Anda di halaman 1dari 41

Assalamu’alaikum Warohamtulloh

Wabarokatuh

Selamat Belajar

Psikolog Sosial

 Awanda Elsera
 Budi Haifa
Choirunissa  Nailus Salma
Alfaina
 Eni Suhartini
 Nunung Susanti
 Istiqomah
 Roika
 Winda Ariani
Rumusan Masalah :

1. Bagaimana ruang lingkup psikolog social ?


2. Bagaimana ruang lingkup kognisi social ?
3. Apa tipe-tipe pengaruh social ?
4. Bagaimana bentuk-bentuk hubungan social ?
A. Ruang Lingkup Psikolog Sosial

 Definisi
“Ilmu yang mempelajari dan
mneyelidiki tingkah laku individu dalam
hubungannya dengan situasi
perangsang sosial.mempengaruhi
tingkah laku individu”
Definisi Psikolog Sosial
Menurut Para Ahli :

Kimball Young (1956)


“Psikologi sosial adalah studi tentang proses interaksi
individu manusia”

Sherif dan Sherif (1956)


“Psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang
pengalaman dan tingkah laku individu dalam
hubungannya dengan situasi perangsangsosial”
Krech, Crutefield dan Ballachey (1962)
“Psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku individu di dalam masyarkat”

Joseph E. Me Grath (1965)


“Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki tingkah laku manusia sebagaimana
dipengaruhi oleh kehadiran, kenyakinan, tindakan
dan lambang-lambang dari orang lain”
Gerungan(1966)
“Psikologi sosial adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
dan menyelidiki pengalaman dan tingkah laku individu manusia
seperti yang dipengaruhi atau ditimbulkan oleh situasi-situasisosial”

Gordon W Allport(1968)
“Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang
berusaha mengerti dan menerangkan bagaimana
pikiran, perasaan dan tingkah laku individu dipengaruhi
oleh kenyataan, imajinasi atau kehadiran oranglain”

Secord dan Backman(1974)


“Psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari
individu dalam kontek sosial”
 Sejarah Psikologi Sosial

Psikologi Sosial mulai berkembang setelah Perang Dunia I.


Kejadian ini diikuti oleh meluasnya Komunisme, depressi pada
tahun 1930 an, munculnya Hitler, kekacauan diantara ras ,
Perang Dunia II, yang merangsang semua cabang-cabang ilmu
sosial. Berbagai pertanyaan muncul untuk memperoleh
jawaban atau masalah-masalah tersebut. Psikologi sosial
sendiri dihadapkan pada berbagai masalah yang memerlukan
jawaban dan penjelasan. Masalah-masalah itu adalah masalah-
masalah yang berhubungan dengan gejala- gejala
kepemimpinan, pendapat umum (public opinion), propaganda,
prangka sosial, perubahan sikap, komunikasi, pembuatan
keputusan, hubungan ras serta konflik nilai.
 Tokoh Psikologi Sosial
a. GABRBILTARDE (1842-1904)
Salah seorang yang telah dianggap juga sebagai Bapak
dari Psikologi Sosial ialah Gabriel Tarde (1842-1904)
seorang sosialog dan kriminilog Perancis.

b. GUSTAVE LE BON (1841-1932)


Ia terkenal karena sumbangannya dalam lapangan
"psychologi massa" atau ilmu jiwa orang yang ramai.
Yang dimaksudkan dengan "masaa", "Crowd" atau orang
ramai itu ialah salah satu dari bentuk-bentuk
pengelompokan dalam kehidupan manusia.
SIGMUNDFREUD (1856-1939)
Seorang ahli psychologi lainnya yang baik pula dibicarakan pendapatnya
mengenai ilmu jiwa sosial, ialah Sigmund Freud (1856-1939), seorang
pscyhiater Austria ternama. Freud mempelajari juga ilmu jiwa massa seperti
yang digambarkan oleh Gustava Le Bon itu, selaras dengan Gustava Le Bon.
Ia berpendapat bahwa individu manusia yang berada dalam situasi massa,
dengan sendirinya akan mengalami dan bertingkah laku sesuai dengan cara-
cara jiwa massa itu, yang menurut Freud juga mempunyai sifat-sifat khusus
yang berlainan dengan sifat-sifat individu dan yang bercorak lebih "primitif'.

