Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fanani Zulfania Rahmawati

NIM : 20200810080
Prodi/Jurusan : S1-Psikologi/ FPsi
Matkul : Psikologi Dasar
Tugas : Aliran Struktur dalam Psikologi beserta tokoh, pandangan,
dankonsep-konsep

Dalam psikologi terdapat beberapa aliran, diantaranya ada 3 aliran berikut. Yaitu
aliran strukturalisme, aliran fungsionalisme, dan aliran gestalf.
A. Aliran Strukturalisme
Aliran strukturalisme merupakan studi analisis tentang generalisasi pikiran
manusia dewasa melalui metode intropeksi. Dalam hal ini psikologi dimaksudkan
untuk mempelajari isi pikiran, sehingga sistem ini juga disebut dengan psikologi
konten.
Aliran ini dikemukakan pertama kalinya oleh Wilhelm Wundt. Wundt lahir pada
16 Agustus 1832 di Jerman. Wundt mendirikan Laboraturium pertamanya pada
tahun 1879. Memang pada tahun- tahun sebelum Wundt mendirikan
Laboraturiumnya sudah dikenal sebagai seorang Psikologi, tetapi belum ada orang
yang menyebut dirinya sarjana Psikolog. Wundt pernah bersekolah di Universitas
Heidelberg, Tubingen dan Berlin, gelar-gelar sarjana yang didapat adalah
bimbingan dalam bidang hukum dan kedokteran. Awalnya dia dikenal sebagai
seorang sosiolog, filsuf, dan ahli hkum. Tetapi semua berubah ketika Wundt
mendirikan Laboraturium psikologinya.
Kemudian Wundt menyelidiki struktur kesadaran dan kemudian
mengembangkan hukum-hukum pembentuknya. Wundt berpendapat bahwa
pengalaman mental yang kompleks itu memiliki struktur yang terdiri dari keadaan
mental yang sederhana. Menurut Wundt strukturalisme ini memiliki ciri terhadap
penekanan analisis atau proses kesadaran yang dipandang dari elemen-elemen dasar
dan hukum antar elemen kesadaran. “Karena pandangannya inilah aliran
strukturalisme disebut juga dengan psikologi elementaslisme”. Selain elemen dasar,
kesadaran juga dipandang sebagai elemen utama kejiwaan atau kehidupan mental.
Karena segala sesuatu dalam diri manusia berasal dari kesadaran.
Selain Wundt aliran strukturalisme lainnya adalah Edward Bradfort Thicherner.
Edward mewakili pandangan yang serupa dengan Wundt. Ia juga merupakan murid
dari Wundt. Ketika Edward ingin kembali ke Oxfort namun ditolak karena tidak
sejalan dengan pandangan Wundt. Kemudian Edward berpindah ke Amerika Serikat
dan mengembangkan strukturalisme di Universitas Cornell.
Konsep sistimatika psikologi oleh Wundt mengalami perkembangan dari masa
ke masa sebagai berikut :
1. Prasistematik, merupakan persepsi dan perbedaan antara perasaan dan sensasi
pengindraan didasarkan pada doktrin(unconscious infence).
2. Elementalisme, sensasionisme, assosiasionisme, merupakan permulaan
meninggalkan konsel doktrin(unconscious infence). Jiwa terdiri dari elemen
penginderaan, perasaan dan yang beruhubungan dengan asosiasi.
3. Fase imeperisme: memunculkan teori 3 dimensi dari perasaan yaitu, Lust-
unlust (senang-tak senang); Spannus-Losuns (tegang-tak tegang);Erreguns-
beruhigung(semangat-tenang).
4. Pada tahun 1902-1903 (Vilker Psycology): konsep merupakan hal yang
penting. Setiap rangsangan yang didapat manusia dipersepsikan namun hanya
secara aktif. Dalam bukunya, The Higher Mental Processes menyatakan
bahwa proses-proses mental itu lebih tinggi dari pengindraan, perasaan,
persepsi, ataupun apersepsi.

B. Aliran Fungsionalisme
Aliran ini merupakan aliran psikologi yang bersifat dominan pada masanya dan
merupakan hal utama yang perlu dipelajari mengenai perkembangan keilmuan
psikologi. Beda halnya dengan aliran strukturalisme. Aliran fungsionalisme ini
mempelajari fungsi dan proses mental, bukan hanya mempelajari strukturnya saja.
Untuk mempelajari fungsi dan tingkah laku ini, kaum fungsionalis mengembangkan
metode eksperimen selain dari metode intropeksi yang sering kali digunakan
meskipun mendapat banyak kritik.
Aliran fungsionalisme terlahir dari pragmatisme sebuah filsafat. Pengertian
fungsionalisme sendiri yaitu orientasi psikologi yang menekankan pada proses
kejiwaan yang sedang dihadapi dan menghargai manfaat psikologi. Selain itu juga
mempelajari fungsi kesadaran sebagai jembatan penghubung antara manusia dengan
lingkungan lingkungan. Aliran fungsionalisme memandang masyarakat sebagai
sebuah sistem dari beberapa bagian yang saling berhubungan dan tidak dapat
dipisahkan. Fungsional juga menghubungkan antara pikiran dan perilaku manusia
dan mengkaitkannya dengan hubungan manusia dan lingkungannya.
Pelopor aliran fungsionalisme ini bernama William James, yang sering disebut
sebagai “Bapak Psikologi Amerika”. Dan aliran ini lahir di negara Amerika Serikat.
James lahir pada tanggal 1 November 1842. Pada mulanya James mempelajari ilmu
kimia, kemudian anatomi perbandingan, biologi dan ilmu faal. Lalu masuk ke
fakultas ilmu kedokteraan di Harvard. James mendirikan Laboraturium pertamanya
pada 1875 dan membuat buku berjudul Principles of Psychology di tahun 1890.
Buku tersebut merupakan dasar bagi psikologi moders.
Selain William James ada juga tokoh fungsionalisme, James Rownland, Angel,
dan John Dewey. Menurut pandangan mereka, pikiran, proses mental, persepsi
indrawi dan emosi adalah sebuah adaptasi organisme biologis. Aliran ini lebih
menekankan pada fungsi-fungsi dan bukan hanya fakta-fakta dari fenomena mental
atau berusaha mentafsirkan fenomena mental dalam kaitannya dengan peran yang
dimainkannya dalam kehidupan. Drevver pada tahun 1988 juga menyatakan bahwa
fungsionalisme merupakan jenis psikologi yang membawahi fungsi-fungsi dan
bukan fakta fenomena mental.
Konsep aliran fungsionalisme ini mendoktrin bahwa proses kesadaran
merupakan kehendak dan keinginan bebas, berfikir, emosi, persepsi, dan hubungan
fisik dengan lingkungan. Fungsional juga tidak cukup jika menjelaskan tentang
mengapa sesuatu bisa terjadi, namun juga mengapa dan untuk apa hal tersebut
terjadi. Kesimpulan nya adalah fungsionalisme berfungsi untuk menyesuaikan diri
secara psikis dan sosial untuk kelangsungan hidup.

