Anda di halaman 1dari 10

RESENSI PSIKOLOGI KOMUNIKASI

RESENSI BUKU NONFIKSI


“PSIKOLOGI KOMUNIKASI”
OLEH : ANNISA WULANDARI
Judul Buku : Psikologi komunikasi
Penulis : Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc.
Penerbit : Pt Remaja Rosdakarya
Tahun terbit : Oktober 2008
Cetakan : Ke- 26, 2008
Jumlah hlm : 332 hlm.
Jumlah bab : 7 bab
Ukuran buku : 20,5 × 28 cm
Harga buku : –

SINOPSIS BUKU
Buku ini berisi tentang ilmu komunikasi dan kaitannya dengan ilmu
psikologi. Penulis buku ini percaya bahwa kualitas hidup kita, hubungan
kita dengan sesama manusia dapat ditingkatkan dengan memahami dan
memperbaiki komunikasi yang kita lakukan. Kita dapat mempelajari
berbagai tinjauan tentang komunikasi, tetapi penghampiran psikologi
juga dirasa perlu sebagai faktor yang mempengaruhi kita di dalam
berkomunikasi.psikologi melihat komunikasi sebagai perilaku
manusiawi, menarik, melibatkan siapa saja dan dimana saja. Karena
psikologi komunikasi berkenaan dengan setiap orang, penulis berusaha
menulis buku ini dengan bahasa yang sebisa mungkin dapat dicerna.

Our responsibility is less to assume the role of experts and try to apply
psychology ourselves than to give it away to the people who really need it
and that includes everyone. The practice of valid psychology by
nonpsychologists will inevitable change people’s conseption of themselves
and what they can do. When we have accomplished that, we will really
have caused a psychological revolution…
–George A. Miller-
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi nonverbal. Banyak teori dalam ilmu komunikasi
dilatarbelakangi konsepsi-konsepsi psikologi tentang manusia.

Teori-teori persuasi sudah lama menggunakan konsepsi psikoanalisis


yang melukiskan manusia sebagai makhluk yang digerakkan oleh
keinginan-keinginan terpendam (Homo Volens).
Teori “jarum hipodermik” (yang menyatakan media massa sangat
berpengaruh) dilandasi konsepsi behaviorisme yang memandang
manusia sebagai makhluk yang digerakkan semaunya oleh lingkungan
(Homo Mechanicus).
Teori pengolahan infomasi jelas dibentuk oleh konsepsipsikologi
kognitif yang melihat manusiasebagai makhluk yang aktif
mengorganisasikan dan mengolah stimuli yang diterimanya (Homo
Sapiens).
Teori-teori komunikasi interpersonal banyak dipengaruhi konsepsi
psikologi humanistisyang menggambarkan manusia sebagai pelaku aktif
dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya (Homo
Ludens).
“Psychological considerations the field because at least an implicit (often
explicit) model of man underlies studies of communication” Walter
Wiemer (1978:57)
Walaupun psikologi telah banyak melahirkan teori-teori tentang
manusia, tetapi empat pendekatan yang dicontohkan di atas adalah yang
paling dominan : psikoanalisis, behaviorisme, psikologi kognitif, dan
psikologi humanistis. Hubungan antara keempat teori itu adalah sebagai
berikut :

Kontribusi
Konsepsi Tentang Tokoh- Pada Psikologi
Teori Manusia tokohnya Sosial

Perkembangan
kepribadian
Sosialisasi
Identifikasi
Homo Freud, Jung Agresi
Volens (Manusia Adler, Abraham, Kebudayaan &
Psikoanalisis berkeinginan) Horney, Bion Perilaku

Homo
Sapiens (Manusia Lewin, Heider, Sikap bahasa
Kognitif Berpikir) Piaget, Kohlberg dan berpikir

Dinamika
Kelompok
Propaganda,
Persepsi
Interpersonal,
Hull, Miler & Konsep Diri,
Homo Dollard, Rotter, Eksperimen
Mechanicus (manusia Sklinner, Sosialisasi,
Behaviorisme mesin) Bandura Kontrol Sosial

Ganjaran Dan
Homo Rogers, Comb & Hukuman,
Ludens (Manusia Snygg Maslowl, Konsep Diri,
Humanisme Bermain) May Satir, Perls Transaksi
Interpersonal
Masyarakat &
Individu

Dibuku ini pun tak lupa pula dijelaskan tentang Sistem Komunikasi
Interpersonal & Sistem Komunikasi kelompok yang mudah dipahami
dan direalisasikan dikehidupan sehari-hari.

KELEBIHAN BUKU
Buku ini menyajikan secara lengkap mengenai komunikasi dan psikologi
dan psikologi komunikasi. Sumber referensinya sangat lengkap dan
dapat dipertanggungjawabkan. Setiap babnya menjelaskan secara rinci
dan sangat mendetail. Dalam buku ini penulis juga menggambarkan
dahulu maksud dari pokok materi yang akan di sampaikan dengan cerita
narasi, sehingga pembaca menjadi penasaran dan bersemangat
membuka halaman selanjutnya. Di tambah lagi dengan gamabar-gambar
yang sangat mendukung, serta penggunaan bahasa yang mudah
dipahami.

KEKURANGAN BUKU
Penggunaan bahasa asing tanpa adanya terjemahan membuat sebagian
orang yang memiliki kekurangan dalam bahasa asing mengalami
kesulitan, serta cover buku yang kurang menarik dan kurang sinkron
dengan judul buku
RESENSI BUKU NONFIKSI
“PSIKOLOGI KOMUNIKASI”
OLEH
NULLAH FAJRIANI

Judul buku : Psikologi komunikasi


Penulis : Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc.
Penerbit : Pt Remaja Rosdakarya
Tahun terbit : Oktober 2008
Cetakan : Keduapuluhenam, 2008
Jumlah hlm : Xiii+332 hlm.
Jumlah bab : 7 bab
Ukuran buku : 20,5 × 28 cm
Harga buku : –

Evaluasi pembelajaran
Dalam sejarah perkembangannya komunikasi awalnya di kembangkan oleh peneliti
psikologi. Mereka adalah sarjana-sarjana psikologi, berikut di antaranya Wilbur
Schramm (1980: 73-82) sarjana psikologi. Kurt Lewin ahli psikologi dinamika
kelompok. Untuk definisi komunikasi, Dance (1970) menghimpun tidak kurang dari 98
definisi komunikasi. Definisi-definisi tersebut dilatarbelakangi berbagai perspektif:
mekanistis, sosiologistis,dan psikologistis. Dance mengartikan komunikasi dalam
kerangka psikologi behaviorisme sebagai usaha menimbulkan respons melalui
lambang-lambang verbal,ketika lambang-lambang vebal tersebut bertindak sebagai
stimuli.
Kata komunikasi sendiri di pergunakan sebagai proses, sebagai pesan, sebagai
pengaruh, atau secara khusus sebagai pesan pasien dalam psikoterapi.jadi, psikologi
menyebut komunikasi pada penyampaian energi dari alat-alat indera ke otak,pada
peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, pada proses saling mempengaruhi di
antara berbagai sistem dalam diri organisme dan di antara organisme. Penggunaan
psikologi komunikasi adalah untuk komunikasi efektif,bagaimana menafsirkan pesan
yang disampaikan orang lain dan bagaimana menyampaikan pesan kepada orang lain,
dari sanalah terbentuk kepribadian. menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss (1974:
9-13) ada lima hal yang membentuk komunikasi efektif yaitu yang pertama pengertian,
artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud komunikator.
Yang kedua kesenangan,komunikasi ini lazim di sebut komunikasi fatis (phatic
communication) dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan,keakraban dan
kehangatan. Yang ketiga mempengaruhi sikap,komunikasi sering dilakukan untuk
mempengaruhi. Yang keempat,hubungan sosial yang baik,komunikasi di tujukan untuk
menumbuhkan hubungan sosial yang baik. Dan yang terakhir tindakan, persuasi
komunikasi ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dikehendaki.
Banyak teori dalam ilmu komunikasi dilatarbelakangi konsepsi-konsepsi psikologi
tentang manusia. Toeri-teori persuasi sudah lama menggunakan konsepsi psikoanalisis
yang melukiskan manusia sebagai mahluk yang di gerakkan oleh keinginan-keinginan
terpendam (Homo Volens). Karakteristik komunikan manusia dipengaruhi beberapa
faktor. Manusia bukan sekedar mahluk biologis yang membutuhkan makanan-
minuman,istirahat, kebutuhan memelihara kelangsungan hidup akan tetapi prilaku
manusia pun merupakan bawaan biologis. Selain mahluk biologis,manusia juga mahluk
sosial di mana dalam proses sosial pun ikut mempengaruhi karakteristik. Komponen
yang mempengaruhinya adalah komponen kognitif,komponen afektif dan komponen
psikomotorik.
Dalam psikologi komunikasi ada yang namanya sistem dalam berkomunikasi beberapa
di antaranya.sistem komunikasi intrapersonal. Menguraikan bagaimana orang
menerima informasi, mengolahnya, menyimpannya dan menghasilkannya kembali.
Proses pengolahan informasi di sebut komunikasi intrapersonal, meliputi
sensasi,persepsi,memori dan berpikir. Sensasi adalah proses menangkap stimuli.
Persepsi ialah proses memberi makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh
pengetahuan baru. Dengan kata lain, persepsi mengubah sensasi menjadi informasi dan
memanggilnya kembali. Berpikir adalah mengola dan memanipulasikan informasi
untuk memenuhi kebutuhan atau untuk memberikan respon.
Sistem komunikasi interpersonal. Meliputi persepsi interpersonal,konsep diri, atraksi
interpersonal dan hubungan interpersonal. Persepsi interpersonal bukan sekedar
rekaman peristiwa atau objek, persepsi interpersonal akan tetapi proses memahami
objek atau peristiwa serta motifnya dan persepsi interpersonal berubah-ubah sesuai
faktor yang mempengaruhi individu persepsi. Konsep diri adalah pandangan dan
perasaan diri tentng diri sendiri. Atraksi interpersonal membahas kesukaan pada orang
lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Hubungan interpersonal adalah muara dari
berbagai persepsi,konsep dan atraksi interpersonal yang menjadikan komunikasi
efektif.
Sistem komunikasi kelompok. Tidak setiap himpunan orang di sebut kelompok.
Kelompok mempunyai tujuan dan organisasi (tidak selalu formal) dan melibatkan
interaksi di antara anggota-anggotanya. Kelompok di bagi menjadi dua yang pertama
kelompok primer yaitu kelompok yang terikat secara emosional,terasa lebih akrab,lebih
personal dan lebih menyentuh. Contohnya keluarga,kawan-kawan
sepermainan,tetangga-tetangga dekat di kampung. Kelompok sekunder,secara
sederhana adalah lawan kelompok primer. Hubungannya tidak akrab, tidak personal,
dan tidak menyentuh hati. Contohnya organisasi massa,fakultas,serikat buruh dan
lainnya. Ada pun faktor yang mempengaruhi meliputi faktor situasional(karakteristik
kelompok) dan faktor personal(karakteristik anggota kelompok). Adapun bentuk-
bentuk komunikasi kelompok adalah komunikasi kelompok deskriptif meliputi
kelompok tugas,kelompok pertemuan dan kelompok penyadar. Kemudian komunikasi
kelompok preskriptif meliputi dua aspek format diskusi dan forum. Format diskusi
yaitu diskusi meja bundar,simposium dan diskusi panel. Forum meliputi forum
ceramah,kolokium dan prosedur parlementer.
Sistem komunikasi massa. Komunikasi massa di artikan sebagai jenis komunikasi yang
di tujukan kepada sejumlah khayalak yang tersebar, keterogen, dan anonim melalui
media cetak atau elektronis sehingga pesan yang sama dapat di terima secara serentak
dan sesaat. Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi khayalak pada komunikasi massa.
Faktor-faktor ini meliputi organisasi personal, psikologis individu seperti potensi
biologis, sikap, nilai, kepercayaan, serta bidang pengalaman; kelompok-kelompok sosial
dimana individu menjadi anggota dan hubungan-hubungan interpersonal dalam
penerimaan,pengolahan, dan penyampaian informasi. Efek komunikasi massa antara
lain yang pertama efek kehadiran media massa meliputi efek ekonomis, efek sosial, efek
pada penjadwalan kegiatan, efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu dan
efek pada perasaan orang terhadap media. Yang kedua efek kognitif komunikasi massa
meliputi pembentukan dan perubahan citra, agenda setting, efek prososial kognitif.
Yang ketiga efek kognitif komunikasi massa meliputi pembentukan dan perubahan
sikap, rangsangan emosional dan rangsangan seksual. Dan yang ketiga efek behavioral
komunikasi massa meliputi efek prososial behavioral dan prilaku agresi.
Psikologi komunikator dan psikologi pesan. Dalam psikologi komunikasi, komunikator
bukan saja dilihat dan dinilai dari berbicaranya saja,akan tetapi siapa yang berbicara.
Kadang-kadang siapa lebih penting dari apa. Fatwa keagamaan dari seorang kiai,
petunjuk kesehatan dari seorang dokter atau uraian teknik belajar dari seorang
psikolog akan lebih di dengarkan daripada dikemukakan oleh orarng lain. Sebaliknya,
sulit untuk mempercayai petunjuk bertani dari seorang diplomat atau cara-cara
berumah-tangga dari seorang bujangan. Dimensi-dimensi dalam spikologi komunikator
(disebut ethos) meliputi kredibilitas,atraksi dan kekuasaan. Sedangkan dalam psikologi
pesan lebih menekankan pada aspek linguistik, karena baik komunikasi secara lisan
maupun tulis, bahasa menjadi acuannya. Yang menjadi pokok Psikologi pesan adalah
yang pertama pesan nonverbal yaitu faktor-faktor nonverbal sangat menentukan
makna dalam komunikasi interpersonal,perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan
lewat pesan nonverbal ketimbang pesan verbal,pesan nonverbal menyampaikan makna
dan maksud yang relatif bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan,pesan nonverbal
mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai
komunikasi yang berkualitas tinggi.pesan nonverbal merupakancara berkomunikasi
yang lebih efisien dibanding dengan pesan verbal dan pesan nonverbal merupakan
sarana sugesti yang paling tepat.pesan nonverbal meliputi pesan kinestik, pesan
proksemik, pesan arti faktual, pesan paralinguistik dan pesan sentuhan dan bau-bauan.
Yang menjadi pokok psikologi pesan kedua adalah organisasi, struktur dan imbauan
pesan. Organisasi pesan adalah rangkaian penyusunan pesan agar memudahkan
pengertian, pengingatan dan tindakan. Struktur pesan adalah bagaimana menentukan
agumentasi yang harus didahulukan atau yang kurang penting. Imbauan pesan adalah
mengimbau khayalak untuk menerima dan melaksanakan gagasan yang disampaikan
komunikator.
Kelebihan buku
Buku ini menyajikan secara lengkap mengenai komunikasi dan psikologi dan psikologi
komunikasi. Sumber referensinya sangat lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan.
Setiap babnya menjelaskan secara rinci dan sangat mendetail. Dan yang paling utama,
penulis menggambarkan dahulu maksud dari pokok materi yang kan di sampaikan
dengan cerita narasi, sehingga pembaca menjadi penasaran dan bersemangat membuka
halaman selanjutnya. Di tambah lagi dengan gamabar-gambar yang sangat mendukung.
Kelemahan buku
Sulit untuk menentukan kekurangan buku ini, walaupun begitu sebagian bahasa inggris
yang dikutip tidak ada terjemahannya sehingga bagi pembaca yang kurang memahami
bahasa inggris sulit untuk mengartikannya. Meski sangat mendetail, sebagian pembaca
mengalami sedikit kesulitan dalam menyambungkan maksud dari sub pokok yang satu
dengan yang lain. Tampilan cover dan tulisan isinya kurang menarik.
Kesimpulan
Setelah melihat bahwa kelebihan dari buku tersebut lebih banyak daripada
kekurangannya,dapat di sarankan bahwa buku tersebut sangat bagus dan cocok untuk
di baca terutama bagi orang yang bermasalah dalam pola berkomunikasi. Karena
komunikasi adalah kebutuhan dan memahami psikologi berkomunikasi akan
memudahkan kita dalam berhubungan dengan orang lain
RESENSI BUKU SPIKOLOGI KOMUNIKASI
SITI NUR ASYIFAH
NIM C1D4 15 038
JUR ILMU KOMUNIKASI KONS. ILMU PERPUSTAKAAN

BUKU PSIKOLOGI KOMUNIKASI SEBUAH TINJAUAN TEORITIS dan


PERSPEKTI ISLAM
Penulis : Dr. Suciati. S.Sos, M.Si
Penerbit : Buku Litera
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 2015
Halaman : 290

Buku yang berjudul Psikologi Komunikasi: sebuah Tinjauan dan Perspektif Islam. Buku
ini terdiri atas 10 bab yang di awali pembahasan tentang ruang lingkup psikologi komunikasi
sbagai pintu masuk pemahaman. Bab berikutnya, pemahaman tentang psikologi komunikasi
sebagai ilmu yang berusaha untuk memahami perilaku manusia dalam berkomunikasi.
Selanjutnya akan dibahas faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku komunikasi antara lain
: sikap, berpikir, persepsi, motivasi, emosi dan kepribadian. Dua bab terakhir membahas
tentang bidang-bidang komunikasi yang mengimplementasikan konsep-konsep psikologi
yaitu komunikasi terapeutik dan komunikasi persuasif.

Tinjauan perspektif islam dimaksudkan dalam buku ini yitu untuk mmberikan
pemahaman bahwa kondisi kejiwaan yang berperan penting dalam proses komunikasi juga
diatur oleh al Qur’an dan al hadits , misalnya tentang jiwa, panca indera, dan penrapan teknik
komunikasi persuasif. Dengan demikian, sebagai muslim bisa lebih bijaksana untuk
memahami dan berperilaku dalam berkomunikasi dengan orang lain, tanpa bertentangan
dengan ajaran agama. Setelah belajar buku ini , diharapkan kita mampu menjadi orang yang
lebih bijaksana dalam posisi sebagai sumber bahkan receiver juga dengan tujuan akhir
sebuah komunikasi yang efektif, bukan kesalahpahaman atau prasangka. Dan setidaknya
dengan membaca buku ini peminat komunikasi khususnya semakin memahami berbagai faktor
yang berpengaruhi dalam proses komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai