Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MAKALAH KELOMPOK

“KONSEP DASAR KOMUNIKASI”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Psikologi Komunikasi

DISUSUN OLEH :

Versi Pratama (1920901089 )


Mawar Rias Susanto (1930901105 )
Farah Fadhilah (1930901106 )
Kurniawan Saputra (1930901139 )

DOSEN PENGAMPU :
Ike Utia Ningsih, S.Psi., M.A

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji Syukur atas Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya, shalawat serta salam tak lupa kita panjatkan kepada baginda
kita Nabi Agung Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan kegelapan
menuju jalan terang benerang seperti sekarang.

Makalah ini membahas tentang “Konsep Dasar Komunikasi” yang disusun


untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Psikologi Komunikasi di Jurusan
Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Penulis
berharap agar tugas yang telah dibuat ini memberikan manfaat bagi pembaca maupun
penulis untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang Konsep Dasar
Komunikasi lebih mendalam lagi.

Dalam kesempatan kali ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada ibu Ike Utia Ningsih, S.Psi., M.A yang telah memberikan pengetahuan,arahan
dan bimbingan sehingga kami dapat menyelesaiakan tugas ini dengan baik tepat
pada waktunya. Namun kami sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh
dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan baik isi maupun penulisan.
Semoga makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Palembang, 26 Februari 2022

Penulis,

Mahasiswa kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 1
1.3 Tujuan .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 3

2.1 Pengertian Komunikasi ............................................................... 3

2.2 Fungsi Komunikasi ...................................................................... 3

2.3 Proses Terjadinya Komunikasi ..................................................... 4

2.4 Unsur-Unsur Komunikasi ............................................................. 6

2.5 Sejarah Ilmu Komunikasi ............................................................ 7

2.6 Teori Yang Mempengaruhi Perkembangan Psikologi Komunikasi .... 11

2.7 Teori Psikologi Yang Berkaitan dengan Komunikasi ....................... 12

BAB III PENUTUP .......................................................................... 15

3.1 Kesimpulan ................................................................................ 15

3.2 Saran......................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan dan bahkan


mempunyai makna tersendiri bagi setiap orang. Dalam Memahami
makna komunikasi seseorang menjadikan suatu hal mutlak yang
dilakukan dalam mencapai komunikasi yang efektif sehingga menjadi
bagian dari psikologi komunikasi. (Putriana, 2021)
Komponen yang penting dalam proses komunikasi ialah manusia
yang tidak hanya memiliki dimensi lahiriah, melainkan pula dimensi
rohaniah. Orang-orang psikologi menyebutkan eksistensi manusia
terletak pada jiwanya. Oleh karena itu dalam membahas komunikasi
tidak terlepas dari pembahasan perilaku manusia sebagai tindakan dari
jiwa. Oleh karena itu karakteristik manusia yaitu komunikator dan
komunikan. Dalam komunikasi dapat didekatkan melalui pendekatan
psikologi. (Fitri, 2021)
Menurut Carl I. Hovland, Komunikasi merupakan suatu proses
yang memungkinkan seseorang (komunikator) mengemukakan respon
(biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang
lain (communicate). Penjelasan tersebut dirasakan begitu psikologis
terutama terkaitan dengan mengubah perilaku. (Fitri, 2021)

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang masalah dapat dirumuskan suatu
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa itu Pengertian komunikasi?
2. Apa saja Fungsi Komunikasi?
3. Bagaimana Proses Terjadinya Komunikasi?
4. Apa Saja Unsur-unsur Komunikasi?

1
5. Bagaimana Sejarah Ilmu Komunikasi?
6. Bagaimana Teori yang Mempengaruhi Perkembangan Psikologi
Komunikasi ?
7. Bagaimana Teori Psikologi yang Berkaitan dengan Komunikasi?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Pengertian komunikasi
2. Untuk Mengetahui Fungsi Komunikasi
3. Untuk Mengetahui Proses Terjadinya Komunikasi
4. Untuk Mengetahui Unsur-unsur Komunikasi
5. Untuk Mengetahui Sejarah Ilmu Komunikasi
6. Untuk Mengetahui Teori Yang Mempengaruhi Perkembangan
Psikologi Komunikasi
7. Untuk Mengetahui Teori Psikologi Yang Berkaitan dengan Komunikasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi


Komunikasi bermula dari Bahasa latin, Communicatus atau Commucatio
yang berarti terbagi/menjadi milik Bersama. Menurut Berelson dan steiner
menekankan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian
informasi,gagasan, emosi, keahlian dan lain-lainnya.

Menurut Dance ada tiga konseptual penting yang mendasar dalam


Komunikasi yaitu

1. Dimensi tingkat observasi (Level Observation) atau derajat


keabstrakannya. Misalnya komunikasi sebagai proses dalam
menghubungkan satu sama lain dari bagian-bagian terpisah di dunia
kehidupan.
2. Dimensi Kesengajaan (Intentionality) mencangkup pengiriman serta
penerimaan pesan yang disengaja.
▪ Contohnya definisi yang disengaja sebagaimana diungkapkan
oleh Gerald R Miller yaitu komunikasi sebagai situasi yang
memungkinkan sumber menyalurkan pesan kepada penerima
dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.
▪ Contohnya definisi komunikasi yang mengabaikan kesenjangan
yang diungkapkan Alex Gode yaitu suatu proses yang setara bagi
dua orang atau lebih apa yang tadinya merupakan monopoli
sejumlah orang.
3. Dimensi Penilaian normatif misalnya yang diungkapkan oleh john B
Hoben yang mana komunikasi haruslah berhasil : “ Komunikasi
merupakan pertukaran verbal pikiran atau gagasan”. Hal tersebut
diasumsikan bahwa suatu pikiran atau gagasan berhasil ditukar.

2.2 Fungsi Komunikasi


Menurut Scott dan Mitchel (1976) menyatakan bahwa ada beberapa
fungsi komunikasi yaitu :

3
1. Control merupakan komunikator mengendalikan perilaku komunikan
2. Information merupakan komunikasi terjadinya suatu informasi
3. Motivation merupakan komunikator dapat memotivasi komunikan dan
sebaliknya
4. Emotive merupakan sebagai suatu sarana mengekspresikan emosi

2.3 Proses Terjadinya Komunikasi


Dalam proses komunikasi, diperlukan unsur-unsur komunikasi yang
dikenal dengan S-M-C-R atau (Source- Message- Channel- Receiver). Pada
hakikatnya, Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan dan proses komunikasi tersebut dikategorikan
kedalam dua perspektif yaitu :

a. Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis


Proses ini terjadi pada diri komunikator dan komunikan. Saat
terjadinya proses komunikasi, penyampaian dan penerimaan pesan dari
komunikator ke komunikan. Sehingga dalam diri mereka terjadi suatu
proses. Pesan yang disampaikan terdiri dari dua aspek yaitu isi (the
content of language) merupakan pikiran dan perasaan sedangkan
lambang (Symbol) merupakan Bahasa.
Dalam proses komunikasi pesan yang disampaikan komunikator
kepada komunikan pada dasarnya pesan atau informasi yang tidak
keluar dari otak komunikator yang terdengar dan terlihat adalah symbol-
simbol baik berupa bunyi (suara), gambar (bergerak atau tidak) maupun
tulisan. Dengan kata lain apa yang dikeluarkan komunikator merupakan
symbol yang sama apa yang dilihat maupun didengar oleh komunikan
berupa pesan,gagasan atau informasi didalam otaknya. Kemudian
pesan, gagasan/informasi yang dibuat oleh otak komunikan ini suatu
yang baru milik komunikan itu sendiri bukan pindahan atau kiriman dari
komunikator.

4
Menciptakan pesan, Menciptakan ide, Gagasan/
gagasan/ Informasi baru pesan/ informasi dalam
sIstem kognisinya

Menerima sImbol bunyi Membuat sImbol berupa


dari komunikator suara/bunyi

b. Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistis


Proses ini terjadi Ketika komunikator menyampaian pesannya
kepada komunikator secara lisan maupun tulisan. Ketika komunikator
menyampaikan pesannya melalui mulut kalau lisan dan tangan jika itu
tulisan. kemudian menangkap pesan oleh komunikan dapat dilakukan
dengan indera telinga, indera mata dan indera lainnya.
Secara sederhana proses komunikasi dapat diilustrasikan seperti
gambar berikut :

IDE

ENCODING

PENGIRIMAN

DECODING

BACK

5
1. Ide atau gagasan diciptakan oleh sumber yaitu komunikator
2. Ide yang diciptakan tersebut kemudian dialihbentukan menjadi
lambang-lambang komunikasi yang memiliki makna dan bisa
dikirimkan.
3. Pesan yang telah diencoding tersebut kemudian dikirim melalui
saluran/media yang sesuai karakteristik lambang-lambang
komunikasi yang ditunjukkan kepada komunikan
4. Penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya dalam
mengartikan maksud pesan tersebut
5. Apabila pesan berhasil direcording, khalayak akan mengirim Kembali
pean tersebut ke komunikator.
Proses ini diklasifikasikan juga menjadi proses komunikasi secara
primer dan secara sekunder.
a. Proses komunikasi Secara Primer
Proses komunikasi secara primer merupakan proses penyampaian
pesan dengan memakai lambang (Simbol) sebagai media atau
saluran. Lambang terdiri atas dua jenis yaitu :
1. Lambang Verbal yaitu Bahasa,baik dalam bentuk lisan mapun
tulisan
2. Lambang Non-Verbal yaitu yang bukan berupa Bahasa seperti
isyarat anggota tubuh, gesture, tanda-tanda yang tidak
berupa Bahasa baik itu lisan maupun tulisan.
b. Proses komunikasi Secara Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder merupakan proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan
alat/sarana dalam penyampaian pesan dikarenakan jarak/jauhnya
antara komunikator dan komunikan. Contohnya : Menggunakan
surat, surat kabar, radio atau televisi.

2.4 Unsur-Unsur Komunikasi


Unsur-unsur dalam komunikasi terdapat lima elemen antara lain :
1. Komunikator

6
Komunikator merupakan merupakan seorang/seklompok
yang bertindak sebagai penyampai pesan. Pesan yang
dimaksud disampaikan kepada penerima pesan yang disebut
juga dengan istilah komunikan.
2. Pesan
Pesan merupakan informasi yang disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan. Karena adanya pesan inilah
komunikasi dapat berlangsung.
3. Media Komunikasi
Media komunikasi adalah sarana bagi komunikator untuk
menyampaikan pesannya kepada komunikan.
4. Komunikan
Komunikan adalah penerima pesan yang disampaikan oleh
komunikator. Komunikasi tidak dapat berlangsung tanpa
adanya komunikan.
5. Feedback
Feedback atau umpan balik merupakan reaksi, respon, efek
ataupun tanggapan dari komunikan yang diberikan kepada
komunikator, sehingga komunikasi dapat berlangsung dua
arah.

2.5 Sejarah Ilmu Komunikasi

Jika ditinjau dari sejarah perkembangannya, ilmu komunikasi ternyata


banyak dibesarkan oleh para peneliti psikologi. Wilbur Schramm (1981)
mengidentifikasi ada empat ”Bapak Studi Komunikasi”, yaitu Paul Lazarsfeld,
Kurt Lewin, Harold Lasswell, dan Carl Hovland. Hanya Harold Lasswell yang
bukan merupakan ahli psikologi. Ia adalah ilmuwan politik. Keempat orang
tersebut adalah ilmuwan yang amat banyak menyumbangkan penelitian dan
tulisan penting pada tahun 1930-an hingga 1950-an, saat komunikasi sebagai
bidang ilmu tersendiri mulai bangkit di Amerika Serikat.
▪ Bapak Komunikasi yang merupakan ahli psikologi:

7
1. Kurt Lewin menggabungkan riset antara psikologi sosial dasar dan
terapan. Kurt Lewin merupakan ahli psikologi dinamika kelompok. Ia
adalah perintis dalam kajian komunikasi kelompok.
2. Paul Lazarsfeld memberikan bantuan yang sangat besar dalam studi
komunikasi massa, terutama pada bidang efek media massa. Ia
mengepalai Biro Penelitian Sosial Terapan di Columbia University.
Organisasi tersebut merupakan salah satu yang paling berpengaruh
dalam riset komunikasi di dunia.
3. Carl Hovland adalah salah satu ilmuwan sosial penting dari Amerika
yang ikut mengadakan riset komunikasi. Hovland menghadirkan
tradisi penelitian tingkatan mikro mengenai perubahan sikap
individu. Kajian studinya adalah tentang persuasi. Persuasi secara
esensial perpadanan dengan perubahan sikap. Jika Lazarsfeld
mempunyai pengaruh pada kajian komunikasi massa, Hovland
banyak menyumbang pada subdisiplin komunikasi interpersonal.

Ilmu komunikasi baru berdiri sesudah Perang Dunia II. Riset-riset


yang dilakukan pada masa 1930-an hingga 1950-an banyak sekali
membantu dalam terbentuknya ilmu komunikasi sebagai sebuah disiplin
ilmu tersendiri. Riset-riset itu merupakan kajian psikologi, politik, dan
sosiologi, namun banyak menyinggung komunikasi. Psikologi dan
komunikasi tentu memiliki hubungan. Dalam psikologi, stimuli
mempunyai makna yang luas, meliputi segala penyampaian energi,
gelombang suara, tanda di antara tempat, sistem organisme. Kata
komunikasi dipergunakan sebagai proses, pesan, pengaruh, atau secara
khusus sebagai pesan penyampaian energi dari alat–alat indera ke otak,
pada peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, pada proses
saling pengaruh di antara berbagai system, yang disebut dengan
organisme. Tetapi psikologi tidak hanya mengulas komunikasi diantara
neuron. Psikologi mencoba menganalisis seluruh komponen yang
terlibat dalam proses komunikasi. Pada diri komunikan serta faktor–
faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi perilaku
komunikasinya, misalnya komunikasi terapetik.

8
Sebelum psikologi, filsafat sudah lama menaruh perhatian pada
komunikasi, sejak kelompok sophist yang menjual retorika pada orang-
orang Yunani. Aritoteles sendiri menulis De Arte Rhetorika. Tetapi filsafat
tidak memandang komunikasi sebagai alat untuk memperkokoh tujuan
kelompok, seperti pandangan sosiologi. Filsafat meneliti komunikasi
secara kritis dan dialektis. Filsafat mempersoalkan apakah hakekat
manusia komunikan, dan bagaimana dia menggunakan komunikasi
untuk berhubungan dengan realitas lain di alam semesta ini. Seperti
contohnya: (1) apakah kemampuan berkomunikasi ditentukan oleh sifat-
sifat jiwa manusia atau oleh pengalaman (2) bagaimana proses
komunikasi berlangsung sejak kognisi, ke afeksi, sampai perilaku (3)
apakah medium komunikasi merupakan faktor sentral dalam proses
penilaian manusia dan sebagainya.

Bila sosiologi melihat posisi komunikasi sebagai integrator sosial,


filsafat melihat posisi komunikasi dalam hubungan timbal balik antara
manusia dengan alam semesta. Kaum fenomenologi misalnya melihat
objek pesan sebagai kesadaran dinamis. Pesan ditelaah dengan
menghubungkannya pada kondisi-kondisi empiris yang menjadi konteks
pesan tersebut (Lanigan, 1979 dalam Rahmat, 2001: 8).

Psikologi juga meneliti kesadaran dan pengalaman manusia.


Psikologi terutama mengarahkan perhatiannya pada perilaku manusia
dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan
terjadinya perilaku itu. Bila sosiologi komunikasi pada interaksi sosial,
filsafat pada hubungan manusia dengan realitas lainnya, psikologi pada
perilaku individu komunikan. Psikologi memandang komunikasi dalam
kaitan perilaku manusia dan mencoba menarik kesimpulan atas proses
kesadaran yang menyebabkan terjadinya perilaku tersebut.

Fisher menyebut empat ciri pendekatan psikologi pada


komunikasi: penerimaan stimuli secara indrawi (sensory reception of
stimuli), proses yang mengantarai stimuli dan respons (internal
mediation of stimuli), prediksi respons (prediction of respons), dan

9
peneguhan respons (reinforcement of rensponses). Psikologi melihat
komunikasi dimulai dengan dikenainya masukan kepada organ-organ
pengindraan kita yang berupa data. Stimuli berbentuk orang, pesan,
suara, warna-pokoknya segala hal yang mempengaruhi kita.

Psikologi komunikasi juga melihat bagaimana respons yang


terjadi pada masa lalu dapat meramalkan respons yang akan datang.
Kita harus mengetahui sejarah respons sebelum meramalkan respon
individu masa ini. Dari sinilah timbul perhatian pada gudang memori
(memory storage) dan set (penghubung masa lalu masa sekarang).
Salah satu unsur sejarah respons adalah peneguhan. Peneguhan adalah
respons lingkungan (atau orang lain pada respons organisme yang asli).
Bergera dan Lambert menyebutnya feedback (umpan balik). Fisher tetap
menyebutnya peneguhan saja.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa perkembangan psikologi


komunikasi tidak terlepas dikontribusi disiplin ilmu lain terutama: filsafat,
sosiologi, antropologi maupun psikologi itu sendiri. Dengan kontribusi
ilmu-ilmu tersebut lahirlah psikologi komunikasi sebagai ilmu yang
berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa
mental dan behavioural dalam komunikasi. Komunikasi dan psikologi
adalah bidang yang saling berasosiasi satu sama lain, karena sama-sama
melibatkan manusia. Komunikasi adalah kegiatan bertukar informasi
yang dilakukan oleh manusia untuk mengubah pendapat atau perilaku
manusia lainnya. Sementara, perilaku manusia merupakan objek bagi
ilmu psikologi. Sehingga, terbentuklah teori psikologi komunikasi.

Komunikasi merupakan sebuah peristiwa sosial yang terjadi


ketika seorang manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Secara
psikologis, peristiwa sosial akan membawa kita kepada psikologi sosial.
Oleh karena itu dapat dikatakan pendekatan psikologi sosial juga sama
dengan pendekatan psikologi komunikasi.

10
2.6 Teori yang Mempengaruhi Perkembangan Psikologi Komunikasi
Ada beberapa Grand Theory yang mempengaruhi perkembangan
psikologi komunikasi. Grand Theory adalah teori besar, teori yang
mempunyai cakupan secara luas, berlaku kapan, dimana dan oleh siapa
saja. Bersifat universal dan tidak hanya memiliki satu golongan saja.
Adapun yang dapat dikatakan sebagai grand teori dalam perkembangan
ilmu komunikasi yang menyangkut dengan perilaku manusia adalah:

a. Teori Piaget.
Teori ini menekankan pada tingkat-tingkat perkembangan
intelegensi. Menurut Piaget ada empat tingkatan perkembangan struktur
kognitif yaitu:
1. Intelegensi sensorismotor, terdapat pada anak berumur 0-1, 5/2
tahun. Kemampuan anak itu masih terbatas pada penginderaan
rangsangan-rangsangan dan memberikan reaksi-reaksi motoris
yang mekanistis.
2. Representasi pada operasional, terjadi pada usia 2-7 tahun dalam
fase itu terjadi pembentukan simbol-simbol untuk kelak
memungkinkan anak itu berpikir. Sifat anak pada usia masih
terpusat pada diri sendiri (egosentris).
3. Operasi konkrit terjadi pada usia 7-11 tahun, pada tahap ini anak-
anak tidak lagi egosentris, melainkan banyak berorientasi keluar,
kepada objek-objek yang kongkrit . ia aktif dan banyak bergerak,
tetapi perbuatan-perbuatannya selalu tidak dapat dilepaskan dari
hal-hal yang kongkrit.
4. Operasi format, terjadi antara 11-15 tahun, individu disini tidak
lagi tertarik pada objek yang nyata atau kongkrit ia mampu
menyusun kesimpulan-kesimpulan dan hipotesa-hipotesa atas
dasar simbol-simbol semata-mata.
b. Teori Mc Dougall yang dikembangkan dengan teori instingnya
Teori ini mengungkapkan bahwa insting adalah kecenderungan
suatu tingkah laku tertentu dalam situasi tertentu, kecenderungan

11
tingkah tidak dipelajari sebelumnya melainkan sudah merupakan
bawaan sejak lahir.
c. Teori Kognisi individu yang dikembangkan oleh David Krech.
Teori ini membuktikan bahwa kognisi seseorang bukan suatu
cermin dunia fisik namun ia lebih merupakan suatu bagian dari
kepribadian yang didalamnya objek-objek yang terpilih kemudian
memiliki sewaktu peranan yang besar, kesemuannya itu ditangkap
dalam proses terbentuknya kognisi. Setiap organisasi kognisi memiliki
dua faktor penentu utama yaitu faktor-faktor stimulus dan faktor-faktor
personal.
d. Teori tingkat adaptasi
Dalam teori ini disebutkan bahwa ada tiga tingkatan adaptasi
yaitu : stimulus yang direspon merupakan pusat perhatian, stimulus
yang datang mendadak membentuk latar belakang menjadi pusat
perhatian. Sisa-sisa pengalaman yang lalu dengan stimulus yang serupa
akan menarik perhatian. Dengan demikian semua stimulus memberikan
batas hubungan tingkat adaptasi.

2.7 Teori Psikologi yang Berkaitan dengan Komunikasi

Psikologi juga telah menghasilkan banyak teori yang berkaitan dengan


ilmu komunikasi, di antaranya yaitu :

1. Teori Psikoanalisis menyatakan bahwa manusia dikendalikan oleh


keinginan terpendam di dalam dirinya (homo valens).
2. Teori Behaviorisme menyatakan bahwa manusia sangat dipengaruhi
oleh informasi dari media massa. Hal tersebut berdasarkan oleh
konsep behaviorisme,yaitu manusia dianggap sangat dikendalikan
oleh alam (homo mechanicus).
3. Teori Psikologi Kognitif, berintikan konsep yang melihat manusia
sebagai makhluk yang aktif mengorganisasikan dan mengolah
informasi yang diterima (homo sapiens).

12
4. Teori Psikologi Humanitis, mengutamakan konsep yang
menggambarkan manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan
strategi transaksional dengan lingkugannya (homo ludens).

Penerapan prinsip teori yang ada tersebut nampak jelas dalam


pembentukan pengertian komunikasi sebagaimana yang diungkapkan oleh
beberapa pakar ini yang dimuat dalam Burgon & Huffner (2002);

a. Hovland, Janis and Kelly. That communication is the process by which


an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to
modify the behavior of other individual (the audience). Dari
pernyataan mereka maka dapat diketahui bahwa komunikasi
merupakan proses seseorang (komunikator) menyampaikan
stimulus/ rangsangan (biasanya dalam bentuk verbal) untuk
memodifikasi perilaku orang lain (audience/ komunikate). Dengan
demikian, proses komunikasi memerlukan rangsang untuk
disampaikan dan memerlukan orang lain sebagai penerima rangsang
tersebut. Dalam pemaknaan ini komunikasi lebih mengarah kepada
bentuk verbal atau penggunaan simbol bahasa.
b. Whereas, Ross. That communication is a transactional process
involving cognitive sorting, selecting, and sharing of symbol in such
a way as to help another elicit from their own experiences a meaning
or responses similar to that intended by the source. Berdasarkan
pendapat tersebut, komunikasi merupakan proses transaksional
antara satu orang dengan orang lain yang meliputi proses urutan
kognitif, seleksi informasi dan penyampaian simbol berdasarkan
pengalaman mereka sendiri sebagai suatu pemaknaan atau respon
yang sama dengan pemaknaan dari sumbernya. Dengan demikian,
pemaknaan ini lebih mengarah kepada proses dalam diri manusia
(komunikator) yang lebih pada ranah kognitif dan pada orang lain
yang menyamakan dengan pengalaman dari sumber (komunikator).
Proses penyamaan ini yang nanti akan dibahas pada bab selanjutnya,
yaitu tentang derajad homophily.

13
c. Beamer & Varner (2008) dalam Communication Studies Journal
bahwa komunikasi ialah suatu proses penyampaian pendapat, pikiran
dan perasaan kepada orang lain yang kemampuannya dipengaruhi
oleh lingkungan atau budaya sosialnya. Jelas bahwa lingkungan
sosial sangat berpengaruh terhadap proses komunikasi seseorang.
Ketiga pendapat tersebut mengarahkan semua pemaknaan
komunikasi sebagai sebuah proses yang memerlukan orang lain
(others / social).

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komunikasi merupakan sebuah peristiwa sosial yang terjadi ketika
seorang manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Secara psikologis,
peristiwa sosial akan membawa kita kepada psikologi sosial. Oleh karena
itu dapat dikatakan pendekatan psikologi sosial juga sama dengan
pendekatan psikologi komunikasi. Menurut Scott dan Mitchel (1976)
menyatakan bahwa ada beberapa fungsi komunikasi yaitu Control
,Information, Motivation danEmotive. Pada hakikatnya, Komunikasi
merupakan proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan dan proses komunikasi tersebut dikategorikan kedalam dua
perspektif yaitu Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis dan proses
Komunikasi dalam Perspektif Mekanistis.
Unsur- unsur komunikasi terbagi menjadi lima yaitu Komunikator,
pesan, media komunikasi, komunikan dan feedback. Jika ditinjau dari
sejarah perkembangannya, ilmu komunikasi ternyata banyak dibesarkan
oleh para peneliti psikologi. Wilbur Schramm (1981) mengidentifikasi ada
empat ”Bapak Studi Komunikasi”, yaitu Paul Lazarsfeld, Kurt Lewin, Harold
Lasswell, dan Carl Hovland. Hanya Harold Lasswell yang bukan merupakan
ahli psikologi. Psikologi memandang komunikasi dalam kaitan perilaku
manusia dan mencoba menarik kesimpulan atas proses kesadaran yang
menyebabkan terjadinya perilaku tersebut.
Ada beberapa Grand Theory yang mempengaruhi perkembangan
psikologi komunikasi seperti teori Piaget, teori Mc Dougall yang
dikembangkan dengan teori instingnya, teori kognisi individu yang
dikembangkan oleh David Krech, dan teori tingkat adaptasi. Sedangkan
Teori psikologi yang berkaitan dengan komunikasi terdiri atas teori
psikoanalisis,teori behaviorisme,teori psikologi kognitif, dan humanistis

15
3.2 Saran
Dari pemaparan materi di atas kami berharap para pembaca dapat
memahami serta mengerti makalah yang kami susun. Kami sangat
membutuhkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan ini. Semoga dengan kekurangan yang ada di makalah ini
tidak mengubah nilai-nilai pengetahuan maupun manfaat dari
pembelajaran psikologi komunikasi terutama dalam memahami konsep
dasar komunikasi

16
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto, A., Sunarsi, D., Wijoyo, H., & Cahyono, Y. (2021). Pengantar Bisnis. CV
INSAN CENDIKIA MANDIRI

Fitri Yanti. (2021), Psikologi Komunikasi. Padang : Agree Media Publishing

Ibrahim,Syafei (2001). Komunikasi Sebagai Faktor Determinan dalam Organisasi.


Mediator : Jurnal Komunikasi,2 (2)

Januarisdi, (2012). Psikologi Komunikasi : Prinsip dan Penerapannya dalam


profesi Pustakawan. Badan Perputakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Barat

Jalaluddin, Rahmat (2012). Psikologi komunikasi. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya.

Kahfi, A. S. (2006). Informasi dalam Perspektif Islam. Mediator: Jurnal


Komunikasi, 7(2), 321-328.

Marhaban, N. (2019). Karakteristik Manusia Komunikan. Jurnal Al-Hikmah Media


Dakwah, Komunikasi, Sosial dan Kebudayaan, 10(2), 31-40.

Putriana, A., Kasoema, R. S., Mukhoirotin, M., Gandasari, D., Retnowuni, A.,
Aminah, R. S., ... & Sari, I. M. (2021). Psikologi Komunikasi. Yayasan Kita
Menulis.

Riswandi (2013). Psikologi komunikasi. Yogyakarta : Graha Ilmu

Suprapto,Tommy (2009). Pengantar Teori dan manajemen komunikasi.


Yogyakarta : Media Pressindo

17

Anda mungkin juga menyukai