Anda di halaman 1dari 5

Konsep dan Teori Psikologi Sosial

Psikologi social adalah disiplin ilmu tentang pikiran social (cara kita
memersepsikan diri kita dengan orang lain, apa yang kita yakini, penilaian yang
kita buat, dan sikap kita), pengaruh social (budaya, tekanan konformitas, persuasi,
dan kelompok-kelompok manusia), dan hubungan social (prasangka, agresi,
ketertarikan dan keintiman, dan bantuan).

Psikologi social adalah ilmu yang mempelajari pengaruh situasi-situasi kita,


khususnya bagaimana kita memandang dan memengaruhi satu sama lain.

Ada 4 perspektif atau pandangan dalam Psikologi Sosial, yaitu: perilaku


(behavioral perspectives), kognitif (cognitive perspective), struktural (structural
prespective), dan interaksionis (interactionist prespective).

Pandangan perilaku dan pandangan kognitif lebih banyak digunakan oleh


para psikolog social yang berasal dari disiplin psikologi. Sedangkan pandangan
structural dan pandangan interaksionis lebih banyak digunakan oleh para psikolog
social yang berasal dari disiplin sosiologi.

1. Perilaku (behavioral perspective)


Menekankan, bahwa untuk lebih memahami perilaku seseorang,
sebaiknya kita mengabaikan informasi tentang apa yang dipikirkan oleh
seseorang tersebut. Lebih baik kita memfokuskan pada perilaku seseorang
yang dapat diuji oleh pengamatan kita sendiri. Karena jika
mempertimbangkan proses mental seseorang, kita tidak terbantu memahami
perilaku orang tersebut, karena seringkali proses mental tidak terjamin
untuk memprediksi perilaku. Intinya pikiran, perasaan, sikap (proses
mental) bukan sesuatu yang bias menjelaskan perilaku seseorang.
Dalam pendekatan perilaku terdapat teori-teori yang mencoba
menjelaskan secara lebih mendalam mengapa fenomena sosial yang
diutarakan dalam pendekatan perilaku bisa terjadi. Beberapa teori antara
lain adalah Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory) dan Teori
Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory).
2. Kognitif (cognitive perspective)
Sebaliknya dari pandangan perilaku, pandangan kognitif
menekankan bahwa kita tidak bisa memahami perilaku seseorang tanpa
mempelajari proses mental mereka. Karena manusia tidak menanggapi
lingkungannya secara otomatis. Perilaku mereka tergantung pada
bagaimana mereka berpikir dan memberi tanggapan pada lingkungannya.
Jadi, untuk memperoleh informasi yang bisa dipercaya, maka proses mental
seseorang merupakan hal utama yang bisa menjelaskan perilaku social
seseorang.
Beberapa teori yang melandasi perpektif ini antara lain adalah Teori
Medan (Field Theory), Teori Atribusi dan Konsistensi Sikap (Concistency
Attitude and Attribution Theory), dan Teori Kognisi Kontemporer.

3. Struktural (structural perspective)


Menekankan bahwa perilaku seseorang dapat dimengerti dengan
sangat baik jika diketahui peran sosialnya. Hal ini terjadi karena perilaku
seseorang merupakan reaksi terhadap harapan orang lain.
Beberapa teori yang melandasi persektif strukturan adalah Teori
Peran (Role Theory), Teori Pernyataan - Harapan (Expectation-States
Theory), dan Posmodernisme (Postmodernism)

4. Interaksionis (interactionist perspective)


Menekankan bahwa manusia merupakan agen yang aktif dalam
menetapkan perilakunya sendiri, dan mereka yang membangun harapan-
harapan social. Manusia bernegosisasi satu sama lainnya untuk membentuk
interaksi dan harapannya.
Dalam perspektif interaksionis ada beberapa teori yang layak untuk
dibahas yaitu Teori Interaksi Simbolis (Symbolic Interaction Theory), dan
Teori Identitas (Identity Theory).
Psikologi social mempunyai 2 tujuan penting, yaitu:

1. Secara teoritis, yaitu memahami tingkah laku social, mengendalikan tingkah


laku social, dan memprediksi tingkah laku social.
2. Secara praktis, yaitu memecahkan masalah social, seperti: konflik,
prasangka, ketegangan social, kesukuan, dan diskriminasi.

Perbedaan psikologi social dengan ilmu social lainnya:

1. Antropologi: manusia sebagai sesuatu secara keseluruhan, objek formalnya


adalah produk budaya manusia.
2. Sosiologi: mempelajari tingkah laku manusia sebagai bagian dari
lingkungan yang terbatas.
3. Psikologi social: ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu
sebagai fungsi dari rangsang social.

Psikologi Sosial menurut para ahli

Menurut David O. Sears (1999), psikologi social adalah ilmu yang berusaha
secara sistematis untuk memahami perilaku social, mengenai cara mengamati orang
lain dan situasi social; cara orang lain bereaksi terhadap kita; dan cara kita
dipengaruhi oleh situasi social.

Menurut Sherif & Muzfer, psikologi social adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari pengalaman dan tingkah laku individu manusia dalam hubungan
situasi-situasi perangsang social.

Menurut Shaw & Costanzo, psikologi social adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari perilaku individual sebagai fungsi stimulus-stimulus social.

Menurut Koentjoro, psikologi social menjadi akar dan paradigma mendasar


ilmu psikologi, menyentuh semua aspek kehidupan manusia, bermulti interaksi
dengan semua bidang keilmuan yang lain dimana perilaku social manusia hadir
disitu.

Menurut McDougall, psikologi social didefinisikan sebagai ilmu yang


mempelajari manusia secara tidak bebas, karena lingkunganlah yang membuatnya
menjadi manusia seutuhnya.

Menurut Baron & Byrne, psikologi social adalah kajian ilmiah yang
berusaha memahami keadaan dan sebab-sebab terjadinya perilaku individu dalam
situasi social.

Kesimpulan dan Contoh

Psikologi social adalah ilmu yang mempelajari bagaimana orang berpikir,


memengaruhi, dan berhubungan satu sama lain. Psikologi social juga merupakan
gabungan dari studi Psikologi dan juga Sosiologi, yang kemudian memunculkan 4
perspektif dalam psikologi social. Dari 4 perspektif psikologi social yang sudah
disebutkan diatas, muncul juga teori-teori dari setiap perspektif. Karena banyaknya
teori yang dikemukakan untuk menjelaskan perilaku social maka seringkali muncul
pertanyaan : ”Teori mana yang paling benar ?” atau ”teori mana yang terbaik?” .
Hampir seluruh psikolog sosial akan menjawab bahwa tidak ada teori yang salah
atau yang paling baik, atau paling jelek. Setiap teori mempunyai keterbatasan dalam
aplikasinya.

Contoh penerapan psikologi social menurut pandangan kognitif, misalnya


belanja online. Ketika seseorang atau konsumen ingin membeli sebuah produk,
disitu terdapat proses belajar yang telah dilalui oleh mereka. Proses belajar itu
adalah: tertarik, mengamati & memahami, kemudian meyakini klaim-klaim yang
ada pada iklan produk tersebut. Proses belajar itu akan membuat para konsumen
mengalami perubahan sikap/perilaku, apakah mereka akan membeli produk yang
diiklankan tersebut atau tidak.
Daftar Rujukan:

Myers, D. G. (2012). Social Psychology. Edisi 10. Avenue of the Americas, NY.
McGraw-Hill.

Shaw, Marvin. E., dan Philip R. Costanzo. (1985). Theories of Social Psychology.
Edisi 2. McGraw-Hill, Inc.

Mustafa, Hasan. (2011). Perilaku Manusia Dalam Perspektif Psikologi Sosial.


Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.7, No.2, hal.143-156.

Dr. Arifin, Bambang. S. (2015). Psikologi Sosial. Bandung: CV Pustaka Setia.

Soeparno, K., dan Sandra, L. (2011). Social Psychology: The Passion of


Psychology. Jurnal Psikologi, Vol.19, No.1, hal. 16-28.

Sarwono, S. W. (2008). Teori-Teori PSikologi Sosial. Jakarta: Rajawali Press.

Nashori, F. (2008). Psikologi Sosial Islam. Bandung: PT Refika Adimata.

Deaux, Kay., dan Lawrence S. Wrightsman. (1988). Social Psychology.


Wadsworth, Inc.

Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. (2017). Bahan


Ajar Teori-Teori Psikologi Sosial II. Denpasar, Universitas Udayana.

Mulawarman., dan Nurfitri, A. D. (2017). Perilaku Pengguna Media Sosial beserta


Implikasinya Ditinjau dari Perspektif Psikologi Sosial Terapan. Jurnal
Psikologi, Vol.25, No.1, hal. 36-44.

Anda mungkin juga menyukai