Anda di halaman 1dari 3

1.Jelaskan Secara detail sejarah perkembangan psikologi sosial di Indonesia?

Jawab :
Perkembangan psikologi sosial di Indonesia dimulai pada awal abad ke-20, ketika kolonial
Belanda memperkenalkan studi psikologi ke Indonesia. Berikut ini adalah gambaran detail
tentang sejarah perkembangan psikologi sosial di Indonesia:
•Pengaruh Kolonial Belanda (1900-1945):
Pada awalnya, psikologi sosial di Indonesia dipengaruhi oleh pendekatan psikologi yang
dibawa oleh kolonial Belanda. Pada tahun 1903, Belanda membentuk “Psychologische
Laboratorium” (Laboratorium Psikologi) di Jakarta, yang berfungsi sebagai pusat penelitian
dan pengajaran psikologi. Namun, fokusnya masih terbatas pada psikologi eksperimental
dan kognitif.
•Masa Kemerdekaan (1945-1965):
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, studi psikologi sosial berkembang dengan
lebih pesat. Pada tahun 1950-an, banyak psikolog Indonesia yang belajar di luar negeri,
terutama di Amerika Serikat. Mereka membawa kembali pengetahuan dan pemahaman
baru tentang psikologi sosial yang mempengaruhi perkembangan di Indonesia. Beberapa
penelitian awal dilakukan untuk memahami masalah sosial dan psikologis dalam masyarakat
Indonesia yang sedang berkembang.
•Era Orde Baru (1966-1998):
Pada masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, penelitian dan
pengajaran psikologi sosial di Indonesia mengalami kendala. Fokus pemerintah pada
pembangunan ekonomi dan politik mengabaikan bidang ilmu sosial, termasuk psikologi
sosial. Namun, beberapa psikolog sosial Indonesia tetap aktif dalam melakukan penelitian
dan mengajar di perguruan tinggi, meskipun dalam keterbatasan yang ada.
•Reformasi dan Era Kontemporer (1998-Sekarang):
Setelah jatuhnya rezim Soeharto pada tahun 1998, psikologi sosial di Indonesia mengalami
perkembangan yang signifikan. Banyak universitas dan institusi riset yang mulai mengakui
pentingnya psikologi sosial dan memperluas penelitian di bidang ini. Perkembangan
teknologi dan akses yang lebih baik terhadap literatur dan informasi juga berkontribusi pada
peningkatan pemahaman dan praktik psikologi sosial di Indonesia.
Selama dua dekade terakhir, psikologi sosial di Indonesia telah berkembang dalam
berbagai aspek, seperti psikologi sosial terapan, psikologi sosial politik, psikologi sosial
budaya, dan psikologi sosial masyarakat. Penelitian dan publikasi ilmiah dalam psikologi
sosial juga semakin meningkat. Lebih banyak mahasiswa dan profesional psikologi terlibat
dalam penelitian, pengajaran, dan aplikasi psikologi sosial untuk memahami dan
memecahkan masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Kesimpulannya, perkembangan psikologi sosial di Indonesia mencerminkan perubahan
sosial, politik, dan budaya di negara ini. Dari pengaruh kolonial Belanda hingga era
kontemporer, psikologi sosial di Indonesia terus berkembang dan berkontribusi dalam
memahami dinamika sosial masyarakat Indonesia dan mengatasi tantangan sosial yang ada.

2.Terdapat teori-teori psikologi sosial yang dapat menjadi landasan asumsi dasar dalam
psikologi sosial secara umum, Sebutkan dan Jelaskan terkait teori-teori tersebut?
Jawab :
a.Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory): Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura
dan menekankan peran pemrosesan kognitif dalam pembentukan perilaku sosial. Teori ini
mengasumsikan bahwa perilaku individu dipengaruhi oleh interaksi antara faktor-faktor
kognitif (seperti keyakinan, ekspektasi, dan penilaian) dan lingkungan sosial. Teori ini juga
menganggap bahwa individu belajar melalui pengamatan, imitasi, dan pengalaman pribadi.
b.Teori Kepatuhan Sosial (Social Compliance Theory): Teori ini dikembangkan oleh Stanley
Milgram dalam konteks eksperimen kepatuhan. Teori ini menyatakan bahwa individu
cenderung untuk tunduk pada otoritas dan mengikuti perintah, bahkan jika bertentangan
dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial. Teori ini menekankan pentingnya faktor-faktor
seperti kekuasaan, otoritas, dan norma sosial dalam mempengaruhi perilaku manusia.
c.Teori Pencatatan Sosial (Social Identity Theory): Teori ini dikembangkan oleh Henri Tajfel
dan John Turner dan membahas tentang bagaimana individu membangun identitas sosial
mereka melalui afiliasi dengan kelompok sosial tertentu. Teori ini mengasumsikan bahwa
individu memiliki kebutuhan untuk memiliki rasa identitas sosial yang positif dan mencari
keberhasilan dan prestise melalui kelompok sosial yang mereka identifikasi. Teori ini juga
menekankan pentingnya perbedaan kelompok dan diskriminasi sosial dalam membentuk
identitas sosial.
d.Teori Atribusi (Attribution Theory): Teori ini mengkaji bagaimana individu menjelaskan
penyebab perilaku mereka sendiri dan perilaku orang lain. Teori ini dikembangkan oleh
Harold Kelley dan Fritz Heider. Teori ini mengasumsikan bahwa individu cenderung
membuat atribusi terhadap perilaku berdasarkan faktor-faktor internal (seperti atribusi
disposisional) atau faktor-faktor eksternal (seperti atribusi situasional). Teori ini
mempengaruhi persepsi, penilaian, dan interaksi sosial.
e.Teori Pemrosesan Informasi Sosial (Social Information Processing Theory): Teori ini
menjelaskan bagaimana individu memproses, menginterpretasikan, dan mengenali
informasi sosial dalam interaksi sosial. Teori ini mengasumsikan bahwa individu secara aktif
mencari, menafsirkan, dan menggunakan informasi sosial dalam membentuk pemahaman
dan respons mereka terhadap orang lain. Teori ini juga menekankan peran penting persepsi
dan penilaian dalam mempengaruhi interaksi sosial.
3.Menurut pandangan anda, seberapa penting memahami psikologi sosial dalam
kehidupan bermasyarakat, berikan alasannya?
Jawab :
Menurut saya, Psikologi sosial sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat karena
membantu kita memahami perilaku manusia dalam interaksi sosial. Dalam kehidupan
sehari-hari, kita sering berinteraksi dengan orang lain dan memahami psikologi sosial dapat
membantu kita memahami bagaimana perilaku kita dan orang lain dipengaruhi oleh
lingkungan sosial. Contohnya, pemahaman tentang konformitas dapat membantu kita
memahami mengapa seseorang mungkin mengikuti perilaku kelompok meskipun tidak
sepenuhnya setuju. Selain itu, pemahaman tentang psikologi sosial juga dapat membantu
kita dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang lain dan meminimalkan konflik
yang mungkin terjadi serta Dengan memahami psikologi sosial, kita dapat menjadi individu
yang lebih berempati, memahami, dan mampu berinteraksi secara lebih efektif dengan
orang lain dalam berbagai konteks sosial. Oleh karena itu, memahami psikologi sosial sangat
penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai