Anda di halaman 1dari 13

MADZAB DAN

PARADIGMA PSIKOLOGI

UIN RADEN MAS SAID


SURAKARTA
M. AGUS WAHYUDI
MADZHAB PSIKOANALISIS
 Madzhab tertua dalam psikologi dikenal dengan nama
psikoanalisis atau psikodinamika. Tokoh utama dalam aliran
ini adalah Sigmund Freud (1856—1939), seorang Neurolog
yang berasal dari Wina, Swiss. Sigmund Freud berpendapat
bahwa manusia dibentuk atas tiga alam, yaitu alam sadar,
alam pra sadar, dan alam bawah sadar. Untuk memahami
kejiwaan manusia maka harus melihat alam bawah sadar
manusia. Segala perilaku yang muncul justru sebagian besar
dipengaruhi oleh alam bawah sadar. Misalkan, keselip lidah
atau keceplosan, posisi duduk, gerakan tangan dan kaki,
tatapan mata, intonasi suara.
MADZHAB PSIKOANALISIS
 Freud juga berpendapat bahwa manusia dipengaruhi oleh libido, dorongan
kenikmatan sesaat. Sehingga jika dorongan ini tidak dikendalikan maka akan
menyebabkan abnormalitas. Libido ini juga disebutt dengan id. Dalam
perkembangannya, libido ini tidak dapat tersalurkan dengan baik karena adanya
sistem nilai dalam lingkungan yang dinamakan superego oleh Freud. Maka dari
itu, manusia harus mampu menyelaraskan antara id dan superego, yaitu dengan
memiliki ego yang baik. Contoh, ketika lapar maka manusia ingin makan. Ini
adalah contoh id. Namun, makanan tidak dapat didapatkan begitu saja karena
mengambil makanan yang bukan haknya adalah mencuri dan itu melanggar
norma. Ini dinamakan superego. Maka dari itu, manusia harus mendapatkan
makanan dengan cara yang diijinkan oleh masyarakat, misalkan membeli
makanan. Cara ini dinamakan hasil dari ego.
 Orang yang abnormal menurut Freud adalah orang yang tidak dapat
menyelaraskan antara id, ego dan superego tersebut. Selain itu, orang yang
terlalu banyak menekan permasalahan yang tidak diinginkan ke alam bawah
sadar, maka juga akan menyebabkan abnormalitas seperti kecemasan, depresi,
dan skizofrenia.
MADZHAB BEHAVIORISTIK
Aliran kedua dalam psikologi adalah
behavioristik (behavior artinya perilaku). Aliran
ini berpendapat bahwa manusia tidak
dipengaruhi oleh dinamika dalam dirinya
sendiri seperti yang dikatakan oleh Sigmund
Freud. Behavioristik berpendapat bahwa
manusia dipengaruhi oleh lingkungan. Pola
pikirnya bahwa perilaku manusia itu merupakan
hasil dari lingkungan. Perilaku manusia itu
merpakan respon atau akibat yang pasti
disebabkan oleh suatu stimulus, yaitu
MADZHAB
 BEHAVIORISTIK
Untuk memperbaiki perilaku manusia, maka harus mengubah
lingkungannya. Cara ini dinamakan modifikasi perilaku dan modifikasi
perilaku. Misalkan, untuk membuat seseorang rajin bekerja, maka
diberi uang lembur. Contoh lain, untuk menumbuhkan motivasi belajar
anak, maka harus diberikan pujian dan penghargaan. Tokoh dalam
aliran ini adalah John B. Watson (1878—1958), Burhuss Frederick
Skinner (1904) dengan teori Operan Kondisioning (perilaku manusia
dapat diperkuat dengan menggunakan pujian dan hadiah serta dapat
dihilangkan dengan hukuman, perilaku manusia juga dapat dibentuk
dengan cara modelling dan shaping), dan Ivan Petrovich Pavlov (1849
—1936) yang dikenal dengan eksperimen mengenai anjing dan disebut
dengan Classical Conditioning (Awal mula percobaannya adalah
daging diperlihatkan kepada anjing sehingga anjing mengeluarkan liur.
Setelah sekian lama, ketika daging diperlihatkan kepada anjing,
dibarengi dengaan suara bel atau lonceng kecil. Setetelah beberapa
waktu, ketika suara lonceng dibunyikan, maka anjing mengeluarkan liur
