Anda di halaman 1dari 13

PSIKOLOGI

KOMUNIKASI
KARAKTERISTIK MANUSIA KOMUNIKAN
(Andys Tiara)

03
Gnothi Seauthon
Kenalilah Dirimu!
SOCRATES

Man 'Arofa Nafsahu 'Arofa Rabbahu


Barang Siapa Mengenal Dirinya, Maka
Dia Mengenal Tuhannya.
IMAM AL-GHAZALI
Manusia Komunikan
FOKUS PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Pemeran utama dalam proses komunikasi adalah MANUSIA.

Karena itu, penting lebih dahulu untuk mengenal diri kita, mencoba
menjawab "Makhluk Apakah Kita Ini?"

Psikologi Komunikasi adalah sebuah kajian yang memelajari


komunikasi dari perspektif psikologi. Psikologi memandang
komunikasi justru pada perilaku manusia.

PSIKOLOGI telah banyak melahirkan teori - teori tentang manusia.

Banyak teori dalam Ilmu Komunikasi dilatarbelakangi konsepsi


Psikologi tentang manusia, akhirnya aliran Psikologi memberikan
sumbangan pada analisis perilaku manusia terkait proses
komunikasi dan metodenya.
Dalam Psikologi Komunikasi, Psikolog mulai masuk ketika membicarakan:
Bagaimana manusia memproses pesan yang diterimanya?
Bagaimana cara berpikir dan cara melihat manusia dipengaruhi oleh lambang-
lambang yang dimiliki?

Fokus Psikologi Komunikasi adalah Manusia Komunikan


Oleh karena itu, penting lebih dahulu mengenal diri kita.
Makhluk apakah kita? Faktor apa yang mengendalikan perilaku kita?

KONSEPSI PSIKOLOGI
TENTANG MANUSIA
SEBUAH PENDEKATAN MEMANDANG
MANUSIA DENGAN CARA BERLAINAN
TABEL 1
EMPAT TEORI PSIKOLOGI
Konsepsi Manusia dalam Psikoanalisis
MEMPERHATIKAN STRUKTUR JIWA (TIDAK TERLIHAT)
Melukiskan manusia sebagai makhluk yang digerakan oleh keinginan-keinginan
terpendam.
PERILAKU MANUSIA MERUPAKAN HASIL INTERAKSI 3 SUB SISTEM KEPRIBADIAN
1. ID = Bagian kepribadian yang menyimpan dorongan biologis manusia - Pusat Instink
(Hawa Nafsu), ada 2 Insting Dominan : LIBIDO/SEKSUAL & THANATOS/AGRESI -
bergerak berdasarkan prinsip kesenangan - Ingin segera memenuhi kebutuhan -
Bersifat egoistis, tidak bermoral, tabiat hewani manusia.
2. EGO = Perlaksana atau Mediator hasrat hewani dengan tuntutan rasional. Ego yang
menyebabkan manusia mampu menundukan hasrat hewaninya dan hidup
sebagai wujud yang rasional.
3. SUPEREGO = Polisi kepribadian mewakili yang ideal (moral)

Jadi, Psikoanalisis perilaku manusia merupakan interaksi antara


komponen ID (Biologis) - Ego (Psikologis) - Superego (Sosial)\ Animal -
Rasional - Moral.
Psikoanalisis

Kesadaran Jiwa
Sigmund Freud, mewakili keseluruhan opini yang kita jalani dalam hidup, bahwa kemauan-kemauan
kita hanyalah produk dari proses dinamis dalam diri yang tidak kita sadari.

Kehendak-kehendak tidak sadar itu merupakan titik puncak dan hakikatnya seringkali bersifat
seksual, yang berkaitan dengan pengalaman kita di masa kanak-kanak.

"Ketidaksadaran" terdiri dari ide, pikiran, perasaan, kecemasan, harapan, kebutuhan, dan bayangan
yang terus-menerus disingkirkan dari kesadaran sehingga tidak dapat diingat lagi secara langsung.

ASPEK SADAR DITENTUKAN OLEH BAGIAN-BAGIAN TIDAK SADAR. Bahwa bagian diri
yang paling penting justru bagian yang tidak nampak, seperti dalam sistem komunikasi intrapersonal.
PERKEMBANGAN ASAL KESADARAN JIWA
SIGMUND FREUD
Perkembangan individu dari energi psikis, berupa libido yang bersifat seksual dan thantos yang bersifat agresi.
Teori ini menyatakan bahwa pengalaman diawal masa kanak-kanak membentuk kepribadian secara permanen, serta
menggunakan fase-fase kenikmatan seksual sebagai penentu perkembangan.
Fase Oral (0-1 Tahun) - Fase Anal (1-3 Tahun) - Fase Falik (3-6 Tahun) - Fase Laten (6-12 Tahun) - Fase Genital (12 Tahun Keatas)

CARL GUSTAV JUNG


Bahwa sumber ketidaksadaran adalah warisan dari nenek moyang sehingga sifatnya sosial dan bergantung kelompok ras.
Konsep utamanya adalah COLLECTIVE UNCONSCIOUS, ada pada seluruh manusia dan dibuktikan melalui struktur otak
manusia yang tidak berubah.
Terdiri dari jejak ingatan yang diturunkan dari generasi terdahulu, cakupannya sampai pada masa pra manusia (Cinta pada
orangtua dan takut pada binatang buas). Terbentuk dari pengalaman yang berulang dalam kurun waktu yang lama

E. ERIKSON
Perkembangan kepribadian manusia terjadi sepanjang rentang kehidupan.
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan kepribadian manusia dipengaruhi oleh interaksi sosial -- hubungan dengan
oranglain. Perkembangan kepribadian manusia ditentukan oleh keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam mengatasi krisis
yang terjadi pada setiap tahapan sepanjang rentan kehidupan.
Konsepsi Manusia dalam Behaviorisme
MANUSIA MESIN
Tidak mempersoalkan apakah manusia baik/jelek, rasional/emosional,
BEHAVIORISME hanya ingin mengetahui bagaimana perilaku dikendalikan
oleh faktor lingkungan.

MENGANALISA HANYA PERILAKU YANG NAMPAK SAJA,


DAPAT DIUKUR, DILUKISKAN & DIRAMALKAN.
Seluruh perilaku manusia kepribadian, & tempramen ditentukan oleh
pengalaman indrawi dan hasil belajar. Artinya : Perubahan perilaku
organisme sebagai pengaruh lingkungan.

GABUNGAN EMPIRISME, HEDONISME, UTILITARIANISME


Perilaku adalah hasil pengalaman; perilaku digerakan/dimotivasi oleh
kebutuhan untuk memperbanyak kesenangan dan mengurangi
penderitan.
Konsepsi Manusia dalam Kognitif (Psikognitif)
PARADIGMA BARU YANG MENARIK PSIKOLOGI KEMBALI PADA
PROSES KEJIWAAN INTERNAL
Melihat manusia sebagai makhluk yang aktif mengorganisasikan dan
mengolah stimuli yang diterimanya.
Makhluk yang berpikir, merencanakan, mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang diingat dan memilih dengan cermat stimulus mana yang
membutuhkan perhatian (Atkinson, 2001)

HOMO SAPIENS (MAKHLUK YANG BERFIKIR)


Manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif pada
lingkungan, tetapi sebagai makhluk yang selalu berusaha memahami
lingkungannya.

WORDS DON' T MEAN, PEOPLE MEAN


Manusia adalah orginsme aktif yang menafsirkan dan bahkan mendistori
lingkungan. Teori Disonansi (ketidakcocokan) - Konsepsi Manusia Sebagai
Pengolah Informasi.
Konsepsi Manusia dalam Humanistik
MEKANISME PERTAHANAN EGO
Pelopor = Abraham Maslow; Berhubungan dengan harga diri dan
kebebasan serta kemampuan untuk mengetahui dan
mengekspresikan perasaan kita sendiri, pikiran, dan pengalaman.
Manusia memiliki potensi yang sangat besar untuk memahami diri
secara sadar dan juga dapat membantu orang lain untuk mencapai
pemahaman diri melalui keramahan, perhatian, dan sportivitas.

HUMANISTIC PSYCHOLOGI IS NOT JUST STUDY OF "HUMAN BEING" : IT IS A


COMMITMENT TO HUMAN BECOMING
Menurut Victor E. Frankl (dalam Rakhmat, 2015), manusia justru menjadi manusia ketika
mempertanyakan apakah hidupnya bermakna. Bahwasanya manusia bukan sekedar
mekanisme atau hasil dari proses pelaziman, untuk mengakui kemanusian manusia, untuk
mengakui bahwa manusia adalah wujud yang selalu mencari makna, dan bahwa hatinya
selalu resah sebelum menemukan makna dalam hidupnya”.
Yang paling penting bukan apa yang didapat dari kehidupan, tetapi apa yang dapat kita
berikan untuk kehidupan.
INTERSUBJEKTIVITAS (DUNIA PENUH MAKNA)
Pencapaian makna adalah hal penting dalam kehidupan manusia.
Memahami pesan dan turut menciptakan makna adalah inti proses
komunikasi.
Melalui percakapan atau interaksi, manusia memperoleh pengertian
yang lebih baik dari pada apa yang diri ia sendiri pikirkan dan
tentunya mendapat pemahaman yang lebih jelas dari pesan yang
dikirimkan dan diterima (West dan Turner, 2017).
Interaksi Simbolik berpendapat bahwa orang bertindak terhadap
orang lain atau peristiwa atas dasar makna yang mereka tetapkan.

George Herbert Mead, yang disebut sebagai pengagas atau penemu


Teori Interaksi Simbolik pada tahun 1934, terpesona dengan
kemampuan manusia untuk menggunakan simbol-simbol.
Bahwasanya, orang-orang bertindak berdasarkan pada makna
simbolis yang dikomunikasikan dalam situasi tertentu.
Thank you!
Sekali waktu ia menjadi makhluk yang secara sadar
membuta menuruti kemauannya, pada waktu yang lain ia
menjadi makhluk yang berfikir logis. Pada suatu saat ia
menyerah bulat-bulat pada proses pelaziman yang
diterimanya dari lingkungan, pada saat lain ia berusaha
mewarnai lingkungannya dengan nilai-nilai kemanusian
yang dimilikinya.

Anda mungkin juga menyukai