Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI

Dosen Pengampu : Isna Asyri Syahrina, S.Psi, MM

DISUSUN OLEH

Aidisti Fajria 22101157510138


Andini Shalsa Zulaeika 22101157510140
Dia Permata sari 22101157510145
Herika Deliani 22101157510152
Rida Anista Aprilia Putri 22101157510170

PROGRAM STUDI

PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok
utnuk mata kuliah Psikologi Umum, dengan judul: “Pendekatan Dalam Psikologi”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalam dan pengetahuan yang kami miliki oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

Padang, 29 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………............................................1
Bab 1 Pendahuluan
a.Latar Belakang Masalah…………………………………………...........……2
b.Rumusan Masalah…………………..................................
c.Tujuan……………………………………..……………....

Bab 2 Isi
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah Psikologi adalah cabang ilmu yang berusaha mempelajari jiwa yang
ternyata mendapatkan banyak kesulitan karena objek penyelidikannya adalah
abstrak, yang tak dapaat diselidiki secara langsung, tetapi diselidiki
keaktifankeaktifannya yang terlihat melalui manifestasi tingkah laku atau
perbuatan. Begitu uniknya jiwa itu sehingga cara pendekatannya pun melalui
berbagai cara yang berbeda-beda. Dalaam makaalaah ini akan diterangkan
beberapa pendekatan-pendekatan dalam psikologi, di antaranya adalah:
Pendekatan Biologis, Pendekatan Perilaku, Pendekatan Psikodinamik,
Pendekatan Humanistik, Pendekatan Kognitif, Pendekatan Evolusi, dan
Pendekatan Sosiokultural.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan psikologis?
2. Apakah tujuan pendekatan psikologis?
3. Bagaiamana Akar dan pendekatan ilmiah awal dari psikologi?
4. Bagaimana pembagian dari pendekatan psikologi yang kontemporer?

C.Tujuan
1. Kita dapat mengetahui pengertian pendekatan psikologis
2. Kita dapat mengetahui manfaat mempelajari pendekatan psikologis.
3. Kita dapat mengetahui akar dan pendekatan ilmiah awal psikologi.
4. Kita dapat mengetahui pembagian-pembagian dari pendekatan psikologi yang
kontemporer.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pendekatan Biologis
Nama tokoh : B. F. Skinner

Tempat/Tgl lahir : Susquehanna , Pennsylvania, 20 Maret 1904


Tempat/ Tgl meninggal : Cambridge, Massachusetts, U.S, 18 Agustus 1990
Riwayat hidup : Skinner mulai mengembangkan teori yang telah diungkapkan
oleh Thorndike. Skinner mengembangkan teori pengkondisian
operan (operant conditioning) dengan memberikan penguatan
ke dalam hukum akibat. Unsur penguatan yang dilakukan oleh
Skinner berupa tingkah laku yang bisa menguatkan
kemungkinan besar akan muncul kembali. Sementara itu,
tingkah laku yang tidak bisa menguatkan kemungkinan besar
akan terhapus atau menghilang. Dengan demikian, teori
pengkondisian operan (operant conditioning) ini sangat
berkaitan dengan psikologi belajar. Dengan teori ini, suatu
kegiatan belajar mengajar sangat bergantung terhadap respon
yang telah dilakukan oleh seseorang. Kita bisa melihat teori ini
ketika seorang siswa mengerjakan sebuah soal akan
mendapatkan nilai dari soal yang dikerjakan.
Latar belakang pemikiran: Skinner percaya bahwa kita tidak memiliki sesuatu yang
dinamakan pikiran, tetapi yang ada adalah produk perilaku
yang dapat diamati daripada kejadian-kejadian mental yang
terjadi secara internal. Skinner menempuh pendidikan dalam
bidang Bahasa Inggris dari Hamilton College. Beberapa tahun
kemudian, Skinner menempuh studi dalam bidang psikologi di
Universitas Harvard. Pada tahun 1936, Ia mengajar di
Universitas Minnesota, dan pada tahun 1948, ia mengajar di
Universitas Harvard sampai akhir hayatnya. Salah satu buku
terbaik dalam bidang psikologi yang ditulisnya adalah Walden

2. Pendekatan Perilaku (behavioristic)


Nama tokoh : Abraham Maslow

Tempat/tgl lahir : 1 April 1908


Brooklyn, New York

Tempat/tgl meninggal : 8 Juni 1970 (umur 62)

California

Riwayat hidup :

Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi


humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak
untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin.
Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini
adalah teori tentang Hierarchy of Needs atau Hierarki
Kebutuhan.Kehidupan keluarganya dan pengalaman
hidupnya memberi pengaruh atas gagasan gagasan
psikologisnya. Setelah perang dunia ke II, Maslow mulai
mempertanyakan bagaimana psikolog psikolog sebelumnya
tentang pikiran manusia. Walau tidak menyangkal
sepenuhnya, namun ia memiliki gagasan sendiri untuk
mengerti jalan pikir manusia. Dalam teori kebutuhan
Maslow, ketika kebutuhan dasar manusia sudah terpenuhi
maka kebutuhan berikutnya menjadi dominan. Dari sudut
pandang motivasi, teori tersebut mengatakan bahwa
meskipun tidak ada kebutuhan yang benar-benar dipenuhi,
sebuah kebutuhan yang pada dasarnya telah dipenuhi tidak
memerlukan motivasi lagi.
Psikolog humanis percaya bahwa setiap orang memiliki
keinginan yang kuat untuk merealisasikan potensi potensi
dalam dirinya, untuk mencapai tingkatan aktualisasi diri.
Untuk membuktikan bahwa manusia tidak hanya bereaksi
terhadap situasi yang terjadi di sekelilingnya, tapi untuk
mencapai sesuatu yang lebih, Maslow mempelajari
seseorang dengan keadaan mental yang sehat, dibanding
mempelajari seseorang dengan masalah kesehatan
mental.Hal ini menggambarkan bahwa manusia baru dapat
mengalami "puncak pengalamannya" saat manusia tersebut
selaras dengan dirinya maupun sekitarnya.Dalam
pandangan Maslow, manusia yang mengaktualisasikan
dirinya, dapat memiliki banyak puncak dari pengalaman
dibanding manusia yang kurang mengaktualisasi dirinya.

Pada tahun 1970 dan 1971, hierarki kebutuhan yang


dikemukakan oleh Maslow telah mengalami revisi. Pada
tahun 1970, Maslow membagi kecenderungan perilaku
manusia yang terdapat pada aktualisasi diri menjadi 2, yaitu
kebutuhan kognitif dan kebutuhan estetika. Pada tahun
1791, Maslow kemudian menemukan bahwa manusia dapat
mengaktualisasikan dirinya melalui kemampuan dan
pengalaman sendiri. Maslow menyebutkan bahwa
kemampuan itu disebut sebagai kemampuan transendensi
diri. Akan tetapi Maslow tidak pernah memasukkan self
transcendence ke dalam hierarki kebutuhannya. Tetapi
peneliti penerus Maslow seperti Henry Gleitman Alan
Fridlund, dan Daniel Reisberg memasukkan self
transcendence sebagai hierarki paling tinggi dalam hierarki
kebutuhan Maslow. Hierarki kebutuhan manusia yang
terbaru terdiri dari delapan level, yaitu: kebutuhan
fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial,
kebutuhan penghargaan, kebutuhan kognitif, kebutuhan
estetika, kebutuhan aktualisasi diri, dan kebutuhan
transendensi.

Latar belakang pemikiran :


Maslow menggunakan piramida sebagai peraga untuk
memvisualisasi gagasannya mengenai teori hierarki
kebutuhan.[10] Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.[10] Kebutuhan-
kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hierarki, mulai
dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang
paling tinggi (aktualisasi diri).[10] Adapun hierarki kebutuhan
tersebut adalah sebagai berikut:

Kebutuhan fisiologis atau dasar


Kebutuhan akan rasa aman
Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
Kebutuhan untuk dihargai
Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Maslow menyebut empat kebutuhan mulai dari kebutuhan
fisiologis sampai kebutuhan harga diri dengan sebutan
homeostatis. Kemudian berhenti dengan sendirinya.[3]

Maslow memperluas cakupan prinsip homeostatik ini kepada


kebutuhan-kebutuhan tadi, seperti rasa aman, cinta dan harga
diri yang biasanya tidak kita kaitkan dengan prinsip tersebut.
[3] Maslow menganggap kebutuhan-kebutuhan defisit tadi
sebagai kebutuhan untuk bertahan.[3] Cinta dan kasih sayang
pun sebenarnya memperjelas kebutuhan ini sudah ada sejak
lahir persis sama dengan insting.

3. Pendekatan Psikodinamik
Nama tokoh : Sigmund Freud
Tempat/Tgl lahir : Morovia / 6 Mei 1856

Tempat/Tgl meninggal : London pada tanggal 23 September 1939

Riwayat hidup :

Sigmund Freud (6 Mei 1856 – 23 September 1939) adalah


seorang Austria keturunan Yahudi dan pendiri aliran
psikoanalisis dalam bidang ilmu psikologi.[1] Menurut Freud,
kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar
(conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar
(unconscious).[2] Konsep dari teori Freud yang paling terkenal
adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan
sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan
pernyataan bahwa perilaku manusia didasari pada hasrat
seksualitas (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia
semenjak kecil dari ibunya.

Pengalaman seksual dari yg ibu seperti menyusui. Selanjutnya


mengalami perkembangannya atau tersublimasi, hingga
memunculkan berbagai perilaku lain yang disesuaikan dengan
aturan norma masyarakat atau norma ayah. Setelah kolega
kerjanya yang berma Alferd Adler mengungkapkan adanya
insting mati di dalam diri manusia, walaupun Freud pada
awalnya menolak pernyataan Adler tersebut dengan
menyangkalnya habis-habisan. Pada akhirnya, Freud
menyejajarkan atau tidak menunggalkan insting seksual saja
yang ada di dalam diri manusia, tetapi disandingkan dengan
insting mati (Thanatos). Walaupun begitu, dia tidak pernah
menyinggung bahwa sebetulnya asal teori tersebut mulanya
dikemukakan oleh Adler.

Freud tertarik dan mempelajari hipnosis di Prancis, lalu


menggunakannya untuk membantu penderita penyakit mental.
Freud kemudian meninggalkan hipnosis setelah ia berhasil
menggunakan metode baru untuk menyembuhkan penderita
tekanan psikologis, yaitu asosiasi bebas dan analisis mimpi.
Dasar terciptanya metode tersebut berasal dari konsep alam
bawah sadar. Asosiasi bebas adalah metode yang digunakan
untuk mengungkap masalah-masalah yang ditekan oleh diri
seseorang tetapi terus mendorong keluar tanpa disadari sehingga
menimbulkan permasalahan, sedangkan analisis mimpi
digunakan oleh Freud dari pemahamannya bahwa mimpi
merupakan pesan alam bawah sadar yang abstrak terhadap alam
sadar. Pesan-pesan ini berisi keinginan, ketakutan, dan berbagai
macam aktivitas emosi lain hingga aktivitas emosi yang sama
sekali tidak disadari, oleh karena itu, metode analisis mimpi
dapat digunakan untuk mengungkap pesan bawah sadar atau
permasalahan terpendam, baik berupa hasrat, ketakutan,
kekhawatiran, dan kemarahan yang tidak disadari karena
ditekan oleh seseorang. Ketika hal masalah-masalah alam
bawah sadar ini telah berhasil diungkap, penyelesaian
selanjutnya akan lebih mudah untuk diselesaikan.

Hal-hal ini dilakukan untuk mengembangkan sesuatu yang kini


dikenal sebagai "obat dengan berbicara". Hal-hal ini menjadi
unsur inti psikoanalisis. Freud terutama tertarik pada kondisi
yang dulu disebut histeria dan sekarang disebut sindrom
konversi.

Teori-teori Freud serta caranya mengobati pasien menimbulkan


kontroversi di Wina abad ke sembilan belas dan masih
diperdebatkan sengit hingga sekarang. Gagasan Freud biasanya
dibahas dan dianalisis sebagai karya sastra, filsafat, dan budaya
umum, selain sebagai debat yang berkelanjutan sebagai risalah
ilmiah dan kedokteran ini.
Latar belakang pemikiran: Gerald Corey dalam Theory and Practice of Counseling and
Psychotherapy menjelaskan bahwa Sigmund Freud adalah anak
sulung dari keluarga Viena yang terdiri dari tiga laki-laki dan
lima orang wanita. Dalam hidupnya ia ditempa oleh seorang
ayah yang sangat otoriter dan dengan uang yang sangat terbatas,
sehingga keluarganya terpaksa hidup berdesakan di sebuah
aparterment yang sempit, namun demikian orang tuanya tetap
berusaha untuk memberikan motivasi terhadap kapasitas
intelektual yang tampak jelas dimiliki oleh anak-anaknya.

Awalnya Freud menggambarkan kepribadian manusia ibarat


gunung es dengan bagian di atas permukaan laut sebagai
wilayah kesadaran dan bagian yang berada di bawah permukaan
laut sebagai wilayah ketidaksadaran. Di antara kedua wilayah
itu terdapat wilayah prakesadaran. Model topologis itu
kemudian diubah menjadi model struktural. Freud
menggambarkan struktur kepribadian sebagai relasi dinamis
antara unsur-unsurnya. Pada struktur itu, kepribadian manusia
terdiri dari tiga unsur yaitu id, ego dan superego.

Id, ego dan superego adalah tiga bagian dari aparatus psikis
didefinisikan dalam model struktur jiwa Sigmund Freud.
Menurut model dari jiwa, id adalah himpunan tren insting tidak
terkoordinasi, ego adalah bagian, terorganisir realistis, dan
superego memainkan peran kritis dan moral. Menurut teori
psikoanalisis Sigmund Freud, kepribadian terdiri dari tiga
elemen. Ketiga unsur kepribadian itu dikenal sebagai id, ego,
dan superego yang bekerja sama untuk menciptakan perilaku
manusia yang kompleks

4. Pendekatan Humanistic
Nama tokoh : Abraham Maslow

Tempat/Tgl lahir : Brooklyn, Kota New York, New York, Amerika / 1 april 1908
Tempat/Tgl meninggal : Menlo Park, California, Amerika / 8 juli 1970
Riwayat hidup : Ia adalah anak sulung dari tujuh bersaudara yang lahir dari
orang tua imigran Yahudi Rusia. Karena latar belakang
keluarganya, Maslow kecil kerap dianiaya dan diintimidasi
oleh geng-geng di daerahnya. Akibat masa kecilnya yang tidak
bahagia dan kesepian, ia menjadi sering menghabiskan waktu
di perpustakaan bersama buku-buku. Dari situlah, Maslow
mengembangkan kecintaannya pada membaca, dan
kehidupannya pun semakin membaik. Ketika bersekolah di
Boys High School, ia bergabung ke banyak klub akademik dan
menjadi editor untuk beberapa majalah sekolah. Setelah lulus,
Maslow sekolah hukum di City College of New York (CCNY).
Namun, karena sadar bahwa minatnya ada pada psikologi, ia
kemudian pindah ke University of Wisconsin dan bertemu
dengan Harry Harlow, yang menjadi mentornya.
Dari universitas ini pula, Maslow memperoleh tiga gelar dalam
bidang psikologi, yaitu sarjana pada 1930, magister pada 1931,
dan doktor pada 1934. Semasa kuliah, ia menikah dengan
Bertha Goodman pada 1928, dan mempunyai dua anak.
Abraham Maslow meninggal karena serangan jantung pada
1970 dalam usia 62 tahun.

Latar belakang pemikiran : Setelah meraih gelar doktor, Abraham Maslow kembali ke
New York dan bekerja di Columbia Teachers College. Dari
1937 sampai 1951, Maslow mengajar di Brooklyn College, di
mana ia banyak dipengaruhi oleh pemikiran psikolog Gestalt
Max Wertheimer dan antropolog Ruth Benedict. Pada periode
ini, Maslow mulai melakukan pengamatan yang kemudian
menjadi cikal bakal untuk teori-teorinya di bidang psikologi.
Baca juga: 10 Tokoh Cendekiawan Islam di Bidang Ilmu
Filsafat Teori humanistik Abraham Maslow Selama 1950-an,
Abraham Maslow mengembangkan pemikiran yang kemudian
dikenal sebagai aliran psikologi humanistik. Teorinya,
termasuk hierarki kebutuhan dan aktualisasi diri, menjadi
subjek fundamental dalam gerakan humanis. Berikut ini
beberapa hal yang membedakan teori Maslow dengan teori-
teori psikologi yang populer saat itu. Maslow merasa teori
psikoanalitik Freud dan teori perilaku Skinner terlalu fokus
pada aspek negatif atau patologis dari keberadaan. Maslow
juga merasa bahwa teori-teori tersebut mengabaikan semua
potensi dan kreativitas yang dimiliki manusia. Teori Maslow
lebih terfokus pada memaksimalkan kesejahteraan dan
mencapai potensi penuh seseorang. Dari 1951 hingga 1969,
Maslow adalah ketua departemen psikologi di Brandeis
University di Massachusetts. Baca juga: Biografi Al-Farabi,
Guru Kedua Filsafat Setelah Aristoteles Pada akhir 1950-an,
psikologi humanistik menjadi semakin populer dan Maslow
dianggap sebagai pelopornya. Bahkan, atas kontribusinya itu,
ia menerima penghargaan Humanist of the Year dari
American Humanist Association pada 1967.

5. Pendekatan Kognitif
Nama tokoh : Jean Piaget

Tempat/Tgl lahir : Neuchâte, Swiss / 9 Agustus 1896


Tempat/Tgl meninggal : Janewa/16 September 1980
Riwayat hidup : Jean Piaget adalah seorang ilmuawan yang dilahirkan di
Neuchatel, Swiss. Piaget merupakan anak yang jenius, artikel
pertamanya terbit pada usia 12 tahun. pada usia 18 tahun
meraih gelar sarjanadan mendapatkan gelar doktor pada usia
21. Piaget adalah seorang ahli dibidang biologi dan tertarik
pada pola cara pikir anak-anak
Pada tahun 1940, Ia menjadi ketua Experimental Psikologi,
direktur laboratorium psikologi, dan presiden Masyarakat
Swiss Psikologi ini. Pada tahun 1942, ia memberikan
serangkaian kuliah di College de France, selama pendudukan
Nazi di Perancis.
Piaget juga menerima sejumlah gelar kehormatan. Ia
menerima salah satu dari Sorbonne pada tahun 1946,
University of Brussels dan Universitas Brasil pada tahun
1949. Pada tahun 1949 dan 1950, ia menerbitkan sintesis
nya, “Pengantar Epistemologi Genetika”
Pada tahun 1952, ia menjadi profesor di Sorbonne. Pada
tahun 1955, dia menciptakan International Center for Genetic
Epistemologi, di mana ia menjabat sebagai direktur hingga
sisa hidupnya. Pada tahun 1956, dia menciptakan Sekolah
Ilmu di Universitas Jenewa. Demikian juga, ia melanjutkan
pelayanan publik melalui UNESCO sebagai delegasi Swiss.
Menjelang akhir kariernya, ia telah menulis lebih dari 60
buku dan banyak ratusan artikel. Dia meninggal di Jenewa,
16 September 1980. Jean Piaget dikenal sebagai salah satu
psikolog yang paling signifikan abad kedua puluh.

Latar belakang pemikiran : Jean Piaget adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan psikolog
perkembangan Swiss, yang terkenal karena hasil
penelitiannya tentang anak-anak dan teori perkembangan
kognitifnya. Menurut Ernst von Glasersfeld, Jean Piaget
adalah juga "perintis besar dalam teori konstruktivis tentang
pengetahuan".

6. Pendekatan Evolusi
Nama tokoh : Jean- Baptiste de Lamarck

Tempat/Tgl lahir : Bazentin, Perancis/ 1 agustus 1744


Tempat/Tgl meninggal : Paris, Perancis / 18 desember 1829
Latar belakang :
Jean-Baptiste Lamarck, lengkapnya Jean-Baptiste-
Pierre- Antoine de Monet, chevalier de Lamarck,
(lahir 1 Agustus 1744, Bazentin-le-Petit, Picardy, Prancis—
meninggal 18 Desember 1829, Paris), perintis biologi Prancis
yang terkenal karena gagasannya bahwa karakter yang
diperoleh dapat diwariskan, sebuah gagasan yang dikenal
sebagai Lamarckisme, yang ditentang oleh genetika modern
dan teori evolusi.
awal kehidupan dan karir Lamarck adalah anak bungsu dari
11 bersaudara dalam keluarga bangsawan yang lebih rendah.
Keluarganya menginginkan dia untuk menjadi imam, tetapi,
setelah kematian ayahnya dan pengusiran para Yesuit dari
Prancis, Lamarck memulai karir militernya pada tahun 1761.
Sebagai seorang prajurit yang ditempatkan di selatan Prancis,
dia menjadi tertarik untuk mengumpulkan tanaman. . Cedera
memaksanya untuk mengundurkan diri pada tahun 1768,
tetapi ketertarikannya pada botani bertahan, dan sebagai ahli
botani ia pertama kali membangun reputasi ilmiahnya.

Latar Belakang Pemikiran :


Lamarck dikenal sebagai penggagas suatu bentuk teori evolusi
kehidupan, yang kemudian dikenal sebagai Lamarckisme. Ia
percaya akan adanya perubahan linear pada makhluk hidup
dari bentuk tersederhana menuju bentuk yang lebih canggih.
Walaupun demikian, ia mendasarkan pada pendapat yang telah
berlaku sejak masa Yunani Kuno yang menyatakan bahwa
setiap spesies sudah ada sejak penciptaan kehidupan.
Pemikiran ini bertentangan dengan banyak pendapat sarjana
Prancis sezamannya, yang lebih condong pada perkembangan
spesies: spesies-spesies terbentuk dalam perkembangan
proses kehidupan, tidak "langsung jadi" begitu saja. Perubahan
terjadi pada spesies sebagai akibat reaksi mereka terhadap
lingkungan (adaptasi). Anggota tubuh yang terlatih akan
menguat, sementara yang tidak terpakai akan melemah dan
tereduksi. Hasil adaptasi ini lalu diwariskan secara turun-
temurun kepada anaknya.
Semenjak Charles Darwin dan Alfred Wallace mengemukakan
teori mereka, teori Lamarck sering kali disitir untuk menyanggah
pendapat Darwinisme tentang seleksi alam. Pertentangan
pemikiran ini baru tuntas setelah genetika semakin dikenal
orang pada abad ke-20. Konsep-konsep genetika banyak
memberi dukungan pada Darwinisme.

Anda mungkin juga menyukai