Pandangan beberapa ahli dalam mendefinisikan psikologi sosial: a. Gerungan (1966) Psikologi sosial adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menyelidiki pengalaman dan tingkah laku individu manusia seperti yang dipengaruhi atau ditimbulkan oleh situasi-situasi sosial. b. Sherif dan Sherif (1956) Psikologi sosial adalah studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkahlaku individu dalam hubungannya dengan situasi perangsang sosial. c. Krech, Crutefield dan Ballachey (1962) Psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu di dalam masyarkat. d. Gordon W Allport (1968) Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mengerti dan menerangkan bagaimana pikiran, perasaan dan tingkah laku individu dipengaruhi oleh kenyataan, imajinasi atau kehadiran orang lain.
Dari beberapa pandangan para ahli diatas tentang pengertian psikologi
sosial. Dapat disimpulkan bawah psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku individu manusia dalam masyarakat yang ditimbulkan oleh situasi-situasi sosial, kenyataan, imajinasi atau kehadiran orang lain yang dapat mempengaruhi kondisi individu tersebut. A. Tujuan Psikologi Sosial Tujuan kurikuler dalam psikologi sosial, terdapat lima tujuan yang perlu dicapai, yaitu: 1. Tidak semuanya suasana sosial itu baik, jadi harus mendapatkan pengetahuan mengenai psikologi sosial supaya tidak tersugesti kedalam situasi yang tidak baik. 2. Peserta didik dibekali pengetahuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial secara sistematis dan menanamkan proses kejiwaan yang berkaitan tentang hubungan kehidupan bersama yang saling mempengaruhi. 3. Peserta didik dibekali dengan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan sesama individu dalam masyarakat sehingga memudahkan melakukan pendekatan untuk mewujudkan perubahan kepada tujuan dengan sebaik- baiknya. 4. Peserta didik dibekali dengan kesadaran akan kehidupan bersosial dan lingkungannya untuk merubah sifat dan perilaku sosialnya lebih baik. 5. Peserta didik dibekali dengan kemampuan pengembangan pengetahuan dan keilmuan psikologi sosial dalam perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, lingkungan, teknologi, dan keilmuan. B. Metode Studi Psikologi Sosial Berbicara mengenai metode dalam psikologi ini sebenarnya menyangkut beberapa segi, yaitu metode didalam menentukan obyeknya, metode didalam mengumpulkan data dan metode didalam menganalisa data. Beberapa metode dalam psikologi sosial, yaitu: 1. Observasi Observasi merupakan salah satu metode penyelidikan dalam lapangan psikologi sosial. observasi merupakan suatu penyelidikan yang dijalankan secarasistematik dan dengan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indera (terutama mata)terhadap kejadian-kejadian yang langsung ditangkap pada waktu kejadian itu terjadi. Ini berarti bahwa observasi tidak dapat digunakan terhadap kejadian-kejadian yang sudah terjadi (kejadian yang sudah lewat). Oleh karena observasi menggunakan alat indera, maka agar hasil observasi baik, salah satu hal yang dituntut ialah menggunakan dengan sebaik- baiknya. 2. Kuesioner Kuesioner atau sering pula disebut angket adalah merupakan suatu metode penyelidikan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi obyek dari penyelidikan tersebut dengan "questionnaire" itu tergantung kepada maksud serta tujuan yang ingin dicapainya. Hal ini akan mempunyai pengaruh terhadap materi serta bentuk pernyataan-pernyataan yang ada dalam kuesioner itu. Dilihat dari cara memberikan, kuesioner itu dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: a. Kuesioner Langsung Kuesioner langsung yaitu kuesioner yang langsung diberikan kepada obyek yang dikenainya, tanpa menggunakan peratara. Jadi kita langsung mendapatkan bahan dari sumber pertama (first resource). b. Kuesioner Tidak Langsung Kuesioner tak langsung yaitu kuesioner yanag menggunakan perantara di dalam menjawabnya, sehingga jawaban-jawaban tidak langsung kita dapatkan dari sumber pertama, tetapi melalui perantara. Jadi kuesioner tidak langsung diberikan kepada obyek, tetapi diberikan kepada orang-orang yang dapat digunakan sebagai perantara. 3. Intervius Intervius ini juga merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan. Kalau dalam kuesioner pertanyaan-pertanyaan diberikan secara tertulis, maka dalam interviu pertanyaan-pertanyaan diberikan secara lisan. C. Sejarah Perkembangan Psikologi Sosial Psikologi Sosial mulai berkembang setelah Perang Dunia I. Kejadian ini diikuti oleh meluasnya Komunisme, depressi pada tahun 1930 an, munculnya Hitler, kekacauan diantara ras , Perang Dunia II, yang merangsang semua cabang-cabang ilmu sosial. Berbagai pertanyaan muncul untuk memperoleh jawaban atau masalah- masalah tersebut. Psikologi sosial sendiri dihadapkan pada berbagai masalah yang memerlukan jawaban dan penjelasan. Masalah-masalah itu adalah masalah-masalah yang berhubungan dengan gejala- gejala kepemimpinan, pendapat umum (public opinion), propaganda, prangka sosial, perubahan sikap, komunikasi, pembuatan keputusan, hubungan ras serta konflik nilai. Sejarah psikologi sosial juga tida terlepas dari pola pemikiran Auguste Comte dengan pemikiran filsuf Prancis di abad ke-20. Pemikirannya menjadi landasan perkembangan psikologi sosial sebagai disiplin ilmu empiris. Kemunculan psikologi sosial ditandai dengan munculnya dua buku dari pakar ilmu psikologi sosial, yaitu An Introduction to Social Psychology olleh William McDougall (1980) dan Social Psychology oleh E.A Ross (1990). Kedua buku pengantar tersebut menjadi titik awal berkembangnya kajian psikologi sosial hingga saat ini. Para ahli yang dapat dikategorikan sbagai tokoh dalam sejarah Psikologi Sosial dan sering disebut sebagai Bapak psikologi sosial adalah: Plato, Aristoteles, Hobbes, Comte, Hegel, Lazarus, Tarde, E.A. Roos dan sebagainya. D. Psikologi Sosial dalam Perspektif Islam Psikologi adalah ilmu jiwa atau suatu ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia. Karena menyangkut dengan jiwa maka sudah sepatutnya agama Islam sebagai agama yang universal mengambil bagian dan turut berperan untuk meningkatkan kemaslahatan ummat manusia. Banyak yang harus dibahas oleh psikologi tentang manusia dengan beragam kehidupannya. Pandangan-pandangan yang berasal dari khazanah Islam diambil sebagai dasar utama pengembangan psikologi Islami, contohnya fitrah, qalb, ruh, nafs, insan kamil, sabar dan syukur. Al-Ghazali membagi struktur kepribadian terdiri atas tiga kelompok, yaitu (a) al-nafs al-ammarah (mengandung dorongan rendah bersifat jasmaniah seperti mengajak kedalam kejelekan tamak, dan cenderung menyakiti orang lain, (b) al-nafs al-lawwamah (sudah menerima nilai-nilai kebaikan, tetapi masih cenderung kepada dosa, walaupun akhirnya menyesalinya), dan (c) al-nafs al-mulhamah (ruh atau jiwa yang selalu berada dalam bimbingan dan bisikan Allah). Para ilmuwan Psikolog Muslim mencoba membangun perspektif Islam terhadap konsep-konsep psikologi. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa islam adalah sumber pedoman, pandangan dan tata nilai kehidupan bagi manusia, dan dalam Al- Qur‘an sendiri banyak mengungkap tentang konsep manusia. Agama Islam merupakan agama yang mengutamakan ilmu pengetahuan, terbukti dengan ayat pertama turun kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang berisi perintah membaca dan menulis dan Al-Qur‘an adalah kitab yang berisi ilmu pengetahuan dan merupakan sumber ilmu pengetahuan. Dengan demikian, Islam dapat dipandang sebagai pisau analisis untuk membedah teori-teori psikologi. Daftar Pustaka
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita