Anda di halaman 1dari 4

MODUL PSIKOLOGI SOSIAL 2

PERTEMUAN 1

CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI


• Mahasiswa mampu menguraikan konsep dasar dan teori psikologi dan perspektif
Islam untuk memahami gejala-gejala psikologi pada individu, kelompok, organisasi
dan komunitas

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH


• Pengertian dan ruang lingkup psikologi sosial

METODE :
• Kuliah tatap muka
• Diskusi dan tanya jawab

PENGALAMAN BELAJAR
• Mahasiswa mendiskusikan dan melakukan tanya jawab dengan dosen mengenai
pengertian dan ruang lingkup psikologi sosial
• 3X 50 TM, 3X 60 BM, 3X60 BT

KRITERIA DAN INDIKATOR


• Ketepatan menjelaskan pengertian dan ruang lingkup

TUGAS EKSPLORASI

PENGANTAR

Social psychology is the scientific study of the way individual think, feel, desire, and act in
social situation. Scientific study yaitu Mengaplikasikan metode ilmiah dari obervasi yang
sistematis, deskripsi, dan pengukuran untuk mempelajari kondisi manusia. How Individual
think, feel, and behave yaitu Psikologi sosial memiliki sudut pandang yang luas, mempelajari
berbagai perilaku yang berbeda yang terjadi pada berbagai setting berbeda. In social
situation yang dimaksud dalam definisi psikologi sosial tidak harus nyata atau hadir. Bahkan
kehadiran yang tersirat atau dibayangkan orang lain bisa memiliki pengaruh penting pada
individu. Psikologi sosial berupaya untuk menetapkan prinsip-prinsip umum perilaku
manusia, psikolog sosial kadang-kadang memeriksa faktor-faktor nonsosial yang
memengaruhi pikiran, emosi, motif, dan tindakan.

1. Psikologi Sosial terkait Sosiologi dan Antropologi

Sosiologi
 Mempelajari budaya dan struktur social yang mempengaruhi interaksi, tingkahlaku dan
kepribadian.
 Lebih menekankan pada bagaimana budaya dan struktur social membentuk perilaku
dan interaksi individu dalam konteks social dan bagaimana tingkahlaku dan interaksi
tersebut mempertahankan atau mengubah budaya dan struktur social.(Turner, 1994)
Antropologi
 Studi mengenai manusia berkaitan dengan distribusi, asal-usul, klasifikasi ras,
hubungan social dan lingkungan, karakteristik fisik dan budaya.
 Motif, nilai dan aspirasi berasal dari budaya dan berperan dalam tingkahlaku.

2. Definisi Psikologi Sosial menurut para ahli:

 “ ….. is the scientific study of human interaction.” (Watson,1966)


 “ …. is a subdiscipline of Psychology that especially involves the scientific study of the
behavior of individuals as a function of social stimuli” (Jones & Gerard, 1967)
 “ A discipline that attempts to understand, explain and predict how the thoughts,
feeling and actions of individuals are influenced by the perceived, imagined, or implied
thoughts, feelings and actions of others” (Raven & Rubin, 1976).
 “ … is the study of the way in which individuals are affected by social situations”
(Worchel & Cooper, 1976)
 “ … is the scientific study of the personal and situational factors that affect individual
social behavior.” (Shaver, 1977)
 “ …. Is a scientific attempt to understand and explain how the thoughts, feelings and
behavior of individuals are influenced by the actual, imagined, or implied presence of
others.” (Vander Zanden, 1977)

3. Sejarah Psikologi Sosial


The Birth and Infancy of Social Psychology (1880–1920)

Norman Triplett, dianggap sebagai bapak psikologi karena telah mempublikasikan


artikel penelitian yang pertama mengenai psikologi sosial (1897–1898). Penelitiannya
mengenai pembalap sepeda yang cenderung lebih cepat ketika balapan di hadapan orang
lain daripada saat hanya berpacu dengan jam. Penelitian ilmiah untuk mempelajari
pengaruh konteks sosial pada individu. Max Ringelmann, Penelitiannya mengenai
rendahnya kinerja individu ketika bekerja bersama orang lain untuk pekerjaan yang
sederhana(1913).

Tiga penulis “textbook” pertama dalam psikologi sosial


 William McDougall (1908)
 Edward Ross (1908)
 Flyod Allport (1924), fokus pada interaksi individu dan konteks sosial mereka dan
penekanannya pada penggunaan eksperimen dan metode ilmiah.

 A Call to Action: 1930–1950


 Hitler : penyebabnya kekerasan, prasangka, genosida, konformitas dan kepatuhan, dan
sejumlah masalah dan perilaku social lainnya.
 Muzafer Sherif(1936), menerbitkan penelitian eksperimental mengenai pengaruh
sosial. Ia melakukan penelitian tentang kekuatan pengaruh kelompok untuk
mengerahkan anggotanya. Penelitiannya sangat penting untuk Proses sosial komp;leks
seperti konformitas dan pengaruh social.
 Kurt Lewin(1935-1947), mengenalkan bahwa perilaku merupakan fungsi dari interaksi
antara orang dengan lingkungan. Perspektif interaksionis yang menekankan pada
interaksi dinamis faktor internal dan eksternal. Berbeda dengan psikoanalisis yang
penekanannya pada motif dan fantasi internal ataupun behaviorisme, yang fokusnya
pada penghargaan dan hukuman eksternal.
 Gordon Allport (1954) menerbitkan The Nature of Prejudice sebuah buku yang terus
menginspirasi penelitian tentang stereotip dan prasangka.
 Solomon Asch (1951) Demonstrasi tentang bagaimana orang-orang harus
menyesuaikan diri dengan mayoritas.
 Leon Festinger (1954,1957) memperkenalkan dua teori penting, yaitu : Bagaimana
orang mencoba untuk belajar tentang diri mereka sendiri dengan membandingkan diri
mereka dengan orang lain Bagaimana sikap orang dapat diubah oleh perilaku mereka
sendiri — itu tetap ada
 Stanley Milgram (awal dan pertengahan 1960), eksperimen yang menunjukkan
kerentanan individu terhadap perintah yang merusak dari otoritas. Pada periode ini
psikologi sosial memasuki periode ekspansi dan antusiasme, dengan penelitian
mengenai: Bagaimana orang berpikir dan merasa tentang diri mereka sendiri dan orang
lain. Mempelajari interaksi dalam kelompok dan masalah sosial, seperti mengapa orang
gagal membantu orang lain dalam kesulitan. Meneliti mengenai agresi, daya tarik fisik,
dan stres. Sebagai fase krisis terutama pandangan menenai terlalu dominannya
eksperimen laboratorium yang dinilai kurang etis.
 An Era of Pluralism: Mid-1970s–1990s. Penetapan standar etika yang lebih ketat untuk
penelitian, prosedur yang lebih ketat untuk mengurangi bias diterapkan, dan lebih
banyak perhatian diberikan kepada kemungkinan perbedaan antar budaya dalam
perilaku. Banyaknya penelitian psikologi sosial dalam “hot” perspektif yang berfokus
pada peranan emosi dan motivasi sebagai determinan pikiran dan perilku, ataupun
dalam “cold” perspektif yang berfokus pada kognisi orang memengaruhi perasaan
mereka, apa yang mereka inginkan, dan apa yang mereka lakukan. Begitu juga
penelitian yang mengintegrasikan keduanya. Pluralisme lainnya dari psikologi sosial dewasa
ini lebih berupaya mengembangkan psikologi sosial dalam perspektif international dan ragam
budaya. Psikologi sosial mulai berubah dengan cepat pada 1990-an, tidak hanya
menceriminkan latar belakang geografis dan budaya yang berbeda tetapi juga
pengakuan bahwa banyaknya fenomena psikologi sosial yang dianggap universal yang
mungkin sebenarnya sangat bervariasi sebuah fungsi budaya.
 Integrasi Emosi, Motivasi, dan Kognisi (Social Psychology in a New Century)
Para peneliti menjadi lebih tertarik pada bagaimana emosi, motivasi, dan kognisi dapat
beroperasi bersama dalam mempengaruhi pemikiran, perasaan, dan perilaku individu.
Perkembangan minat untuk membedakan antara proses otomatis dan yang dapat
dikontrol dan memahami hubungan yang dinamis di antara kerduanya. Misalnya, bukti
baru menunjukkan bahwa stereotip dapat diaktifkan dalam pikiran seseorang secara
otomatis yaitu, cepat dan spontan, tanpa kesadaran, niat, atau upaya, dan mungkin
bahkan bertentangan dengan keinginan seseorang.
 Perspektif Biologis dan Evolusioner. Perspektif biologis, termasuk perspektif berbasis
pada ilmu saraf, genetika, dan prinsip evolusi, sedang diterapkan pada studi psikologi
social masalah seperti perbedaan jenis kelamin, hubungan, dan agresi.
 Perspektif Budaya. Mengevaluasi generalitas teori dengan memeriksa persamaan dan
perbedaan lintas budaya serta antara ras dan kelompok etnis dalam budaya. Terutama
mengenai penelitian rasial dan etnis. Peneliti mengenai orang-orang dari budaya
individualistik lebih untuk mencari atau focus pada informasi yang membuat mereka
merasa baik tentang diri mereka sendiri dari pada informasi yang menunjukkan
perlunya perbaikan pada diri mereka dibandingkan dengan orang-orang dari budaya
kolektivis.
 Teknologi baru. Kemajuan teknologi, seperti Teknik peningkatan pencitraan otak telah
melahirkan penelitian inovatif dalam psikologi sosial. untuk mempelajari interaksi otak
dan pikiran, perasaan, dan perilaku. Teknologi realitas virtual memungkinkan peneliti
untuk menguji pertanyaan yang tidak praktis, tidak mungkin, atau tidak etis. Internet
telah mendorong komunikasi dan kolaborasi di antara para peneliti di seluruh dunia,
memudahkan peneliti untuk mempelajari sampel penelitian dari beragam populasi, dan
menginspirasi para peneliti untuk menyelidiki apakah berbagai fenomena psikologi
sosial serupa atau berbeda pada online versus offline. Karena teknologi yang maju
dengan cepat mengubah cara individu berkomunikasi dan mengakses informasi, cara-
cara itu mereka berinteraksi juga cenderung berubah. Psikologi sosial dari era
berikutnya akan banyak mengeksplorasi permasalah ini.

EKSPLORASI DAN LATIHAN

• Tuliskan apa perbedaan esensia; dari psikologi sosial, sosiologi dan antropologi ?
• Tuliskan penelitian apa saja yang dilakukan oleh tokoh-tokoh psikologi social
terdahulu yang menjadi tonggak inspirasi untuk penelitian psikologi social saat ini?

Anda mungkin juga menyukai