Oleh:
Farizka Ari Aisyah
(195070209111005)
Sebutkan dan deskripsikan factor apa saja yang mungkin mempengaruhi gangguan tidur pada lansia
diatas:
Jawab:
Faktor gaya hidup : Pada kasus : Gaya hidup kurang baik yaitu kebiasaan
merokok dan membaca buku ketika tidak bisa tidur.
Klien mengonsumsi kopi 2x dalam sehari di waktu pagi
dan malam.
Kopi memiliki kandungan kafein yang dapat
menyebabkan gangguan pada kebutuhan tidur lansia
Penjelasan :
Kebiasaan minum minuman yang mengandung xanthine
dan kafein (seperti kopi, teh) di senja atau sore hari,
kebiasaan merokok merupakan gaya hidup tidak sehat
(Bukit, 2014).
Sumber :
Bukit, E. K. (2014) ‘Kualitas Tidur Dan Faktor-Faktor Gangguan Tidur Klien Lanjut Usia Yang
Dirawat Inap Di Ruang Penyakit Dalam Rumah Sakit, Medan 2003’, Jurnal Keperawatan Indonesia,
9(2), pp. 41–47. doi: 10.7454/jki.v9i2.159.
Bulechek, M.Gloria, Butcher, E. a. (2013) Nursing Intervention Classification (NIC). 6th edn.
Langford Lane: Kidlington, Oxford OX5 IGB.
Keliat, P. D. B., Suzana, H. M. and Tahlil, T. (eds) (2017) NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi
dan Klasifikasi 2018-2020. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Kedokteran EGC.
Pada, I. et al. (2010) ‘Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Kecamatan Sukoharjo
Kabupaten Sukoharjo’.
FORMAT PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN :
Nama : Tn. J Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 74 tahun
Status Perkawinan : menikah
Agama : Islam
Alamat asal : Malang
2. DATA KELUARGA :
Nama : -
Hubungan : -
Pekerjaan : -
Alamat : -
3. STATUS KESEHATAN SEKARANG :
Keluhan utama
Klien mengeluh sering lemas, pusing, mudah capek setiap hari dan sulit tidur
Pengetahuan usaha yang dilakukan untuk mengatasi keluhan
Klien mengatakan biasanya akan merokok di teras jika sudah tidak bisa tidur, kadangkala
akan membaca buku atau mendengarkan radio di teras wisma
Obat-obatan: -
2. Integumen
Ya Tidak
Lesi / luka : √
Pruritus : √
Perubahan pigmen : √
Memar : √
Pola penyembuhan lesi : √
KETERANGAN : Tidak terdapat masalah kulit
3. Hematopoetic
Ya Tidak
Perdarahan abnormal : √
Pembengkakan kel. Limfe : √
Anemia :
4. Kepala
Ya Tidak
Sakit kepala : √
Pusing : √
Gatal pada kulit kepala : √
KETERANGAN : Klien mengatakan pusing, lemas dan merasa mudah capek
setiap hari, khususnya ketika mengikuti kegiatan olahraga maupun
prakarya
5. Mata
Ya Tidak
Perubahan penglihatan : √
Pakai kacamata : √
Kekeringan mata : √
Nyeri : √
Gatal : √
Photobobia : √
Diplopia : √
Riwayat infeksi : √
KETERANGAN: Tidak ada masalah pada pemeriksaan mata
6. Telinga
Ya Tidak
Penurunan pendengaran : √
Discharge : √
Tinitus : √
Vertigo : √
Alat bantu dengar : √
Riwayat infeksi : √
Kebiasaan membersihkan telinga : √
Dampak pada ADL : Tidak ada gangguan
KETERANGAN: Tidak terdapat masalah pada pemeriksaan telinga
7. Hidung sinus
Ya Tidak
Rhinorrhea : √
Discharge : √
Epistaksis : √
Obstruksi : √
Snoring : √
Alergi : √
Riwayat infeksi : √
KETERANGAN : Klien tidak mengalami gangguan pada hidung dan penciuman
8. Mulut, tenggorokan
Ya Tidak
Nyeri telan : √
Kesulitan menelan : √
Lesi : √
Perdarahan gusi : √
Caries : √
Perubahan rasa : √
Gigi palsu : √
Riwayat Infeksi : √
Pola sikat gigi : Klien gosok gigi 2x/hari saat mandi
KETERANGAN : Tidak ada masalah pada kesehatan mulut dan tenggorokan
9. Leher
Ya Tidak
Kekakuan : √