karena mempersepsikan bahwa ketika suara lonceng diberikan maka
anjing akan diberi daging).
MADZHAB HUMANISTIK
 Aliran ketiga dalam psikologi disebut dengan madzhab
humanistik. Madzhab humanistik ini mencoba membuat
antitesis atau pendapat yang berbeda dari psikoanalisis dan
behavioristik. Madzhab humanistik ini ingin mempelajari
manusia secara manusiawi (humanistik berarti secara
manusiawi), tidak seperti psikoanalisis yang memandang
manusia dipenuhi oleh potensi buruk (libido dan nafsu) dan
behavioristik yang memandang manusia hanya dipengaruhi
oleh lingkungan. Secara garis besar, madzhab humanistik
berpandangan bahwa setiap manusia yang lahir itu memiliki
potensi yang baik, yang jika dikelola maka akan
mengantarkannya kepada keberhasilan dan makna hidup.
MADZHAB HUMANISTIK
 Tokoh yang terkenal dari madzhab humanistik ini adalah Abraham
Maslow (1908—1970). Maslow memiliki teori motivasi, yaitu setiap
manusia yang lahir memiliki potensi dan motivasi. Teori motivasi ini
digambarkan dalam bentuk hirarki, artinya untuk dapat meraih
motivasi yang lebih tinggi, manusia harus sudah memenuhi motivasi
yang lebih rendah.
 Tokoh humanistik yang lain adalah Viktor Frankl yang berpandangan
bahwa setiap perilaku manusia adalah hak prerogatif manusia itu
sendiri. Manusia bebas memilih namun juga harus
bertanggungjawab. Teorinya disebut dengan logoterapi dan makna
hidup. Frankl mendapatkan teorinya ini berdasarkan pengalamannya
ketika menjadi tahanan pihak Nazi. Logoterapi dibangun atas tiga
pondasi, yaitu kebebasan kemauan, kemauan akan arti, arti
kehidupan. Selain Abraham Maslow dan Viktor Frankl, tokoh
humanistik yang lain adalah Carl Rogers yang mengajarkan
“penerimaan tanpa syarat”, yaitu pujian yang diberikan kepada
seseorang yang telah berusaha bersikap baik meskipun akhirnya
MADZHAB TRANSPERSONAL
1. Daniel (2005):
psikologi transpersonal adalah suatu cabang psikologi yang
memberi perhatian pada studi terhadap keadaan dan proses
pengalaman manusia yang lebih dalam dan luas, atau suatu
sensasi yang lebih besar dari koneksitas terhadap orang lain
dan alam semesta, atau merupakan dimensi spiritual.
2. Friedman dan Pappas (2006) :
Psikologi transpersonal bukanlah seperangkat
kepercayaan, dogma, atau agama, namun merupakan suatu
upaya untuk membawa tingkatan pengalaman manusia
sepenuhnya menuju wacana dalam psikologi.
3. Lajoie dan Shapiro (dalam Friedman dan Pappas, 2006):
“Psikologi transpersonal mencakup kajian tentang potensi
tertinggi umat manusia, dan dengan mengenali, memahami,
serta realisasi dari penyatuan spiritual, dan melebihi
keadaan kesadaran (states of consciousness).”
MADZHAB TRANSPERSONAL
 Madzhab keempat dalam psikologi dikenal dengan
madzhab transpersonal. Madzhab ini sebenarnya
pengembangan dari madzhab humanistik namun
menemukan titik fokus yang berbeda pada akhirnya.
Meskipun demikian, selain memakai pendapat beberapa
ilmuwan psikologi humanistik seperti Abraham Maslow,
transpersonal juga mengikuti pendapat murid Sigmund
Freud yaitu Carl Gustav Jung mengenai pengalaman
spiritual. Selain itu, pengembang madzhab transpersonal
ini adalah Ken Wilber, Abraham Maslow, Viktor Frankl,
William James, Roberto Assagioli, Frederick Perls,
Stanslislav & Christina Grof.
 Madzhab ini juga merupakan madzhab yang
mengakomodasi budaya-budaya, seperti semedi dan
meditasi. Madzhab ini meyakini bahwa perilaku antar
manusia ditentukan oleh banyak variabel, tidak hanya
sekedar lingkungan fisik.
MADZHAB TRANSPERSONAL

 Psikologi transpersonal menguji beberapa konsep,
beberapa di antaranya adalah pengalaman puncak,
self-transcendence, optimal mental health, spiritual
emergence, developmental spectrum, dan meditasi.
 Topik kesadaran, perubahan kesadaran, meditasi,
kebangkitan spiritual, spektrum per-kembangan,
flow, psikologi dan energi, psikosintesis, serta
psikoterapi transpersonal.
MADZHAB PSIKOLOGI ISLAMI
Psikologi Islami menamakan dirinya sebagai madzhab kelima
dalam psikologi. Madzhab psikologi Islami ini muncul karena
ternyata masih banyak persoalan psikologi yang tidak bisa
dipecahkan oleh madzhab-madzhab psikologi terdahulu.
Terutama, mengenai persoalan kehausan spiritual. Permasalahan
kehausan spiritual dalam bentuk kecemasan dan kegelisahan ini
tidak dapat dipecahakan menggunakan paradigma psikologi
terdahulu. Madzhab psikologi Islami ini juga berusaha
memandang manusia secara lebih utuh, termasuk mencoba
mengempiriskan dan mengilmiahkan sisi spiritual dan
religiusitas manusia. Pada akhirnya, madzhab ini banyak
mengutip pendapat para ulama tasawuf seperti Imam Abu
Hamid al-Ghazali, Ibnu Sina, Ibnu Maskawaih, dan Ibnu Rusyd.
MADZHAB PSIKOLOGI ISLAMI
 Sampai sekarang, psikologi Islami ini masih belum dapat berdiri
tegak karena masih dalam masa perkembangan. Fokus kajian
psikologi Islami ini adalah ruh sebagai sentral dan pusat jiwa
manusia. Padahal, banyak ulama yang berbeda pendapat
mengenai operasionalisasi ruh. Selain itu, Allah SWT pun
sudah berfirman bahwa pengetahuan tentang ruh yang
diberikan kepada manusia hanya sedikit. Karena itu, beberapa
pihak kurang menyetujui psikologi Islami karena objek
kajiannya yang benar-benar transenden. Sedangkan pihak
yang bersungguh-sungguh membangun psikologi Islami
beralasan karena psikologi yang bersifat Islami adalah wujud
pelaksanaan perintah Allah SWT dalam berdakwah dan
mengembangkan Islam. Selain itu, obyek kajian psikologi
Islami yang berupa ruh dapat dioperasionalisasikan dengan
mempelajari kepribadian para ulama.
MADZHAB PSIKOLOGI ISLAMI
 Ada beberapa fase perkembangan psikologi Islami. Pertama, fase
terpesona yaitu ketika para ilmuwan psikologi yang beragama
Islam terpesona dengan teori-teori psikologi modern seperti
psikoanalisis, behavioristik dan humanistik. Kedua, fase kritik
yaitu ketika para ilmuwan psikologi yang beragama Islam
mengetahui kelemahan dari teori-teori psikologi terdahulu dan
kemudian memberikan kritik kepadanya. Ketiga, fase perumusan
yaitu fase ketika para ilmuwan psikologi yang beragama Islam
merumuskan teori-teori psikologi Islami berdasarkan Al Qur’an,
Hadits, dan dalil-dalil agama lainnya. Keempat, fase penelitian
yaitu ketikaa para ilmuwan psikologi Islami mengadakan
penelitian mengenai pengaruh perilaku keagamaan terhadap
gangguan psikologi, misalkan pengaruh wudlu, shalat tahajud,
puasa, dzikir terhadap gangguan kejiwaan. Kelima, fase penerapan
yaitu ketika hasil-hasil penelitian psikologi Islami digeneralisasi
dan diterapkan kepada banyak orang.

Anda mungkin juga menyukai