Anda di halaman 1dari 7

1.

Definisi Komunikasi dari ahli, konteks komunikasi (interpersonal, komkel, komas) Komunikasi merupakan proses menyamakan persepsi dan gambaran yang ada dalam pikiran komunikan. Caranya dengan mengetahui frame of reference and feld of experience Dari perspektif Psikologis : menurut Carl I Hovland : komunikasi adalah proses penyempaian lambang-lambang yang berarti (biasanya verbal) untuk merubah sikap dan perilaku orang lain. Dari perspektif sosiologis : komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain sehingga terjadi pengertian bersama. Konteks komunikasi interpersonal : proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang, dengan efek dan umpan balik seketika (Devito) Konteks komunikasi kelompok : sekumpulan orang yang relatif kecil yang masingmasing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi diantara mereka (Devito) Konteks komunikasi massa : komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan pada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim, melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama diterima secara serentak dan sesaat. (Rachmat)

2. Jelaskan Paradigma Psikologi Komunikasi, kognitif, behaviour, humanistic, psikoanalisis? Konsepsi Manusia dalam Psikoanalisis Manusia adalah Homo Volens: Manusia berkeinginan. Diperkenalkan oleh Sigmund Freud yang mengatakan bahwa perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga sub sistem dalam kepribadian manusia, yaitu:
a. Id: bagian kepribadian yang menyimpan dorongan2 biologis manusia, pusat

instink (hawa nafsu). Ada dua instink dominan: (1) Libido, yaitu instink reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan2 manusia yang konstrukstif, disebut juga instink kehidupan (eros). Eros mencakup semua hal yang mendatangkan kenikmatan; (2) Thanatos, intink destruktif dan agresif, disebut juga instink kematian. Semua motif manusia adalah gabungan antara eros dan thanatos. Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure), ingin segera

memenuhi kebutuhannya. Id bersifa egoistis, tidak bermoral, dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Ini adalah tabiat hewani manusia. Id hanya bisa melahirkan keinginan, tidak mampu memuaskan keinginannya.
b. Ego: bagian kepribadian yang berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas

di dunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat2 hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Bergerak berdasarkan prinsip realitas (reality)
c. Superego: Polisi kepribadian, hati nurani yang merupakan internalisasi dari

norma2 sosial dan kultur masyarakat. Id dan Superego berada di alam bawah sadar manusia, Ego berada di tengah menjadi mediator antara desakan dari Id ataupun tuntutan dari Superego. Manusia adalah Homo Volens: Manusia berkeinginan. Konsepsi Manusia dalam Behaviorisme Manusia adalah Homo Mechanicus: Manusia Mesin Tokoh2nya Hull, Miler dan Dolard, Rotter, Skinner, Bandura. Aliran behaviorisme menganalisa hanya perilaku yang tampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, atau diramalkan. Seluruh perilaku manusia dalam konsep ini adalah hasil belajar. Perilaku manusia dibentuk oleh lingkungan dan pengalamannya. Manusia pasif dan karenanya segala perilakunya digerakkan dan dikendalikan oleh faktor2 lingkungan. Manusia adalah tabula rasa dan satu2nya jalan menuju pengetahuan adalah pengalaman. Organisme lahir tanpa sifat2 sosial atau psikologis, perilaku adalah hasil pengalaman, dan perilaku digerakkan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyakan kesenangan dan mengruangi penderitaan. Manusia dalam konsepsi ini sangat bisa dibentuk oleh lingkungannya. Kelemahan konsep ini: tidak bisa menjelaskan perilaku yang self motivated. Konsepsi Manusia dalam Psikologi Kognitif Manusia adalah Homo Sapiens: Manusia Berpikir Tokoh2nya Kurt Lewin, Heider, Leon Festinger, Plaget, Kohlberg. Manusia dalam konsep ini dianggap tidak bereaksi secara pasif terhadap lingkungannya, melainkan makhluk yang selalu aktif berusaha memahami lingkungannya. Pengalaman indrawi seringkali salah dalam memberikan pengetahuan, sehingga jiwalah yang seharusnya menjadi alat utama pengetahuan. Manusia adalah organisme yang aktif dalam

memilih sensasi, menafirkannya, dan mendistorsi lingkungan. Manusialah yang aktif memberikan makna pada stimuli, bukan stimuli itu sendiri. Words dont mean, people mean. Konsep tension optimalkan makna dalam persepsi, kognisi, dan pengetahuan. Konsepsi Manusia dalam Psikologi Humanistik Manusia adalah Homo Ludens: Manusia bermain. Tokoh2nya Carl Rogers, Combs & Snygg, Maslow, May Satir, Perls. Perilaku manusia berpusat pada konsep diri, manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan dan mengaktualisasikan diri. Manusia bereaksi pada realitas sesuai dengan yang dipersepsi olehnya. Manusia adalah pelaku aktif strategi transaksional dengan lingkungan. Manusia adalah pencari makna dan hidup dalam dunia kehidupan yang dipersepsi dan diinterpretasi secara subjektif. perasaan,