C. Aliran Gestalt
Gestalt bukanlah nama seseorang penemu aliran ini. Namun berasal dari bahasa
Jerman yang diartikan sebagai bentuk, konfigurasi, atau keseluruhan, totalitas,
hakikat. Gesalt sendiri adalah sebuah teori yang menjelaskan proses
persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki
hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuanAliran ini memandang
keutamaan dari psikologi adalah mengenai keseluruhan. Mekanisme kerja aliran ini
yaitu dengan menganalisis unsur-unsur kejiwaan. Kejiwaan sendiri merupakan hal
yang harus dipelajari secara keseluruhan dan tidak dapat dipisahkan ke dalam
elemen-elemen.
Max Wertheimer (1880-1943) adalah seseorang yang dianggap sebagai pendiri
teori psikologi Gestalt, tetapi ia bekerjasama dengan dua orang temannya, yaitu
Kurt Koffka (1886- 1941) dan Wolfgang Kohler (1887-1967). Ketiga tokoh ini
memiliki pemikiran yang sama atau searah. Kata Gestalt sesungguhnya telah ada
sebelum Wertheimer dan kawan-kawan menggunakannya sebagai nama. Palland
(dari Belanda) mengemukakan bahwa pengertian Gestalt telah dikemukakan sejak
zaman Yunani Kuno. Menurut Palland, Plato dalam uraiannya mengenai ilmu pasti
(matematika) telah menunjukkan bahwa dalam kesatuan bentuk terdapat bagian-
bagian atau sifat-sifat yang tidak dapat terlihat pada bagian-bagiannya.
Pandangan pokok psikologi Gestalt adalah berpusat bahwa apa yang dipersepsi
itu merupakan suatu kebulatan, suatu unity atau suatu Gestalt. Psikologi Gestalt
semula memang timbul berkaitan dengan masalah persepsi, yaitu pengalaman
Wertheimer di stasiun kereta api yang disebutnya sebagai phi phenomenon. Dalam
pengalaman tersebut sinar yang tidak bergerak dipersepsi sebagai sinar yang
bergerak. Walaupun secara objektif sinar itu tidak bergerak. Dengan demikian,
maka dalam persepsi itu ada peran aktif dalam diri perseptor. Ini berarti bahwa
dalam individu mempersepsi sesuatu tidak hanya bergantung pada stimulus objektif
saja, tetapi ada aktivitas individu untuk menentukan hasil persepsinya. Apa yang
semula terbatas pada persepsi, kemudian berkembang dan berpengaruh pada aspek-
aspek lain, antara lain dalam psikologi belajar.
Weithermer memberikan penjelasan yang lebih jelas untuk memahami
konsep aliran Gestalt ini. Dia menjelaskan bahwa seseorang merupakan efek dari
keseluruhan fenomena. Seseorang melihat satu cahaya dalam satu waktu.
Keseluruhan peristiwa saling berhubungan membentuk untaian dari maasing-
masing lampu. Prinsip Gestalt adalah hukum pragnanz. Yang diartikan dalam
bahasa Jerman sebagai preagnant dalam bahasa Inggris adalah hamil. Kata tersebut
dalam aliran ini bisa diartikan banyak makna seperti ketertiban, kesederhanaan,
simetri dan lain sebagainya yang kemudian merujuk pada prinsip yang lebih
spesifik.
Psikologi aliran Gestalt memandang totalitas batin yang mengatur atau
mengorganisasikan totalitas sebagai suatu hal yang utama. Sedangkan elemen
kejiwaan lainnya merupakan faktor sekunder. Gejala-gejala psikis tertentu yang
bersifat khusus menurut aliran gestalt merupakan totalitas yang menentukan tenaga
batin dalam jiwa manusia. Fenomena yang terjadi ini merupakan kondisi dari proses
fifiologis dan psikologis yang merupakan natural sciense.
Diatas merupakan rangkuman yang saya selesaikan. Jika ada kekurangan saya ucapkan mohon
maaf.
Nama : Fanani Zulfania Rahmawati
NIM : 20200810080
Prodi/Jurusan : S1-Psikologi/ FPsi
Matkul : Psikologi Dasar
Tugas : Teori seleksi Alam

 Seleksi Alam dan Adaptasi


Dalam ilmu biologi ada beberapa teori yang mempelajari perkembangan (tepatnya evolusi)
makhluk hidup—kemunculan dan punahnya suatu spesies. Salah satu dari teori-teori tersebut
adalah seleksi alam.
Ada beberapa ahli yang meneliti tentang proses evolusi yang terjadi pada makhluk hidup di
antaranya yang sangat terkenal adalah Jean-Baptiste de Lamarck, seorang ahli biologi
berkebangsaan Perancis dan Charles Robert Darwin, seorang naturalis dan ahli geologi
berkebangsaan Inggris. 
Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi Darwin adalah teori bahwa makhluk hidup
yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal
hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya dan sesama makhluk hidup
akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya (wikipedia).
Teori di atas diulas secara garis besar untuk membantu kita memahami adaptasi dan seleksi
alam. Pada intinya adalah teori seleksi alam memiliki konsep bahwa spesies yang berhasil
beradaptasi dengan baik akan terus bertahan hidup, sedangkan yang tidak dapat beradaptasi akan
punah (jendelasarjana.com).
Perkembangan Teknologi
Dunia dan aktivitas saat ini tidak dapat dipisahkan dari teknologi. Teknologi berkembang
begitu pesat. Dalam kurun waktu dua dekade terakhir dunia mengalami lompatan teknologi yang
sangat besar.Teknologi mengalami evolusi, dari ukuran super besar menjari nano teknologi, dari
kawat (kabel) menjadi nirkabel, dari yang lambat menjadi cepat, dan sekumpulan perubahan
lainnya.
Perkembangan teknologi memengaruhi berbagai aspek kehidupan, baik manusia maupun
alam tentu saja pengaruh baik maupun buruk dan menempati posisi sentral. Akan terasa sangat
aneh jika ada manusia yang menolak menggunakan teknologi walaupun dalam beberapa kasus ada
orang yang seperti itu.Jika dapat kembali ke masa lalu dan melihat dunia serta teknologi saat ini,
maka kita akan dibuat tercengang dengan semua perkembangan ini. Orang-orang di masa lalu
mungkin tidak pernah menyangka bahwa teknologi akan seperti saat ini. 
Demikian juga dengan kita sekarang melihat dunia dan teknologi masa depan. Kita tidak
dapat memprediksi dengan tepat bagaimana keadaan dunia dalam tiga puluh tahun, lima puluh
tahun, bahkan satu abad ke depan mungkin kita akan terheran-heran melihatnya.
Dampak Teknologi bagi Manusia sebagai Seleksi Alam
Dalam buku Anak Muda dan Medsos (2018), Alois Wisnuhardana mengatakan, "Dalam
ekosistem digital, tidak lagi berlaku yang kuat memakan yang lemah. Tidak lagi sekadar yang
paling adaptif melahap yang kuat kokoh. Hukum besi yang baru menyatakan: Yang cepat akan
memakan yang lambat. Makin cepat beradaptasi, makin kuatlah dia".
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim pernah mengatakan hal
yang senada dalam konteks dunia pendidikan. Pak Menteri mengatakan, peran teknologi sangat
besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Lebih lanjut beliau mengingatkan bahwa guru
yang gaptek (gagap teknologi) dan acuh akan teknologi, siap-siap akan tersingkir
(profesiguru.org).
Dalam sejarahnya, ada beberapa teori tentang kepunahan dinosaurus. Salah satu teori
mengatakan bahwa dinosaurus dan makhluk purba lainnya punah akibat perubahan iklim yang
sangat ekstrem. Perubahan iklim yang ekstrem dan tiba-tiba itu membuat dinosaurus dan makhluk
purba lainnya tidak mampu untuk beradaptasi sehingga pada akhirnya harus punah. Saat ini kita
tengah berhadapan dengan ledakan teknologi yang cukup dahsyat. Teknologi terus mengalami
inovasi. Salah satu contoh paling konkrit yang kita alami saat ini adalah teknologi smartphone. 
Dalam dua dasawarsa terakhir teknologi ini mengalami inovasi yang sangat drastis.
Telepon kabel diganti dengan telepon genggam yang lebih mobile. Di saat itulah inovasi-inovasi
baru muncul. Fitur-fitur baru seperti internet, kamera, music player, serta fitur lainnya
dimasukkan dan di-improve menjadi lebih canggih. Pada akhirnya, saat ini kita bisa melakukan
berbagai pekerjaan dengan mudah, cepat, dan tidak dibatasi ruang. Semua hal itu dapat dilakukan
cukup dengan satu benda yaitu smartphone.
Teknologi pasti terus berubah. Saat Anda membaca tulisan ini, dunia sedang berevolusi.
Banyak teknologi yang mungkin sedang mengalami inovasi dan terobosan atau bahkan suatu
produk baru sedang diluncurkan. Sungguh benar-benar perkembangan yang sangat cepat tanpa
kita sadari. Bagaimana dampaknya bagi manusia? Apa korelasinya dengan "seleksi alam"?
Apakah manusia bisa beradaptasi?
Mengacu pada apa yang disampaikan oleh Alois Wisnuhardana dan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan, Bapak Nadiem Anwar Makarim, dapat disimpulkan bahwa saat ini kita sedang
hidup dan menjalani "seleksi alam" dalam sebuah environment system berbasis teknologi. Efek
teknologi memengaruhi banyak hal, mulai dari yang bersifat individu, kolektif, bahkan dalam
skala yang lebih besar; seluruh umat manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari, perubahan perilaku, moral, spiritual, mindset, olahraga,
sistem kerja, sistem pendidikan, dan sebagainya secara riil menunjukkan proses seleksi yang
sedang berlangsung. Konsekuensi teknologi sebagai "seleksi alam" tentu berlaku bagi manusia
yang merupakan subyek. Tanpa disadari, teknologi tengah melakukan "seleksi alam" terhadap
manusia.
Perkembangan teknologi memaksa manusia mau tidak mau harus beradaptasi dengan
perubahan itu. Manusia bukan lagi penguasa tetapi sebaliknya dikontrol bahkan "diprogram" oleh
teknologi (buku: How is The Future of World Life?). Karena itu, manusia harus cepat dalam
beradaptasi. Teknologi akan terus maju dan berevolusi. Pada akhirnya individu yang tidak siap
akan "gugur", sedangkan kontestan yang mampu beradaptasi dengan cepat akan bertahan menjadi
sebuah individu yang kuat dan adaptif.
"Kita tidak bisa mengubah perkembangan dunia. Tetapi kita bisa beradaptasi dengan
perkembangan dunia".—Ekri P. F. Baifeto

Anda mungkin juga menyukai