1 Jelaskan tiga subsistem dalam kepribadian manusia !
Jawab : Perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia Id, Ego dan Superego. 1) Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia yang bersifat egois, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan sehingga Id dapat dikatakan tabiat hewani manusia. ada dua instink yang dominan pada subsistem Id, yaitu : Libido merupakan instink reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan-kegiatan manusia yang konstruktif, seperti seks dan hal-hal lain yang mendatangkan kenikmatan; termasuk kasih sayang, keta’atan kepada Tuhan dan cinta diri (narcisisme). Libido disebut juga instink kehidupan (Eros). Thanatos adalah instink destruktif dan agresif; yakni dorongan- dorongan untuk melawan dan merusak. Karena prinsip-prinsip kesenangan yang selalu ingin dipuaskan itulah maka Id sifatnya egois, tidak bermoral dan tidak perduli terhadap realitas atau juga disebut dengan tabiat hewani manusia. 2) Ego adalah mediator antara hasrathasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realitstik. Egolah yang menyebabkan manusia mampu mendudukkan hasrat hewaniahnya dan hidup sebagai wujud yang rasional (pada pribadi yang normal). 3) Superego adalah polisi kepribadian, hati nurani yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan cultural masyarakatnya. Secara singkat dalam psikoanalis perilaku manusia merupakan intraksi antara komponen biologis (Id), komponen psikologis (ego), dan komponen sosial (superego). Jadi, menurut teori psikoanalisa, tingkah laku manusia itu sebenarnya merupakan interaksi antara tiga subsistem, yaitu komponen biologis (hawa nafsu, Id), komponen psikologis (Ego), dan komponen sosial (superego), antara unsur hewani, akali dan nilai atau moral. (Achmad Mubarok, 2008 : 53-55).
2 Jelaskan bagaimana psikologi humanistik memandang manusia !
Jawab : Psikologi Humanistik memandang manusia sebagai eksistensi yang positif dan menentukan. Manusia dipandang sebagai makhluk yang unik yang memiliki cinta, kreativitas, nilai dan makna serta pertumbuhan pribadi. Pusat perhatian teori humanistik, adalah pada makna kehidupan, dan masalah ini dalam psikologi humanistik disebut sebagai Homo Ludens, yaitu manusia yang mengerti makna kehidupan. Menurut teori ini, manusia selalu berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas dirinya. Manusia juga cenderung ingin selalu mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan yang bermakna. Dalam keadaan normal, manusia cenderung berperilaku rasional dan membangun. Ia juga cenderung memilih jalan yang mendukung pengembangan dan aktualisasi dirinya. Carl Rogers (bapak psikologis humanistik) memberikan gambaran besar pandangan psikologis humanistik: 1) Setiap manusia hidup dalam pengalaman yang bersifat pribadi. Perilaku manusia berpusat pada konsep diri, yaitu persepsi manusia tentang identitas diri yang bersifat fleksibel dan berubah-ubah yang muncul dari suatu fenomena lapangan. Manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan dan mengaktualisasikan diri. 2) Individu bereaksi, pada situasi sesuai dengan persepsi tentang dirinya dan dunianya, ia bereaksi pada “realita” seperti yang dipersepsikan olehnya dan dengan cara yang sesuai dengan konsep dirinya. 3) Anggapannya adanya ancaman terhadap dirinya akan diikuti oleh pertahanan diri berupa penyempitan dan pengakuan persepsi dan perilaku, penyesuaian serta penggunaan mekanisme pertahanan ego, seperti rasionalisasi. 4) Kecenderungan batiniah manusia menuju kesehatan dan keutuhan diri. Dalam kondisi yang normal ia berperilaku rasional dan konstruktif serta memilih jalan menuju pengembangan dan aktualisasi. (Jalaluddin Rakhmat, 2007 : 31).
3 Sebutkan dan jelaskan faktor – faktor situasional yang mempengaruhi perilaku
manusia ! Jawab : Edward G. Sampson merangkum beberapa faktor situasional yang mempengaruhi perilaku manusia sebagai berikut. 1) Faktor Ekologis Kaum determinisme lingkungan sering menyatakan bahwa keadaan alam mempengaruhi gaya hidup dan perilaku. Banyak orang menghubungkan kemalasan bangsa Indonesia pada mata pencaharian bertani dan matahari yang selalu bersinar setiap hari. Sebagian pandangan mereka telah diuji dalam berbagai penelitian, seperti efek temperatur pada tindakan kekerasan, perilaku interpersonal, dan suasana emosional. Kondisi alam (geografis) dan iklim (temperatur) dapat mempengaruhi perilaku manusia. Contoh, perilaku orang yang berada di daerah pantai berbeda dengan di daerah pedalaman. Orang di daerah pantai cenderung bicara lebih keras dan lebih emosional karena berada di udara yang lebih panas. Sementara orang berada di daerah pegunungan cenderung bicara lebih lembut serta lebih sabar karena berada di daerah lebih sejuk. 2) Faktor Ransangan dan Arsitektur Satu rancangan arsitektur dapat mempengaruhi pola komunikasi diantara orang orang yang hidup dalam naungan arsitektural tertentu. membedakan antara desain bangunan yang mendorong orang untuk berintraksi dan rancangan bangunan yang menyebabkan orang menghindari interaksi. Pengaturan ruangan juga telah terbukti mempengaruhi pola-pola perilaku yang terjadi ditempat itu. 3) Faktor Temporal Telah banyak diteliti pengaruh waktu terhadap bioritma manusia. Misalnya, dari tengah malam sampai pukul 4 fungsi tubuh manusia berada pada tahap yang paling rendah, tetapi pendengaran sangat tajam. Pada pukul 10 konsentrasi dan daya ingat manusia mencapai puncaknya. Pada pukul 3 sore kemampuan analisis dan kreatifitas manusia sampai pada puncaknya. Satu pesan komunikasi yang disampaikan pada pagi hari akan memberikan makna ynag lain bila disampaikan pada tengah malam, jadi yang mempengaruhi manusia bukan saja dimana mereka berada tetapi juga bilamana mereka berada. 4) Faktor Sosial Sistem peranan yang ditetapkan dalam suatu masyarakat, struktur kelompok dan organisasi, karakteristik populasi adalah faktor-faktor sosial yang menata perilaku manusia. Dalam organisasi hubungan antara anggota dengan ketua diatur oleh sistem peranan dan norma- norma kelompok. Besar kecilnya organisasi akan mempengaruhi jaringan komunikasi dan sistem pengambilan keputusan. Karakteristik populasi seperti usia, kecerdasan karakteristik biologis mempengaruhi pola-pola perilaku anggota-anggota populasi itu. Kelompok orang tua melahirkan pola perilaku yang pasti berbeda dengan kelompok anak-anak muda. 5) Faktor Lingkungan Psikososial Persepsi kita tentang sejauh mana lingkungan memuaskan atau mengecewakan kita, akan mempengaruhi perilaku kita dalam lingkungan itu. Lingkungan dalam persepsi kita lazim disebut sebagai iklim. Dalam organisasi iklim psikososial menunjukkan persepsi orang tentang kebebasan individual, keketatan pengawasan, kemungkinan kemajuan, dan tingkat keakraban. Studi tentang komunikasi organisasional menunjukkan bagaimana iklim organisasi mempengaruhi hubungan komunikasi antar atasan dengan bawahan, atau diantara orang yang menduduki posisi yang sama.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita