1.3 Metodologi
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Djajasudarma
(2009: 9), metode penelitian deskriptif adalah metode yang bertujuan untuk memberikan
deskripsi secara sistematis mengenai data, sifat-sifat, dan hubungan fenomena-fenomena yang
akan diteliti, menggunakan literatur dan hasil penelitian yang berkaitan dengan materi. Metode
deskriptif kualitatif digunakan karena data penelitian ini berupa kata dan bukan berupa angka.
Tujuan penggunaan metode deskriptif kualitatif dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh
gambaran atau deskripsi tentang sistem komunikasi pedesaan yang ada di Indonesia.
2. Pembahasan
2.1 Sistem Komunikasi Masyarakat Desa
Sistem Komunikasi Masyarakat Desa (SKMD) adalah sistem komunikasi di masyarakat,
yang entah sadar atau tidak telah berjalan dengan sendirinya, seolah-olah menjadi
kesepakatan di antara mereka. Memang kebanyakan mereka melakukan komunikasi secara
langsung/lisan dengan berbagai saluran seperti arisan, pengajian, duduk-duduk di depan
rumah dan lainnya mengikuti kebiasaan setempat. Penggunaan berbagai media yang lain
masih sangat terbatas. Namun bukan berarti sistem komunikasi yang ada ini tidak berjalan
efektif.
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama
warga desa, yaitu perasaan setiap warga atau anggota masyarakat yang amat kuat yang
hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
masyarakat dimana ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk
berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena
beranggapan sama-sama sebagai anggota masyarakat yang saling mencintai saling
menghormati, mempunyai hak tanggungjawab yang sama terhadap keselamatan dan
kebahagiaan bersama didalam masyarakat.
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat
sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga atau anggota masyarakat yang amat kuat
yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari masyarakat dimana ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk
berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena
beranggapan sama-sama sebagai anggota masyarakat yang saling mencintai saling
menghormati, mempunyai hak tanggungjawab yang sama terhadap keselamatan dan
kebahagiaan bersama didalam masyarakat.
2.2 Ciri-Ciri Masyarakat Desa
Ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Di dalam masyarakat pedesaan diantara warganya mempunyai hubungan yang lebih
mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-
batas wilayahnya.
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan ( Gemeinschaft
atau paguyuban )
3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Pekerjaan-pekerjaan
yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan ( part time ) yang biasanya sebagai
pengisi waktu luang.
4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat
dan sebagainya.
Karena sebagian besar masyarakat mempunyai kepentingan pokok yang hampir
sama untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka. Seperti pada waktu mendirikan
rumah, upacara pesta perkawinan, memperbaiki jalan desa, membuat saluran air dan
sebagainya, dalam hal-hal tersebut mereka akan selalu bekerjasama. Bentuk kerjasama
dalam masyarakat itu disebut dengan istilah gotong royong dan tolong menolong.
Sedangkan komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia dalam berhubungan dengan
orang lain. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik
dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam
masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat
dalam komunikasi.
Komunikasi itu sendiri adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara pengirim
dan penerima untuk mengubah tingkah laku. Pengirim pesan dapat berupa seorang individu,
kelompok, atau organisasi. Begitu juga dengan penerima pesan. Proses komunikasi
berlangsung melalui tahap-tahap tertentu secara terus menerus, berubah-ubah, dan tak henti-
hentinya. Proses komunikasi merupakan proses yang timbal balik karena antara pengirim
dan penerima saling mempengaruhi satu sama lain. Dan perubahan tingkah laku yaitu
perubahan yang terjadi di dalam diri individu mungkin dalam aspek kognitif, afektif, atau
psikomotor.
2. Desa swakarya
Desa swakarya adalah desa yang sudah bisa memenuhi kebutuhannya
sendiri,kelebihan produksi sudah mulai dijual kedaerah- daerah lainnya.
· Ciri-ciridesaswakarya
1) Adanya pengaruh dari luar sehingga mengakibatkan perubahan pola pikir.
2) Masyarakat sudah mulai terlepas dari adat.
3) Produktivitas mulai meningkat.
4) Sarana prasarana mulai meningkat.
5) Adanya pengaruh dari luar yang mengakibatkan perubahan cara berpikir.
3. Desa swasembada
Desa swasembada adalah desa yang lebih maju dan mampu mengembangkan
semua potensi yang ada secara optimal.
· Ciri-ciri Desa Swasembada :
1) Hubungan antarmanusia bersifat rasional.
2) Mata pencaharian homogen.
3) Teknologi dan pendidikan tinggi.
4) Produktifitas tinggi.
5) Terlepas dari adat.
6) Sarana dan prasarana lengkap dan modern.
4. Kesimpulan
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat
sesama warga.Ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Di dalam masyarakat pedesaan diantara warganya mempunyai hubungan yang lebih
mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas
wilayahnya.
2. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Pekerjaan-pekerjaan
yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan ( part time ) yang biasanya sebagai
pengisi waktu luang.
3. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat
dan sebagainya.
Sejalan dengan tingkat perkembangan pengetahuan dan pendidikan penduduk yang
sudah mulai maju, komunikasi seperti itu lambat laun akan ditinggalkan.Dengan demikian,
proses komunikasi melalui lisan atau antar persona akan cepat berubah apabila pembaharuan
cepat diterima oleh masyarakat desa. Yakni dengan munculnya media yang yang berpotensi
menyebarkan informasi seperti Koran Masuk Desa (KMD), Media Rakyat (MR) dan Media
Tradisional.
Penyuluhan di pedesaan berbagi inovasi untuk kelangsungan hidup masyarakat desa.
lewat penyuluh pembangunan diharapkan masyarakat desa mengetahui inovasi serta
menerapkannya di kehidupan sehari – hari.Kemudian penyuluhan di pedesaan memiliki peran
diantaranya :
1. Penyuluhan sebagai proses penyebaran informasi.
2. Penyuluhan sebagai proses penerangan.
3. Penyuluhan sebagai proses perubahan perilaku.
4. Penyuluhan sebagai proses pendidikan.
5. Penyuluhan sebagai proses rekayasa sosial.
Daftar Pustaka
Buku
Nurudin, H. (2008). Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Amri, Jahi. (1988). Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-Negara Dunia
Ketiga. Jakarta : PT Gramedia, Pustaka Utama
Jurnal
Kurniawan, M. N. (2007). Jurnalisme Warga di Indonesia, Prospek dan Tantangannya. Makara,
Sosial Humaniora Vol.11 No.2, 71-78.