Disusun Oleh :
Nama : Hadistya Annisa
NPM : D1C021002
Kelas / Semester : B / 3
Dosen Pengampu :
Rasianna BR Saragih,S.Sos., M.Si
Motif sosiogenis, sering juga disebut motif sekunder lawan motif primer (motif
biologis), Peranannya dalam membentuk perilaku sosial bahkan sangat
menentukan. Berbagai klarifikasi motif sosiogenis disajikan di bawah.
W.I Thomas dan Florian Znaniecki:
1. Keinginan memperoleh pengalaman baru;
2. Keinginan untuk mendapat respons;
3. keinginan akan pengakuan;
4. Keinginan akan rasa aman.
David McClelland:
1. Kebutuhan berprestasi (need for achievement);
2. Kebutuhan akan kasih sayang (need for affiliation);
3. Kebutuhan berkuasa (need for power).
Abraham Maslow:
1. Kebutuhan akan rasa aman (sefety needs);
2. Kebutuhan akan keterikatan dan cinta (belongingness and love needs);
3. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs);
4. Kebutuhan untuk pemenuhan diri (self-actualization).
Melvin H.Marx:
1. Kebutuhan organismis:
- Motif ingin tahu (curiosity),
- Motif kompetisi (competence),
- Motif prestasi (achievement);
2. Motif-motif sosial:
- Motif kasih sayang (affiliation),
- Motif kekuasaan (power),
- Motif kebebasan (independence).
Secara singkat, motif-motif sosiogenis di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Motif ingin tahu: mengerti, meneta, dan menduga. Setiap orang berusaha
memahami dan memperoleh arti dari dunianya.
2) Motif kompetisi. Setiap orang ingin membuktikan bahwa ia mampu mengatasi
persoalan kehidupan apapun. Motif kompetisi erat kaitannya dengan kebutuhan
akan rasa aman.
3) Motif cinta. Sanggup mencintai dan dicintai adalah hal esensial bagi
pertumbuhan kepribadian. Berbagai penelitian membuktikan bahwa kebutuhan
akan kasih sayang yang tidak terpenuhi akan meimbulkan perilaku manusia yang
kurang baik: orangb akan menjadi agresif, kesepian, frustasi. (Packard, 1974).
4) Motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari identitas. Erat kaitannya dengan
kebutuhan untuk memperlihatkan kemampuan dan memperoleh kasih sayang,
ialah kebutuhan untuk menunjukan eksistensi di dunia.
5) Motif kebutuhan akan nilai, kedambaan dan makna kehidupan.dalam
menghadapi gejolak kehidupan, manusia membutuhkan nilai-nilai untuk
menuntnnya dalam mengambil keputusan atau memberikan makna pada
kehidupannya.
6) Kebutuhan akan pemenuhan diri. Kita bukan saja ingin mempertahankan
kehidupan, kita juga ingin meningkatkan kualitas kehidupan kita; juga memenuhi
potensi-potensi kita.
Sikap
Dari berbagai definisi, dapat disimpulkan yaitu :
1. sikap ialah kecendrungan bertindak, berpersepsi,berpikir, dan merasa dalam
menghadapi objek,ide,situasi atau nilai,
2. sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi
3. sikap relatif lebih menetap.
4. sikap mengandung aspek evaluatif atau nilai
5. sikap timbul dari pengalaman
Emosi
ada empat fungsi emosi:
1. Emosi sebagai pembangkit energi
2. Emosi sebagai pembawa informasi baik interpersonal maupun intrapersonal
3. Emosi juga sebagai sumber informasi tentang keberhasilan kita.
Kepercayaan
kepercayaan dapat bersifat rasional atau irasional. Kepercayaan memberikan
perspektif pada manusia dalam mempersepsi kenyataan, memberikan dasar dalam
pengambilan keputusan dan menentukan sikap.
Kebiasaan
kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang
menetap, berlangsung secara otomatis dan tidak direncanakan. Kebiasaanlah yang
memberikan pola perilakuu yang dapat direncanakan.
Kemauan
kemauan erat kaitannya dengan tindakan, ada yang mendefinisikan kemauan
sebagai tindakan yang merupakan usaha seseorang untuk mencapai tujuan.
Faktor-faktor situasional yan mempengaruhi perilaku manusia
1. Aspek Objektif dari lingkungan
a. Faktor Ekologis
1. faktor geografis
2. faktor iklim dan meteorologis
b. Faktor Desain dan Arsitekural
c. Faktor Temporal
d. Suasana Perilaku
e. Faktor Teknologi
f. Faktor Sosial, yang meliputi :
1. Struktur Organisasi
2. Sistem peranan
3. Struktur kelompok
4. karakteristik populasi
2. Lingkungan Psikososial
a. Iklim Organisasi dam kelompok
b. ethos dan iklim institusional serta kultural
3. Stimulus yang mendorong dan memperteguh perilaku
a. orang lain
b. situasi pendorong perilaku