. Psikoterapi dengan meyakini upaya terapeutik atau penyemuhan
psikoterapis terhadap klien bertujuan untuk memantu klien pikiran.
Memiliki pandangan positif dan realistis terhadap masalah kehidupan.
2. Psikoterapis memantu klien menemukan makna dalam bentuk pemikiran
positif dan realistis untuk menghadapi masalah psikologis yang
dialaminya.
3. Psikoterapis memulai dengan berdiskusi dengan klien tentang masalah
sebenarnya yang dia alami
4. Psikoterapi intinya memberikan keyakinan positif serta realistis kepada
klien berupa semangat, dukungan dan terapi.
5. Prosedur dan teknik psikoterapi melalui iman dalam upaya pengobatan atau
penyembuhan psikoterapi klien dapat berhasil setelah menerima bahwa
yang dialami merupakan cobaan dan ujian dari Allah Swt.
6. Mengkombinasikan bentuk psikoterapi islam lainnya dalam penyembuhan
psikoterapis kepada klien.
Komponen-komponen arkan al-iman pada hakikatnya mampu menjadi energi positif
dan inovatif bagi pertumbuhan dan perkembangan pukologikal mukmin. Islam dengan
muatan keimanan menjadikan penganutnya hidup dalam ketenangan, kenyamanan,
keselarasan, kedamaian, keridhaan, keseimbangan, kebahagiaan, dan kebermaknann
dalam hidup (Muhammad Uman Najati: 2001)

KASUS DALAM PSIKOTERAPI IMAN


Sebagai contoh utama: Jika ada klien yang mengalami masalah psikologis akiat
penyakit kronis yang dialaminya. Sehingga mental klien terganggu karena apa yang
menimpanya, sebagai seorang psikoterapis berperan mengubah pikiran negatif dan
irasional klien. klien berpikiran hidupnya sudah tidak ada manfaatnya lagi, karena atas
penyakit kronis yang dialami. Sehingga aktivitasnya menjadi terhambat". Maka sebagai
seorang psikoterapis, jangan pernah menyalahkan atas apa yang telah dialami oleh
klien. "Semisalnya kenapa tidak menjaga tubuh, mungkin Bapak/Ibu jarang
mengerjakan ibadah". Pernyataan ataupun pertanyaan seperti itu sebaiknya dihindari
oleh psikoterapis terhadap klien. Sebaiknya klien menyampaikannya dengan cara
pandang yang positif, misalnya seperti "Sakit yang Bapak/Ibu terima adalah cobaan
dari Allah Swt, pasti ada hikmahnya. Dengan ada sakit ini, keluarga Bapak/Ibu menjadi
lebih perhatian dan Bapak/Ibu mendapatkan kesempatan yang banyak untuk
meningkatkan ibadah kepada Allah Swt". Melalui psikoterapi membantu individu
dalam menerapkan psikoterapi islam guna mengaplikasikan permasalahan yang dialami
tetapi harus memiliki dua hal yaitu percaya dan yakin terhadap kekuasaan dan kehendak
Allah swt. Serta dari psikoterapi memberikan keyakinan positif dan relistis kepada klien

KESIMPULAN
Bentuk psikoterapi islam yang pertama adalah psikoterapi melalui iman. Dalam
mengaplikasikan psikoterapi islam baik secara mandiri yaitu islamic self psychotherapy
ataupun pengobatan atau penyembuhan oleh psikoterapis kepada klien. Psikoterapi
dengan iman. Iman adalah sumber kedamaian batin dan keselamatan hidup. Iman itu
ada di dalam hati, Substansi seorang mukmin adalah sikap ikhlas dan mendefinisikan
segala kebaikan sebagai ibadah dan sebagai bukti keimanan, selalu bertawakal kepada-
Nya dan ridha dalam qadha dan qadarAllah SWT. Nilai-nilai keimanan yang bersumber
dari Alquran maupun as-sunnah adalah perisai yang menjanjikan ketenangan,
kebahagiaan, ketenteraman, dan kesehatan intellectual bagi seorang mukmin.
(Muhammad Sa'id Al-Qahthani: 1993)

REFERENSI :
Adnan Syarif (2002) Psikologi Qurani, terjm Muhammad Al-Mighwar,M’Ilm A-Nafs
Al Qurani. Bandung : Pustaka Hidayah
Darmadi, H., & MM, M. (2018). Kecerdasan Spiritual. Guepedia.
Rajab, K. (2021). Psikoterapi Islam: Fiqh dan KHI. Amzah (Bumi Aksara).
Reza Iredho Fani (2017). Teori dan praktik psikologi islam. Palembang : Noerfikri
Offset

Anda mungkin juga menyukai