3. Jelaskan paradigma/tradisi komunikasi Infante, Fisher, Miller, Craig? Perspektif Komunikasi, menurut Infante:

1. Covering law: tinjauan human behavior, dipengaruhi ilmu alamiah, perilaku manusia teratur seperti alam dan ditentukan lingkungan, berlaku hukum kausalitas (penetuan sesuatu berdasarkan waktu dan ruang) 2. Human Actions: manusia berbeda dengan alam, realitas atas dasar persepsi manusia atas peristiwa, realitas sosial tidak linier 3. Sistem: menjembatani antara covering law dan human actions.

Perspektif Komunikasi, menurut Aubrey Fisher:

1. Perspektif Mekanistis Menekankan pada unsur saluran fisik komunikasi, penyampaian, dan penerimaan arus pesan di antara sumber atau para penerimanya. Pemikiran diarahkan pada fungsi yang dilaksanakan pada saluran dan kepada apa yang terjadi selama penyampaian dan penerimaan pesan. Menggunakan visualisasi model komunikasi sebagai ban berjalan yang memberikan gambaran yang jelas tentang isyarat pesan yang mengalir sepanjang ban dalam arus yang konstan, terarah, dan berputar.

Implikasi2nya: 1. Titik berat pada efek Secara tegas menekankan adanya hubungan linier antar komunikator. Pesan mengalir daru satu orang kepada yang lain pada arah tertentu, memberikan dampak pada ujung penerimaan. Kelinieran ini menunjukkan bahwa sumber atau pengirim mempengaruhi atau berbuat sesuatu pada si penerima atau responden. Ini semakin menguatkan asumsi bahwa kegiatan persuasi lebih efektif pada komunikasi linier/ satu arah. 2. Hambatan dan kegagalan Komunikasi dapat berhenti dengan adanya kerusakan pada mesin komunikasi yang sering disebut kegagalan komunikasi. Kegagalan mekanisitis berarti adanya penghentian komunikasi, sedangkan hambatan mekanistis mengemukakan adanya gangguan pada saluran yang menahan arus pesan dan memodifikasi karakter dan arti penting pesan. 3. Fungsi penjaga gawang (gatekeeping) Berfungsi menerima informasi dari sumber dan merelai informasi tersebut kepada penerima. Jadi, ia berfungsi sebagai penerima dan penyampai pesan.

2. Psikologis Memfokuskan perhatian pada individu, baik secara teoretis maupun empiris. Fokus utama adalah mekanisme internal penerimaan dan pengolahan informasi. Unsur2 perantara dari behaviorisme S-O-R dan psikologi kognitif mendominasi perspektif ini. Orietasi S-R juga menonjol dalam perspektif ini. Manusia berada dalam medan stimulus, yang secara bebas disebut lingkungan informasi. Manusia adalah penghasil dan penafsir stimulus disaat yang bersamaan. Adanya filter konseptual, yang merupakan keadaan internal manusia. Tidak dapat diamati, namun sangat mempengaruhi peristiwa komunikasi. Filter ini digambarkan sebagai sikap, keyakinan, motif, dorongan, citra, kognisi, konsep diri, tanggapan, orientasi set, dll.

3. Interaksional Komunikasi manusia secara tidak langsung merupakan cabang dari sosiologi interaksi simbolis. Menojolkan keagungan dan nilai individu diatas nilai pengaruh yang lainnya.

Manusia dalam dirinya memiliki esensi kebudayaan, bersosialisasi dengan masyarakat, dan menghasilkan buah pikiran tertentu. Tiap interaksi sosial itu dimulai dan berakhir dengan mempertimbangkan diri manusia. Manusia sebagai makhluk sosial yang membentuk dirinya dari penafsirannya atas interaksi sosial. Ia tidak hanya sekedar makhluk integrasi yang memiliki kognisi dan kepercayaan yang terinternalisasi. Memungkinkan individu untuk melihat dirinya sendiri sebagaimana orang lain melihat padanya (looking self glass).

4. Pragmatis Didasarkan pada asumsi pokok sistem dan informasi. Komponen2 khas dalam perspektif pragmatis dimulai dengan perilaku orang2 yang terlibat dalam komunikasi. Satuan komunikasi yang paling mendasar adalah tindak perilaku secara verbal ataupun nonverbal oleh peserta komunikasi. Komunikasi tidak hanya terjadi dalam sistem sosial, tetapi juga menentukan sifat dan eksistensi sistem sosial itu sendiri.

Miller Craig

4. Jelaskan perspektif sosiologi komunikasi? Semakin banyak simbol yang memiliki atau ditemukan, akan semakin lancar interaksi. Merupakan perpektif yang membedakan manusia dengan perpektif lainnya

5. Sebutkan teori, tokoh penemunya, asumsi dan fungsi? Teori Agenda Setting pertama kali di temukan oleh Maxwell McComs dan Donald L. Shaw pada tahun 1972. Asumsi dari teori ini adalah : media massa tidak dapat memengaruhi khalayak untuk mengubah sikap (afektif), namun media massa dapat memengaruhi khalayak tentang apa yang ada dalam pikiran mereka (kognitif). Artinya : media massa memengaruhi persepsi khalayak mengenai apa yang dianggap penting atau media punya kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyrakat pada gagasan atau peristiwa tertentu.

Fungsi teori ini dapat diterapkan ketika media massa menyaring berita, artikel, atau tulisan yang akan disiarkannya. Secara selektif gatekeepers seperti penyunting, redaksi, bahkan wartawan sendiri menentukan mana yang pantas diberitakan dan mana yang harus disembunyikan. Setiap kejadian atau isu diberi bobot tertentu dengan panjang penyajian dan (ruang dalam, surat kabar, waktu pada televisi dan radio) dan cara penonjolan (ukuran, judul, letak pada surat kabar, frekuensi pemuatan, posisi dalam surat kabar). Bila suatu peristiwa dimunculkan terus diekspose dalam waktu rata-rata 30 menit dalam televisi, dan disajikan pada surat kabar dengan mengisi hampir setengah halaman muka. Itu berarti peristiwa tersebut sedang ditonjolkan sebagai cerita besar. Dan sebaliknya jika sebuah peristiwa dimuat dalam kolom kecil, disudut bawah halaman atau tidak disiarkan dalam radio apalagi televisi, berarti bahwa peristiwa tersebut telah disepelekan media.

6. Apa itu manajemen komunikasi, perspektif manajemen komunikasi? Definisi manajemen komunikasi menurut M. Kaye adalah proses perencanaan, pengaplikasian penggunaan sumber daya manusia dan teknologi secara optimal untuk meningkatkan dialog antar manusia. Perspektif manajemen komunikasi : The social influence perspective Proses komunikasi menimbulkan perubahan (pendapat, sikap, kepercayaan, perilaku dll) The relationship perspective Jenis-jenis hubungan dalam manajemen adalah individu dengan organisasi kelompok dengan individu, kelompok dengan kelompok, dan kelompok dengan organisasi The competence perpective Manajemen komunikasi efektif adalah kompetensi komunikasi komunikator kompeten diukur dari pengaruh yang terjadi pada penerima dengan penekanan pada motivasi perilaku dan komunikasi untuk merubah dan memahami aturan/konteks.

The perspective of meaning Pesan komunikasi harus diencode dan diinterpretasikan dalam rangka pembetukan makna. Pembentukan makna dipengaruhi oleh sistem nilai kepercayaan dan sikap. individual,

7. Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif dari aspek ontologis, aksiologis dan epistemologis. Secara epistemologis penelitian kualitatif bergelut dengan pemaknaan suatu fenomena secara berbeda oleh orang yang berbeda. Suatu realita menjadi memiliki makna yang berbeda-beda dan dengan demikian menjadi kompleks. Peneliti kualitatif berusaha memahami dan menangkap kompleksitas tersebut. Sedangkan kuantitatif berusaha menemukan makna yang tersembunyi dalam fenomena yang ditelitinya. Validitas, relaibilitas, dan obyektifitas menjadi penting karena dengan demikian peneliti dapat menemukan maknya yang tersembunyi. Generalisasi hasil penelitian juga merupakan atribut penting penelitian kuantitatif karena makna suatu hal adalah universal dan akan bias diterima siapa saja. Secara aksiologis penelitian kuantitatif mencari penjelasan mengapa sebuah fenomena atau gejala terjadi di dalam pola-pola yang sudah ada. Jadi pola dari kejadian yang sudah ada itu bias dijelaskan, maka pola tersebut semakin meyakinkan dan tak terbantahkan. Dan jika pola yang sudah ada tidak dapat digunakan untuk menjelaskan gejala yang sudah ada, maka dicari pola baru yang lebih universal, sehingga bisa dipakai untuk menjelaskan gejala tersebut. Sedangkan kualitatif semua yang diteliti (objek penelitian) dijelaskan dalam angka dan jumlah bukan dari kata-kata dan bahasa sehingga apa yang diteliti tersebut mendapatkan bukti yang otentik bahwa objek tersebut adalah nyata dan dapat diukur melalui angka. Bila tidak dapat diukur melalui angka, maka dalam penelitian kuantitatif objek tersebut dinyatakan tidak ada atau tidak real. Karena hasil penelitian kuantitatif berupa angka atau jumlah maka hasil tersebut dapat digeneralisasikan. Secara ontologis penelitian kualitatif kebenaran itu jamak sedangkan dalam penelitian kuantitatif kebenaran itu tunggal

Anda mungkin juga menyukai