Anda di halaman 1dari 5

Mazhab di dalam psikologi

1. Mazhab psikoanalisis
Psikoanalisis yang menekankan analisis terhadap struktur kewajiban manusia yang
relative stabil dan menetap. Aliran ini di pelopori oleh Sigmund freud pada tahun
1856-1939 yang kemmudian disempurnakan oleh Carl Gustav Jung dan Erik H.
Erikson.

Tokoh-tokoh didalam mahzab psikoanalisis


1. Psikoanalisa Franz Anton Mesmer (1733-1815)
2. Jean-Martin Charcot
3. doktor Josef Breuer
4. Anna O.

Situasi yang melatarbelakangi mahzab psikoanalisis

Psikoanalisis bermula dari keraguan Freud terhadap kedokteran. Pada


saat itu kedokteran dipercaya bisa menyembuhkan semua penyakit, termasuk
histeria yang sangat menggejala di Wina (Freud, terj.,1991:4). Pengaruh
Jean-Martin Charcot, neurolog Prancis, yang menunjukkan adanya faktor
psikis yang menyebabkan histeria mendukung pula keraguan Freud pada
kedokteran (Berry, 2001:15). Sejak itu Freud dan doktor Josef Breuer
menyelidiki penyebab histeria. Pasien yang menjadi subjek penyelidikannya
adalah Anna O. Selama penyelidikan, Freud melihat ketidakruntutan
keterangan yang disampaikan oleh Anna O. Seperti ada yang terbelah dari
kepribadian Anna O. Penyelidikan-penyelidikan itu yang membawa Freud
pada kesimpulan struktur psikis manusia: id, ego, superego dan
ketidaksadaran, prasadar, dan kesadaran.
Kesimpulan dari mahzab psikoanalisi

Psikoanalisis berkembang dari ilmu kedokteran dan konsepnya dipakai tdak hanya
dalam bidang psikologi tetapi juga bidang lain diluar psikologi. Teori psikoanalisa
dari Freud dapat berfungsi sebagaia tiga macam teori, yaitu sebagai teori kepribadian,
sebagai teknik analisa kepribadian, sebagai metode terapi (penyembuhan). Metode ini
mempunyai beberapa kelebihan yaitu:

Mazhab Behaviourisme

2. Mazhab Behaviourisme

Aliran ini sering dikatkan sebagai aliran ilmu jiwa namun tidak peduli pada
jiwa. Pada akhir abad ke-19, Ivan Petrovic Pavlov memulai eksperimen
psikologi yang mencapai puncaknya pada tahun 1940 – 1950-an.

Tokoh-tokoh di dalam mazhab Behaviorisme

1. Edward Lee Thorndike(1874-1949)


2. Burhus Fredederic Skinner(1904-1990)
3. David Ausubel
4. Robert Gagne
5. Ivan Petrovich Pavlov
6. Albert Bandura

Situasi yang melatarbelakangi Mazhab Behaviourisme

Aliran ini memandang manusia sebagai mesin (homo mechanicus) yang


dapat dikendalikan perilakunya melalui suatu pelaziman (conditioning). Sikap
yang diinginkan dilatih terus-menerus sehingga menimbulkan maladaptive
behaviour atau perilaku menyimpang. Salah satu contoh adalah ketika Pavlov
melakukan eksperimen terhadap seekor anjing. Di depan anjing
eksperimennya yang lapar, Pavlov menyalakan lampu. Anjing tersebut tidak
mengeluarkan air liurnya. Kemudian sepotong daging ditaruh dihadapannya
dan anjing tersebut terbit air liurnya. Selanjutnya begitu terus setiap kali
lampu dinyalakan maka daging disajikan. Begitu hingga beberapa kali
percobaan, sehingga setiap kali lampu dinyalakan maka anjing tersebut terbit
air liurnya meski daging tidak disajikan. Dalam hal ini air liur anjing menjadi
conditioned response dan cahaya lampu menjadi conditioned stimulus.

Kesimpulan dari Mazhab Behaviourisme

1. Teori behavioristik merupakan teori belajar yang lebih menekankan pada


perubahan tingkah laku serta sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan
respon.
2. Menurut teori belajar behavioristik, belajar merupakan suatu proses perubahan
tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang
dianggap telah belajar apabila ia bisa menunjukkan perubahan tingkah lakunya.
3. Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan
pengetahuan, sedangkan belajar sebagai aktivitas mimetic, yang menuntut
pembelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari
dalam bentuk laporan, kuis, atau tes.
Mazhab psikologi kognitif

3. Mazhab psikologi kognitif


Menurut para ahli, teori psikologi kognitif dapat dikatakan berawal dari pandangan
psikologi Gestalt di Jerman beberapa saat sebelum perang Dunia II. Aliran kognitif
muncul pada tahun 60-an sebagai gejala ketidakpuasan terhadap konsep manusia
menurut behaviorisme. Gerakan ini tidak lagi memandang manusia sebagai makhluk
yang bereaksi secara pasif terhadap lingkungan, melainkan sebagai makhluk yang
selalu berfikir (homo sapiens). Paham kognitifisme initumbuh akibat pemikiran-
pemikiran kaum rasionalisme.1

Tokoh didalam psikologi kognitif


1. Gestalt
2. Meinong
3. Kohler
4. Max Wetheimer
5. Koffka.

Situasi/pandangan yang melatarbelakangi Mazhab Psikologi Kognitif

Pandangan teori kognitif menyatakan bahwa organisasi kepribadian manusia tidak


lain adalah elemen-elemen kesadaran yang satu sama lain saling terkait dalam
lapangan kesadaran (kognisi). Dalam teori ini, unsur psikis dan fisik tidak dipisahkan
lagi, karena keduanya termasuk dalam kognisi manusia.2[14]
Beberapa aliran yang terkait pada psikologi kognitif menurutZuhairini, sebagai berikut :

1
2
a. Aliran Progresivisme : Aliran ini mengakui dan berusaha mengembangkan asas
progesivisme dalam sebuah realita kehidupan agar manusia bisa bertahan dalam
menghadapi semua tantangan hidup.
Aliran ini dinamakan Instrumentalisme, Eksperimentalisme dan
Environmentalisme karena ketiganya berkaitan satu sama yang lainnya. Sifat-sifat
umum lainnya ini dikelompokkan menjadi dua keyakinan yakni:
1. Sifat-sifat positif.
2. Sifat-sifat negatif
Pandangan filosofisnya berakal dari pragmatisme William James danJohn
Dewey.
b. Aliran Esensialisme : Aliran ini lebih fleksibel dan terbuka untuk perubahan,
toleran, dan tidak ada ketertarikan dengan doktrin tertentu, aliran memandang
bahwa “ pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan
tahan lama, yang memberikan kestabilan dan nilai terpilih yang mempunyai tata
yang jelas.
Beberapa tokoh aliran ini adalah: De iderius Erasmus, Jokana Amos Comenius,
John locke, Johann henrich pestalozzi, Johane Friederich Frobel, Johann Friederich
Herert dan william T. Harris.
c. Aliran Perennialisme : Aliran berpendapat bahwa mencari dan menemukan arah
tujuan yang lebih jelas merupakan tugas yang utama dari kehidupan.
Pengaruh tokoh aliran ini adalah Plato dan Thomas Aquinus.
d. Aliran Rekonstruksionisme : Aliran ini tidak jauh beda dengan aliran
Perennialisme.
e. Aliran Eksisttensialisme : Tokoh aliran ini adalah Martin Heidegger, J.P. Sartre
dan Gabriel Marcel. Eksistensialisme adalah suatu penolakan terhadap suatu
pemikiran abstrak dan tidak logis. Dengan demikian, aliran ini hendak memadukan
hidup yang dimiliki dengan pengalaman dan situasi sejarah yang ia alami dan tidak
mau terikat dengan hal-hal yang abstrak. Baginya segala sesuatu dimulai dari
pengalaman pribadi, keyakinan yang tumbuh dari dirinya dan kemampuan serta
keluasan jalan untuk mencapai keyakinan hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai