Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HUMANISME, MOTIVASI: HIRARKI KEBUTUHAN, AKTUALISASI DIRI,


ORGANISASI KEPRIBADIAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Psikologi Kepribadian

Dosen Pengampu: Herman Beni, M.A.

Disusun oleh:

Lidia Farokah (2008306146)

KELAS 3 E

BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Humanisme,
Motivasi:Hirarki Kebutuhan, Aktualisasi diri, Organisasi Kepribadian ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Herman
Beni, M.A. selaku dosen pada mata kuliah Psikologi Kepribadian. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang teori kepribadian Abraham Maslow bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Herman Beni, M.A. selaku dosen pada
mata kuliah Psikologi Kepribdian yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
dapat bermanfaat. Terimakasih.

Cirebon, 21 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. Humanisme........................................................................................................................5
B. Pandangan Moslow tentang Motivasi................................................................................6
C. Teori Kebutuhan Hirarki Abraham Maslow......................................................................6
D. Aktualisasi Diri..................................................................................................................8
E. Organisasi Kepribadian......................................................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
Kesimpulan...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori kepribadian yang diciptakan oleh Abraham Maslow mempunyai sejumlah
sebutan diantaranya, teori humanistik, teori transpersonal, kekuatan ketiga dalam psikologi,
teori keempat dalam kepribadian, teori kebutuhan, dan teori aktualisasi diri. Maslow sendiri
kerap kali menyebutnya dengan teori holistik-dinamis, sebab teori ini menganggap bahwa
setiap aspek dari keseluruhan yang terdapat pada individu akan terus-menerus termotivasi
antara beberapa kebutuhan dan menganggap bahwa individu memiliki kemampuan dan
potensi guna berkembang menjadi lebih sehat secara psikologis, yaitu berupa aktualisasi diri.
Aliran humanisme lahir pada tahun 90-an sebagai bentuk dari respon atas ketidak puasan
pada pendekatan psikoanalisa dan behavioristik. Sebagai salah satu dari aliran psikologi,
aliran ini dapat dikatakan sebagai aliran yang relative masih berumur muda, bahkan beberapa
ahli dari aliran psikologi ini masih hidup dan masih terus-menerus menghasilkan konsep yang
sesuai dengan bidang pengkajian psikologinya masing-masing, dan lebih condong pada
penekanan perihal pentingnya kesadaran, aktualisasi diri, dan ha-hal yang bersifat positif
tentang individu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan humanisme?
2. Apa pandangan Maslow tentang motivasi?
3. Bagaimana teori kebutuhan hirarki Abraham Maslow?
4. Apa yang dimaksud aktualisasi diri?
5. Apa yang dimaksud organisasi kepribadian?

C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang humanisme.
2. Menjelaskan tentang pandangan Maslow tentang motivasi.
3. Menjelaskan tentang teori kebutuhan hirarki Abraham Maslow.
4. Menjelaskan tentang aktualisasi diri.
5. Menjelaskan tentang oranisasi kepribadian.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Humanisme
Dalam penjelasannya mengenai humanisme menerangkan bahwa keseluruhan dari
kapasitas terdapat martabat dan norma serta nilai-nilai kemanusiaan guna menyatakan
eksistensi diri. Ilmu humanisme mempercayai bahwa individu memiliki potensi supaya bisa
berkembang dengan kreatif dan sehat didalma dirinya. Dalam pandangan humanisme ini
kepribadian individu lebih memfokuskan pada hal-hal berikut, yaitu:

1. Holisme
Holisme menyatakan bahwa individu kerap kali bersikap sebagai satu kesatuan yang
lengkap, bukan sebagai sebagi susunan dari komponen yang tidak sama. Menurut
pandangan holistik yang paling penting dalam kepribadian, yaitu:
 Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi, dan koherensi
(unity, integration, consistency, dan coherence). Organisasi adalah keadaan
normal, dan disorganisasi berarti patologik.
 Organisme bisa diidentifikasikan dengan cara memperhatikan perbedaan tiap-tiap
bagiannya. Namun, tidak terdapat bagian yang mampu dipelajari dalam isolasi.
 Organisme mempunyai satu supir yang menjadi penguasa, yaitu aktualisasi diri.
Individu melakukan perjuangan tanpa henti guna menciptakan realisasi dari
potensi inheren yang dipunyainya pada kawasan mana saja yang welcome
kepadanya.
 Lingkungan eksternal memilki pengaruh pada perkembangan yang normal dan
sifatnya minimal. Potensi dari individu, apabila dapat dibedah pada lingkungan
yang tepat, maka bisa menciptakan kepribadian yang integral dan sehat.
 Penelitian yang dilakukan secara komprehensif pada salahsatu individu lebih
bermanfaat dari pada penelitian yang dilakukan pada banyak individu perihal
kegunaan psikologis yang diisolir.
2. Menolak riset binatang
Pandangan psikologi humanistik lebih condong pada perbedaan yang terdapat pada
perilaku individu dengan perilaku hewan. Berdasarkan penelitian menunjukkan
bahwa hewan memandang manusia sebagai sebuah mesin dan mata rantai refleks-
kondisioning, tidak memperhatikan ciri khas manusia yang tampak unik layaknya
nilai-nilai , ide, cinta, cemburu, ide, selera humor, dosa, musil, ilmu, dan pekerjaan
yang membutuhkan tenaga berfikir lainnya. Maslow mengungkapkan bahwa
behaviorisme dalam pandangan filosofis melihat seara dehumanisme.
3. Manusia pada dasarnya baik, bukan setan
Maslow mengungkapkan bahwa individu mempunyai struktur psikologis yang analog
denganstruktur fisik, yaitu dimana para indivdiu mempunyai kemampuan, kebutuhan,
dan kebiasaan lainnya yang sifat awalnya genetik. Sejumlah sifat menjadi cir umum
dari rasakemanusiaan, sifat lainnya juga menjadi karakteristik individual.
Kemampuan, kebutuhan, serta kebiasaan ini jika dilihat secar aesensial merupakan
suatu hal yang baik atau hal yang netral, dan itu bukanlah setan.

B. Pandangan Moslow tentang Motivasi


Teori kepribadian Maslow dirancang sesuai dengan sejumlah asumsi dasar dari
motivasi, yaitu:

4. Maslow (1970) menyatakan bahwa Maslow menampung sebuah pendekatan dari


keseluruhan motivasi. Maknanya, semua dari individu tidak hanya satu komponen
atau kegunaannya saja yang termotivasi, namun keseluruhannya juga.
5. Motivasi cenderung suatu hal yang kompleks, artinya sikap dari inividu bisa timbul
dari beberapa motivasi yang tidak menyatu.
6. Kebanyakan individu merasa trmotivasi yang disebabkan oleh kebutuhan. Apabila
sebuah kebutuhan dpat terpenuhi maka kebutuhan tersebut dapat berkurang
kemapuannya untuk memotivasi diri dan digantikan dengan kebutuhan yang lain.
7. Seluruh individu dimana pun dan kapan pun dapat termotivasi dari kebutuhan dasar
yang sama.
8. Asumsi terakhir mengenai motivasi yaitu dimana kebutuhan-kebutuhan mampu
diciptakan menjadi sebuah hirarki.

C. Teori Kebutuhan Hirarki Abraham Maslow


Maslow (1970) menyatakan bahwa indivdiu merupakan makhluk yang tidak pernah
berada di posisi yang merasakan puas sepenuhnya. Menurut Maslow kebutuhan yang
dirasakan oleh individu merupakan suatu hal yang berasal dari susunan yang sesuai tahapan.
Adapun hirarki kebutuhan menurut pandangan Maslow, yaitu:

1. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologisi merupakan sekelomppok kkebutuhan dasar individu yang
paling penting peuasannya, sebab berhubungan langsung dengan pemeliharaan
biologis dan sebuah kelangsungan hidup dalam hal fisik yng perlu segera terpenuhi.
Seluruh kebutuhan dasar dari fisiologi tersebut diantaranya meliputi, air, oksigen,
istirahat, berhubungan intim, keseimbangan temperatur, dan sebuah kebutuhan
mengenai stimulasi sensoris. Sebab kebutuhan yang paling mendesak untuk
terpenuhi, maka kebutuhan fisiologis tersebut yang lebih di prioritaskan untuk
dipuaskan terlebih daulu oleh manusi. Apabila kebutuhan fisiologis tidak atau
belum dapat terpenuhi, maka individu secara tidak logis akan secara otomatis
tergerak untuk melakukan pemuasan kebutuhan lainnya yang lebih tinggi.
2. Kebutuhan rasa aman
Menurut Maslow kebutuhan rasa aman merupakan suatu kebutuhan yang menjadi
pendorong individu untuk mendapatkan rasa nyaman yang lebih pasti dan
lingkungan yang lebih tertata. Maslow menyatakan bahwa kebutuhan dari rasa aman
sagatlah nyata dan dapat diperhatikan pada seorang bayi ataupun anak-anak karena
ketidakberdayaan mereka.
3. Kebutuhan pengakuan dan kasih kayang
Dalam kebutuhan ini mampu diekspresikan atau digambarkan dengan menggunakan
berbagai cara, misalnya hubungan keluarga, percintaan, persahabatan, ataupun
pergaulan. Sebuah kebutuhan berupa pengakuan dan kasih sayang ini memerlukan
wadah sebagai peranan diantara lingkungannya, serta akan mengusahakan untuk
menggapai dan mempertahankannya. Biasanya kebutuhan semacam ini cenderung
lebih sulit untuk dipuaskan dan terpenuhi pada lingkungan masyarakat yang
mobilisasinya sangat cepat. Dalam lingkungan hidup memiliki hungan baik dengan
tetangga, ikut serta aktif dalam organisasi, ataupun persahabatan mampu
memberikan rasa kepuasan terhadap kebutuhan hati yang perlu dipenuhi.
4. Kebutuhan penghargaan
Kebutuhan penghargaan merupakan sebuah kebutuhan yang mendapatkan kepuasan
tehadap pemenuhan dari kebutuhan ini yang memiliki kemungkinan bahwa individu
dapat menghasilkan rasa percaya diri perihal potensi dan penampilannya menjadi
lebih kompeten dan lebih produktif dalam seluruh aspek kehidupan. Namun apabila
tidak mampu terpenuhi maka akan mengalami krisis rendah diri, tidak merasa
semangat, tidak produktif, dan kurang merasa percaya diri tetang potensi diri dan
problematika kehidupan lainnya. Menurut Maslow kebutuhan untuk mera dihargai
yang sehat lebih berdasarkan prestasi ketimbang prestise, status, atau keturunan.
5. Kebutuhan kognitif
Secara alamiah setiap manusia mempunyai keinginan untuk mengetahui banyak hal.
Keinginan ini sudah ada dan berkembang sejak bayi dan awal masa kanak-kanak.
Penghambat dari rasa keingin tahuan biasanya dari perkembangan lingkungan, baik
dalam lingkungan keluarga ataupu lingkunagan msyarakat dan lainnta yanng kurang
mendukung. Maslow berpendapat bahwa kebutuhan kognitif ini mampu
digambarkan sebagai kebutuhan untuk mengerti, mengidentifikasi, mengevaluasi,
menerangkan, serta mencari suasana baru dan melakukan penelitian.
6. Kebutuhan estetik
Kebutuhan estetik adalah karakteristik dari indivdiu yang memiliki kesehatan
mental. Dengan jalur kebutuhan estetik ini setiap individu mampu mengembangkan
kreativitasnya dalam bidang, arsitektur, tata busana, seni, serta tata rias dengan
bebas dan tanpa batas. Individu yang memiliki kesehatan mental yang baik yaitu
ditandai dengan kebutuhan yang serasi, teratur, ataupun harmonis dalam setiap aspe
kehidupannya. Sedangkan individu yang memiliki kesehatan mental yang kurang
baik maka kurang cenderung kurang apresiatif pada keindahan ataupun keteraruran.
7. Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan aktualisasi diri adaalh puncak dari hirarki kebutuhan manusia yaitu
perwujudan dari pengembangan proses potensi dan kapasitas secara utuh. Ketika
kebutuhan lain mampu terpenuhi namun kebutuhan dari aktualisasi diri tidak dapat
terpenuhi ataupun terpuaskan, maka tidak dapat menggunakan potensi dasar secara
uttuh atau maksimal, apabila terjadi demikian individu akan mengalami rasa
gelisah, tidak merasa senang, atau frutasi. Maslow mengatakan bahwa aktualisasi
diri tidaklah hanya berupa kreasi ataupun karya yang berdasarkan bakat dari potensi
yang dimiliki secara khusus.

D. Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri merupakan kesesuaian individu dalam menempatkan dirinya padad
kemampuan dan potensi yang terdapat didalam dirinya. Menrut Maslow yang menyatakan
bahwa tana melihat siapa dan dari mana asal-usul seseorang, setiap individu melewati
tahapan kebutuhan dalam pencapaian di dalam kehidupannya masing-masing. Kebutuhan
tersebut terdiri dari:
1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan yang terdiri dari kebutuhan sandang, pangan,
papan, dan kebutuhan biologis.
2. Kebutuhan keamanan dan keselamatan, yaitu kebutuhan yang terdiri dari keamanan
dalam kerja, dijauhkan dari rasa takut ataupun tertekan, keamanan dari tragedi
lingkungan yang dapat mengancam keselamatan dan rawan bahaya.
3. Kebutuhan rasa memiliki sosial dan kasih sayang, yaitu kebutuhan yang terdiri dari
hubungan keluarga, sahabat, kelompok, dan komunikasi interaksi.
4. Kebutuhan terhadap penghargaan, yaitu kebutuhan yang terdiri dari kebutuhan
berupa harga diri, status, martabat, kehormatan, dan penghargaan dari pihak lain.
5. Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutahna yang terdiri dari kebutuhan yang dapat
memuaskan atau memenuhi eksistendi diri dengan cara memaksimalkan pemakaian
kemampuan dan potensi diri.

Terdapat beberapa sifat-sifat dari aktualisasi diri, yaitu diantaranya meliputi:

1. Memperhatikan dan menganalisis kenyataan dengan efisien.


2. Menerima diri sendiri dan orang lain sesuai dengan kodratnya.
3. Refleks yang normal dan sederhana.
4. Memilki Fokus pada problrmatika atau konflik.
5. Memisahkan diri dan memiliki kebutuhan privasi.
6. Digunakan secara otonom.
7. Kesegaran dan apresiasi.
8. Peristiwa mistis.
9. Memiliki minat sosial.
10. Hubungan antar pribadi.
11. Memilki sikap yang demokratis.
12. Terdpat pebedaan tujuan dan sarananya, yaitu antara baik dan buruk.

E. Organisasi Kepribadian
1. Sindrom kepribadian
Hal yang terpenting dari kepribadian merupakan sindrom kepribadian. Dimana
terdapat berbagai sifat yang tidak sama yang terstruktur, terorganisir, dan saling
berkaitan, timbul secara bersamaan. Maslow telah menganalisis tiga sindrom yang
utama, yaitu diantaranya berupa sindrom harga diri, sindrom keamanan, serta
sindrom kecerdasan.
2. Kekurangan dan menjadi
Maslow berpendapat bahwa individu yang memiliki ikatan dengan dunia luara
dalam dua bentuk, yaitu alam kekurangan dan alam menjadi. Alam kekurangan
adalah bentuk dari kebutuhan dasar untuk mempertahankan kehidupan. Manusia
akan berusaha menyelesaikan atau setidaknya menghindari kebutuhan dari
kekurangan seperti makanan, minuman, dan tempat untuk beristirahat. Dan alam
menjadi adalah bentuk ikatatan antara individu dengan dunia luar yang telah
terpenuhi atau terpuaskannya motivasi dasar serta kebutuhannya.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
 Dalam penjelasannya mengenai humanisme menerangkan bahwa keseluruhan dari
kapasitas terdapat martabat dan norma serta nilai-nilai kemanusiaan guna menyatakan
eksistensi diri. Ilmu humanisme mempercayai bahwa individu memiliki potensi supaya
bisa berkembang dengan kreatif dan sehat didalma dirinya.
 Teori kepribadian Maslow dirancang sesuai dengan sejumlah asumsi dasar dari motivasi,
yaitu:
1. Maslow (1970) menyatakan bahwa Maslow menampung sebuah pendekatan dari
keseluruhan motivasi.
2. Motivasi cenderung suatu hal yang kompleks.
3. Kebanyakan individu merasa trmotivasi yang disebabkan oleh kebutuhan.
4. Seluruh individu dimana pun dan kapan pun dapat termotivasi dari kebutuhan dasar
yang sama.
5. Asumsi terakhir mengenai motivasi yaitu dimana kebutuhan-kebutuhan mampu
diciptakan menjadi sebuah hirarki.
 Hirarki kebutuhan menurut pandangan Maslow, yaitu: 1). Kebutuhan fisiologis, 2).
Kebutuhan rasa aman, 3). Kebutuhan pengakuan dan kasih kayang, 4). Kebutuhan
penghargaan, 5). Kebutuhan kognitif, 6). Kebutuhan estetik, dan 7). Kebutuhan
aktualisasi diri.
 Aktualisasi diri merupakan kesesuaian individu dalam menempatkan dirinya padad
kemampuan dan potensi yang terdapat didalam dirinya. Menrut Maslow yang
menyatakan bahwa tana melihat siapa dan dari mana asal-usul seseorang, setiap individu
melewati tahapan kebutuhan dalam pencapaian di dalam kehidupannya masing-masing.
 Terdapat dua macam organisasi kepribadian, yaitu sindrom kepribadian, kekurangan dan
menjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang:  UMM Press.

Feist, J. & Feist, G. J. (2017). Theories of Personality. Jakarta: Salemba Humanika.

Semiun, Yustinus. 2021. Teori-Teori Kepribadian Humanistik. Yogyakarta: PT Kanisius.

Fatwikiningsih, Nur. 2020. Teori Psikologi Kepribadian Manusia. Yogyakarta: ANDI

Anda mungkin juga menyukai