Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dimas Nugraha

Nim : A1Q122031

Kelas : A

Matkul : Psikologi sosial

Soal :

1. Jelaskan Secara detail sejarah perkembangan psikologi sosial di Indonesia?


2. Menurut pandangan anda hubungan psikologi sosial dengan ilmu sosial yang lain?
3. Terdapat teori-teori psikologi sosial yang dapat menjadi landasan asumsi dasar dalam psikologi
sosial secara umum, Sebutkan dan Jelaskan terkait teori-teori tersebut?
4. Menurut pandangan anda, seberapa penting memahami psikologi sosial dalam kehidupan
bermasyarakat, berikan alasannya?

Jawab

1. SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI SOSIAL DI INDONESIA


Era 1950-1970 sebenarnya tidak terlihat perkembangan psikologi dan psikologi sosial. Akan
tetapi gejala psikologi sosial sebagaimana Hitler menjadi tokoh yang memicu perkembangan
psikologi sosial di Eropa dan Amerika Serikat mungkin ada. Kita dapat melihat perjuangan massa
untuk merebut kemerdekaan adalah gejala psikologi kelompok yang menarik. Pada kurun waktu
1945-1950 berdiri Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, sebagai universitas besutan Repulik
Indonesia yang pertama. Kelahiran psikologi sebagai pendidikan psikologi di Indonesia lahir saat
Slamet Iman Santoso menyatakan dalam pidato dies natalis UI di Bandung tahun 1953. Dengan
tema pidato the right man on the right place dimulailah pendidikan psikologi di Indonesia.
Peristiwa yang cukup kuat dalam ingatan sosial Indonesia adalah peristiwa G30S. Peristiswa ini
yang menjatuhkan pemerintahan Soekarno dan berdampak pada masa depan Indonesia.
Masa 1971-1997 adalah masa Orde Baru dan pembangunan. Dalam masa ini muncul tonggak
yang perlu diperhatikan yakni kelahiran dari bidang studi psikologi sosial di Universitas Indonesia
pada tahun 1971. Pada masa yang sama muncul karya ilmiah tertinggi dalam pendidikan yakni
disertasi psikologi. Mulai dari disertasi Kita dan Kami dari Fuad Hassan. Ide disertasi ini yang
kemudian membedakan “us” versi Amerika Serikat-Eropa di Indonesia. Pada era ini juga
bertumbuhnya fakultas-fakultas psikologi dengan aliran arus utama (lihat tulisan Meinarno &
Ranakusuma, 2021).
Tahun 1970-an mulai muncul tokoh-tokoh psikologi sosial dengan disertasi yang sangat beraliran
psikologi sosial yakni disertasi Sarlito W Sarwono (SWS) dan Suwarsih Warnaen (SW) sebagai
titik tumbuh kembang psikologi sosial lainnya. Pada disertasi SWS lebih menekankan ide
terapan, yakni tentang kemahasiswaan (Sarwono, 1978). Pada disertasi SW, ide penjelasan
teoretik dari hubungan antarkelompok yakni stereotip etnis dimunculkan (Warnaen, 1979). Pada
era ini diwarnai pemantapan kekuasaan Orde Baru. Selain disertasi, terbit terjemahan Psikologi
Sosial karya Theodore M Newcomb, Ralph H Turner, dan Philip E Converse (diterjemahkan oleh
Joesoef Noejirwan, M Soewondo, dan Fatmah Z Abdullah tahun 1978).
Pada masa Orde Baru ini muncul buku-buku psikologi sosial untuk dibaca dan dikaji oleh
mahasiswa. Buku-buku psikologi sosial mulai ada di pasaran, salah satunya adalah karya Sarlito
W Sarwono yakni Teori-teori Psikologi Sosial.
Era Reformasi dapat dikatakan sebagai masa tumbangnya rezim Orde Baru dan perubahan tata
politik di Indonesia. Bagi banyak pihak era ini juga memungkinkan terbukanya wawasan dan
pengetahuan, termasuk psikologi sosial. Selama rentang tahun 1998-2001 terbit buku psikologi
sosial dalam dua jilid karya Sarlito W Sarwono yang berjudul Psikologi Sosial: Individu dan Teori-
teori Psikologi Sosial (1997) dan Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan
(1999).
Memasuki era milenial yakni 2002-sekarang juga mulai banyak perubahan terjadi. Salah satu
tonggak kehadiran psikologi sosial dalam bidang ilmu adalah adanya jalur peminatan Psikologi
Sosial tingkat Doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI. Hal yang sangat
jarang ditemukan di Indonesia. Dua lulusannya yang tercatat adalah Muhammad Faisal (lulus
2015) dan Eko A Meinarno (lulus 2017). Buku psikologi sosial juga berkembang seiring
terbukanya akses pustaka dan kerja sama antarkampus, misalnya buku berjudul Teori Psikologi
Sosial Kontemporer (2017) dan Psikologi Sosial (2018) yang disunting oleh dosen peneliti dalam
Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN).

2. Menurut saya ada beberapa hubungan psikologi sosial dengan ilmu sosial lainnya:

 Hubungan psikologi sosial dengan sosiologi

Sudah disebutkan secara sekilas di atas bahwa para ahli di bidang psikologi sosial biasanya
merupakan ahli psikologi atau sosiologi.Ini berarti bahwa ada hubungan yang sangat erat antara
dua ilmu ini. Sosiologi sendiri adalah bidang ilmu yang berkaitan dengan perilaku hubungan
antara individu dengan individu lainnya, antara individu dengan kelompok, atau antar kelompok
dengan kelompok lainnya dalam perilaku sosialnya. Sosiologi lebih memfokuskan perhatiannya
pada perilaku sosial, sementara psikologi menjadikan subjek pelaku sebagai perhatiannya.
Namun, kedua ilmu ini saling melengkapi satu sama lain.

 Hubungan psikologi sosial dengan antropologi

Ilmu yang dapat mempengaruhi psikologi sosial adalah sosiologi dan antropologi (Bonner, 1953).
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku sosial dalam suprastruktur budaya yang
khusus. Alih-alih fokus pada perilakunya, antropologi lebih fokus pada budaya
tersebut.Sementara itu, perilaku individu dalam budaya itu bisa dijelaskan dengan ilmu psikologi
yang memahami bahwa perilaku individu tidak lepas dengan budaya atau rangsangan sosial di
sekitarnya.

 Hubungan psikologi sosial dengan ilmu politik


Politik sering dikonotasikan sebagai ilmu yang buruk dan banyak yang tidak menyukainya.
Padahal, ilmu politik tidak pernah lepas dari kehidupan kita setiap harinya. Berkumpul,
menyuarakan pendapat, dab banyak kegiatan lainnya tanpa kita sadari merupakan bentuk dari
aktivitas berpolitik.

 Hubungan psikologi sosial dengan ilmu komunikasi


Ada banyak sekali ilmu yang terlibat dalam ilmu komunikasi, termasuk ilmu psikologi sosial.
Hubungan psikologi sosial dengan ilmu komunikasi dalam hal ini adalah memberi arahan tentang
bagaimana cara berkomunikasi yang tepat dengan mempertimbangkan berbagai faktor psikologis
yang ada.Dengan memahami psikologi sosial dalam ilmu komunikasi, diharapkan kita bisa lebih
luwes dan bisa mengendalikan komunikasi yang sedang berjalan.

 Hubungan psikologi sosial dengan ilmu alam


Ilmu alam memiliki pengaruh yang sangat besar pada penelitian ilmu psikologi di awal abad ke-19.
Psikologi dibuat dengan menyusun hasil eksperimen yang dilakukan, dimana eksperimen banyak
dilakukan dengan arahan ilmu alam.Hal yang membedakan antara kedua ilmu ini adalah objek
penelitian yang dimiliki oleh kedua ilmu ini, dimana objek penelitian psikologi adalah manusia
dengan tingkah lakunya yang selalu dinamis dan berkembang, sementara ilmu alam memiliki objek
penelitian benda mati yang bersifat tetap.

 Hubungan psikologi sosial dengan ilmu filsafat


Mungkin masih banyak dari kita yang belum memahami apa yang dipelajari oleh ilmu filsafat
dan apa hubungan psikologi dengan filsafat.Ilmu filsafat adalah ilmu yang menjadi hasil dari
akal pikiran manusia yang selalu mencari dan berpikir untuk mencari kebenaran sedalam
mungkin.Filsafat akan memulai ‘penyelidikannya’ dari apa-apa yang dialami oleh manusia.
Untuk bisa menarik kesimpulan dari penyelidikan, filsafat membutuhkan psikologi agar hasil
yang didapat bisa mendekati kebenaran.

3.
 Teori Genetik
Kalau kamu mencari penjelasan mengapa manusia secara naluri butuh teman maka teori awal
psikologi sosial memberikan penjelasan yang paling sederhana.Secara genetika manusia
membutuhkan manusia lain. Bisa untuk melindungi diri, mekanisme pertahanan atau sebagai
aktualisasi diri.Kita mendefinisikan kualitas hidup dari peranan yang diperoleh secara sosial,
seperti menjadi seorang ibu, anak, menantu, guru, bawahan dan masih banyak lagi.
 Teori Stimulus Respon
Kalau teori psikologi sosial yang ini menekankan adanya hubungan sebab akibat antara manusia.
Secara sosial orang akan memberikan reaksi dari stimulus yang diberikan kepadannya.Itulah yang
menyatakan kalau secara sosial orang dapat berubah dengan dorongan yang tepat. Seperti
mencari uang karena lapar, menangis karena sedih dan hal lainnya.

 Teori Kognitif
Nah, berbeda lagi dengan teori yang satu ini. Bagaimana orang berinteraksi dengan orang lain
bergantung dengan apa yang dilihatnya.Pengetahuan tersebut membentuk menjadi persepsi dan
mempengaruhi perilaku kita yang terkandung dalam konsep dasar ilmu psikologi kepribadian
manusia di dunia.Manusia akan lebih empati dengan orang yang terlihat susah, miskin atau
dianiaya. Atau mereka akan lebih waspada dengan seseorang yang terlihat sangar, pemarah atau
galak.

 Teori Belajar sosial


Kamu juga bisa menerapkan sebuah perilaku menjadi kebiasaan dengan menerapkan teori
psikologi sosial dengan metode untuk pembelajaran.Seseorang akan terbiasa bangun pagi bila
melakukannya terulang kali. Bahkan bila sudah menjadi kebiasaan tubuh akan secara otomatis
bangun tanpa harus berfikir lagi.

 Teori Peran
Interaksi manusia bukan hanya dengan keluarga, teman atau di tempat kerja saja. Bahkan
seseorang bisa memainkan aneka peranan yang punya tanggung jawab yang berbeda.

 Teori penguatan sosial


Interaksi dua orang atau lebih bisa didorong oleh simbiosis mutualis ada keuntungan yang
diharapkan oleh kedua belah pihak.Kamu akan memilih dengan siapa berinteraksi untuk
mendapatkan keuntungan atau mendapatkan manfaat dari hubungan tersebut.Memiliki teman
bicara, mendapat uang, dihargai dan dihormati adalah berbagai perasaan yang seseorang rasakan
kala berinteraksi dengan orang lain. Secara prikologi perasaan tersebutlah yang diharapkan kala
berbicara dengan orang lain.

 Teori Identitas
Teori baru bisa timbul sebagai refleksi dari teori sebelumnya. Contohnya teori identitas yang
menggabungkan terori peran dan konsep diri.Semakin beragam peranan seseorang semakin banyak
identitas dan perilakunya pun dipengaruhi baik karena ekspetasi dari atau harapan orang lain
padanya.

 Teori Behavioristik
Pertama, Anda bisa melihat dari teori behavioristik. Pada teori ini lebih menekankan pada cara
individu sebagai organisme membuat respon terhadap stimulus lingkungan melalui proses belajar.
Dalam teori ini, hubungan yang terjadi adalah paradigma utama.Menurut John B. Watson, seorang
tokoh pendiri aliran psikologi ini, status ilmiah ilmu psikologi manusia menjadi lebih terjamin dengan
adanya aktivitas ilmiah oleh prosedur eksperimen seperti pada penelitian psikologi binatang.

 Teori Gestalt
Teori selanjutnya adalah dari Gestalt dan Kognitif. Mereka memandang individu sebagai agen yang
aktif menerima, memanfaatkan, memanipulasi serta mentransformasi informasi yang
diperolehnya.Selain itu, ini juga mengacu pada proses mental yang memiliki fungsi
mentransformasikan semua masukan sensorik ke dalam struktur yang lebih bermakna.

 Teori lapangan
Teori yang satu ini dikemukakan oleh Kurt Lewin yang mana pemikirannya berbasis lapangan atau
ruang hidup. Menurutnya, segenap peristiwa perilaku seperti bermimpi, berkeinginan dan
berkehendak adalah bagian dari ruang hidup.Dalam formula itu juga terkandung perilaku sosial
manusia yang merupakan hasil interaksi dengan orang lain.

4. Menurut saya, Dengan mempelajari ilmu psikologi sosial dapat membantu untuk memahami
perbedaan perilaku antar individu sehingga masing-masing individu dapat berinteraksi satu sama lain.
Jadi peran ilmu ini sangat penting dalam interaksi antar sesama manusia.

Anda mungkin juga menyukai