Mata Kuliah:
Bimbingan Konseling Sosial
Dosen Pengampu: Nova Erlina, M. Ed.
Disusun oleh:
KELAS: A
Teori Dan Metode Dalam Psikologi Sosial, Membentuk Kesan Terhadap Orang Lain,
Memahami Dunia Sosial.
A. Pengaruh sosial
1. Konformitas
Conformity (konformitas) adalah tendensi untuk mengubah keyakinan atau
perilaku seseorang agar sesuai dengan perilaku orang lain. Jadi kita harus
"menyesuaikan diri agar bisa akrab”. Mengikuti norma kelompok sering menjadi
syarat agar kita bisa diterima dan tercipta kerukunan.
2. Kultur dan konformitas
Konformitas dianggap akan menghilangkan otonomi dan kontrol personal.
Sebaliknya, dalam kultur kolektivis seperti di Afrika, Asia, dan Amerika, makna
konformitasnya berbeda. Kultur kolektivis menekankan pentingnya ikatan dengan
kelompok sosial. Orang tua sangat memerhatikan kepatuhan, perilaku yang tepat,
dan penghormatan terhadap tradisi kelompok. Dalam konteks kultural ini, aspek
positif dari konformitas lebih ditekankan. Konformitas dianggap bukan sebagai
respon terhadap desakan sosial, tetapi sebagai cara untuk menjalin hubungan
dengan orang lain dan memenuhi kewajiban moral. Alasan lain dari conformitas
adalah keinginan agar diterima secara sosial. Ini dinamakan normative influence
(pengaruh normatif). Kita sering ingin agar orang lain menerima diri kita,
menyukai, dan memperlakukan kita dengan baik. Secara bersamaan, kita ingin
menghindari penolakan, pelecehan, atau ejekan. Pengaruh normatif terjadi ketika
kita mengubah perilaku kita untuk menyesuaikan diri dengan norma kelompok
atau standar kelompok agar kita diterima secara sosial.
3. Pengaruh minoritas
Inovasi dalam kelompok Konformitas terhadap mayoritas adalah aspek dasar
dalam kehidupan sosial. Akan tetapi, penekanan pada pengaruh mayoritas bukan
berarti minority influence (pengguna minoritas) tidak penting. Terkadang kubu
minoritas yang kuat dengan ide baru dan unik dapat mengubah pandangan
mayoritas Studi-studi awal menunjukkan bahwa pembangkangan bisa mereduksi
konforta, mengubah ide bahwa mayoritas "selalu kuat”. Penentangan ini
menyebabkan kemungkinan adanya pengaruh dari minoritas.
4. Ketundukan Compliance
Ketundukan menenuhi permintaan orang lain) didefinisikan sebagai
melakukan apapun yang diminta orang lain, walaupun kemungkinan tidak kita
sukai. Ciri utama dari ketundukan adalah kemauan merespons permerintahan
orang lain atau kelompok lain.
َتْ فَ علُْ ى اًلۗ ِاَّ ن َيْ علَُ م ْ دت َت ْىقُ و َ ما َ ن َب ْع َد َت ْى ِك ْي وقَ َ ع ّ ْ ي ِاَ ذا واَ ْوُف ىْ ا ِب َع
َ ّّ
لال ك ِف ْي ِدهَا ضىا ا ََْل ْي ْد ْلتُ ُم ل ّ ُكْ م ََل َْم عاه ِّّلال ْه ِد
َن َ ما َج ال عل
:Artinya
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah
kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang
kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu).
Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.
7. Pemilihan pasangan
Ketika ditanya apa yang mereka cari dalam diri partner jangka panjang, orang
biasaya tidak mengutamakan penampilan fisik dan biasanya akan lebih
mempertimbangkan kualitas personal yang sesuai. Kita menginginkan pasangan
yang hangat, baik, dan dapat dipercaya. Kita mengutamakan responsivitas dan
selera humor yang baik. Seperti yang dijelaskan di dalam suatu hadis
ْ ىهُ ع
ِزي ّ ْه ع ِ ه ع ْه َابِي هُ َس ْي َ ابِي س ِعي َقا َ ل ح َّدثَِىي ِ ع ح َّدثىَا َّ د َي ْ حَيى ع ْه عبَ ْي ِد
لُا َسَ ع ْه َِابي ٍد ب ُ ه يُ د ِّلال ح َّ َدثَىا ٌد
س مس
ال ِّديه س ت َي َداك ِ ِها َفاظَف ْس ِب َرا ول
َ وج َماِل ول ِل ْ ا ْل َم ْسَا َ
الَىِّبي صل ّ ْ ي َ م َقا َ ل ت
تَ ت ب ها
َ ِدىي ها
َ ِسب ح َ ح زبَ َماِل
ها َّْى َك وسل ى لُا ِه
ع ََل َعل
َّ حُ مىَ ن
ُ م ْؤ ِمىُى َ ن ِإ ْ خ ََىٌ ص َب ْي َ ه أ ُ كْ م
َل لَ َعلَّ ُكْ م تُ ْس َفأَ ِإَوّ َماٱ ْل ل حى ۟ا ۚ خَ ى
وٱتَُّقى ۟اٱ ْي
Dalam konteks saksi ahli, maka terdapat beberapa persoalan yang khas
Indonesia sebagai berikut:
a. Pertama, perihal siapakah yang bisa menjadi atau dipanggil sebagai saksi ahli
psikolog. Bila dipergunakan pengertian bahwa psikolog adalah seseorang dengan
latar belakang pendidikan S-1 Psikologi
b. Kedua, lebih dari soal siapa yang menjadi saksi ahli, yang lebih substansial terkait
saksi ahli adalah mengenai keterangan yang diberikan itu sendiri dimana perlu
terdapat standar atau parameter sehingga bisa dibedakan mana keterangan saksi
ahli yang memenuhi syarat atau yang tidak.
c. Ketiga, sebagai sesuatu yang bersifat fakultatif atau opsional, maka selalu menarik
untuk mengetahui, pada kasus apa saja atau kapan seorang psikolog dianggap
perlu untuk dihadirkan ke depan persidangan