EMILI EDURKHEIM (1858-1917).


Seorang tokoh sosiologi yang mempunyai pengaruh besar pula
terhadap perkembangan pcychologi sosial ialah Emilie Durkheim
Menurut pendapat Durkheim, sosiologi adalah suatu ilmu
pengetahuan otonom seperti juga pcychologi
KURTLEWIN

Salah seorang ahli ilmu jiwa


lainya yang sangat berjasa pula
pada lapangan psychologi social
ialah Kurt Lewin, umurnya
pendek tetapi yang mulai
suatu pendekatan dalam
penelitian gejala-gejala social
yang sangat berdaya.
 Metode-Metode Penyelidikan
Dalam Psikologi Sosial
1. Observasi
Adalah suatu penyelidikan yang dijalankan
secara sistematik dan dengan sengaja diadakan
dengan menggunakan alat indera (terutama
mata)terhadap kejadian-kejadian yang langsung
ditangkap pada waktu kejadian itu terjadi.
2. Kuesioner

Kuesioner atau sering pula disebut angket


adalah merupakan suatu metode penyelidikan
dengan menggunakan daftar pernytaan yang
harus dijawab atau dikerjakan oleh orang
yang menjadi obyek dari penyelidikan
tersebut dengan "questionnaire" itu
tergantung kepada maksud serta tujuan yang
ingin dicapainya.
3. Intervius
Interviu ini juga merupakan metode penyelidikan
dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan.
Kalau dalam kuesioner pertanyaan-pertanyaan
diberikan secara tertulis, maka dalam interviu
pertanyaan-pertanyaan diberikan secara lisan.
4. Sosiometri
Sosiometri merupakan salah satu metode
penyelidikan dalam lapangan psikologi sosial, yaitu
semula metode ini digunakan dalam lapangan
sosiologi. Pengertian sosiometri pertama kali
dikemukaan oleh Moreno dalam bukunya "who shall
surviver", yang kemudian mengalami perkembangan
yang lebih lanjut, misalnya oleh Northway, Mc.
Kinney Proctor dan Loomis.
B. Ruang Lingkup Kognisi Sosial

1. Pengertian Kognisi Sosial

Menurut Baron & Byrne (2000)


Kognisi social merupakan cara individu untuk
menganalisa, mengingat dan menggunakan
informasi mengenai kejadian atau peristiwa-
peristiwa sosial.
Dalam menganalisa suatu peristiwa,
terdapat 3 proses, yaitu :
• Attention, yaitu proses pertama kali terjadi dimana
individu memperhatikan gejala-gejala sosial yang ada
disekelilingnya
• Encoding, yaitu memasukkan apa yang diperhatikan ke
dalam memorinya dan menyimpannya;
• Retrieval, yaitu apabila kita menemukan gejala yang
mirip kita akan mengeluarkan ingatan kita dan
membandingkan apabila ternyata sama maka kita bisa
mengatakan sesuatu mengenai gejala tersebut atau bisa
juga individu mengeluarkan ingatannya ketika akan
menceritakan peristiwa yang dialami.
2. Teori Kognisi Sosial

Teori Kognitif Sosial (Social


Cognitive Theory) merupakan
penamaan baru dari Teori
Belajar Sosial (Social Learning
Theory) yang dikembangkan oleh
Albert Bandura. Penamaan baru
dengan nama Teori Kognitif
Sosial ini dilakukan
padatahun 1970-an dan 1980-an.
3. Skema Sosial
Pengertian :
Komponen dasar kognisi social
adalah skema (schema).
Skema adalah sruktur mental
yang membantu kita
mengorganisasi informasi
social, dan menuntun
pemrosesannya.
 Keuntungan Skema

Skema mengefisienkan
pemrosesan melalui beberapa
cara. Skema membantu kita
mengingat menginterprestasikan
informasi baru, menarik
inferensi dari info baru itu, dan
mengevaluasi apakah kita
menyepakati info itu atau
tidak.
 Kelemahan Skema
Skema juga memiliki kelemahan
(segi negatif). Skema
mempengaruhi apa yang kita
perhatikan, apa yang masuk
dalam ingatan kita, dan apa yang
kita ingat, sehingga terjadi distorsi
pada pemahaman kita terhadap
dunia social.
4. Heuristic

Kejenuhan informasi (information


overloaded ) adalah suatu keadaan di
mana pengolahan informasi kita telah
berada di luar kapasitas kemampuan
yang sesungguhnya sehingga
menuntut system kognitif yang lebih
besar daripada yang bisa diolah.
 Heuristic ada 2 macam :
Heuristic keterwakilan (heuristic
representativeness) , yaitu ;

Heuristic keterwakilan yaitu sebuah strategi


untuk membuat penilaianberdasarkan pada
sejauh mana stimuli atau peristiwa tersebut
mempunyai kemiripan dengan stimuli atau
kategori yang lain.
Heuristic Ketersediaan
atau(availability
heuristic), yaitu ;

Heuristic ketersediaan yaitu sebuah


strategi untuk membuat keputusan
berdasarkan seberapa mudah suatu
informasi yang spesifik dapat
dimunculkan dalam benak kita.
Heuristic ini dapat mengarahkan kita
untuk melebih-lebihkan kemungkinan
munculnya peristiwa dramatis, namun
jarang, karena peristiwa itu mudah
masuk ke pikiran kita.
5. Sumber-Sumber Yang Berpotensi
Menimbulkan Kesalahan Dalam Kognisi
Sosial
• Bias negativitas,yaitu kecenderungan memberikan perhatian
lebih pada informasi yang negatif.

• Bias optimistic, yaitu suatu predisposisi untuk mengharapkan


agar segala sesuatu dapat berakhir baik.
• Pemikiran konterfaktual, yaitu
memikirkan sesuatu yang berlawanan
dari keadaan sekarang. Efek dari
memikirkan “apa yang akan terjadi
seandainya…”
• Pemikiran magis, yaitu berpikir dengan
melibatkan asumsi yang tidak didasari
alasan yang rasional.
• Menekan pikiran, yaitu usaha untuk
mencegah pikiran-pikiran tertentu
memasuki alam kesadaran.
6. Afeksi dan Kognisi
Perasaan kita dan suasana hati
memiliki pengaruh yang kuat terhadap
beberapa aspekkognisi,dan kognisi
juga berperan kuat pada perasaan dan
suasana hati kita. Suasana hati saat
ini dapat secara kuat mempengaruhi
reaksi kita terhadap rangsang yang
baru pertama kali kita temui.
Perasaan hati dapat
mempengaruhi ingatan melalui
dua mekanisme, yakni ;

• Pengaruh pada ingatan, ingatan yang bergantung pada


suasana hati (mood-dependent memory) yaitu apa yang kita
ingat saat berada dalam suasana hati tertentu, sebagian besar
ditentukan oleh apa yang kita pelajari sebelumnya ketikakita
berada dalam suasana hati tersebut.

• Efek kesesuaian suasana hati (mood-congruence effects) yaitu


kecenderungan untuk menyimpan atau mengingat informasi
positif ketika berada dalam suasana hati positif dan informasi
negattif ketika berada dalam suasana hati yang negatif.
7. Pengaruh Kognisi Terhadap Afeksi Menurut
Forgas (1995an) :

• Perasaan menyajikan sesuatu yang terbaik berhubungan dengan


kategori kognitif. Ketika kita berada dalam mood yang baik, perasaan
positif akan memberi keterangan berkaitan dengan ingatan dan
asosiasi yang positif. Ketika kita berada dalam mood yang buruk,
perasaan negatif cenderung untuk memberi keterangan berkaitan
dengan ingatan dan asosiasi yang negative (Bower,1991; Erber,1991).
• Bertindak sebagai isyarat heuristik yaitu aturan sederhana untuk
membuat keputusan komplek satau untuk menarik kesimpulan secara
cepat dan seakan tanpa usaha yang berarti, yang dibutuhkan ketika
kita berada dalam keadaan di mana pengolahan informasi kita telah
berada di luar kapasitas kemampuan yang sesungguhnya sehingga
menuntut system kognitif yang lebih besar daripada yang bisa diolah.
8. Keragaman Sosial : Sebuah Analisis
Kritis
Pengalaman emosional adalah suatu
aspek umum dari kehidupan sosial;
melalui rangkaian hari, minggu, atau
bulan. sebagian besar orang
menghadapi situasi yang
menyebabkan mereka memiliki
pengalaman emosi seperti gembira,
marah, takut, sedih, dan merasa
bersalah.
C. Pengaruh Sosial
 Pengertian Pengaruh Sosial

Pengaruh sosial adalah usaha untuk mengubah


sikap, kepercayaan (belief), persepsi atau
pun tingkah laku atau beberapa orang
lainnya. Contoh pengaruh sosial adalah
perkelahian pelajar yang termasuk dalam
konformitas.
 Tipe Pengaruh Sosial :
• Konfirmitas adalah suatu bentuk dari pengaaruh
sosial dimana individu mengubah sikap dan
tingkah lakunya agar sesuai dengan norma-norma
sosial (Baron, Byne, dan Brascombe, 2008).

• Compliance atau pemenuhan, dalam sehari-hari


tanpa disadari, perilaku dipengaruhi oleh
permintaan langsung dari orang lain hal inilah yang
dinamakan compliance.

• Obedience atau kepatuhan.


Konformitas
Faktor penyebab yang
Secara tidak sadar mempengaruhi terjadinya
atau tidak individu konformitas yaitu:
• Alasan pribadi, seperti
dalam kehidupan menambah pengalaman,
membangun rasa percaya diri
mengikuti peraturan • Kesenangan, indivividu
yang ada dalam memang suka berkelahi meski
tahu bisa membuat terluka.
lingkungan sosialnya. • Keterpaksaan dengan alasan,
Seperti saat memilih merasa was-was jika nanti
dipukul.
pakaian, seseorang • Ketidaksetujuan
cenderung mengikuti • Kesetiakawanan, ingin
membantu teman yang dipukul
tren pakaian yang ada siswa lain.
dalam masyarakat.
Compliance (Pemenuhan)
Compliance merupakan Compliance memiliki prinsip dasar
sebagai berikut :
cara untuk • Pertemanan atau rasa suka,
mempengaruhi orang kecenderungan untuk lebih
lain untuk melakukan memenuhi permintaan dari orang
yang disukai daripada orang yang
hal yang sama. belum dikenal atau dibenci.
Seperti meminta • Komitmen dan konsisten,
seorang teman untuk kecenderungan untuk lebih
mudah memenuhi permintaan
menilai bagaimana dari hal yang konsisten.
penampilan kita atau • Kelangkaan, kecenderungan
meminjam uang pada memenuhi permintaan karena
menghargai keberadaan sesuatu
seorang teman. yang langka
Obedience (kepatuhan)
Obodience merupakan salah satu jenis pengaruh sosial,
dimana seseorang menaati dan mematuhi permintaan orang
lain untuk melakukan tingkah laku tertentu karena adanya
unsur power (Baron, Branscombe, dan bryne, 2008 dalam
suwarno & Meimarno, 2009).

Faktor yang mempengaruhi obedience :


• Jenis kelamin. Untuk hal-hal yang mengerikan, wanita
lebih tidak patuh karena merasa ngeri melihat dan
mendengar korban.
• Tingkat otoritas. Orang diperintah atasan akan lebih
patuh dibandingkan yang memerintah temannya yang
setingkat. (misal : pimpinan-karyawan)
• Seseorang akan menjadi pennurut apabila dirasakan
meningkatnya situasi yang menuntut kepatuhan.
(contoh : siswa yang mau tak mau harus mengikuti ujian
nasional)
• Terbatasnya peluang untuk tidak patuh
D. Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial

 Pengertian Hubungan Sosial

Hubungan sosial merupakan interaksi antar


manusia. Secara umum hubungan sosial
adalah hubungan timbal balik antara
individu yang satu dengan individu yang
lain, saling memengaruhi dan didasarkan
pada kesadaran untuk saling menolong.
 Bentuk Hubungan Sosial
1. Asosiatif 2. Disosiatif
Asosiatif ini ialah hubungan Hubungan Sosial Disosiatif
berdasarkan kontak dan adalah proses oposisi yang
komunikasi sosial yang berarti cara berjuang untuk
mengarahkan pada integrasi ydi melawan seseorang atau
dalam kehidupan masyarakat. kelompok untuk mencapai
Contoh Hubungan Sosial tujuan tertentu, baik dengan
Asosiatif Kerjasama cara melakukan perombakan
penyelesaian konflik yang ataupun melakukan revormasi.
dilakukan antar Provinsi di Contoh Hubungan Sosial
Indonesia. Disosiatif : Misalnya demo yang
dilakukan Mahasiswa pada saat
penurunan Orde Baru.
 Faktor Hubungan Sosial
Faktor-faktor yang menjadi dasar proses hubungan sosial dalam masyarakat,
antara lain adalah ;

• Imitasi
Imitasi yaitu meniru perilaku dan tindakan pihak lain, atau tindakan yang
dilakukan oleh orang lain
• Sugesti
Sugesti yaitu sebagai proses yang menjadikan seorang individu menerima
suatu cara atau tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu
• Identifikasi
Identifikasi bisa diartikan sebagai kecenderungan dalam diri seseorang atau
sekelompok orang untuk menjadi sama dengan orang lain yang ada di
wilayah-wilayah tertentu
• Simpati
Simpati bisa didefinisikan sebagai proses yang menjadikan seseorang atau
sekelompok orang untuk merasa tertarik kepada pihak lain, baik yang ada
di satu negara ataupun berada dalam berbeda negara
 Tujuan Melakukan Hubungan Sosial
Tujuan Seseorang Melakukan Hubungan Sosial :

• Menjalin hubungan persahabatan


• Menjalin hubungan usaha
• Mendiskusikan sebuah persoalan
• Melakukan kerja sama dan lain-lain.
Dua Syarat Proses Sosial , Yaitu:
• Kontak sosial
Sebagai gejala sosial, kontak sebenarnya tidak harus
dengan menyentuh tetapi cukup dengan tersenyum.
Kontak dapat bersifat primer dan skunder. Kontak
primer terjadi dengan mengadakan hubungan
langsung. Kontak sekunder terjadi jika ada
perantara.

• Komunikasi
Terjadi kalau seseorang memberikan tanggapan
terhadap perilaku orang lain dengan
menyampaikan suatu perasaan.
Kesimpulan
Psikolog social menitikberatkan pada
kondisi kejiwaan seseorang yang
dipengaruhi oleh berbagai aspek dan
dihubungkan dengan hubungan atau
interaksi individu dengan individu
lainnya maupun dengan lingkungannya
dalam bermasyarakat. Dengan konsep
dasar saling membutuhkan psikolog
social membawa perubahan perilaku bagi
setiap individu yang menginginkan
perubahan hidup yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai