PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari manusia dan hubungannya
terhadap lingkungan. Manusia sebagai objek material dalam pembelajaran ilmu psikologi
tentu memiliki kepribadian dan tingkah laku yang berbeda satu dengan lainnya. Manusia
memililiki kecerdasan, akal pikiran, dan tingkah laku yang berbeda dari yang lainnya.
Sehingga, manusia merupakan makhluk yang sempurna baik secara fisik maupun mental.
Keunggulan manusia yang unik tersebut, menjadi objek pembelajaran ilmu pengetahuan
terutama ilmu psikologi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja aliran-aliran dalam psikologi?
2. Apa saja metode-metode yang digunakan dalam psikologi?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa saja aliran dalam psikologi
2. Mengetahui apa saja metode-metode yang digunakan dalam psikologi
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. ALIRAN-ALIRAN PSIKOLOGI
1. ALIRAN STRUKTURALISME
Pada tahun 1879, seorang fisiolog Jerman yang bernama Wilhelm Wundt, menciptakan
psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri dengan cara mengadakan
eksperimen di laboratorium untuk pertama kalinya dalam psikologi. Setelah itu,
bermunculanlah laboratorium-laboratorium psikologi di Eropa dan Amerika.
Metode yang dipakai dalam aliran strukturalisme ini yaitu metode intropektif. Metode
introspeksi ini yaitu dengan meminta seseorang untuk menceritakan kembali pengalaman
masa lalunya atau perasaannya setelah dia melakukan sesuatu. Sensasi digambarkan
seperti manis, pahit, dimana dapat diidentifikasi menggunakan introspeksi.
Menurut Jean Piaget, aliran strukturalisme ini mencakup banyak ragam dan sulit
menampilkan sifat umum karena strukturnya cenderung berbeda beda. Piaget juga
menjelaskan tiga sifat yang dimaksud dalam sebuah struktur, yaitu totalitas, pengaturan
diri dan transformasi. Struktur unsur unsur tersebut saling berkaitan satu dengan yang
lainnya dalam sebuah kesatuan. Menurut hierarkinya, sebuah struktur memiliki sub
struktur dan terikat dengan struktur yang membawahinya. Adapun tokoh aliran
strukturalisme lainnya yaitu Edward bradford Titcherner.
2
Sistematika psikologi oleh Wundt mengalami perkembangan dari masa ke masa antara
lain:
3
1. William James
James mengemukakan pendapatnya bahwa psikologi tidak dapat membuktikan
seberapa bebasnya kemauan. James kemudian menekankan pada psikologi fungsional
pada kesadaran bahwa metode untuk beradaptasi dengan lingkungan dibutuhkan data
yang berasal dari hasil observasi perilaku aktual.
Fungsionalisme merupakan keseluruhan organisasi yang terdiri dari jiwa dan badan.
Hal ini pula menyangkut kesadaran dan tingkah laku yang disertai kesadaran.
3. John Dewey
Pandangan dewey banyak dipengaruhi oleh ahli filsafat dimana dia merupakan penulis
pertama dari buku psikologi dengan pandangan filsafat yang berjudul “manusia yang
berfikir tentang perubahan”. Dewey menentang anggapan tentang manusia bahwa
manusia itu pasif dan hanya mengikuti pola dari lingkungannya. Baik fungsionalisme
maupun strukturalisme masing masing berperan dalam perkembangan psikologi awal.
4
Fungsionalisme merupakan psikofisik yaitu psikologi mengenai keseluruhan organisme
termasuk didalamnya badan dan jiwa. Kesadaran juga dipelajarinya dan juga hal diluar
kesadaran seperti kebiasaan atau kondisi setengah sadar.
Weitheimer memberikan penjelasan yang lebih jelas untuk memahami konsep aliran
Gestalt ini. Dia menjelaskan bahwa seseorang merupakan efek dari keseluruhan fenomena
seseorang melihat aliran cahaya, meskipun dia hanya melihat satu cahaya dalam satu
waktu. Keseluruhan peristiwa saling berhubungan membentuk untaian dari masing masing
lampu. Prinsip Gestalt adalah hukum pragnanz. Pradnanz diartikan dlam bahasa jerman
sebagai preagnant dalam bahasa inggris atau hamil.kata ‘bagus’ dalam aliran ini bisa
diartikan banyak makna seperti ketertiban, kesederhanaan, simetri, dan lain sebagainya
yang kemudian merujuk pada prinsip yang lebih spesifik.
Menurutnya, fenomena yang terjadi merupakan kondisi dari proses fisiologis dan
psikologis yang merupakan natural science. Metode utama dalam psikologi juga
dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Instropeksi: yaitu metode yang penting dan utama dalam psikologi. James
mengungkapkan intropeksi merupakan bagian yang bersifat alamiah pada manusia
dan kemampuan menyadari apa yang telah dan sedang terjadi.
2. Eksperimentasi: yaitu metode yang penting namun tidak bisa melakukannya sendiri.
James mengungkapkan metode ini perlu dieksplor lebih jauh lagi.
5
3. Metode komparatif: yaitu metode psikologi yang digunakan pada anak anak, binatang,
orang primitif, atau penderita gangguan kejiwaan.
4. ALIRAN PSIKONALISIS
Aliran ini muncul pada permulaan tahun 1900. Psikonalisis adalah cabang ilmu yang
dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan
perilaku psikologis manusia. Kemajuan-kemajuan dibidang psikologis medis dan praktek-
praktek yang dilanjutkan oleh aliran-aliran hyponsis permulaan, mendorong
berkembangnya gerakan psikologis ini.
Menurut teori Freud, sumber utama konflik dan gangguan-gangguan mental terletak pada
ketidaksadaran. Karena itu, untuk mempelajari gejala-gejala ini, Freud mengembangkan
teknik psikonalisis yang sebagian besar didasarkan atas interpretasi “arus pikiran pasien
yang diasosiasikan secara bebas” dan analis mimpi.
5. ALIRAN BEHAVOURISME
Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson
pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur tunggal
psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta
memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap
introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan
subjektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak
tampak). Behaviorisme secara keras menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata
sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang perilaku yang
nyata. Dengan demikian, Behaviorisme tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam
elemen seperti yang dipercayai oleh strukturalisme. Berarti juga behaviorisme sudah
melangkah lebih jauh dari fungsionalisme yang masih mengakui adanya jiwa dan masih
6
fokus pada proses-proses mental. Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang
tampak saja yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan.
Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak
membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang
diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan
manusia buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia baik. Tingkah laku
Anda adalah menyadari dirinya pada pendekatan ilmiah yang sungguh-sungguh objektif.
Kaum behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka, semua peristilahan yang bersifat
subjektif, seperti sensasi, persepsi, keinginan, tujuan, bahkan termasuk berpikir dan emosi,
sejauh kedua pengertian tersebut didefinisikan secara subjektif. Fungsionalisme Menjadi
dasar bagi behaviorisme melalui pengaruhnya pada tokoh utama behaviorisme, yaitu
Watson.
Watson adalah murid dari Angell dan menulis disertasinya di University of Chicago.
Dasar pemikiran Watson yang difokuskan lebih pada proses mental daripada elemen
kesadaran, fokusnya perilaku nyata dan pengembangan bidang psikologi pada psikologi
hewan dan psikologi anak adalah pengaruh dari fungsionalisme. Meskipun demikian,
Watson menunjukkan kritik tajam pada fungsionalisme.
7
B. METODE-METODE PSIKOLOGI
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri mempunyai syarat kewenangan ilmiah
(scientific authority), yaitu:
a. Mempunyai objek material, yaitu manusia dan objek formal atau sudut pandangan
keilmuannya, yaitu dari segi tingkah lakunya. Objek tersebut bersifat empiris.
b. Hasil penyelidikannya disusun secara sistematis sehingga menjadi struktur keilmuan
yang utuh dengan bagian-bagian yang saling berkaitan. Hasil penemuannya dicatat
dengan teliti dan jelas berupa dalil maupun teori, sehingga dapat dipergunakan
sebagai pedoman dan bahan jawaban yang tepat terhadap permasalahan psikologis
dalam kehidupan sehari-hari. Apabila pedoman itu tidak dapat dipergunakan untuk
menjawab permasalahan praktis, maka psikologi mampu mengembangkan atau
mencari pedoman baru yang lebih cocok dengan perkembangan dan perubahan yang
sesuai dengan tuntutan zaman.
c. Memiliki metode ilmiah untuk mengadakan penyelidikan, penelitian dan
pengujian/pembuktian yang harus bercorak psikologis. Kalau ada metode psikologi
yang sama dengan disiplin ilmu lainnya, maka hal itu disesuaikan dengan keadaan
data yang bersifat psikologis.
8
1. METODE EKSPERIMEN
Metode ini dapat dilaksanakan di laboratorium atau lapangan. Dalam mempelajari suatu
aktivitas atau proses tingkah laku, eksperimen merupakan suatu metode yang ideal untuk
mendapatkan hubungan antarfakta. Bila kita membawa suatu masalah (problem) untuk
mencari jawabannya, melalui kondisi tertentu yang diciptakan, berarti kita telah
mengadakan eksperimen. Sering pula dikatakan mengetes hipotesis. Hipotesis adalah
suatu perkiraan atau dugaan yang merupakan jawaban terhadap suatu problem. Kita
mengenal adanya hukum alam atau dalam kondisi yang sama akan terjadi peristiwa yang
sama dengan hasil atau akibat yang sama pula. Hampir semua tingkah laku manusia juga
mengikuti hukum alam, sehingga dalam kondisi yang sama akan timbul tingkah laku yang
sama pula. Pada waktu mengadakan eksperimen terdapat persyaratan-persyaratan, antara
lain:
Contoh eksperimen psikologi yang dilakukan dalam laboratorium, antara lain mengenai
refleks berkondisi yang dilaksanakan oleh I.P. Pavlov dengan menggunakan anjing dan
eksperimen condition ing operant oleh B.F. Skinner dengan menggunakan tikus. Contoh
eksperimen di lapangan, antara lain mengenai gaya kepemimpinan yang telah
dilaksanakan oleh K. Lewin cs. dan pembentukan sikap serta norma kelompok yang
dilaksanakan oleh M. Sherif dan CW. Sherif.. Pada eksperimen di lapangan kontrol
terhadap situasi dan kondisi tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. Oleh karena itu
akhir-akhir ini diperkenalkan istilah quasi-experiment, yaitu suatu metoda, pembuktian
yang bersifat semi eksperimen, karena kontrol terhadap situasi dan kondisi tidak seketat
sebagaimana dalam eksperimen.
9
2. METODE OBSERVASI
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak masalah psikologis yang tidak dapat
dieksperimenkan, terutama karena alasan etika, norma sosial, agama, dan
perikemanusiaan. Pada permasalahan demikian, para ahli hanya mampu mengadakan
pengamatan (observasi) serta mencatat kejadian-kejadian untuk dianalisis, diteliti, dan
dicari kesimpulannya. Observasi tidak hanya berarti melihat dan memandang saja, tetapi
mengamati secara teliti, selektif dan sistematis, sehingga semua aspek yang berperan
dalam situasi tingkah laku dapat dicatat, dianalisis, dan dihubungkan secara tepat untuk
dijadikan suatu pernyataan, penilaian, kesimpulan, dugaan atau hipotesis. Metode
observasi dalam psikologi banyak dilakukan untuk mempelajari tingkah laku anak-anak,
interaksi sosial, aktivitas keagamaan, peperangan, aktivitas kejahatan, dan kejadian
kejadian lah yang tidak dapat di eksperimenkan.
Observasi atau pengamatan terhadap perkembangan hidup seseorang sejak lahir disebut
metode perkembangan (developmental methode). Sedangakan data atau hipotesis yang
dicari melalui riwayat hidup seseorang dengan menanyakan kepada orang itu sendiri atau
orang-orang yang mengenalnya atau melalui catatan-catatan mengenai orang itu, disebut
metode riwayat hidup (case history methode).
3. METODE KLINIS
10
narkotika, rumah pemasyarakatan, klinik atau badan/biro/ lembaga konsultasi, bimbingan
dan penyuluhan psikologi.
4. METODE STATISTIK
Data psikologi dapat diolah dengan bermacam perhitungan kuantitatif guna perencanaan
dan pelaksanaan studi yang terkendali atau untuk membuat deskripsi, penilaian,
kesimpulan, dan penemuan-penemuan dalam penelitian ilmiah.
Selain keempat metode di atas, di dalam psikologi dikenal bermacam teknik, tata cara
atau alat untuk mendapatkan data psikologi serta membuktikan kebenaran data tersebut.
Teknik atau alat ini pun sering disebut metode. Beberapa teknik yang digunakan dalam
metode psikolog antara lain:
a. Tes psikologi, yaitu cara untuk mengetahui kemampuan, alam perasaan, arah minat,
dan aspek-aspek kepribadian individu lain dengan memberi tugas yang ditentukan
standarnya.
b. Angket, yaitu dengan mengajukan pertanyaan terhadap orang yang diselidiki. Ini dapat
dilakukan dengan:
1. Wawancara/interview, yaitu angket secara lisan.
2. Kuesioner, yaitu angket secara tertulis
c. Instospeksi
1. Instrospeksi, yaitu teknik mengamati kejadian psikologi ke dalam diri sendiri pada
saat berlangsungnya kejadian tersebut.
11
f. Teknik analisis impian.
Sejarah hidup seseorang dapat menjadi sumber data yang penting untuk lebih mengenal
orang yang bersangkutan. Misalnya, seorang anak yang sering tidak naik kelas mungkin
akibat ia tidak cukup cerdas untuk mengikuti pendidikan di sekolah atau mungkin ia
mempunyai banyak kesulitan dalam mengikuti pelajaran dengan baik. Contoh lain,
riwayat pekerjaan seseorang di masa lalu dapat menunjukkan apakah ia seorang yang
tekun, rajin atau seorang yang tidak serius.
Sejarah kehidupan ini dapat disusun melalui dua cara:
1. Pembuatan buku harian
Mulai suatu saat tertentu, orang yang diperiksa disuruh menulis buku harian untuk
beberapa lama dan sewaktu-waktu diperiksa dan diadakan penelitian.
2. Rekontruksi biografi
Cara ini lebih sering dilakukan. Pertama-tama dikumpulkan data mengenai riwayat
hidup orang yang akan diperiksa. Data ini kemudian disusun kembali menjadi biografi.
Data sejarah hidup bisa didapatkan melalui:
6. METODE WAWANCARA
Wawancara adalah tanya jawab antara si pemeriksa dan orang yang diperiksa.
Maksudnya adalah agar orang yang diperiksa itu mengemukakan isi hatinya, pandangan-
pandangannya, pendapatnya, dan lain-lain sedemikian rupa, sehingga pemeriksa dapat
lebih mengenalnya. Wawancara yang baik memerlukan pelatihan yang banyak, karena
12
sangat sulit membuka pintu hati seseorang dalam waktu singkat yang tersedia dalam suatu
wawancara. Ada beberapa macam wawancara, yaitu:
7. METODE ANGKET
Angket adalah wawancara tertulis. Dalam angket, pertanyaan pertanyaan sudah disusun
secara tertulis dalam lembar-lembar pertanyaan. Orang yang akan diperiksa membaca
pertanyaan-pertanyaan itu dan memberi jawaban-jawaban tertulis pula dalam kolomn-
kolom yang sudah disediakan. Jawaban-jawaban itu selanjutnya dianalisis untuk
mengetahui hal-hal yang sedang diselidiki.
Seperti halnya dalam wawancara, angket pun terdiri dari yang terbuka dan tertutup.
Dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang tertutup, termasuk angket khusus yang dibuat
skala sikap, yang diisinya adalah pertanyaan-pertanyaan tentang suatu hal tertentu dan
diminta menyatakan sikapnya (sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju) terhadap
masing-masing pertanyaan tersebut.
Kelemahan angket adalah bahwa alat ini tidak mampu menggali ekspresi-ekspresi
wajah, perasaan, dan lain-lain di samping data yang dapat digali pun sangat terbatas.
Sebaliknya angket berdaya jangkau luas dan tidak memerlukan keahlian khusus dalam
mengumpulkan datanya. Dengan demikian, untuk survai-survai yang membutuhkan data
dan sejumlah besar orang, biasanya digunakan angket.
13
Secara populer metode ini dikenal dengan nama psikotes. Metode ini menggunakan alat-
alat psiko-diagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar
terlatih. Alat-alat itu dapat dipergunakan untuk mengukur dan mengetahui taraf
kecerdasan, arah minat, sikap. struktur kepribadian dan lain-lain dari orang yang diperiksa.
Keuntungan metode ini adalah bahwa dalam waktu yang relatif singkat dapat
dikumpulkan banyak data mengenai diri seseorang, termasuk juga data yang tidak dapat
diketahui dengan metode lain. Keuntungan lainnya adalah bahwa metode ini dapat
dilaksanakan secara massal, sehingga sekaligus dapat diperiksa banyak orang. Kelemahan
metode ini adalah tidak dapat dipergunakan secara luas, karena hanya dapat dilakukan
oleh orang yang ahli dan terlatih
14
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
15
Aliran Psikonalisis, yaitu cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund
Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan
perilaku psikologis manusia. Kemajuan-kemajuan dibidang psikologis medis dan
praktek-praktek yang dilanjutkan oleh aliran-aliran hyponsis permulaan,
mendorong berkembangnya gerakan psikologis ini.
Aliran Behavourisme, yaitu sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh
John B. Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus
merupakan unsur tunggal psikologi. Behaviorisme merupakan aliran
revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup
dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (yang
menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga
psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak).
Behaviorisme secara keras menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata
sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang
perilaku yang nyata.
Aliran Psikologi Faali, yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
hubungannya dengan proses otak dan fungsi serta kerja alat-alat tubuh manusia
secara biologis.
2. Metode yang sering digunakan oleh psikologi antara lain:
Metode Eksperimen
Metode Observasi
Metode Klinis
Metode Statistik
Metode Sejarah Kehidupan
Metode Wawancara
Metode Angket
16
DAFTAR PUSTAKA
17