Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PSIKOLOGI UMUM

“Psikologi Kepribadian”
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas
Dosen Pengampu : Hanifah Kurniati, M.Psi

Disusun Oleh :

Ika Fibrianti (200208) Sariyah (200221)


Luthfiatul (200211) Siti Cholifah (200222)
Prihati (200217) Siti Hajaroh (200224)
Puput Kinasih (200218) Yuliani Prahesti(200229)
Rina Siati (200219)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
IHSANUL FIKRI MAGELANG
2020

1
DAFTAR ISI

BAB 1.................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Definisi Kepribadian.............................................................................................................2
B. Faktor Pembentuk Kepribadian............................................................................................2
C. Macam-Macam Kepribadian Big Five...................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................................7
PENUTUP...........................................................................................................................................7
D. KESIMPULAN.......................................................................................................................7
E. SARAN.................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................8
KATA PENGANTAR

Assallamualaikum wr wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat,
bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang bejudul
“KEPRIBADIAN”.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
kami dalam penyusunan makalah ini.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat benilai baik, dan dapat digunakan
sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belumlah
sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Sesudah dan sebelumnya kami ucapkan terima kasih.

Wassallamualaikum wr wb

Magelang, Januari 2021


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Psikologi Kepribadian adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang


kepribadian manusia melalui tingkah laku atau sikap sehari-hari yang menjadi
ciri khas seseorang tersebut. Kepribadian merupakan salah satu bagian atau ciri
khas yang istimewa dan sangat penting bagi kehidupan manusia. Oleh karena
itu Psikologi Kepribadian adalah hal yang sangat penting untuk dipelajari.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi kepribadian ?


2. Apa faktor pembentuk kepribadian ?
3. Apa saja macam-macam kepribadian ?

C. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari kepribadian


2. Mahasiswa dapat mengetahui faktor pembentuk kepribadian
3. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam kepribadian
BAB II
PEMBAHASAN

D. Definisi Kepribadian
Secara umum kepribadian adalah ciri dalam diri seseorang yang di
ekspresikan melalui perilaku dan tingkah laku keseharian dalam situasi
sosial tertentu. Sedangkan menurut pendapat beberapa orang adalah
sebagai berikut :
♦ Koentjaraningrat mendeskripsikan kepribadian sebagai ciri-ciri dan watak
yang diperlihatkan secara konsisten dan konsekuen sehingga seseorang
memiliki identitas yang khas dan berbeda dari individu lainnya.
♦ Yinger mengatakan bahwa kepribadian merupakan keseluruhan perilaku dari
individu dengan kecenderungan tertentu dalam situasi tertentu.

♦ Roucek dan Warren mendefinisikan kepribadian sebagai ogranisasi faktor-


faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku individu.

♦ Theodore R. Newcombe mengartikan kepribadian sebagai predisposisi atau


pengorganisasian sikap yang dimiliki individu sebagai latar belakang perilaku.

♦ Sutherland dkk mendefinisikan kepribadian sebagai abstraksi individu dan


tingkah lakunya dalam hubungannya dengan masyarakat dan kebudayaan.

E. Faktor Pembentuk Kepribadian


· Faktor biologis

Faktor biologis sebagai pembentuk kepribadian selalu diragukan dalam


sudut pandang sosiologi. Namun pada kenyataanya, dalam masyarakat
beredar opini bahwa karakter fisik tertentu membentuk kepribadian
tertentu. Misal, orang yang kepalanya besar dianggap cerdas, orang yang
rambutnya keriting calon orang sukses, orang yang kepalanya kotak
kriminal. Tak perlu tersinggung dengan contoh tersebut karena semua itu
mitos. Faktor biologis dianggap memiliki kontribusi pada pembentukan
kepribadian khususnya berhubungan dengan keturunan. Seringkali kita
mendengar ungkapan bahwa “buah tak jatuh jauh dari pohonnya”. Seorang
anak tentara yang tegas, keras dan disiplin membuat para tetangga tak
heran. Mereka langsung berpikir itu karena pengaruh orang tuanya.
Singkatnya, anak dilihat sebagai cerminan orang tua. Kepribadian anak
diturunkan dari orang tua. Lagi-lagi kita tidak bisa semerta-merta percaya
pada pandangan ini. Faktor biologis sebagai pembentuk kepribadian sangat
problematis.

· Faktor geografis

Satu level diatas faktor biologis adalah faktor geografis. Penjelasan


faktor geografis lebih masuk akal meskipun biasanya pembelajar sosiologi
tidak tertarik mendalami faktor ini. Pengaruh faktor geografis bisa dilihat
dari perbedaan kepribadian antara individu atau kelompok masyarakat yang
tinggal di lokasi dengan karakteristik yang berlainan. Misal, kita
menemukan bahwa orang pantai cenderung lebih bersikap terbuka pada
orang asing, ketimbang orang gunung. Iklim, temperatur, kondisi topografis
tanah seringkali dianggap memiliki pengaruh besar pada pembentukan
kepribadian. Orang yang tinggal di kutub memiliki kepribadian yang
berbeda dengan orang yang tinggal di daerah tropis. Sekali lagi perbedaan
kepribadian tersebut merupakan kecenderungan umum. Kita tidak bisa
melakukan over generalisasi dan menganggap bahwa semua orang gunung
tidak terbuka pada orang asing, misalnya.

· Faktor psikologis

Faktor ini sedikit menarik perhatian para sosiolog. Faktor psikologis


sebagai pembentuk kepribadian berhubungan dengan pengalaman unik
yang dialami oleh individu. Pengalaman unik tersebut memengaruhi
kondisi emosional dan mental individu sehingga membentuk suatu
kepribadian tertentu. Pengalaman unik bisa positif, bisa pula negatif.
Contoh faktor psikologis yang bisa saya paparkan disini adalah trauma
karena peristiwa tertentu. Misalnya, korban begal mengalami trauma naik
motor sendirian pada malam hari. Ia menjadi pribadi yang lebih pendiam
karena diselimuti rasa takut setelah peristiwa yang dialaminya. Kondisi
psikologis korban begal membentuk kepribadian korban menjadi lebih
pendiam.
· Faktor budaya

Faktor ini selalu menarik pemerhati ilmu sosial dan budaya. Unsur-
unsur kebudayaan secara langsung memengaruhi pola perilaku individu.
Kegiatan sehari-hari yang membentuk suatu kultur juga dapat
memengaruhi kepribadian individu. Contoh, kebudayaan masyarakat
Minangkabau yang suka merantau dan jualan, membentuk kepribadian
orang Minangkabau untuk terbuka pada orang-orang baru yang ditemuinya.
Contoh lain lagi, kebiasaan seseorang melakukan solo travelling,
membentuk kepribadian orang tersebut untuk berani mengambil resiko dan
tidak malu memulai pembicaraan dengan orang asing. Kultur travelling
telah membentuk kepribadian seorang traveller yang konon katanya
mempunyai hasrat besar untuk menjelajah tempat-tempat baru. Kebiasaan
selalu membentuk kultur, lalu kultur itu memengaruhi atau membentuk
kepribadian.

· Faktor sosial

Faktor sosial yang dimaksud di sini adalah pengalaman-pengalaman


dalam pergaulan. Pergaulan tidak hanya dengan teman, tetapi bisa juga
dengan buku, film, website, dan sebagainya. Dalam kehidupan sosial, kita
senantiasa menjalani pergaulan dengan individu atau kelompok tertentu.
Lingkungan sosial berupa pergaulan memiliki pengaruh pada para
anggotanya. Teman kita, misalnya, memiliki nilai atau keyakinan tertentu
yang ia anut dalam keseharian. Nilai tersebut tersosialisasikan, baik sengaja
atau pun tidak dalam pergaulan kepada diri kita. Dalam pergaulan, ada
tokoh atau kelompok yang biasanya dijadikan acuan. Ambil contoh,
lingkungan pergaulan yang membentuk kepribadian individu pada mulanya
adalah keluarga. Seiring waktu, seorang anak memiliki teman bergaul, di
sekolah, di rumah, atau di manapun ia bergaul. Lingkungan sosial
pertemanan mulai mengambil alih peran dominan keluarga. Pasca sekolah,
ia kuliah atau kerja, maka lingkungan sosial dan pergaulannya berubah lagi.
Masing-masing lingkungan sosial memiliki nilai-nilai yang
kecenderungannya berbeda. Misalnya, seorang anak dilahirkan dalam
keluarga taat agama. Anak tersebut awalnya dikenal religius. Ketika kuliah,
membaca Das Kapital sehingga kepribadiannya kekiri-kirian. Setelah lulus,
ia mendalami filsafat agama sehingga menjadi juru bicara liberalisme.
Lalu, usia paruh bayanya dihabiskan untuk mencari uang dengan bergaul
dengan kaum kapitalis. Ketika tua ia bergaul dengan penjual parfum biar
kecipratian wanginya. Kepribadian orang tersebut berubah-ubah

tergantung seperti apa lingkungan sosialnya. Memahami pengertian


kepribadian cukup mudah. Kepribadian adalah konsep yang abstrak, bertempat
di dalam diri, dan terefleksikan pada perilaku sehari-hari. Kepribadian individu
dibentuk oleh proses sosialisasi yang panjang.

C. Macam-Macam Kepribadian Big Five


· Openness
Menurut Friedman (2006), openness adalah orang yang imajinatif,
kreatif, dan artistik. Kata openness mengacu pada kemampuan untuk
bertoleransi, kapasitas untuk menyerap informasi, fokus. Seseorang
dengan openness yang tinggi memiliki pemikiran yang imajinatif.
Sementara orang dengan openness yang rendah juga menggambarkan orang
yang cupet, konservatif, dan tidak suka perubahan (Goldberg, 1990).
· Conscientiousness
Berkaitan dengan kemampuannya untuk fokus pada tujuan dan meraih
tujuan tersebut. Orang dengan conscientiousness umumnya berhati-hati,
dapat diandalkan, teratur, dan bertanggung jawab. Seseorang
dengan conscientiousness memiliki nilai kebersihan dan ambisi. Selain itu
mereka punya kontrol terhadap lingkungan sosial, berpikir sebelum
bertindak, menunda kesenangan, taat aturan, terencana, terorganisir, dan
memprioritaskan tugas. Orang-orang ini well-organize, tepat waktu, dan
ambisius. Orang yang conscientiousness rendah biasanya ceroboh,
berantakan, tidak terarah, mudah teralih perhatiannya, dan tidak dapat
diandalkan (Friedman, 2006).
· Extraversion
Atau disebut juga faktor dominan-patuh. Merupakan trait berkaitan
dengan karakter yang mudah diperlihatkan atau tidak. Individu yang tinggi
pada dimensi ini cenderung penuh semangat, antusias, dominan, ramah, dan
komunikatif. Ia juga akan mengingat semua interaksi sosial, berinteraksi
dengan lebih banyak orang, serta memegang kendali dalam hubungan
dan peer group. Extraversion adalah orang yang ambisius, pekerja keras,
dan lebih cepat berteman, mudah termotivasi, mudah tertantang, sekaligus
mudah bosan (Friedman, 2006).
· Agreeableness
Berkaitan dengan altruisme. Menurut Friedman (2006) orang yang tinggi
pada dimensi agreeableness cenderung ramah, kooperatif, mudah percaya,
dan hangat. Trait yang disebut juga dengan adaptability ini
mengindikasikan seseorang yang ramah, mudah mengalah, menghindari
konflik, dan cenderung suka ikut-ikutan. Selain itu, seseorang
dengan agreeableness tinggi berkarakter suka membantu, pemaaf, dan
penyayang.
· Neuroticism
Neuroticism adalah tentang pengaruh dan pengendalian emosi
(Friedman, 2006). Individu dengan neuroticism tinggi memiliki sifat mudah
gugup, sensitif, tegang, dan mudah cemas. Individu
dengan neuroticism tinggi cenderung memiliki ide yang kurang rasional,
mudah cemas, mudah marah, impulsif, dan rentan dalam menghadapi
tekanan. Walaupun memiliki neuroticism tinggi, seseorang belum tentu
tergolong memiliki kondisi psikolopatologi.
BAB III
PENUTUP

D. KESIMPULAN
Kepribadian bisa di pahami dari dua hal, yang pertama kepribadian
secara umum dan menurut pendapat beberapa orang. Hanya ada lima macam
faktor pembentuk kepribadian dan ada lima macam kepribadian manusia
menurut big five.

E. SARAN
Demikianlah makalah yang dapat kami uraikan. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang kontruktif untuk memperbaiki makalah berikutnya. Semoga
makalah ini bermanfaat dan menambah referensi pengetahuan kita.
DAFTAR PUSTAKA

http://sosiologis.com/pengertian-kepribadian#:~:text=Yinger%20mengatakan%20bahwa
%20kepribadian%20merupakan,kecenderungan%20tertentu%20dalam%20situasi
%20tertentu.&text=Roucek%20dan%20Warren%20mendefinisikan%20kepribadian,sosiologis
%20yang%20mendasari%20perilaku%20individu.

https://ipqi.org/teori-kepribadian-model-lima-besar-big-five-personality/

Anda mungkin juga menyukai