RESUME
Oleh :
1420118044
S1 Keperawatan 2018
2019
A. TEORI DASAR PSIKOLOGI
1. Behaviorisme ( dikembangkan oleh John B. Watson (1879-1958)
Adalah posisi filosofis yang mengatakan bahwa untuk menjadi
ilmu pengetahuan, psikologi harus memfokuskan perhatiannya
pada sesuatu yang dapat diteliti, yaitu lingkungan dan perilaku,
daripada fokus pada apa yang tersedia dalam individu, seperti persepsi,
pikiran, berbagai citra, dan perasaan sehingga tidak akan pernah dapat
menjadi ilmu pengetahuan yang objektif ( Boeree, 2005:385 ).
Psikologi behaviorisme mengalami kejayannya pada masa John
Broadus Watson ( 1878-1958 ) yang mendeklarasikan sebagai
pendekatan baru dalam psikologi pada tahun 1913. Menurut Watson,
psikologi pada dasarnya merupakan stimuli dan respons. Emosi
pada dasarnya merupakan respons terhadap stimuli. Pikiran adalah
pembicaraan yang tidak terungkapkan, kesadaran itu tidak ada apa-
apanya. Behaviorisme radikal direfleksikan dalam ungkapan yang
terkenal : Beri saya selusin bayi sehat dan dalam keadaan baik
dengan lingkungan yang saya tentukan sendiri untuk mengasuhinya.
Saya jamin, jika saya mengambil seorang secara acak maka saya
akan melatihnya menjadi ahli apa pun yang saya mau pilih: dokter,
artis, pengacara, pedagang, bahkan pengemis dan pencuri, tanpa
memandang talenta, kegemaran kecenderungan, kemampuan,
khususnya suku bangsa leluhurnya ( Watson, 1930:65 ).
E.C Tolman adalah seorang behavioris-kognitif yang lahir di
Newton Massachuset, memperoleh gelar Ph. D tahun 1915 di Jerman
saat belajar bersama Kurt Koffka. Ia menilai bahwa Watson terlalu
jauh. Behaviorisme Watson merupakan kajian tentang “kejang”
stimulus-respons merupakan suatu tingkat terlalu molekuler
(molecular level). Kita seharusnya mempelajari secara keseluruhan
yakni perilaku yang lebih bermakna, yaitu tingkatan molar ( molar
level ).
Watson melihat secara sederhana sebab dan akibat dalam binatang-
binatangnya. Tolman melihat perilaku yang lebih berguna
(purposefull),perilaku yang lebih berarahkan tujuan. Watson melihat
binatang-binatangnya sebagai mekanisme bisu. Sedang Tolam
melihatnya sebagai pembentukan dan pengujian berbagai hipotesis
yang didasarkan pada pengalaman sebelumnya.Watson tidak
menggunakannya untuk proses internal,proses yang mentalistik.
Sedang Tolman mendemonstrasikan bahwa tikus-tikusnya mampu
melakukan proses-proses kognitif yang beragam ( Boeree, 2005:403-
404 ).