Anda di halaman 1dari 14

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

“ DEFINISI DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI KOMUNIKASI SERTA


KARAKTERISTIK MANUSIA KOMUNIKAN DAN FAKTOR-FAKTOR PERILAKU
MANUSIA ”

Dosen Mata Kuliah : Shela C. Pello, S.KM., M.Kes

DISUSUN OLEH :

 DWIRA P.T.A. MITE (1907020170)


 DEWI P.A MAUSING (1907020139)
 ERIKSON ADOE (1907020238)
 FAIZALDY H. YAHYA (1907020156)
 JUAN T.G.N. WARDUNA (1907020174)
 JULIAN V.R DOPO (1907020239)
 LAI LATUL MUSTHOLICHAH (1907020141)
 PEDRO (1907020122)
 PRIMUS T. SERAN (1907020130)
 SILPA IRMAYATI FALLO (1907020006)
 WIHELMINA REGHA DEO (1907020092)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas karunia dan
kasih-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Definisi Dan Ruang Lingkup
Psikologi Komunikasi Serta Karakteristik Manusia Komunikan Dan Faktor-Faktor Perilaku
Manusia ” sehingga terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Psikologi Komunikasi.
Kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi
penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami terima dengan baik
demi perbaikan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini bisa memberi informasi yang bermutu dan membantu bagi
pembaca. Akhir dari pengantar ini, kami menyampaikan terima kasih kepada dosen yang
telah memberikan tugas makalah ini dan kepada semua pihak yang membantu dalam upaya
menyelesaikan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa melimpahkan rahmat dan
kasih-Nya kepada kita semua.

Kupang, Agustus 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………………….. i

Kata Pengantar ……………………………………………………………....................... ii

Daftarisi ……………………………………………………………………...................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………….. 1

1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………. 1

1.4 Manfaat Penulissan………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN/ISI

2.1 Definisi Psikologi komunikasi…………………………….................................... 3

2.2 Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi…………………………………………... 3

2.3 Karakteristik Manusia Komunikan……………………………………………..... 5

2.4 Faktor-Faktor Perilaku Manusia………………………………………………….. 7

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….. 10

3.2 Saran…………………………………………………………………………… 10

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………...

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Psikologi komunikasi adalah ilmu yang mempelajari usaha untuk memprediksi
menguraikan dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
Dalam psikologi komunikasi, psikologi berusaha melacak alasan mengapa suatu
sumber komunikasi mampu memengaruhi orang lain dan mengapa sumber
komunikasi lainnya tidak. Ruang lingkup psikologi komunikasi menekankan pada
komunikator sebagai makhluk individu yang mempunyai sifat yang berbeda dari
individu lainnya. Sifat menunjukan pola atau cara yang relatif berubah mengenai cara
berpikir, merasakan dan bertingkah laku dalam situasi yang sedang dihadapi.
Manusia sebagai pemeran proses komunikasi memiliki karakteristik yang unik
dalam menggunakan symbol dan lambang agar dapat mengaktualisasikan pikiran.
Psikologi masuk ketika berbicara mengenai bagaimana manusia memproses pesan
yang diterima dan melihat bagaimana lambang mempengaruhi cara berpikir. Psikologi
komunikasi berfokus pada manusia komunikan sebab itu penting bagi kita untuk
mengenali diri kita serta faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perilaku
kita.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana Definisi Dari Psikogi Komunikasi ?
2. Bagaimana Ruang Lingkup & Pendekatan Psikologi Komunikasi ?
3. Bagaimana Karakteristik Manusia Komunikan ?
4. Bagaimana Faktor-Faktor Perilaku Manusia ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk Mengetahui Definisi Dari Psikologi Komunikasi
2. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup & Pendekatan Psikologi Komunikasi
3. Untuk Mengetahui Karakteristik Manusia Komunikan
4. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Perilaku Manusia

1
1.4 MANFAAT PENULISAN
Penulisan ini dapat menambah pengetahuan mengenai pengertian dari
psikologi komunikasi itu sendiri, apa saja ruang lingkup dan pendekatan dari
psikologi komunikasi, karakteristik manusia komunikan serta faktor-faktor apa saja
yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Komunikasi berasal dari Bahasa Latin communicatus atau communicatio yang berarti
“sama”. Sama yang dimaksud adalah kesamaan dalam makna. Komunikasi dapat berjalan
dengan baik apabila ada kesamaan makna antara komunikator dan komunikan.
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan oleh manusia karena
manusia tidak dapat menghindari komunikasi. komunikasi juga dapat diartikan sebagai
penyampaian pesan. Dalam hal ini, bukan saja ketika manusia berbicara barulah terjadi
komunikasi. Namun ketika manusia diam pun manusia melakukan komunikasi.
Sederhananya, ketika manusia marah dan memilih diam termasuk komunikasi karena
keterdiaman itu merupakan sebuah pesan (komunikasi) bahwa kita sedang marah. Dari
penjelasan ini dapat dikatakan bahwa komunikasi memiliki keterkaitan dengan peristiwa
mental dan perilaku (behavioral).
Jadi, Psikologi komunikasi adalah ilmu yang mempelajari usaha untuk memprediksi,
menguraikan serta mengendalikan peristiwa mental dan behavioral. Dalam komunikasi,
peristiwa mental adalah internal mediation of stimuli atau sebagai akibat berlangsungnya
komunikasi secara langsung, dan peristiwa behavioral adalah apa yang nampak ketika
orang berkomunikasi.

2.2 RUANG LINGKUP PSIKOLOGI KOMUNIKASI


Sebelum mengetahui lingkup psikologi komunikasi, berikut adalah beberapa
pengertian psikologi dari para ahli :
1. Dance (1967) mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme
sebagai usaha ‘menimbulkan respons melalui lambang-lambang verbal’ ketika
lambang-lambang verbal tersebut bertindak sebagai stimuli.

3
2. Raymond S. Ross (1974) mengartikan komunikasi merupakan proses transaksional
yang meliputi pemisahan, dan pemilihan bersama lambang secara kognitif, begitu
rupa sehingga membantu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya sendiri
arti atau respons yang sama dengan yang dimaksud oleh sumber.
3. Kamus psikologi, Dictionary of Behavioral Science, menyebutkan enam pengertian
komunikasi :
- Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke tempat yang lain seperti dalam
sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.
- Penyampaian atau penerimaan signal atau pesan oleh organisme.
- Pesan yang disampaikan.
- (Teori Komunikasi), proses yang dilakukan satu sistem untuk mempengaruhi
sistem yang lain melalui pengaturan signal-signal yang disampaikan.
- (K.Lewin) pengaruh satu wilayah persona pada wilayah persona yang lain
sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan
pada wilayah yang lain.
- Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi.

Kata komunikasi sendiri dipergunakan sebagai proses, sebagai pesan, dan sebagai
pengaruh. Jadi psikologi menyebut komunikasi pada penyampaian energi dari alat-alat
indera ke otak, pada peristiwa penerimaan dan pengelolahan informasi, pada proses saling
pengaruh di antara berbagai sistem dalam diri organisme dan di antara organisme.
Dengan kata lain, psikologi menganalisis semua unsur yang terdapat dalam komunikasi.
Jadi, ruang lingkup psikologi komunikasi terdiri dari :
- Menganalisis komunikan mengenai karakteristik manusia komunikan serta faktor-
faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perilaku komunikasinya.
- Melacak sifat komunikator dan mempertanyakan penyebab suatu sumber
komunikasi berhasil dalam mempengaruhi orang lain, sementara sumber pemberi
komunikasi yang lain tidak.
- Menjelaskan apa yang dipikirkan atau yang akan di sampaikan.
- Komunikasi antar individu : bagaimana pesan dari seorang individu menjadi
stimulus yang menghasilkan respon pada individu lain.

4
- Proses penyampaian pesan yang dipengarui oleh personal dan situasi
- Proses pembentukan perilaku yang berkaitan dengan kesadaran menghasilkan
perilaku.

Fisher memberi pendapat bahwa pendekatan psikologi komunikasi terdiri dari empat
bagian, yaitu :
1. Penerimaan Stimuli Secara Inderawi (Sensory Reception of Stimuly). Proses yang
diawali degan panca indra (mata, hidung, telinga, kulit, dan mulut) diterpa oleh
stimuli (orang, pesan, suara, warna, dan lainnya).
2. Proses yang mengantarai Stimuli dan Respons (Internal Mediation OfStimuli).
Stimuli yang ditangkap oleh alat indera akan diolah dalam otak. Kita hanya
mengambil kesimpulan tentang proses yang terjadi pada otak dari respons yang
tampak.  Melalui tanda-tanda yang diketahui, seperti tersenyum, tepuk tangan, dan
meloncat-loncat, yang memiliki arti sedang gembira.
3. Prediksi Respons (Prediction of Response). Respon yang terjadi pada masa lalu
dapat dapat dilihat serta dapat diramal responnya untuk masalah mendatang.
Kuncinya, harus mengetahui sejarah respons terdahulu, sebelum meramalkan
respons individu saat ini.
4. Peneguhan Response (Reinforcement of Response). Pada pendekatan ciri ini
timbul perhatian pada gudang memori (memori storage) dan set (penghubung
masa lalu dan masa sekarang).  Salah satu unsur sejarah respons ialah peneguhan.
Peneguhan adalah respon lingkungan (atau orang lain pada respons organisme
yang asli).  Berger dan Lambert menyebutnya feedback (umpan balik), tetapi
Fisher tetap menyebutnya Peneguhan.

2.3 KARAKTERISTIK MANUSIA KOMUNIKAN


Untuk mengetahui karakteristik manusia komunikan, terdapat empat pendekatan yang
memandang manusia dengan cara yang berbeda, yaitu :
1. Psikoanalisis – Homo Valens (Manusia Berkeinginan)
Freud berpendapat bahwa perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga sub sistem
dalam kepribadian manusia Id, Ego, dan Superego.

5
Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis
manusia (pusat instink). terdapat dua instink yaitu Libido (menyediakan energi dasar
untuk kegiatan manusia yang kinatruktif – dorongan seksual, kasih ibu, cinta diri) dan
Thanatos ( destruktif dan agresif). Id bergerak berdasarkan prisnsip kesenangan, ingin
segera memenuhi kebutuhannya. Yang kedua, Ego berfungsi menjembatani tuntutan
Id dengan realitas dunia luar. Ego merupakan mediaantara hasrat hewani dan tuntutan
rasional dan realistik. Ego yang menyebabkan manusia mampu menundukkan
hasratnya dan hidup sebagai wujud rasional (pribadi yang normal). Ia bergerak
berdasarkan prinsip realitas. Lalu., Superego adalah hati nurani yang merupakan
internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya. Ia memaksa ego
untuk menekan dasrat-hasrat yang tak berlainan ke alam bawah sadar. Ego berada di
tenah, antara memenuhi desakan Id dan peraturan superego. Dalam psikoanalis,
perilakumanusia merupakan interaksi antara Id, Ego dan Superego.

2. Behaviorisme – Homo Mechanicus (Manusia Mesin)


Behaviorisme melihat dan menganalisa pada pendekatan perilaku yang
nampak saja, ang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. teori ini lebih dikenal
dengan teori belajar yang artinya perubahan perilaky organisme sebagai pengaruh
lingkungan. hli psikologi dapat mempelajari individu dengan melihat pada
perilakunya ketimbang pada otak dan syarafnya.Salah satu cabang dari psikologi
behaviorisme adalah psikologi stimulus, respons, yang masih memiliki pengaruh yang
besar. Psikologi stirmulus respons mempelajartistimului yang relevan di lingkungan,
respons yang ditimbulkan oleh stimuli dan hadiah atau hukuman yang terjadi setelah
respons tersebut.

Terdapat tiga metode dalam behaviorisme yaitu Pengondisisan Klasik yang


merupakan pemasangan stimulus yang netral atau stimuli terkondisi dengan stimuli
tertentu yang menghasilkan perilaku tertentu. Kedua adalah Pengondisian Operan
yaitu proses memperkuat respon dengan mengasosiasikan pada stimuli tertentu
berkali-kali. Ketiga yaitu Belajar Sosial (Social Learning) yaitu peranan ganjaran dan
hukuman dalam proses belajar.

6
3. Psikologi Kognitif – Homo Sapiens ( Manusia Berpikir)
Perspektif ini menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang berusaha
memahami lingkungannya atau makhluk yang selalu berpikir. Manusia bukan sekedar
makhluk berpikir, namun manusia juga berusaha menemukan identitas diri dan
mencapai apa yang diinginkannya.

4. Psikologi Humanistik – Homo Ludens (Manusia Bermain)


Psikologi Humanistik memiliki asumsi yang diungakapkan oleh Carl Rogers, yaitu :
- Setiap manusia hidup dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi di mana dia
menjadi pusat.
- Manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan, dan
mengaktualisasikan diri.
- Individu bereaksi pada situasi sesuai dengan persepsi tentang dirinya dan
dunianya. Ia bereaksi pada realitas seperti yang dipersepsikan olehnya dan dengan
cara yang sesuai dengan konsep dirinya.
- Anggapan adanya ancaman terhadaap diri akan diikuti oleh pertahanan diri berupa
penyempitan dan pengakuan persepsi dan perilaku penyesuaian serta penggunaan
mekanisme pertahanan ego seperti rasionalisasi.
- Kecenderungan batiniah manusia ialah menuju kesehaan dan keutuhan diri. Dalam
kondisi yang normal, ia berperilaku rasional dan konstruktif,serta memilih jalan
menuju pengembangan dan aktualisasi diri.

2.4 FAKTOR-FAKTOR PERILAKU MANUSIA


Dalam berperilaku, manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari diri sendiri
(personal) maupun dari lingkungan (situasional).

1. Faktor Personal Yang Mempengaruhi Perilaku Manusia


Perspektif yang berpusat pada personal mempertanyakan faktor-faktor internal
apakah, naik berupa sikap, instink, motif, kepribadian, sistem kognitif yang
menjelaskan perilaku manusia. Ada dua faktor yaitu faktor biologis dan faktor
sosiopsikologis.

7
- Faktor Biologis
Faktor yang timbul dari dalam diri manusia. Contoh motif-motif bologis yang
paling penting ialah kebutuhan akan makanan dan minuman dan istirahat,
kebutuhan seksual dan kebutuhan hidup untuk menghindari sakit dan bahaya.
Faktor biologis penting karena ; Pertama, adanya perilaku tertentu yang
merupakan bawaan manusia dan bukan pengaruh lingkungan atau situasi. Kedua,
adanya faktor biologis yang mendorong perilaku manusia seperti kebutuhan
makan minum.
- Faktor Sosiopsikologis
Manusia memiliki karakteristik yang dapat mempengaruhi perilakunyadari
proses sosial yang dialaminya. Hal ini dapat diklasifikasi dalam tiga komponen ;
komponen afektif adalah aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, komponen
kognitif adalah aspek intelektual, komponen konatif adalah aspek volisional yang
berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.

2. Faktor Situasional Yang Mempengaruhi Perilaku Manusia


Perilaku dalam kehidupan sehari-hari juga akan mempengaruhi komunikasi antar
individu. Manusia yang menunjukkan perilaku baik, maka komunikasi akan berjalan
lancar dan sebaliknya. Edward G. Sampson merangkum seluruh faktor situasional
sebagai berikut :
1. Aspek Objektif Dari Lingkungan
a. Faktor ekologis - alam dipercaya mempengaruhi gaya hidup dan perilaku.
 faktor geografis
 faktor iklim dan meterilogis
b. Faktor desain dan arsitektural – desain atau tatanan suatu ruang memengaruhi
pola komunikasi manusia.
c. Faktor temporal – waktu mempengaruhi perilaku manusia. satu pesan
komunikasi di pagi hari akan memberikan makna yang lain bila disampaikan
di tengah malam.
d. Analisis suasana perilaku – pada setiap suasana terdapat pola hubungan yang
mengatur orang di dalamnya.

8
e. Faktor teknologis – tumbuhnya pola penyebaran informasi yang
mempengaruhi suasana kejiwaan setiap anggota masyarakat.
f. Faktor sosial
 struktur organisasi
 sistem peranan
 struktur kelompok
 karakteristik populasi
2. Lingkungan Psikososial Seperti Dipersepsi Oleh Kita – Anggapan kita mengenai
penilaian lingkungan manusia yang memuaskan atau mengecewakan kita akan
sangat berpengaruh pada perilaku kita dalam lingkungan itu sendiri.
3. Stimuli Yang Mendorong & Memperteguh Perilaku - Terdapat situasi yang
memberikan kelayakan perilaku seseorang seperti situasi di taman atau kebun atau
pada saat di masjid yang memberikan kendala dan perilaku. Seseorang akan lebih
bebas bertingkah pada saat ia berada di taman daripada saat ia berada di tempat
ibadah, suasana tingkah lakunya akan lebih terbatas.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kesimpulannya psikologi komunikasi memprediksi hingga mengendalikan
peristiwa mental secara langsung dan behavior yang nampak ketika berkomunikasi
yang digunakan untuk menganalisis karakter saat berkomunikasi, menjelaskan yang
dipikirkan dan proses pembentukan perilaku. Manusia yang berkomunikasi disebut
manusia komunikan, untuk mengetahui karakternya dibutuhkan 4 pendekatan yaitu
psikoanalisis yang berkaitan dengan kepribadian, behavior atau menganalisis pada
perilaku yang nampak saja, psikologi kognitif atau manusia yang selalu berpikir dan
psikologi humanistik atau untuk mengaktualisasi diri. Semua hal ini dipengaruhi oleh
faktor personal dalam hal biologis dan sosiopsikologis serta faktor situasional
terhadap perilaku manusia.
3.2 SARAN
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan mengenai psikologi komunikasi
serta karakterstik manusia komunikan dan juga faktor yang mempengaruhinya yang
dibuat oleh penulis maka penulis menyadari masih banyak kekurangan, oleh karena
itu kritik saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan sebagai bahan
evaluasi untuk kedepannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

- Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


Offset.
- Riswandi. 2003. Psikologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- Armando, N.M dan Canty, Arryta. 2019. Psikologi Komunikasi. Jakarta: Universitas
Terbuka.
- Maghvira, Genta. 2016. Implementasi Konsep Diri Pada Kelompok Gemes (Gemuk
Menawan Semarang). Jurnal Ilmiah Komunikasi MAKNA, 6, 140-149.

Anda mungkin juga menyukai