KONSEP PSIKOLOGI TENTANG MANUSIA

Psikoanalisis Behaviorisme Kognitif Humanistik

Untuk : • Perkembangan Kepribadian Untuk : • Persepsi Interpersonal Untuk : • Konsep Sikap Bahasa Bertumpu : • Keunikan Manusia
Menganalisis • Sosialisasi Menganalisis • Konsep Diri Menemukan • Berpikir pada Tiga • Pentingnya Nilai dan Makna
• Agresi Kebudayaan • Sosialisasi Penjelasan • Dinamika Kelompok Pijakan • Kemampuan Manusia untuk
• Perilaku • Kontrol Sosial atas • Propaganda • Mengembangkan diri
• Ganjaran dan Hukuman

Psikoanalisis merupakan psikologi ketidak-sadaran,
perhatian-perhatiannya tertuju ke arah bidang-bidang
motivasi, emosi, konflik, simpton-simpton neurotik,
mimpi-mimpi, dan sifat-sifat karakter.
Behaviorisme percaya bahwa perilaku manusia
merupakan hasil proses belajar. Behaviorisme
berpendirian bahwa manusia dilahirkan tanpa sifat
sosial atau psikologis (putih bersih/tabula rasa),
manusia sangat dipengaruhi lingkungannya.
Psikologi Kognitif mempelajari cara manusia
menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar,
mengingat dan berpikir tentang informasi.
Carl Rogers mengatakan, kecenderungan batiniah
manusia ialah menuju kesehatan dan keutuhan diri.
Dalam keadaan normal ia berprilaku rasional dan
konstruktif serta memilih jalan menuju
pengembangan dan aktualisasi diri.

Kepribadian manusia merupakan interaksi antara
id, ego dan superego
ID adalah nafsu yang memuat dorongan
biologis (makan, seksual, kasih sayang, dll.)
yang bermuara pada kesenangan, terdiri dari:
libido/eros -> insting reproduktif
thanatos -> insting destruktif dan agresif
EGO kesadaran akan realitas, struktur kepribadian
yang membawa kita untuk menjejak pada
kenyataan sosial.
SUPER Polisi kepribadian atau hati nurani yang
EGO berupaya mewujudkan keinginan ideal kita
yaitu norma sosial dan kultur masyarakat.
Bandura berpendapat bahwa perilaku manusia
memerlukan peneguhan (reinforcement), sedangkan
kemampuan untuk melakukannya ditentukan oleh
peniruan (imitation) dalam suatu proses belajar sosial
(social learning).
Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai
pengaruh lingkungan. Ia tidak mau mempersoalkan
apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional,
tapi hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya
dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan.
Menurut Kurt Lewin, perilaku manusia adalah hasil
interaksi antara keseluruhan diri seseorang (person)
dengan lingkungan psikologinya (environment).
Teori Konsistensi Kognitif (Leon Festinger dan Fritsz
Heider) menyatakan bahwa manusia cenderung
mengalami ketegangan pada saat kebutuhan
psikologisnya belum terpenuhi. Individu akan
termotivasi untuk mengurangi ketegangan tersebut.
Agar tidak terjadi ketegangan ia berusaha
mengoptimalkan dalam persepsi, perasaan, kognisi dan
pengalamannya.
Setiap manusia hidup dalam pengalaman pribadinya
yang unik. Antarpribadi yang memiliki pengalaman unik
inilah kita berinteraksi dalam kehidupan sosial
(intersubjectivity).
Kedua teori sebelumnya tidak menjelaskan aspek
eksistensi manusia yang positif dan menentukan,
seperti cinta, kreatifitas, nilai dan makna serta
pertumbuhan pribadi

Manusia sebagai Homo Volens, Manusia sebagai Homo Mechanicus, Manusia sebagai Homo Sapiens, Manusia adalah Homo Ludens,
yaitu Manusia yang Berkeinginan yaitu Manusia Mesin yaitu Manusia yang Selalu Berpikir yaitu Manusia yang Bermain
dan Memahami Lingkungannya

DIEGO MARCELINO PURNAMA — 210510160086 MATA KULIAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI SELASA, 1 MARET 2022 TUGAS 2