Nyeri tekan : √
Massa : √
KETERANGAN : Tidak ada masalah dengan leher klien
10. Pernafasan
Ya Tidak
Batuk : √
Nafas pendek : √
Hemoptisis : √
Wheezing : √
Asma : √
KETERANGAN : Klien tidak mengalami ganguan pada sistem pernapasan
11. Kardiovaskuler
Ya Tidak
Chest pain : √
Palpitasi : √
Dipsnoe : √
Paroximal nocturnal : √
Orthopnea : √
Murmur : √
Edema : √
KETERANGAN : Klien tidak mengalami gangguan
kardiovaskuler
12. Gastrointestinal
Ya Tidak
Disphagia : √
Nausea / vomiting : √
Hemateemesis : √
Massa : √
Jaundice : √
Melena : √
Hemorrhoid : √
13. Perkemihan
Ya Tidak
Dysuria : √
Frekuensi : tidak terkaji
Hesitancy : √
Urgency : √
Hematuria : √
Poliuria : √
Oliguria : √
Nocturia : √
Inkontinensia : √
Nyeri berkemih : √
Pola BAK : Klien mengatakan BAK di kamar mandi
KETERANGAN : Klien melakukan BAK secara mandiri dan tidak mengalami
gangguan
Ya Tidak
Lesi : √
Discharge : √
Postcoital bleeding : √
Nyeri pelvis : √
Prolap : √
Riwayat menstruasi :
Aktifitas seksual : √
Pap smear : √
KETERANGAN : Klien tidak ada gangguan
reproduksi
Ya Tidak
15. Muskuloskeletal
Nyeri Sendi : √
Bengkak : √
Kaku sendi : √
Deformitas : √
Spasme : √
Kram : √
Kelemahan otot : √
Masalah gaya berjalan : √
Nyeri punggung : √
Pola latihan : Klien mengikuti kegiatan olahraga dan prakarya
Dampak ADL : ADL Klien tidak terganggu
KETERANGAN : Klien tidak mengalami gangguan muskuloskeletal
16. Persyarafan
Ya Tidak
Headache : √
Seizures : √
Syncope : √
Tic/tremor : √
Paralysis : √
Paresis : √
Masalah memori : √
KETERANGAN : Klien tidak megalami gangguan persyarafan
Mekanisme koping : Klien ketika tidak bisa tidur akan merokok di teras jika sudah
tidak bisa tidur, kadangkala akan membaca buku atau
mendengarkan radio di teras wisma
Persepsi tentang kematian :tidak terkaji
Dampak pada ADL : -
Spiritual
Aktivitas ibadah : tidak terkaji
Hambatan :-
KETERANGAN : Klien mengalami sulit untuk tidur
6. LINGKUNGAN :
Kamar : kondisi kamar rapi, klien berbagi kamar dengan teman di panti
Kamar mandi : kamar mandi di wisma klien terdapat pegangan, lantai depan kamar
mandi kering dan ada keset
Dalam rumah : di dinding ada pegangan
Luar rumah : lingkungan sekitar kamar terdapat pegangan di setiap
lorong sehingga lansia bisa berpegangan
7. FAKTOR-FAKTOR RESIKO
A. Stresor
Stresor fisiologis : Usia 74 tahun (penurunan produksi hormon melatonin),
lemas, pusing, mudah capek ketika mengikuti kegiatan olahraga/prakarya
Stresor Psikologis : Klien tampak murung dan menyendiri ketika kangen cucu
dan tidak nyaman sekamar berdua di wisma apalagi teman klien memiliki kebiasaan
mengorok saat tidur
Hobi/kegemaran : Membaca buku
Kebiasaan positif : Membaca buku, mendengarkan radio ketika tidak bisa tidur
Kebiasaan negatif : Merokok, minum kopi 2x/hari 1 gelas di pagi dan 1 gelas di
malam hari
B. Pengetahuan lansia tentang kesehatan : Tidak terkaji
C. Riwayat Pengobatan dan efek samping
Jenis pengobatan : Klien tidak menjalani jenis pengobatan tertentu
2. Aspek Kognitif
MMSE (Mini Mental Status Exam)
Total 30 30
nilai
Interpretasi hasil :
3. Tes Keseimbangan
Time Up Go Test
No Tanggal Pemeriksaan Hasil TUG (detik)
1 4 Desember 2020 12 detik
Interpretasi hasil
Interpretasi hasil: Klien mampu berdiri kemudian jalan kembali dalam kurun waktiu 12
detik (resiko jatuh sedang)
Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut:
>13,5 detik Resiko tinggi jatuh
>24 detik Diperkirakan jatuh dalam kurun waktu 6 bulan
>30 detik Diperkirakan membutuhkan bantuan dalam mobilisasi dan
melakukan ADL
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 0
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0 0
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0 0
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 0
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 0
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0 0
sesuatu hal
10. Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0 0
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 0
12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 0
14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0
15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0
Jumlah 0
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological
Nursing, 2006)
1. Status Nutrisi
Pengkajian determinan nutrisi pada lansia:
setiap harinya
5. Mempunyai masalah dengan mulut atau giginya sehingga tidak dapat 2 0
setiap harinya
9. Mengalami penurunan berat badan 5 Kg dalam enam bulan terakhir 2 0
10. Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang cukup untuk belanja, 2 0
memasak atau makan sendiri
Total score 0
(American Dietetic Association and National Council on the Aging, dalam
Introductory Gerontological Nursing, 2001)
Interpretasi:
0 – 2 : Good
Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia
POHON MASALAH
Lansia > 60 tahun
Gaya hidup
Stressor Fisiologis : Usia Stressor Psikologis Lingkungan
Kurang informasi
/pemahaman
Penurunan produksi hormon Jauh dari cucu
Berbagi kamar mengatasi keluhan
melatonin
MK : Perilaku Kesehatan
Cenderung Berisiko
MK : Keletihan
ANALISA DATA
↓
DO :
- Stressor fisiologis : usia Mudah terbangun di malam hari
klien 74 tahun
↓
- Pola tidur klien berubah :
Penurunan kuantitas tidur
interupsi jumlah jam tidur
klien -> klien tertidur hanya ↓
4 jam saat tidur malam,
Insomnia
setelah itu terbangun
- Kuantitas tidur malam : jam
11 malam hingga 3 dini hari
-> hanya 4 jam (jam tidur
ideal : 7 jam)
- Sleep hygiene tidak adekuat :
kebiasaan konsumsi kopi 2x
sehari masing-masing 1
gelas di pagi dan malam hari
- Klien tampak pucat dan
lemah
↓
DO :
Murung dan menyendiri
- Stressor psikologis : Klien
tampak murung dan ↓
↓
- Perilaku tidak sehat :
Konsumsi kopi 2x/hari Perilaku tidak sehat
masing-masing 1 gelas di ↓
waktu pagi dan malam hari
Merokok dan mengonsumsi kopi
↓
Insomnia
Kurang energi
Keletihan
2. Dx 2 : Hambatan rasa nyaman b.d faktor lingkungan : klien tidak nyaman tidur berbagi kamar,
suara bising dari teman sekamar mengorok d.d klien merasa tidak nyaman, murung dan
cenderung menyendiri
3. Dx 3 : Perilaku kesehatan cenderung berisiko b.d kurang pemahaman terkait mengatasi keluhan
d.d merokok, konsumsi kopi 2x sehari masing-masing 1 gelas di pagi hari dan 1 gelas di malam
hari
4. Dx 4 : Keletihan b.d kurangnya kuantitas tidur d.d klien mengeluh sering lemas, pusing dan
merasa mudah capek setiap hari, klien tampak pucat dan lemah
INTERVENSI
1. Dx 1 : Insomnia b.d stressor fisiologis usia 74 tahun menyebabkan produksi hormon melatonin menurun, sleep hygiene tidak adekuat dan d.d
perubahan pola tidur (jumlah jam tidur hanya 4 jam di waktu malam kemudian terbangun), kuantitas tidur klien hanya jam 11 malam hingga 3
dini hari (jam tidur ideal selama 7 jam) (Keliat, Suzana and Tahlil, 2017).
