IV. Metode
Konseling dan pemaparan materi melalui PPT
V. Kegaiatan konseling
No Susunan Kegiatan Konseling Kegiatan pasien Waktu
Kegiatan
VI. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Kelompok konselor & klien pada posisi yang sudah direncanakan
2) Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
3) Pre Planning telah disetujui
4) PPT telah tersedia
b. Evaluasi Proses
1) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
2) Klien dapat mengikuti konseling sampai selesai
3) Klien berperan aktif selama kegiatan berjalan, mau terbuka dan berdiskusi dengan
konselor
c. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan konseling, klien dapat:
1) Mengetahui definisi infeksi oportunistik
2) Mengetahui penyebab diare yang dialaminya.
3) Mengetahui cara pencegahan dan penanganan diare.
4) Memilih cara yang paling mungkin dilakukannya untuk mengatasi diarenya.
VII. Lampiran Materi
a. Infeksi Oportunistik
Infeksi oportunistik merupakan infeksi yang tidak berdampak pada orang
dengan imunitas normal namun dapat menyebabkan masalah bagi orang dengan
penurunan sistem kekebalan tubuh seperti pada orang dengan HIV/AIDS. Infeksi
oportunistik ditimbulkan oleh patogen dari luar tubuh (bakteri, jamur, virus atau
protozoa) atau oleh mikrobiota dari dalam tubuh namun dalam keadaan normal yang
terkendali sistem imun. Penurunan fungsi sistem imun akan menjadi kesempatan
patogen untuk menimbulkan manifestasi penyakit.
Diare Kronik
Definisi diare kronik : buang air besar dengan tinja cair tiga kali atau lebih sehari
secara terus-menerus selama lebih dari 1 bulan.
Penyebab
Parasit: Parasit cryptosporidium (lihat LI 502) atau microsporidium menye-
babkan diare yang terjadi pada banyak Odha. Kejadian infeksi parasit ini sudah
menurun di AS sejak terapi anti- retroviral (ART) dipakai.
Obat: Beberapa jenis obat yang dipakai oleh Odha dapat menyebabkan diare. Hal
ini sering berlaku dengan antiretroviral nelfinavir, ritonavir, Kaletra/Aluvia, ddI
dan tipranavir, serta foskarnet dan interferon alfa.
Penyebab lain: Penggunaan antibiotik dapat membunuh bakteri “baik” dalam
perut dan usus, yang mengakibatkan diare. Diare juga dapat disebabkan oleh
ketidakmampuan mencerna produk susu (intoleransi laktosa), oleh masalah
pankreas, atau oleh stres emosional.
Penilaian Dehidrasi
- Penilaian dehidrasi, dari dehidrasi berat – dehidrasi ringan/ sedang – tanpa
dehidrasi. Dehidrasi terjadi karena pasien kekurangan cairan dan elektrolit.
Berikut penilaian dehidrasi :
Penanganan dehidrasi
- Tanda peritonitis adalah adanya keluhan nyeri abdomen, pada pemeriksaan fisik
ditemukan nyeri tekan, nyeri lepas pada semua abdomen, adanya chess board
phenomen.
- Pada USG, bila peritonitis disebabkan oleh TB maka dijumpai gambaran
pembesaran kelenjar pada aorta, asites, pnebalan mukosa usus besar.
- Pengobatan TB menggunakan OAT kategori 1 dengan panduan 2HREZ/4HR
- Pemeriksaan lab untuk kasus diare, selain dilakukan untuk mendapatkan parasit,
perlu dilakukan pemeriksaan BTA dengan menggunakan sample tinja.
- Quinolon diberikan bila pasien belum pernah mendapat antibiotik sebelumnya.
Jika pasien pernah mendapat antibiotik berulang untuk episode diare maka
pilihan pertama adalah eritromisin dengan pertimbangan bahwa penyebabnya
adalah kampilobakter atau metronidasol untuk klostridium:
Kalsium laktat 1500 mg/hari, serat halus (agar-agar) dapat digunakan untuk
menurunkan volume cairan diare dan merubah konsistensi tinja lebih padat
Loperamid dapat diberikan pula jika terjadi diare massif dengan syarat harus
diikuti dengan pengobatan terhadap penyebab diare
Pengobatan diare spesifik berdasarkan kuman patogen yang umum
- Pemberian ARV mengikuti panduan pemberian ARV bersamaan infeksi
opotunistik
Kriptosporidiosis: saat ini tidak ada pengobatan efektif kecuali ARV. Yang
terpenting adalah menjaga cairan dan elektrolit, dan obat antidiare seperti
Loperamid.
makanan pedas
makanan yang mengandung banyak serat yang tidak larut. Ini termasuk buah-
buahan atau sayur-mayur mentah, roti gandum, jagung, atau kulit dan biji buahan
- Makanan yang dianjurkan :
pisang
nasi putih
saus apel
sereal
telur rebus
bubur gandum
yoghurt (walau ini produk susu, ma- kanan ini sebagian dicernakan oleh bakteri
yang dipakai untuk mem- buatnya)
Perbanyak minum air putih
Hindari mengkonsumsi sembarang obat diare
4. Prosedur 1. Alat:
a. Washtafel sebagai tempat mencuci tangan atau bak cuci dengan kran air
mengalir
b. Lap bersih atau tissue.
2. Bahan:
a. Sabun cuci tangan (Hand soap) atau sabun desinfektan.
5. Langkah- 1. Basahkan kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan dengan air
langkah
mengalir, kemudian ambil sabun.
2. Usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut, kemudian gosok
juga kedua punggung tangan secara bergantian.
3. Gosok sela-sela jari hingga bersih.
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan.
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.
7. Bilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu
keringkan memakai handuk atau tissue, kemudian matikan kran dengan
tissue dan tangan bersih terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Price, Wilson. 2006. Patofisiologi Vol 2 ; Konsep Kllinis Proses-proses Penyakit. Penerbit
Buku Kedokteran. EGC. Jakarta
Susanto dan Ari, 2013. Penyakit Kulit dan Kelamin. Yogyakarta : Nuha Medika
Seorang pasien usia 35 th datang ke poli VCT bersama ibunya dengan keluhan BAB cair
selama 3 bulan hilang timbul dan sempat ada keluhan penurunan berat badan. Klien sudah
tidak mengaami demam tetapi diare tersebut masih menjadi masalah untuk klien. Klien
adalah seorang ibu rumah tangga. Kemudian pasien dilakukan pengambilan sampel darah
untuk pemeriksaan Lab. serum HIV, dan didapatkan hasil pasien (+) mengidap HIV.
makanan pedas
makanan yang mengandung banyak serat yang tidak larut. Ini termasuk buah-
buahan atau sayur-mayur mentah, roti gandum, jagung, atau kulit dan biji buahan
- Makanan yang dianjurkan :
pisang
nasi putih
saus apel
sereal
telur rebus
bubur gandum
yoghurt (walau ini produk susu, ma- kanan ini sebagian dicernakan oleh bakteri
yang dipakai untuk mem- buatnya)
2. Perbanyak minum air putih
3. Hindari mengkonsumsi sembarang obat diare
Kalau ibu biasanya di rumah adanya makanan apa saja bu? Tidak msti semuanya
dimakan juga buu sesuai yang ibu suka dan ada di rumah saja.
Keluarga : ooh begitu ya sus, saya suka sih sus pisang, nasi putih selalu ada setiap hari
di rumah. Biskuit juga ada sus dan tlur rebus juga ada. Tapi kalau untuk roti, saus apel dan
sereal seperti itu saya tidak terlalu suka dan tidak pernah beli juga sus.
Perawat : iya bu, tidak apa apa itu juga sudah cukup dan tetap menghindari makan
makanan yang tidak dianjurkan yang sudah saya paparkan sebelumnya ya bu. begitu apa ada
lagi yang ingin ibu tanyakan?
Pasien : tidak ada sus, terimakasih banyak ya sus
Perawat: baik bu, bisa ibu ulang tadi apa saja yang bisa ibu lakukan untuk mengatasi diare
ibu selama di rumah?
Pasien : dengan makan makanan seperti nasi putih pisang, telur rebus dan biskuit sus.
Dan saya harus menghindari makanan produk susu dan keju, berlemak yang digoreng,
makanan pedas, dan makanan yang mengandung banyak serat. Dan juga saya harus
membiasakan cuci tangan ya sus seperti ini (mempraktekan cuci tangan) dan memakan
makan yang higienis.
Perawat : iya bu betul. Bagaimana apa ada yang masih ingin ditanyakan?
Pasien : oh ini sus, saya agak kurang suka dengan kuning telur sus, apa boleh jika
saya hanya cukup makan putih telurnya saja>
Perawat : oh iyaa buu boleh, silahkan yang penting ibu bisa menikmatinya ya
Pasien : iyaa terimakasih ya sus
Perawat : ibu juga harus selalu semangat ya bu demi keluarga ibu. Mulai sekarang
mulai biasakan pola hidup sehat ya bu dengan berolahraga dan makan makanan yang bergizi
juga higienis. Jika ibu sedang merasa down jnagan ibu pendam sendiri. Ibu bisa bercerita
pada orang orang yang ibu percaya atau yang ibu rasa nyaman untuk bercerita. Kita kan
sudah berusha ya bu dengan obat, jadi jangan lupa juga untuk memulai gaya hidup yang lebih
sehat ya bu demi keluarga.
Pasien : iya sus, benar sekali saya smapai sekarang semangat karena masih ada ibu
dan anak anak saya yang menyayangi saya sus jadi saya akan berusaha untuk mengubah pola
hidup yang lebih sehat lagi sus dan rutin meminum obatnya. Terimakasih ya sus saya sangat
banyak dibantu dalam konseling kali ini.
Perawat : iya sama sama bu, jika ada yang ingin ditanyakan lagi atau merasa
ada keluhan lain ibu bisa datang lagi kesini yaa untuk berobat atau sekedar
konsultasi pun tidak apa apa
Pasien : baik sus, terimakasih saya pamit dulu
Perawat : iya bu sama sama
Keluarga : mari sus
Pasien