TEORI HUMANISTIK:
ABRAHAM MASLOW DAN CARL ROGERS
A.PENDAHULUAN
A.PENDAHULUAN
Teori Abraham Maslow dapat dinamakan dengan teori Dinamika-Holistik. Teori ini
mengasumsikan keseluruhan kepribadian manusia yang termotivasikan secara konstan oleh
suatu kebutuhan atau kebutuhan lainnya. Dalam teori ini juga menyatakan bahwa manusia
memiliki potensi untuk tumbuh menuju kesehatan psikologis, yaitu self-actialization atau
aktualisasi diri.
Dalam mencapai kebutuhan aktualisasi diri, maka manusia harus memuaskan
kebutuhan pada tingkat dasarnya terlebih dahulu, seperti : rasa lapar, rasa aman, rasa
dicintai, dan rasa dihargai. Setelah manusia dapat memenuhi setiap kebutuhan pada tingkat
dasarnya, maka manusia baru dapat mencapai aktualisasi diri. Teori motivasi Maslow itu
bergerak secara hierarkis yang berawal dari tingkat bawah ke atas. Oleh karena itu teori ini
sering dikatakan sebagai teori Hierarki Kebutuhan Maslow.
Rogers lebih mementingkan dinamika dari pada struktur kepribadian. Namun
demikian ada dua komponen yang dibahas bila bicara tentang struktur kepribadian menurut
Rogers, yaitu : organisme, medan fenomena, dan self.
1) Organisme, mencakup : (a) makhluk hidup, (b) realitas subjektif, dan (c) holisme.
2) Self terbentuk melalui medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu,
bersifat integral dan konsisten, menganggap pengalaman yang tak sesuai dengan struktur
self sebagai ancaman, dan dapat berubah karena kematangan dan belajar.
Menurut Rogers, organisme mengaktualisasikan dirinya menurut garis-garis yang
diletakkan oleh hereditas. Ketika organisme itu matang maka ia makin berdiferensiasi, makin
luas, makin otonom, dan makin tersosialisasikan. Rogers menyatakan bahwa pada dasarnya
tingkah laku adalah usaha organisme yang berarah tujuan untuk memuaskan kebutuhan-
kebutuhannya sebagaimana dialami, dalam medan sebagaimana medan itu dipersepsikan.
Rogers tidak membahas teori pertumbuhan dan perkembangan, namun dia yakin
adanya kekuatan tumbuh pada semua orang yang secara alami mendorong proses
organisme menjadi semakin kompleks, otonom, sosial, sdan secara keseluruhan semakin
1
aktualisasi diri. Rogers menyatakan bahwa self berkembang secara utuh-keseluruhan,
menyentuh semua bagian-bagian. Berkembangnya self diikuti oleh kebutuhan penerimaan
positif, dan penyaringan tingkah laku yang disadari agar tetap sesuai dengan struktur self
sehingga dirinya berkembang menjadi pribadi yang berfungsi utuh.
tanggal 01 April 1908. Dia merupakan anak sulung dari tujuah bersaudara.
Kepribadiannya sebagai seorang anak ialah sebagai anak yang pemalu, rendah diri,
tinggi di City College New York, yaitu pada jurusan hukum. Maslow pun melanjutkan
studinya Maslow sempat menjadi asisten pribadi Thorndike seorang psikolog, dan
BAB II
ISI
Menurut Maslow setiap orang memiliki kodrat bawaan yang pada hakikatnya
pembawaannya tidak jahat. Ini adalah suatu konsepsi baru karena banyak teoritikus
berangggapan bahwa beberapa insting adalah buruk atau antisosial yang harus
2
B. Motivation : A Hierarchy of Needs
Dalam diri manusia terdapat Hierarki Kebutuhan-Kebutuhan. Maslow
mengasumsikan bahwa dalam hampir setiap manusia, dan sudah barang tentu dalam
hampir setiap bayi yang baru lahir, terdapat kemauan yang aktif kearah kesehatan,
impuls kearah pertumbuhan, atau kearah aktualisasi potensi-potensi manusia. Dari sini
Maslow mengemukakan suatu teroi tentang motivasi manusia antara kebutuhan dasar
atau basic needs dan meta kebutuhan (meta needs). Manusia memiliki kebutuhan pada
tingkat dasar dan akan bergerak menuju tingkat yang lebih tinggi secara hierarki.
struktur kelompok. Dalam studinya pada dua sindrom, yaitu harga diri dan rasa aman,
Maslow menyebutnya holistik analytic methology. Analisis Maslow tentang rasa aman
lebih terintegrasi, lebih bersatu dengan dunia, lebih menjadi raja atas diri mereka
3
sendiri, lebih spontan, kurangmenyadari ruang dan waktu, lebih cepat dan mudah
menyerap sesuatu.
realsm. D adalah defisiensi, individu yang hanya puas dengan memenuhi kebutuhan
dasarnya saja. Sedangkan B adalah being, ketika kebutuhan dasar dan motif-
motifnyua sudah terpenuhi individu akan mulai fokus pada motivasi aktualisasi diri
E. Encouraging Self-Actualization
Dia lebih fokus pada perkembangan aktualisasi diri, yaitu ide-ide tentang bagaimana
demikian ada dua komponen yang dibahas bila bicara tentang struktur kepribadian
1) Organisme, mencakup : (a) makhluk hidup, (b) realitas subjektif, dan (c) holisme.
2) Self terbentuk melalui medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang
tertentu, bersifat integral dan konsisten, menganggap pengalaman yang tak sesuai
dengan struktur self sebagai ancaman, dan dapat berubah karena kematangan dan
belajar.
4
B. Personality Dynamics
yang diletakkan oleh hereditas. Ketika organisme itu matang maka ia makin
menyatakan bahwa pada dasarnya tingkah laku adalah usaha organisme yang berarah
Rogers tidak membahas teori pertumbuhan dan perkembangan, namun dia yakin
adanya kekuatan tumbuh pada semua orang yang secara alami mendorong proses
semakin aktualisasi diri. Rogers menyatakan bahwa self berkembang secara utuh-
kebutuhan penerimaan positif, dan penyaringan tingkah laku yang disadari agar tetap
sesuai dengan struktur self sehingga dirinya berkembang menjadi pribadi yang
berfungsi utuh.
kesimpulan yang ditarik dari teorinya itu, antara lain: (a) Penelitian-penelitian
Kualitatif, (b) Analisis isi, (c) Skala Penilaian, (d) “Q-Technique”, (e) Penelitian
5
BAB III
PEMBAHASAN
(1968a), dan The Farther reacher of Human Nature (1971)] mendukung segi
pendiriannya tergolong dalam bidang psikologi humanistik yang luas, yang disebutnya
sebagai “mazhab ketiga” dalam psikologi Amerika, dua yang lainnya adalah
Penting untuk diperhatikan bahwa tidak seperti Goldstein dan Angyal yang
penelitiannya tentang orang-orang yang sehat dan kreatif untuk sampai pada
dari sudut pandang individu yang berusaha mati-matian untuk menghindari perasaan
6
kegirangan, kegembiraan, cinta, dan kesejahteraan sama tuntasnya sebagaimana ia
berbicara tentang kesengsaraan, konflik, rasa malu, dan permusuhan? Psikologi “telah
dengan sengaja membatasi dirinya pada hanya setengah dari batas kekuasaannya yang
sah, yakni sisi yang lebih gelap dan kotor”. Maslow sudah berusaha menyajikan sisi
lain dari gambar, yakni paruh bagian yang lebih terang, lebih baik, untuk memberikan
suatu potret pribadi secara utuh, Maslow (Calvin & Gardner, 1993:107.) menulis
sebagai berikut:
Kodrat batin ini tidaklah sekuat dan senahakuasa dan tidak bisa salah seperti
insting-insting binatang. Kodrat batin ini adalah lemah, lembut, serta halus dan
mudah dikalahkan oleh kebiasaan, tekanan kebudayaan, dan sikap-sikap yang
salah terhadapnya. Meskipun lemah, namun ia jarang hilang pada orang normal
mungkin juga tidak hilang pada orang sakit. Meskipun diingkari, namun ia tetap
bertahan secara diam-diam dan selalu mendesak untuk aktualisasi (1966, hlm.
4).
7
Kepribadian berkembang melalui pematangan dalam lingkungan yang
menunjang dan oleh usaha-usaha aktif pada pihak pribadi untuk merealisasikan
kodratnya, maka daya-daya kreatif dalam manusia menyatakan dirinya dengan lebih
jelas lagi. Maslow melakukan penelitian yang intensif dan luas tentang sekelompok
Thoreau, dan Beethoven, sedangkan tokoh-tokoh lainnya masih hidup pada waktu
peneliti, maka mereka diteliti secara klinis untuk menemukan sifat-sifat mana yang
membedakan mereka dari orang-orang biasa. Ternyata inilah ciri-ciri khas mereka: (1)
Mereka berorientasi secara relaistik, (2) Mereka menerima diri mereka sendiri, orang-
orang lain, dunia kodrati seperti apa adanya, (3) Mereka sangat spontan, (4) Mereka
memusatkan diri pada masalah dan bukan pada diri mereka sendiri, (5) Mereka
mampu membuat jarak dan memiliki kebutuhan akan privasi, (6) Mereka otonom dan
independen atau berdiri sendiri, (7) Apresiasi mereka terhadap orang-orang dan
benda-benda adalah segar, bukan penuh prasangka, (8) Kebanyakkan di antara mereka
memiliki pengalaman mistik atau spiritual yang dalam, meskipun tidak perlu bersifat
religius, (9) Mereka memiliki hubungan yang mendalam sesama manusia, (10)
Hubungan mereka yang akrab dengan beberapa orang yang dicintai secara khas
cenderung mendalam serta sangat emosional, tidak dangkal, (11) Nilai dan sikap
mereka adalah demokratik, (12) Mereka tidak mencampur adukkan antara sarana dan
tujuan, (13) Perasaan humor mereka lebih bersifat filosofis dan bukan perasaan humor
8
yang menimbulkan permusuhan, (14) Mereka sangat kreatif, (15) Mereka menentang
menghadapinya.
Teori organismik sebagai suatu reaksi terhadap dualisme antara jiwa dan dan
respon, telah mencapai sukses yang luar biasa. Pendirian pokok dari teori organismik
bahwa keseluruhan adalah sesuatu yang bukan merupakan jumlah dari bagian-
bagiannya, dan apa yang terjadi dengan suatu bagian terjadi juga untuk keseluruhan,
dan bahwa tidak ada bagian-bagian yang terpisah dalam organisme. Calvin dan
sebagai suatu sistem yang bersatu dan bukan pada sifat-sifat atau dorongan-dorongan
atau kebiasaan-kebiasaan yang terpisah, maka teori tersebut dapat disebut suatu teori
organismik”. Maslow menjadi salah seorang tokoh psikologi humanistik yang menarik
antara yang bersifat inspiratif dan yang bersifat ilmiah. Beberapa pengkritik menilai
bahwa psikologi humanistik lebih merupakan pengganti agama yang bersifat sekular
daripada suatu psikologi ilmiah. Orang-orang lain berpendapat bahwa sumbangan para
ilmuan humanis untuk dasar-dasar empiris psikologi tidak sepadan dengan tulisan-
tulisan mereka yang spekulatif. Beberapa psikolog menuduh para humanis menerima
sebagai kebenaran atas hal yang masih bersifat hipotetik, mencampuradukkan teori
dengan ideologi, dan menggantikan retorik dengan penelitian. Terlepas dari kritik-
kritik yang sejumlah besar psikologi yang dipertahankan Maslow, ada sejumlah besar
psikolog yang tertarik pada segi pandangan ini karena ia berusaha menggumuli
9
Carl Rogers (Teori yang Berpusat pada Pribadi)
dikembangkannya. Tipe terapi ini disebut tidak mengarahkan atau berpusat pada klien.
dilakukan dalam kondisi yang optimal. Calvin dan Gardner (1993:128) menyebutkan
ciri utama konseptualisasi dari proses terapeutik ini adalah bahwa “apabila para klien
(penghargaan positif tanpa syarat) terhadap mereka dan suatu pemahaman empatik
terhadap kerangka acuan internal (internal frame of refence) mereka, maka proses
perubahan mulai bergerak”. Selama proses ini klien-klien makin lebih menyadari
perasaan dan pengalaman mereka yang sebenarnya dan konsep diri mereka menjadi
Apabila keselarasan yang bulat tercapai, maka klien akan menjadi orang yang
seperti keterbukaan terhadap pengalaman, tidak adanya sikap defensif, kesadaran yang
cermat, penghargaan diri tanpa syarat, dan hubungan yang harmonis dengan orang-
orang lain.
Struktur Kepribadian
Toeri Rogers membagi dua konstruk yang menjadi pijakan bagi seluruh
teorinya, kedua konstruk tersebut adalah organisme dan diri (self). Secara psikologis,
organisme adalah lokus atau tempat dari seluruh pengalaman. Pengalaman meliputi
segala sesuatu yang secara potensial terdapat dalam kesadaran organisme pada setiap
adalah “frame of reference” dari individu yang hanya dapat diketahui oleh orang itu
10
sendiri. “medan fenomenal tidak dapat diketahui oleh orang lain kecuali melalui
inferensi empatis dan selanjutnya tidak pernah dapat diketahui dengan sempurna”.
Harus dicatat bahwa medan fenomenal tidak identik dengan medan kesadaran. Rogers
pengalaman kita”. Dengan demikian, medan fenomenal terdiri dari pengalaman sadar
diri, diri merupakan salah satu konstruk sentral dalam teori Rogers, dan Ia telah
memberikan suatu penjelasan yang menarik bagaimana ini terjadi. Rogers (Calvin dan
Berbicara secara pribadi, saya memulai karya saya dengan keyakinan yang
mantap bahwa diri adalah sesuatu istilah yang kabur, ambigu atau bermakna
ganda, istilah yang tidak berarti ilmiah, dan telah hilang dari kamus para
psikolog bersama menghilangnya para instrokpesionis. Dari sebab itu, saya
lambat menyadari bahwa apabila klien-klien diberi kesempatan untuk
mengungkapkan masalah-masalah mereka dan sikap-sikap mereka dalam istilah-
istilah mereka sendiri, tanpa suatu bimbingan atau interpretasi, ternyata mereka
cenderung berbicara tentang diri....tampaknya jelas, ..... bahwa diri merupakan
suatu unsur penting dalam pengalaman klien, dan aneh karena tujuannya adalah
menjadi diri sejatinya.
Apabila pengalaman-pengalaman yang dilambangkan yang membentuk diri
Dinamika Kepribadian
hereditas. Rogers menambahkan suatu ciri baru kepada konsep pertumbuhan ketika Ia
mengamati bahwa tendensi gerak maju hanya dapat beroperasi bila pilihan-pilihan
dipersepsikan dengan jelas dan dilambangkan dengan baik. Seseorang tidak dapat
laku progresif dan regresif. Tidak ada suara hati dari dalam yang akan memberitahu
11
seseorang manakah jalan kemajuan itu, tidak ada keharusan organismik yang akan
mendorongnya maju. Orang harus mengetahi sebelum mereka dapat memilih, tetapi
bila mereka benar-benar mengetahui maka mereka selalu memilih untuk bertumbuh
Perkembangan Kepribadian
mengalami penghargaan positif tanpa syarat, maka tidak akan ada syarat-syarat
penghargaan positif dan harga diri tidak akan berbeda dengan penilaian organismik
dan individu akan terus berpenyesuaian baik secara psikologis dan akan berfungsi
sepenuhnya”.
tidak berharga (tidak disetujui). Keadaan ini menghasilkan konsep diri yang tidak
selaras dengan pengalaman organismik. Anak berusaha menjadi apa yang orang lain
inginkan, dan tidak berusaha untuk menjadi apa yang sebenarnya diinginkannya.
Bagaimana keretakan antara diri dan organisme, serta antara aku dan orang lain
dapat disembuhkan? Rogers (Calvin dan Gardner, 1993:141) mengemukakan tiga dalil
berikut:
situasi yang tidak mengancam karena konselor sepenuhnya menerima apa yang
12
dikatakan klien. Sikap menerima yang hangat pada pihak konselor ini mendorong
itu menjadi sadar.para klien dengan pelan-pelan meneliti perasaan-perasaan yang tidak
pengalaman yang tidak dilambangkan adalah bahwa orang makin memahami dan
menerima orang-orang lain. Ide ini dikemukakan dalam dalil beriku: “Apabila
ke dalam satu sistem yang konsisten dan terintegrasi, maka ia pasti lebih memahami
orang tetap selalu meneliti nilai-nilai yang dimilikinya untuk menjaga penyesuaian
Tekanannya terletak pada dua kata, yakni sistem dan proses. Sistem
menunjukkan sesuatu yang tetap dan statik, sedangkan proses menunjukkan bahwa
sesuatu tengah berlangsung. Demi penyesuaian diri yang sehat dan terintegrasi, orang
a. Penelitian-penelitian Kualitatif
13
Banyak dari ide-ide Rogers tentang kepribadian telah dijelaskan dengan prosedur
b. Analisis Isi
perubahan khas dalam cara memandang diri sendiri (self reference) selama terapi.
diri sendiri yang bersifat positif atau meneguhkan, yang bersifat negatif atau
menolak, yang bersifat mendua, yang bersifat kabur, penyebutan objek-objek diluar
c. Skala Penilaian
Untuk tujuan ini, telah dikembangkan dua tippe skala penilaian; skala penilaian
yang mengukur sikap-sikap ahli terapi dan skala penilaian yang mengukur
Apakah Q-technique itu? Pada pokonya, Q-technique adalah suatu metode untuk
sendiri, walaupun metode ini juga dapat dipakai untuk tujuan-tujuan lain. Orang
distribusi yang ditentukan sebelumnya dalam suatu kontinum mulai dari yang
paling khas sampai pada yang paling kurang khas sampai pada yang paling kurang
Berdasarkan teori keseimbangan kognitif dari Heider, Pilisuk (1962 (Calvin dan
menghadapi kritik.
acuan eksternal (external reference of frame). Salah seorang murid Rogers telah
Client centered therapy merupakan suatu metode perawatan yang mantap dan
pribadi, namun tidak semua penemuan empiris mendukung teori Rogers, dan tidak
semuan hasil penelitian tentang diri bisa dikaitkan dengan Rogers. Semboyannya
bahwa “titik tolak yang paling menguntungkan untuk memahami tingkah laku adalah
kerangka acuan internal dari individu itu sendiri”. Bukan rahasia lagi bahwa kemajuan
penelitian kritis dari teman-teman sejawatnya. Kritik utama yang dikemukakan oleh
banyak psikolog terhadap teori Rogers adalah bahwa teorinya berpangkal pada suatu
BAB IV
15
Berdasarkan pembahasan mengenai teori Holism dan Humanis, menurut
Maslow dan Rogers dapat ditarik kesimpulan dan implikasi sebagai berikut:
2. Maslow melihat manusia secara totalitas, hal itu dikarenakan keunikan manusia
yang mampu mengembangkan diri secara penuh, sehat, baik, normal, menuju
4. Maslow mengubah konsep psikologi yang pesimistik, negatif, dan terbatas, yang
dengan keseluruhan, maka pemahaman yang benar terjadi karena penempatan yang
6. Client centered tehrapy bercirikan apabila para klien mempersepsikan bahwa ahli
terhadap mereka dan suatu pemahaman empatik terhadap kerangka acuan internal
Apabila keselarasan yang bulat tercapai, maka klien akan menjadi orang yang
berfungsi sepenuhnya.
7. Toeri Rogers membagi dua konstruk yang menjadi pijakan bagi seluruh teorinya,
8. Apabila individu hanya mengalami penghargaan positif, maka tidak akan ada
16
kebutuhan akan penghargaan positif dan harga diri tidak akan berbeda dengan
10. Implikasi dari teori Maslow dalam dunia pendidkan sangat penting. Dalam proses
belajar mengajar misanya, guru mestinya memperhatikan teori ini. Apabila guru
kelas, atau bahkan mengapa anak-anak tidak memiliki motivasi untuk belajar.
Menurut maslow, guru tidak bias menyalahkan anak atas kejadian ini secara
kebutuhan anak yang berada di bawah kebutuhan untuk tahu dan mengerti. Bisa
jadi anak-anak tersebut belum atau tidak melakukan makan pagi yang cukup,
semalam tidak tidur dengan nyenyak, atau ada masalah pribadi/keluarga yang
11. gagasan Carl Rogers sangat berpengaruh terhadap pikiran dan praktik psikologi di
semua bidang, baik klinis, pendidikan, dan lain-lain. Lebih khusus dalam bidang
belajar, belajar yang berarti, beljara tanpa ancaman, belajar atas inisiatif sendiri,
DAFTAR PUSTAKA
17
Feist et.al. 2008. Theories of Personality. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Hall, S. Calvin & Lindzey G., 1985. Introduction to Theories of Personality. Canada:
John Wiley & Sons, Inc. Third Edition.
http//:psikologi.or.id/mycontents/uploads/2011/09/teori-humanistik.pdf
18