Perjanjian yang dibuat antara lessor dengan lesse disebut agreement, dimana perjanjian
tersebut memuat kontrak kerja bersyarat antara kedua belah pihak. Isi kontrak yang
dibuat secara umum antara lain:
1. Nama dan alamat lease
2. Jenis barang modal yang diinginkan
3. Jenis atau jumlah barang yang dileasekan
4. Syarat-syarat pembayaran
5. Syarat kepemilikan atau syarat lainnya
6. Biaya-biaya yang dikenakan
7. Sanksi-sanksi apabila lesse ingkar janji
2.2.3 Ciri Perjanjian Leasing
Setiap fasilitas leasing yang diberikan oleh perusahaan leasing kepada pemohon
(Lessee) akan dikenakan berbagai macam biaya yang dibebankan terhadap lesse
tidaklah sama. Adapun ciri-ciri dari pembentukan perjanjian leasing ini adalah sebagai
berikut:
1) Biasanya ada hubungan jangka waktu lease dan masa kegunaan benda lease tersebut.
2) Hak milik benda lease ada pada leasor
3) Benda yang menjadi objek leasing adalah benda-benda yang digunakan dalam suatu
perusahaan.
2.2.4. Contoh Kontrak Leasing
Kontrak leasing tersebut sekurang-kurangnya mencakup hal-hal antara lain : pihak-pihak
yang terlibat, hak milik, jangka waktu, jasa leasing, opsi bagi lessee, penutupan asuransi,
tanggung jawab atas objek leasing, perpajakan, jadwal pembayaran angsuran sewa dan
sebagainya.
Contoh dari leasing seperti
1. Pengadaan alat-alat berat untuk perusahaan-perusahaan tambang,
2. Pengadaan mesin produksi oleh pelaku industri, hingga
3. Leasing kendaraan untuk operasional perusahaan.
Sewa Guna Usaha (Leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara Sewa Guna Usaha dengan hak opsi (Finance
Lease) maupun Sewa Guna Usaha tanpa hak opsi (Operating Lease) untuk digunakan
oleh Penyewa Guna Usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara angsuran. Tujuan atau fungsi dari leasing yaitu guna memudahkan
masyarakat dalam memiliki barang modal, walaupun barang tersebut memiliki nilai harga yang
tinggi. Leasing sekurang-kurangnya melibatkan 4 (empat) pihak yang berkepentingan, yaitu :
lessor, lessee, supplier, dan bank atau kreditor.
Objek Perjanjian Leasing adalah barang modal. Barang modal merupakan barang yang
dipakai pengusaha untuk membantu kelancaran atau membantu meningkatkan hasil usahanya.
Mekanisme transaksi leasing yaitu lessee berkewajiban membayar sewa secara periodic
kepada lessor sebagai kompensasi atas penggunaan barang tersebut. Teknik pembayaran
leasing secara garis besar dibagi dalam dua kategori, yaitu finance dan operating lease.
Contoh dari leasing seperti pengadaan alat-alat berat untuk perusahaan-perusahaan
tambang, pengadaan mesin produksi oleh pelaku industri, hingga leasing kendaraan
untuk operasional perusahaan. Isi kontrak leasing antara lain:
1. Nama dan alamat lease
2. Jenis barang modal yang diinginkan
3. Jenis atau jumlah barang yang dileasekan
4. Syarat-syarat pembayaran
5. Syarat kepemilikan atau syarat lainnya
6. Biaya-biaya yang dikenakan
7. Sanksi-sanksi apabila lesse ingkar janji
Dalam leasing apabila pihak lessee melakukan salah satu dari bentuk bentuk
ingkar janji/wanprestasi, maka untuk pelaksanaan hukumnya Undang-undang
menghendaki si kreditur (pihak lessor) untuk memberikan suatu pernyataan lalai kepada
pihak debitur (lessee), harus ditegur dengan suatu peringatan atau Somasi. Kewajiban-
kewajiban yang timbul bagi pihak atas wanprestasi yang dilakukannya tersebut dapat
berupa :
1. Mengganti kerugian.
2. Benda yang dijadikan obyek dari perikatan sejak saat tidak dipenuhi kewajiban
menjadi tanggung jawab pihak lessee.
3. Jika perikatan itu timbul dari perjanjian yang timbal balik, pihak lessor dapat
meminta pembatalan (pemutusan) atas perjanjian tersebut.