Anda di halaman 1dari 31

Nama:Maya

Kelas: A psikologi

SEJARAH PSOKOLOGI KOMUNIKASI

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah


perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasiikan
laboratoriumnya tahun 1879 – yang dipandang sebagai kelahiran
psikologi sebagai ilmu – pandangan tentang manusia dapat ditelusuri
jauh ke masa Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi
sejalan dengan perkembangan intelekstual di Eropa, dan
mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.
Berdasarkan pandangan tersebut, bagian Sejarah Psikologi ini akan
dibagi ke dalam beberapa periode dengan berbagai tokohnya.
Psikologi sebagai bagian dari filsafat
* Masa Yunani
* Masa Abad Pertengahan
* Masa Renaisans
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal
 Masa Pasca Renaisans
Psikologi sebagai ilmu yang mandiri
 Masa akhir abad ke-19
Sejarah perkembangan psikologi komuikasi
Memasuki abad ke-20, psikologi berkembang dalam berbagai school
of thought. Kalau Wundt meletakkan dasar bagi psikologi dengan
pandangan strukturalisme, maka selanjutnya berbagai aliran utama
yang muncul adalah sebagai berikut.
* Fungsionalisme
* Behaviorisme
* Psikoanalisa
* Psikologi Gestalt
* Psikologi Humanistik
Melalui pemahaman sejarah psikologi ini, diharapkan akan muncul
pemahaman yang lebih utuh tentang apa itu psikologi.
Dalam rencana pengembangan situs ini, akan dibahas pula sejarah
psikologi di Indonesia.
Sumber kepustakaan dalam semua tulisan dalam modul ini adalah:
Brennan, J.F. (1991). History and Systems of Psychology. New Jersey :
Prentice Hall Inc.
Lundin, (1991). Theories and Systems of Psychology. 4 rd Ed.
Toronto: D.C. Heath and Company.

Apa itu Psikologi Komunikasi?


Written by Jurusan ilmu komunikasi on 15:14
Psikologi Komunikasi
Dari bukunya Jalaludin Rahmat
BAB I
Apakah Psikologi Komunikasi Itu
Komunikasi sangat esensial untuk pertumbuhan kepribadian
manusia. Kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan
kepribadian. Komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan
pengalaman kesadaran manusia.
Dalam sejarah perkembangannya komunikasi memang dibesaran
oleh para peneliti psikologi. Bapak Ilmu Komunikasi yang disebut
Wilbur Schramm adalah sarjana psikologi. Kurt Lewin adalah ahli
psikologi dinamika kelompok. Komunikasi bukan subdisiplin dari
psikologi. Sebagai ilmu, komunikasi dipelajari bermacam-macam
disiplin ilmu, antara lain sosiologi dan psikologi.
Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi
Hovland, Janis, dan Kelly, semuanya psikolog, mendefinisikan
komunikasi sebagai ”the process by which an individual (the
communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the
behavior of other individuals (the audience). Dance mengartikan
komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai usaha
“menimbulkan respon melalui lambang-lambang verbal.”
Kamus psikologi, menyebutkan enam pengertian komunikasi.
1. Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke tempat yang
lain seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-
gelombang suara.
2. Penyampaian atau penerimaan sinyal atau pesan oleh organisme.
3. Pesan yang disampaikan
4. (Teori Komunikasi) Proses yang dilakukan satu sistem yang lain
melalui pengaturan sinyal-sinyal yang disampaikan.
5. (K.Lewin) Pengaruh suatu wilayah persona pada wilayah persona
yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan
peribahan yang berkaitan pada wilayah lain.
6. Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi.
Psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibat
dalam proses komunikasi. Pada diri komunikasi, psikologi
memberikan karakteristik manusia komunikan serta faktor-faktor
internal maupun eksternal yang memengaruhi perilaku
komunikasinya. Pada komunikator, psikologi melacak sifat-sifatnya
dan bertanya : Apa yang menyebabkan satu sumber komunikasi
berhasil dalam memengaruhi orang lain, sementara sumber
komunikasi yang lain tidak?
Psikologi juga tertarik pada komunikasi diantara individu : bagaimana
pesan dari seorang individu menjadi stimulus yang menimbulkan
respon pada individu lainnya. Komunikasi boleh ditujukan untuk
memberikan informasi, menghibur, atau memengaruhi. Persuasif
sendiri dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi dan
mengendalikan perilaku orang lain melalui pendekatan psikologis.
Ciri Pendekatan Psikologi Komunikasi
Komunikasi begitu esensial dalam masyarakat manusia sehingga
setiap orang yang belajar tentang manusia mesti sesekali waktu
menolehnya. Komunikasi telah ditelaah dari berbagai segi :
antropologi, biologi, ekonomi, sosiologi, linguistik, psikologi, politik,
matematik, enginereering, neurofisiologi, filsafat, dan sebagainya.
Sosiologi mempelajari komunikasi dalam kontesks interkasi sosial,
dalam mencapai tujuan-tujuan kelompok. Colon Cherry (1964)
mendefinisikan komunikasi sebagai, ”usaha untuk membuat suatu
satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda.
Memiliki bersama serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan
mencapai tujuan.”
Psikologi uga meneliti kesadaran dan pengalaman manusia. Psikologi
tertama mengarahkan perhatiannya pada perilaku manusia dan
mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyababkan
terjadinya perilaku manusia itu. Bila sosiologi melihat komunikasi
pada interaksi sosial, filsafat pada hubungan manusia dengan realitas
lainnya, psikologi pada perilaku individu komunikan.
Fisher menyebut 4 ciri pendekatan psikologi pada komunikasi :
Penerimaan stimuli secara indrawi (sensory reception of stimuli),
proses yang mengantarai stimuli dan respon (internal meditation of
stimuli), prediksi respon (prediction of response),dan peneguhan
respon (reinforcement of responses). Psikologi komunikasi juga
melihat bagaimana respon yang terjadi pada masa lalu dapat
meramalkan respon yang terjadi pada masa yang akan datang.
George A.Miller membuat definisi psikologi yang mencakup
semuanya : Psychology is the science that attempts to describe,
predict, and control mental and behavioral event. Dengan demikian,
psikologi komunikasi adalah imu yang berusaha menguraikan,
meramalkan, dan mengendalikan persistiwa mental dan behavioral
dalam komunikasi. Peristiwa mental adalah ”internal meditation of
stimuli”, sebagai akibat berlangsungya komunikasi.
Komunikasi adalah peristiwa sosial – peristiwa yang terjadi ketika
manusa berinteraksi dengan manusia yang lain. Peristiwa sosial
secara psikologis membawa kita pada psikologi sosial. Pendekatan
psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.
Penggunaan Psikologi Komunikasi
Tanda-tanda komunikasi efektif menimbulkan lima hal :
1. Pengertian : Penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang
dimaksudkan oleh komunikator
2. Kesenangan : Komunikasi fatis (phatic communication),
dimaksudkan menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah yang
menjadikan hubungan kita hangat, akrab, dan menyenangkan.
3. Mempengaruhi sikap : Komunikasi persuasif memerlukan
pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator, dan pesan
menimbulkan efek pada komunikate. Persuasi didefiniksikan sebagai
”proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan dengan
menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut
bertindak seperti atas kehendaknya sendiri.
4. Hubungan sosial yang baik : manusia adalah makhluk sosial yang
tidak tahan hidup sendiri. Kita ingin berhubungan dengan orang lain
secara positif. Abraham Maslow menyebutnya dengan ”kebutuhan
akan cinta” atau ”belongingness”. William Schutz merinci kebuthan
dalam tiga hal : kebutuhan untuk menumbuhkan dan
mempertahankan hubungan yang memuaskan dengar orang lain
dalam hal interaksi dan asosiasi (inclusion), pengendalian dan
kekuasaan (control), cinta serta rasa kasih sayang (affection).
5. Tindakan : Persuasi juga ditujukan untuk melahirkan tindakan yang
dihendaki. Menimbukan tindakan nyata memang indikator
efektivitas yang paling penting. Karena untuk menimbulkan tidakan,
kita harus berhasil lebih dulu menanamkan pengertian, membentuk
dan menguhan sikap, atau menumbukan hubungan yang baik.
Faktor Personal Yang Mempengaruhi Perilaku Manusia
Psikologi Komunikasi
FAKTOR-FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
MANUSIA
Ada dua macam psikologi sosial.
Psikologi sosial dengan huruf P besar
Psikologi sosial dengan huruf S besar
Kedua pendekatan ini menekankan faktor-faktor psikologis dan
faktor-faktor sosial. Atau dengan istilah lain faktor-faktor yang timbul
dari dalam individu (faktor personal),dan faktor-faktor berpengaruh
yang datang dari luar individu (faktor environmental).
McDougall menekankan pentingnya faktor personal dalam
menentukan interaksi sosial dalam membentuk perilaku individu.
Menurutnya, faktor-faktor personallah yang menentukan perilaku
manusia.
Menurut Edward E. Sampson, terdapat perspektf yang berpusat pada
persona dan perspektif yang berpusat pada situasi. Perspektif yang
berpusat pada persona mempertanyakan faktor-faktor internal
apakah, baik berupa instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang
menjelaskan perilaku manusia. Secara garis besar terdapat dua
faktor.
Faktor Biologis
Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan
berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson,
perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram
secara genetis dalam jiwa manusia. Pentingnya kita memperhatikan
pengaruh biologis terhadap perilaku manusia seperti tampak dalam
dua hal berikut.
Telah diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan
bawaan manusia, dan bukan perngaruh lingkungan atau situasi.
Diakui pula adanya faktor-faktor biologis yang mendorong perilaku
manusia, yang lazim disebut sebagai motif biologis. Yang paling
penting dari motif biologis adalah kebutuhan makan-minum dan
istirahat, kebutuhan seksual, dan kebutuhan untuk melindungi diri
dari bahaya.
Faktor Sosiopsikologis
Kita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen.
Komponen Afektif
Merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan
karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya.
Komponen Kognitif
Aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui
manusia.
Komponen Konatif
Aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan
bertindak.
PERTANYAAN!!
Jelaskan tentang Perspektif yang berpusat pada situasi!
MOTIF SOSIOGENESIS
Motif sosiogenesis disebut juga dengan motif sekunder sebagai
lawan motif primer (motif biologis). Berbagai klasifikasi motif
sosiogenesis :
W.I Thomas dan Florian Znanieckci :
1. Keinginan memperoleh pengalaman baru
2. Keinginan untuk mendapatkan respons
3. Keinginan akan pengakuan
4. Keinginan akan rasa aman
David McClelland :
Kebutuhann berprestasi (need for achievement)
Kebutuhan akan kasih sayang (need for affiliation)
Kebutuhan berkuasa (neef for power)
Abraham Maslow :
Kebutuhan akan rasa aman (safety needs)
Kebutuhan akan keterikatan dan cinta (belongingness and love
needs)
Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
Kebutuhan untuk pemenuhan diri (self-actualization)
Melvin H.Marx :
Kebuthan organismis :
Motif ingin tahu (curiosity)
Motif kompetensi (competence)
Motif prestasi (achievement)
Motif-motif sosial :
Motif kasih sayang (affiliation)
Motif kekuasaan (power)
Motif kebebasan (independence)
Motif sosiogenesis dapat dijelaskan dibawah ini :
1. Motif ingin tahu : mengerti menata dan menduga. Setiap orang
berusaha memahami dan memperoleh arti dari dunianya.
2. Motif kompetensi : setiap orang ingin membuktikan bahwa ia
mampu mengatasi persoalan kehidupan apapun
3. Motif cinta : sanggup mencintai dan dicintai adalah hal esensial
bagi pertumbuhan kepribadian.
4. Motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari identitas : erat
kaitannya dengan kebutuhan untuk memperlihatkan kemampuan
dan memperoleh kasih sayang, ialah kebutuhan untuk menunjukan
eksistensi di dunia ini.
5. kebutuhan akan nilai, kedambaan dan makna hidup : Dalam
menghadapi gejolak kehidupan, manusia membutuhkan nilai-nilai
untuk menuntunnya dalam mengambil keputusan atau memberikan
makna pada kehidupannya.
6. Kebutuhan akan pemenuhan diri : Kita bukan saja ingin
mempertahankan hidup, kita juga ingin meningkatkan kualitas
kehidupan diri kita; ingin memenuhi peotensi-potensi kita.
PERTANYAAN!!
Jika motif sosiogenesis mempunyai peranan yang penting dalam
membentuk perilaku sosial, mengapa disebut motif sekunder?
KONSEPSI MANUSIA DALAM PSIKOANALISIS
Sigmund Freud, pendiri psikoanaliss adalah orang yang pertama
berusaha merumuskan psiologi manusia. Ia memfokuskan
perhatiannya kepada totalitas kepribadian manusia.
Menurut Freud perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga
subsitem dalam kepribadian manusia :
Id
Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle),
ingin memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis, tidak bermoral
dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat manusia
hewani.
Ego
Ego berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas dunia luar.
Ego adalah mediator anatara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan
rasional dan realistik. Ego dapat menundukan manusia terhadap
hasrat hewaninya.
Superego
Superego adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Superego
adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari
norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya. Ia memaksa ego
untuk menekan hasrat-hasrat yang tak berlainan ke alam bawah
sadar.
Dalam psikoanalisis perilaku manusia merupakan interaksi antara
komponen biologis (Id), komponen psikologis (ego), dan komponen
sosial (superego).
PERTANYAAN!!
Sebutkan contoh perilaku orang yang mencerminkan Id, Ego, dan
Superego!
TEORI BEHAVIORISME
Teori Behaviorisme Adalah teori belajar yang lebih menekankan pada
tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif
yang memberirespon terhadap lingkungan.Pengalaman dan
pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dalam teori
behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja,
yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Pengalaman dan
pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini,
timbulah konsep ”manusia mesin” (Homo Mechanicus).
Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian
kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan,
mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan
pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil
belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang
diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan.
Edward Edward Lee Thorndike (1874-(1874-1949))
Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya
asosiasi-asosiasi anatara peristiwa yang disebut stimulus dan respon.
Teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar dengan Trial dan Error Yaitu :
adanya aktivitas, ada berbagai respon terhadap berbagai situasi, adal
eliminasai terhadap berbagai respon yang salah, ada kemajuan
reaksi-reaksi mencapai tujuan.
Ivan Petrovich Pavlo (1849-1936)
Teori pelaziman klasik
Adalah memasangkan stimuli yang netral atau stimuli yang terkondisi
dengan stimuli tertentu yang tidak terkondisikan, yang melahirkan
perilaku tertentu. Setelah pemasangan ini terjadi berulang-ulang,
stimuli yang netral melahirkan respons terkondisikan.
Skinner (1904-1990)
Skinner menganggap reward(penghargaan) dan
rierforcement(peneguhan) merupakan factor penting dalan belajar.
Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal
mengontrol tingkah laku. Teori ini juga disebut dengan operant
conditioning. Operans conditioning adalah suatu proses penguatan
perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat
diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.
Albert Bandura (1925-sekarang)
Ternyata tidak semua perilaku dapat dijelaskan dengan pelaziman.
Bandura menambahkan konsep belajar sosial (social learning). Ia
mempermasalahkan peranan ganjaran dan hukuman dalam proses
belajar.
Behaviorsime memang agak sukar menjelaskan motivasi. Motivasi
terjadi dalam diri individu, sedang kaum behavioris hanya melihat
pada peristiwa-peristiwa eksternal. Perasaan dan pikiran orang tidak
menarik mereka. Behaviorisme muncul sebagai reaksi pada psikologi
”mentalistik”.
(Tidak ada pertanyaan karena kelompok sendiri)
Format Diskusi
Psikologi Komunikasi
Diskusi Meja Bundar :
Kelebihan :
– Menyebabkan arus komunikasi yang bebeas di antara anggota-
anggota kelompok
– Terjadi jaringan komunikasi semua saluran
– Memudahkan partisipasi spontan yang lebih demokratis
daripada susunan meja segi empat yang lebih otokratis dan
kaku
– Memungkinkan individu berbicara kapan saja tanpa ada agenda
yang tetap.
– Mengisyaratkan waktu yang tidak terbatas dan kesempatan
yang sama untuk berpartisipasi.
– Lebih informal
Kekurangan:
– Sifatnya terbatas
– Tidak dapat digunakan dalam diskusi yang bersifat formal.
Contoh : Diskusi dalam belajar kelompok
Simposium :
Kelebihan :
– Simposium menyajikan informasi untuk dijadikan suber rujukan
khalayak dalam mengambil keputusan pada waktu yang akan
datang
– Informasi diklasifikasikan berdasarkan urutan logis, perbedaan
titik padang, atau pemecahan alternatif
– Setiap bagian dari pokok bahasan diulas oleh seorang
pembicara pada waktu yang sudah ditentukan
– Hadirin dapat mendiskusikannya dalam forum yang diatur oleh
moderator, sehingga proses diskusinya pun menjadi sangat
teratur dan rapi.
– Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.
– Dapat mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat.
– Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari
berbagai segi akan menjadi sidang lebih menarik.
– Dapat direncanakan jauh sebelumnya.
Kekurangan :
– Kurang spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun
penyanggah sudah ditentukan.
– Kurang interaksi kelompok.
– Menekankan pokok pembicaraan.
– Agak terasa formal.
– Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.
– Sulit mengadakan kontrol waktu.
– Secara umum membatasi pendapat pembicara.
– Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati
untuk menjamin jangkauan yang tepat.
– Cenderung dipakai secara berlebihan.
Contoh : Konfrensi Pers
Diskusi Panel :
Kelebihan :
– Membangkitkan pikiran.
– Mengemukakan pandangan yang berbeda-beda.
– Mendorong ke analisis lebih lanjut.
– Memanfaatkan para ahli untuk berpendapat dan proses
pemikirannya dapat membelajarkan orang lain.
Kelemahan :
– Mudah tersesat bila moderator tidak terampil.
– Memungkinkan panelis berbicara terlalu banyak.
– Tidak memberi kesempatan peserta untuk berbicara.
– Cenderung menjadi serial pidato pendek.
– Membutuhkan persiapan yang cukup masak.
Contoh : Diskusi panel, biasanya untuk membahas suatu hal yang
membutuhkan banyak pembicara (panelis I, Panelis II, Panelis III).
Misalnya ketika terdapat diskusi tentang “pengelolaan sampah di
bandung”, maka panelis2nya adalah orang-orang yang berhubungan
dengan masalah tersebut dengan jabatan yang berbeda.
Kolokium :
Kelebihan :
– Memberian kesempatan kepada wakil-wakil khalayak untuk
mengajukan pertanyaan yang sudah dipersiapkan kepada
seorang atau beberapa orang ahli
– Bersifat teratur dan formal
Kekurangan :
– Diskusi diatur secara ketat oleh moderator sehingga penanya
tidak dapat bertanya dengan leluasa
– Ahli biasanya hanya diizinkan menjawab pertanyaan, tidak
boleh bertanya.
Contoh : di amerika biasanya terdapat perdebatan terbuka antar
calon presiden ”public debate”
Forum (ceramah)
Kelebihan :
– Menambah pandangan dengan reaksi pengunjung.
– Dapat dipakai terutama pada kelompok yang besar.
– Dapat dipakai untuk menyajikan keterampilan yang banyak
dalam waktu singkat.
– Pergantian pembicara menambah vaniasi.
– Reaksi pengunjung mendorong pengunjung untuk
mendengarkan dengan lebih banyak perhatian.
Kelemahan :
– Membutuhkan banyak waktu.
– Pribadi masing-masing pembicara dapat memaksakan pada
materi yang kurang tepat.
– Tanggapan dari kelompok tertunda.
– Sulit mengendalikan waktu.
– Periode forum mudah terulur.
Contoh : Komunikator menggabungkan pertanyaannya sendiri,
pertanyaan dari khalayak dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang
digabungkan untuk menghasilkan suatu diskusi terbuka yang
informatif dan menghibur.
Prosedur Parlementer
Kelebihan :
– Diskusi akan berjalan sangat teratur karena terdapat peraturan
tata tertib selama mengadakan diskusinya.
– Secara ketat memaksa kelompok mendiskusikan hanya satu
persoalan pada satu saat
Kekurangan :
– Hanya dengan suara dua pertiga diskusi dapat dihentikan
– Yang boleh bicara diatur oleh ketua. Sehingga orang lain yang
mempunyai ide-ide kreatif akan tersendat bila tidak ditunjuk
oleh ketuanya.
– Segala hal ditentukan dalam sidang sehingga, sudah dapat
diramalkan waktu bicara seseorang.
Contoh : Sidang di Parlemen
Sensasi, Persepsi, Memori
Psikologi Komunikasi
1.1 Sensasi
1.2 Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan,
yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya.
Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer
yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal.
Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan
dengan kegiatan alat indera.”
Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari
lingkungan sangat penting. Kita mengenal lima alat indera atau
pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera
penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh
berasal dari dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri (internal).
Informasi dari luar diindera oleh eksteroseptor (misalnya, telinga
atau mata). Informasi dari dalam diindera oleh ineroseptor
(misalnya, system peredaran darah). Gerakan tubuh kita sendiri
diindera oleg propriseptor (misalnya, organ vestibular).
1.3 Persepsi
1.4 Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan
makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah
bagian dari persepsi. Persepsi, seperti juga sensasi ditentukan
oleh faktor personal dan faktor situasional. Faktor lainnya yang
memengaruhi persepsi, yakni perhatian.
Perhatian (Attention)
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli
menjadi menonjol dalam kesdaran pada saat stimuli lainnya
melemah (Kenneth E. Andersen)
Faktor Eksternal Penarik Perhatian
Hal ini ditentukan oleh faktor-faktor situasional personal. Faktor
situasional terkadang disebut sebagai determinan perharian yang
bersifat eksternal atau penarik perhatian (attention getter) dan sifat-
sifat yang menonjol, seperti :
Gerakan secara visual tertarik pada objek-objek yang bergerak.
Intensitas Stimuli, kita akan memerharikan stimuli yang menonjol
dari stimuli yang lain
Kebauran (Novelty), hal-hal yang baru dan luar biasa, yang beda,
akan menarik perhatian.
Perulangan, hal-hal yang disajikan berkali-kali bila deisertai sedikit
variasi akan menarik perhatian.
Faktor Internal Penaruh Perhatian
Apa yang menjadi perhatian kita lolos dari perhatian orang lain, atau
sebaliknya. Ada kecenderungan kita melihat apa yang ingin kita lihat,
dan mendengar apa yang ingin kita dengar. Perbedaan ini timbul dari
faktor-faktor yang ada dalam diri kita. Contoh-contoh faktor yang
memengaruhi perhatian kita adalah :
Faktor-faktor Biologis
Faktor-faktor Sosiopsikologis.
Motif Sosiogenis, sikap, kebiasaan , dan kemauan, memengaruhi apa
yang kita perhatikan.
Kenneth E. Andersen, menyimpulkan dalil-dalil tentang perhatian
selektif yang harus diperhatikan oleh ahli-ahli komunikasi.
Perhatian itu merupakan proses aktif dan dinamis, bukan pasif dan
refleksif.
Kita cenderung memerhatikan hal-hal tertentu yang penting,
menonjol, atau melibatkan kita.
Kita menaruh perhatian kepada hal-hal tertentu sesuai dengan
kepercayaan, sikat, nilai, kebiasaan, dan kepentingan kita.
Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik
perhatian, tetapi juga apa yang secara potensial akan menarik
perhatian kita.
Dalam situasi tertentu kita secara sengaja menstrukturkan perilaku
kita untuk menghindari terpaan stimuli tertentu yang ingin kita
abaikan
Walaupun perhatian kepada stimuli berarti stimuli tersebut lebih
kuat dan lebih hidup dalam kesadaran kita, tidaklah berarti bahwa
persepi kita akan betul-betul cermat.
Perhatian tergantung kepada kesiapan mental kita,
Tenaga-tenaga motivasional sangat penting dalam menentukan
perhatian dan persepsi.
Intesitas perhartian tidak konstan
Dalam hal stimuli yang menerima perhatian, perhatian juga tidak
konstan.
Usaha untuk mencurahkan perhatian sering tidak menguntungkan
karena usaha itu sering menuntut perhatian
Kita mampu menaruh perhatian pada berbagai stimuli secara
serentak.
Perubahan atau variasi sangat penting dalam menarik dan
memertahankan perhatian
Faktor-faktor Fungsional yang Menentukan Persepsi
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan
hal lain yang termasuk apa yang ingin kita sebut sebagai faktor-faktor
personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli,
tetapi karakteristik orang yang memeberikan respons pada stimuli
itu.
Kerangka Rujukan (Frame of Reference)
Sebagai kerangka rujukan. Mula-mula konsep ini berasal dari
penelitian psikofisik yang berkaitan dengan persepsi objek. Dalam
eksperimen psikofisik, Wever dan Zener menunjukan bahwa
penilaian terhadap objek dalam hal beratnya bergantung pada
rangkaian objek yang dinilainya. Dalam kegiatan komunikasi
kerangka rujukan memengaruhi bagaimana memberi makna pada
pesan yang diterimanya.
Faktor-faktor Struktural yang Menentukan Persepsi
Faktor-faktor structural berasal semata-mara dari sifar stimuli fisik
dan ekfek-efek saraf yang ditimbulkanny pada system saraf individu.
Para psikolog Gestalat, seperti Kohler, Wartheimer, dan Koffka,
merumuskan prinsip-prinsip persepsi yang bersifat structural.
Prinsip-prinsip ini kemundian terkenal dengan nama teori Gestalt.
Menurut teori Gestalt, mempersepsi sesuatu, kita
mempersepsikannya sebagai suatu keseluruhan. Dengan kata lain,
kita tidak melihat bagian-bagiannya. Jika kia ingin memahami suatu
peristiwa, kita tidak dapat meneliti fakta-fakta yang terpisah; kita
harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan

Krech dan Crutchfield merumuskan dalil persepsi, menjadi empat


bagian :
Dalil persepsi yang pertama : Persepsi bersifat selektif secara
fungsional. Berarti objek-objek yang mendapatkan tekanan dalam
persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu
yang melakukan persepsi
Dalil persepsi yang kedua : Medan perceptual dan kognitif selalu
diorganisasikan dan diberi arti. Kita mengorganisasikan stimuli
dengan melihat konteksnya. Walaupun stimuli yang kita terima itu
tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interprestasi yang
konsisten dengan rangkaian stimuli yang kita persepsi.
Dalil persepsi yang ketiga : Sifat-sifat perseptual dan kognitif dari
substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur
secara keseluruhan. Jika individu dianggap sebagai anggota
kelompok, semua sifat individu yang berkaitan dengan sifat
kelompok akan diperngaruhi oleh keanggotaan kelompolmua dengan
efek berupa asimilasi atau kontras.
Dalil persepsi yang keempat : Objek atau peristiwa yang berdekatan
dalam ruang dan waktu atau menyerupai satu sama lain, cenderung
ditanggapi sebagai bagian dari struktur yang sama. Dalil ini umumnya
betul-betul bersifat structural dalam mengelompokkan objek-objek
fisik, seperti titik, garis, atau balok.
Pada persepsi sosial, pengelompokan tidak murni structural; sebab
apa yang dianggap sama atau berdekatan oleh seorang individu,
tidaklah dianggap sama atau berdekatan dengan individu yang
lainnya. Dalam komunikasi, dalil kesamaan dan kedekatan ini sering
dipakai oleh komunikator untuk meningkatkan kredibilitasnya, atau
mengakrabkan diri dengan orang-orang yang punya prestise tinggi.
Jadi, kedekatan dalam ruang dan waktu menyebabkan stimuli
ditangapi sebagai bagian dari struktur yang sama. Kecenderungan
untuk mengelompokan stimuli berdasarkan kesamaan dan
kedekatan adalah hal yang universal.
1.3 Memori
Dalam komunikasi Intrapersonal, memori memegang peranan
penting dalam memengaruhi baik persepsi maupun berpikir. Memori
adalah system yang sangat berstruktur, yang menyebabkan
organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan
pengetahuannya untuk membimbing perilakunya (Schlessinger dan
Groves). Memori meleawai tiga proses:
Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor
inera dan sirkit saraf internal.
Penyimpanan (strorage) adalah menentukan berapa lama informasi
itu berada berserta kita, dalam bentuk apa, dan di mana. Pe
Pemanggilan (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi,
adalah menggunakan informasi yang disimpan
Jenis-jenis Memori
Pemanggilan diketahui dengan empat cara :
Pengingatan (Recall), Proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta
dan informasi secara verbatim (kata demi kata), tanpa petunjuk yang
jelas.
Pengenalan (Recognition), Agak sukar untuk mengingat kembali
sejumlah fakta;lebih mudah mengenalnya.
Belajar lagi (Relearning), Menguasai kembali pelajaran yang sudah
kita peroleh termasuk pekerjaan memori.
Redintergrasi (Redintergration), Merekontruksi seluruh masa lalu
dari satu petunjuk memori kecil.
Mekanisme Memori
Ada tiga teori yang menjelaskan memori :
Teori Aus (Disuse Theory), memori hilang karena waktu. William
James, juga Benton J. Underwood membuktikan dengan eksperimen,
bahwa “the more memorizing one does, the poorer one’s ability to
memorize” – makin sering mengingat, makin jelek kemampuan
mengingat.
Teori Interferensi (Interference Theory), Memori merupakan meja
lilin atau kanvas. Pengalaman adalah lukisan pada menja lilin atau
kanvas itu. Ada 5 hal yang menjadi hambatan terhapusnya rekaman :
Interferensi, inhibisi retroaktif (hambatan kebelakang), inhibisi
proaktif (hambatan kedepan), hambatan motivasional, dan amnesia.
Teori Pengolahan Informasi ( Information Processing Theory),
menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory
storage (gudang inderawi), kemudian masuk short-term memory
(STM, memory jangka pendek; lalu dilupakan atau dikoding untuk
dimasukan pada Long-Term Memory (LTM, memori jangka panjang)
Konsep Manusia Kognitif, dan Humanistik
Psikologi Komunikasi
Konsep Manusia Dalam Psikologi Kognitif
Manusia dipandang sebagai makhluk yang selalu berusaha
memahami lingkungannya: manusia: makhluk yang selalu berpikir
(Homo Sapiens). Decrates, juga Kant, menyimpulkan bahwa jiwalah
yang menjadi alat utama pengetahuan, bukan alat indera. Jiwa
menafsitkan pengalaman inderawi secara aktif: mencipta,
mengorganisasikan, menafsirkan, mendistorsi dan mencari makna.
Tidak semua stimuli kita terima.
Para psikologi Gestalt menyatakan bahwa manusia tidak
memberikan respons kepada stimuli secara otomatis. Manusia
adalah organisme aktif yang menafsirkan dan bahkan mendistorsi
lingkungan. Sebelum memberikan respons, manusia menangkap dulu
”pola” stimuli secara keseluruhan dalam satuan-satuan yang
bermakna.
Menurut Lewin, perilaku mansia harus dilihat dari konteksnya. Dari
fisika, Lewin meminjam konsep medan (field) untuk menunjukan
totalitas gaya yang mempengaruhi seseorang pada saat tertentu.
Perilaku manusia bukan sekedar respons pada stimuli, tetapi produk
berbagai gaya yang mempengaruhi manusia sebagai ruang hayat (life
space). Ryang hayat terdiri dari tujuan kebutuhan individu, semua
faktor yang disadarinya, dan kesadaran diri.
Dari Lewin juga lahir konsep dinamika kelompok. Dalam kelompok,
individu menjadi bagian yang saling berkaitan dengan anggota
kelompok yang lain. Kelompok memiliki sifat-sifat yang tidak dimiliki
individu. Lewin juga berbicara tentang tension (tegangan) yang
menunjukan suasana kejiawaan yang terjadi ketika kebutuhan
psikologis belum terpenuhi.
Sejak pertengahan tahun 1950-an berkembang penelitian mengenai
perubahan sikap dengan kerangka teoritis manusia sebagai pencari
konsistensi kognitif (The Person as Consistency Seeker). Di sini,
manusia dipandang sebagai makhluk yang selalu berusaha menjaga
keajegan dalam sistem kepercayaannya dengan perilaku.
Awal tahun 1970-an, teori disonansi dikritik, dan muncul konsepsi
manusia sebagai pengolah informasi (The Person as Information
Processor). Dalam konsepsi ini, manusia bergeser dari orang yang
suka mencari justifikasi atau membela diri menajadi orang yang
secara sadar memecahkan persoalan. Perilaku manusia dipandang
sebagai produk strategi pengolahan informasi yang rasional, yang
mengarahkan penyandian, penyimpanan, dan pemanggilan
informasi.
Manusia dalam Konsepsi Psikologi Humanistik
Pada psikologi Humanistik, manusia menentukan cinta, kreativitas,
dan pertumbuhan pribadi yang ada dalam dirinya. Psikologi
Humanistik mengambil banyak dari psikoanalisis Neo-Freudian,
tetapi lebih banyak mengambil dari fenomologi dan eksistensialisme.
Fenomenologi memandang manusia hidup dalam ”dunia kehidupan”
yang dipresepsi dan diinterpretasi secara subyektif. Setiap orang
mengalami dunia dengan caranya sendiri.
Menusut Alferd Schutz, pengalaman subjektif ini dikomunikasikan
oleh faktor sosial dalam proses intersubjektivitas. Intersubjektivitas
diungkapkan pada eksistensialisme dalam tema dialog, pertemuan,
hubungan diri-dengan-orang lain, atau apa yang disebut Martin
Buber ”I-thou Relationship”. Istilah ini menunjukan hubungan pribadi
dengan pribadi, bukan pribadi dengan benda; subjek dengan subjek,
bukan subjek dengan objek.
Perhatian pada makna kehidupan adalah juga hal yang membedakan
psikologi humanistik dari mazhab yang lain. Manusia bukan saja
pelakon dalam panggung masyarakat, bukan saja pencari identitas,
tetapi juga pencari makna.
Fran menyimpulkan asumsi-asumsi Psikologi Humanistik: keunikan
manusia, pentingnya nilai dan makna, serta kemampuan manusia
uuntuk mengembangkan dirinya.
Carl Rogers menggarisbesarkan pandangan Humanisme sebagai
berikut:
Setiap manusia hidup dalam dua pengalaman yang bersifat pribad
dimana dia – sang Aku, Ku, atau diriku (the I, me, or myself) –
menjadi pusat.
Manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan dan
mengaktualisasikan diri.
Individu bereaksi pada situasi sesuai dengan persepsi tentang dirinya
dan dunianya.
Adnggapan adanya ancapan terhadap diri akan diikuti oleh
pertahanan diri.
Kecenderngan batiniah manusia ialah menuju kesehatan dan
keutuhan diri

Psikologi Komunikasi

Pengertian psikologi komunikasi 1. Devenisi psikologi komunikasi


Psikologi Komunikasi sangat esensial untuk pertumbuhan
kepribadian manusia.Kurangnya komunikasi akan menghambat
perkembangan kepribadian. Komunikasi amat eratkaitannya dengan
perilaku dan pengalaman kesadaran manusia.Dalam sejarah
perkembangannya komunikasi memang dibesaran oleh para peneliti
psikologi.Bapak Ilmu Komunikasi yang disebut Wilbur Schramm
adalah sarjana psikologi. Kurt Lewinadalah ahli psikologi dinamika
kelompok. Komunikasi bukan subdisiplin dari psikologi. Sebagaiilmu,
komunikasi dipelajari bermacam-macam disiplin ilmu, antara lain
sosiologi dan psikologi.
2. Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi
Hovland, Janis, dan Kelly, semuanya psikolog, mendefinisikan
komunikasisebagai ´the process by which an individual (the
communicator) transmits stimuli (usuallyverbal) to modify the
behavior of other individuals (the audience). Dance
mengartikankomunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme
sebagai usaha ³menimbulkan responmelalui lambang-lambang
verbal.´Kamus psikologi, menyebutkan enam pengertian
komunikasi.1. Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke
tempat yang lain seperti dalamsistem saraf atau penyampaian
gelombang-gelombang suara.2. Penyampaian atau penerimaan
sinyal atau pesan oleh organisme.3. Pesan yang disampaikan4. (Teori
Komunikasi) Proses yang dilakukan satu sistem yang lain melalui
pengaturansinyal-sinyal yang disampaikan.5. (K.Lewin) Pengaruh
suatu wilayah persona pada wilayah persona yang lain
sehinggaperubahan dalam satu wilayah menimbulkan peribahan
yang berkaitan pada wilayah lain.6. Pesan pasien kepada pemberi
terapi dalam psikoterapi.Psikologi mencoba menganalisa seluruh
komponen yang terlibat dalam proseskomunikasi. Pada diri
komunikasi, psikologi memberikan karakteristik manusia komunikan
sertafaktor-faktor internal maupun eksternal yang memengaruhi
perilaku komunikasinya. Padakomunikator, psikologi melacak sifat-
sifatnya dan bertanya : Apa yang menyebabkan satusumber
komunikasi berhasil dalam memengaruhi orang lain, sementara
sumber komunikasiyang lain tidak?Psikologi juga tertarik pada
komunikasi diantara individu : bagaimana pesan dari seorangindividu
menjadi stimulus yang menimbulkan respon pada individu lainnya.
Komunikasi boleh
Ditujukan untuk memberikan informasi, menghibur, atau
memengaruhi. Persuasif sendiri dapatdidefinisikan sebagai proses
mempengaruhi dan mengendalikan perilaku orang lain
melaluipendekatan psikologis.
3.Penggunaan Psikologi Komunikasi
Tanda-tanda komunikasi efektif menimbulkan lima hal :1.
Pengertian : Penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang
dimaksudkan olehkomunikator 2. Kesenangan : Komunikasi fatis
(phatic communication), dimaksudkan menimbulkankesenangan.
Komunikasi inilah yang menjadikan hubungan kita hangat, akrab,
danmenyenangkan.3. Mempengaruhi sikap : Komunikasi persuasif
memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri
komunikator, dan pesan menimbulkan efek pada komunikate.
Persuasi didefiniksikansebagai ´proses mempengaruhi pendapat,
sikap, dan tindakan dengan menggunakanmanipulasi psikologis
sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya
sendiri.4. Hubungan sosial yang baik : manusia adalah makhluk sosial
yang tidak tahan hidup sendiri.Kita ingin berhubungan dengan orang
lain secara positif. Abraham Maslow menyebutnyadengan
´kebutuhan akan cinta´ atau ´belongingness´. William Schutz merinci
kebuthan dalamtiga hal : kebutuhan untuk menumbuhkan dan
mempertahankan hubungan yang memuaskandengar orang lain
dalam hal interaksi dan asosiasi (inclusion), pengendalian dan
kekuasaan(control), cinta serta rasa kasih sayang (affection).5.
Tindakan : Persuasi juga ditujukan untuk melahirkan tindakan yang
dihendaki. Menimbukantindakan nyata memang indikator efektivitas
yang paling penting. Karena untuk menimbulkantidakan, kita harus
berhasil lebih dulu menanamkan pengertian, membentuk dan
menguhansikap, atau menumbukan hubungan
Pengertian Komunikasi Menurut Beberapa Ahli komunikasi

Berikut merupakan rangkuman beberapa pengertian komunikasi


yang dipaparkan olehbeberapa ahli dibidang komunikasi, antara lain
adalah:1. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
menjelaskan siapa? Mengatakanapa? Dengan saluran apa? Kepada
siapa? Dengan akibat atau hasil apa? (who? Says what? Inwhich
channel? To whom? With what effect?). (Harold Lasswell 1960)2.
Hovland, Janis, dan Kelly mendefinisikan bahwa comunication is the
process by which anindividual (the comunicator) transmits
stimuli(usually verbal) to modify the behavior of other
individuals(the audience). Mengartikan kerangka komunikasi dalam
perspektif behavior adalahusaha menimbulkan respon melalui
lambang verbal.3. Colon Cherry (1964) mendefinisikan komunikasi
sebagai, ´usaha untuk membuat suatusatuan sosial dari individu
dengan menggunakan bahasa atau tanda. Memiliki
bersamaserangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai
tujuan.´4. Pengertian komunikasi menurut Dale Yoder, dkk dalam
Surakhmat (2006:17),Communication is the interchange of
information, ideas, attitudes, thoughts, and/or opinions.Komunikasi
adalah pertukaran informasi, ide, sikap, pikiran dan/atau pendapat.5.
Komunikasi adalah pengaruh satu wilayah persona pada wilayah
persona lain sehinggaperubahan dalam satu wilayah menimbulkan
perubahan yang berkaitan pada wilayah lain. (K.Lewin)6. Frank
Dance mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi
behaviorisme sebagai usaha³menimbulkan respon melalui lambang-
lambang verbal.´7. komunikasi merupakan suatu konsep yang multi
makna (Anwar arifin (1988:17))8. Pengertian komunikasi menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia oleh W.J.S.Poerwadarminta
mengatakan bahwa komunikasi itu adalah perhubungan oleh pihak
ketiga.9. Pengertian komunikasi menurut Ensiklopedia adalah
penyelenggaraan tata hubungankegiatan menyampaikan warta, dari
satu pihak ke pihak lain dalam suatu organisasi/instansi.10.
Komunikasi ialah sejenis proses permindahan maklumat melalui
sistem simbol yang sama.Komunikasi juga salah satu disiplin
akademik. Definisi komunikasi ialah “satu prosesperpindahan
maklumat, perasaan, idea dan fikiran seseorang individu
kepadaindividu/sekumpulan individu yang lain”.(Wikipedia)11.
Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang
dapat mempengaruhipikiran orang lainnya. Weaver, 194912.
Aristoteles (ruben, 2002:21) komunikasi adalah alat dimana warga
masyarakat dapatberpartisipasi dalam demokrasi13. Komunikasi
adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki
olehseseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang
atau lebih. Gode, 1959.II. Pengertian PsikologiPsikologi berasal dari
kata Yunani ³psyche´ yang artinya jiwa. Logos berarti ilmu
pengetahuan.Jadi secara etimologi psikologi berarti : ³ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenaigejalanya, prosesnya
maupun latar belakangnya´Psikologi juga dikenal sebagai ³The study
of soul / mind´.Dasarnya dari Filsafat, sebagaimana ilmu
pengetahuan lainnya.Psikologi juga didefinisikan sebagai kajian
saintifik tentang tingkahlaku dan proses mentalorganisme.Bila kita
mencermati arti psikologi komunikasi dari kata-kata yang
membentuknya, maka akan

Kita temukan dua kata yang berbeda maknanya, namun saling


berkaitan, yaitu psikologi dankomunikasi.Dari penjelasan di atas, kita
dapat menemukan definisi harfiah dari psikologi
komunikasi.Psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha
menguraikan, meramalkan, danmengendalikan peristiwa mental dan
behavioral dalam komunikasi.
FAKTOR-FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
MANUSIA
Ada dua macam psikologi sosial.Psikologi sosial dengan huruf P besar
psikologi sosial dengan huruf S besar Kedua pendekatan ini
menekankan faktor-faktor psikologis dan faktor-faktor sosial.
Ataudengan istilah lain faktor-faktor yang timbul dari dalam individu
(faktor personal),dan faktor-faktor berpengaruh yang datang dari
luar individu (faktor environmental).McDougall menekankan
pentingnya faktor personal dalam menentukan interaksi sosial
dalammembentuk perilaku individu. Menurutnya, faktor-faktor
personallah yang menentukan perilakumanusia.Menurut Edward E.
Sampson, terdapat perspektf yang berpusat pada persona dan
perspektif yang berpusat pada situasi. Perspektif yang berpusat pada
persona mempertanyakan faktor-faktor internal apakah, baik berupa
instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskanperilaku
manusia. Secara garis besar terdapat dua faktor.Faktor
BiologisFaktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia,
bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut
Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang
sudahdiprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Pentingnya kita
memperhatikan pengaruhbiologis terhadap perilaku manusia seperti
tampak dalam dua hal berikut.Telah diakui secara meluas adanya
perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia, danbukan
perngaruh lingkungan atau situasi.diakui pula adanya faktor-faktor
biologis yang mendorong perilaku manusia, yang lazim
disebutsebagai motif biologis. Yang paling penting dari motif biologis
adalah kebutuhan makan-minumdan istirahat, kebutuhan seksual,
dan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya.Faktor
SosiopsikologisKita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga
komponen
Komponen Afektif merupakan aspek emosional dari faktor
sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannyadengan
pembicaraan sebelumnya.Komponen Kognitif Aspek intelektual yang
berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.
Komponen Konatif Aspek volisional, yang berhubungan dengan
kebiasaan dan kemauan bertindak.

Anda mungkin juga menyukai