Psikologi sosial pada dasarnya merupakan cabang dari psikologi. Pertama, menurut Sherif & Sherif dalam bukunya “An Outline of Social Psychology” memberikan defenisi psikologi sosial adalah sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman dan tingkah laku individu manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasu perangsang sosial. (Social psychology is the behavior of the individuals in relation to social stimulus situations). Kedua, Gordong W. Allport mendefinisikan psikologi sosial sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha mengerti dan menerangkan bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah laku individu dipengaruhi oleh kenyataan, imajinasi, atau kehadiran orang lain. Ketiga, menurut A.M. Chorus dalam bukunya “Grondslagen der sociale Psychologie” menjelaskan psikologi sosial mempelajari tingkah laku individu manusia sebagai anggota suatu masyarakat. Dari beberapa pendapat di atas nyatalah bahwa psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang membicarakan perilaku manusia dalam kapasitasnya sebagai zoon politicon, sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi satu dengan lainnya.
B. Ruang Lingkup Psikologi Sosial
Psikologi sosial mempunyai ruang lingkupnya, yaitu: 1. Studi yang berkaitan dengan pengaruh sosial (social influence) terhadap individu, contohnya berkaitan dengan proses belajar, motivasi, persepsi, sifat dan sebagainya. Harus dipahami, meskipun kajian-kajian tersebut bukan monopoli psikologi sosial, namun psikologi sosial tidak dapat menghindar dari studi dengan topik-topik tersebut. 2. Studi yang berkaitan dengan proses-proses kebersamaan individu, yaitu bahasa, sikap sosial, dan sebagainya. 3. Studi yang berkaitan dengan interaksi antar kelompok misalnya: berkenan dengan kepemimpinan, komunikasi, hubungan, kekuasaan, keselarasan, persaingan, dan sebagainya.
C. Sejarah Perkembangan Psikologi Sosial
Sejarah Psikologi sudah ada sejak zaman Yunani Kuno berasal dari masa Aristoteles dengan ilmu filosofinya. Aristoteles memandang jiwa sebagai unsur kehidupan. Pada abad ke-19, di tahun 1879, Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikolgi pertama di Universitas Lepzig, Jerman. Berdirinya laboratorium ini menandakan psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri dalam hal kajian, metode, dan penerapannya. Sejarah psikologi sosial berasal dari pemikiran seorang filsuf Prancis abad ke-20, yaitu Auguste Comte. Pemikirannya tersebut menjadi landasan perkembangan psikologi sosial sebagai disiplim ilmu empiris. Adanya psikologi sosial ditandai dengan munculnya dua buku tentang psikologi sosial dari pakar ilmu psikologi sosial, yaitu An Introduction to Social Psychology oleh William McDougall (1980) dan Social Psychology oleh E.A. Ross (1990). Kedua buku tersebut menjadi titik awal berkembangnya psikologi sosial pertama kali. Pada tahun 1924, Floyd Allport menulis sebuah yang berjudul Social Psychology. Buku ini membahas suatu perilaku sosial dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kehadiran dan tindakan orang lain. Setelah diterbitkannya buku tersebut, perkembangan ilmu psikologi sosial menjadi lebiah pesat. Demikian, sampai pada tahun 1930-an psikologi sosial menjadi bidang ilmiah baru dalam ilmu psikologi yang sangat berkembang pesat. Pada Perang Dunia II, yaitu tahun 1940-1950-an. Perkembangan psikolgo sosial mulai dilakukan penelitian terhadap penagruh kelompok pada perilaku individu, hubungan ciri-ciri kepribadian, perilaku sosial, hubungan ciri-ciri kepribadian, perilaku sosial, dan pengembangan teori oleh Leon Festinger pada tahun 1957 yaitu teori disonasi kognitif. Setelah Perang Dunia II usai, Kurt Lewin seorang pakar psikolgi sosial yang jenius, memelopori pengembangan ilmu psikologi sosial ke arah bidang- bidang yang lebih bersifat terapan. Berdasarkan ide Kurt Lewin, psikologi sosial terapan ini untuk membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih sejahtera. Pada tahun 1960-an, para pakar psikologi sosial mulai mengarahkan perhatiannya ke topik persepsi sosial, agresi, kemenarikan dan cinta. Pada tahun 1970-an, para pakar psikologi sosial mengembangkan topik-topik yang berhubungan dengan perilaku diskriminasi jenis kelamin, proses atribusi, dan perilaku lingkungan. Pada tahun 1990-an, para pakar psikologi sosial mengembangkan secara lebih nyata aspek terapan teori-teori psikologi sosial, seperti pada bidang medis, kesehatan, hukum, dan perilaku organisasi. Dan psikologi sosial menjadi ilmu yang terus berkembang hingga sekarang.
D. Keterkaitan Psikologi Sosial dengan Ilmu Sosial Lainnya
Psikologi Sosial memiliki keterkaitan yang erat dengan berbagai ilmu sosial lainnya, contohnya: antropologi dan sosiologi. Antropologi adalah ilmu yang membahas manusia sebagai suatu keseluruhan. Antropologi mempelajari budaya dan manusia itu sendiri. Antropologi mencoba menerangkan bagaimana perilaku manusia dengan menggali nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan-kebudayaan suku bangsa di dunia. Adapun sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dari lingkungan terbatas, seperti keluarga, desa, masyarakat suatu wilayah tertentu dan sebagainya. Sosiologi membahas tentang bagaimana bentuk hidup bermasyarat, struktur, dan fungsi kelompok dari yang terkecil hingga kelompok yang besar. Karena setiap manusia selalu terkait dengan lingkungan-lingkungannya, maka pengaruh sosiologi pun sangat besar dalam psikologi sosial. Baik psikologi, antropologi, dan sosiologi sama-sama mempelajari manusia, maka tidaklah mengherankan bahwa di samping adanya perbedaan, terdapat pula titik-titik pertemuan dalam meninjau manusia itu. Karena adanya titik-titik pertemuan ini, maka timbullah cabang ilmu dalam psikologi, yaitu psikologi sosial.
Daftar Pustaka
Hanurawan, Fattah. (2010). Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Mahmudah, Siti. (2012). Psikologi Sosial: Teori & Model Penelitian. Malang: UIN-Maliki Press.
Rahman, Agus Abdul. (2020). Psikologi Sosial: Integrasi Pengetahuan Wahyu
dan Pengetahuan Empirik. Depok: Rajawali Pers.
Rahmawati, Intan. (2022). Pengantar Psikologi Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Abraham Maslow, dari hierarki kebutuhan hingga pemenuhan diri: Sebuah perjalanan dalam psikologi humanistik melalui hierarki kebutuhan, motivasi, dan pencapaian potensi manusia sepenuhnya
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita
Donald Winnicott di milenium baru: Strategi, prinsip, dan model operasional yang mendasari pemikiran Donald Winnicott dan teori-teori perkembangan manusia
Albert Bandura dan faktor efikasi diri: Sebuah perjalanan ke dalam psikologi potensi manusia melalui pemahaman dan pengembangan efikasi diri dan harga diri