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan kuantitas tidur klien mengalami peningkatan
NOC: Tidur (0004) (Nurjanah and T, 2016) NIC
2. Dx 2 : Hambatan rasa nyaman b.d faktor lingkungan : klien tidak nyaman tidur berbagi kamar, suara bising dari teman sekamar mengorok d.d
klien merasa tidak nyaman, murung dan cenderung menyendiri (Keliat, Suzana and Tahlil, 2017)
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan klien merasa nyaman dengan lingkungannya
NOC: Status kenyamanan : Lingkungan (2009) (Nurjanah NIC
and T, 2016)
Perilaku Promosi Kesehatan (1602) (Nurjanah and T, 2016) Pendidikan Kesehatan (5510)(Bulechek, M.Gloria, Butcher, 2013)
Keterangan penilaian 1. Tekankan pentingnya pola makan yang sehat, tidur, berolahraga bagi
individu, keluarga dan kelompok yang meneladani nilai dan perilaku ini
1: Tidak pernah menunjukkan dari orang lain terutama pada anak – anak
2: Jarang menunjukkan 2. Rencana tindak lanjut jangka panjang untuk memperkuat perilaku
kesehatan/adaptasi terhadap gaya hidup
Skala outcome 1 2 3 4 5
3. Rancang dan implementasikan untuk strategi guna menilai outcome
Menggunakan perilaku yang klien secara berkala selama dan setelah berakghirnya program
menghindari risiko (merokok,
konsumsi kopi) 4. Menyiapkan materi terkait manajemen sleep hygiene yang meliputi
kebiasaan tidur (jam tidur, jadwal tidur), mendukung rutinitas yang baik
Keseimbangan aktifitas dan
sebelum tidur (misal : membaca buku sebelum tidur), jelaskan makanan
istrirahat
dan minuman yang dapat mengganggu tidur (konsumsi kopi), lingkungan
yang nyaman untuk tidur
Mempertahankan tidur yang
adekuat
4: Sering menunjukkan
Penurunan energi 1. Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan kelelahan sesuai dengan
konteks usia dan perkembangan
Gangguan dengan aktifitas
sehari-hari 2. Gunakan instrumen yang valid untuk mengukur kelelahan
3. Pilih intervensi untuk mengurangi kelelahan baik secara farmakologis
Gangguan aktivitas fisik
maupun non-farmakologis dengan tepat
Gangguan pada rutinitas 4. Monitor waktu dan lama istirahat/tidur pasien
5. Ajarkan pasien mengenai pengelolaan kegiatan dan teknik manajemen
Keterangan penilaian
waktu untuk mencegah kelelahan
1: Berat 6. Bantu pasien untuk membatasi tidur siang dengan menyediakan kegiatan
2: Cukup berat yang mendorong pasien untuk terjaga, dengan cara yang tepat
3: Sedang
4: Ringan
5: Tidak ada
DAFTAR PUSTAKA
Bukit, E. K. (2014) ‘Kualitas Tidur Dan Faktor-Faktor Gangguan Tidur Klien Lanjut Usia Yang Dirawat Inap Di Ruang Penyakit Dalam Rumah
Sakit, Medan 2003’, Jurnal Keperawatan Indonesia, 9(2), pp. 41–47. doi: 10.7454/jki.v9i2.159.
Bulechek, M.Gloria, Butcher, E. a. (2013) Nursing Intervention Classification (NIC). 6th edn. Langford Lane: Kidlington, Oxford OX5 IGB.
Keliat, P. D. B., Suzana, H. M. and Tahlil, T. (eds) (2017) NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Edisi 11.
Jakarta: Penerbit Kedokteran EGC.
Pada, I. et al. (2010) ‘Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo’.