Anda di halaman 1dari 3

Nenek T adalah seorang lansia berusia 78 tahun, tinggal di panti werda sejak 1 minggu yang

lalu. Saat dilakukan pemeriksaan Nenek T ternyata memiliki penyakit kronis yaitu diabetes
melitus dan hipertensi. Beberapa hari yang lalu nenek T mengatakan melihat banyak kabut
berwarna abu abu putih, dan penglihatannya menjadi tidak terlihat sama sekali. Karena hal
tersebut nenek T sempat terjatuh dan memiliki luka pada kaki kananya, saat ini nenek T tidak
bisa melihat dan luka pada kaki kanannya terihat sudah merembes perlu dilakukan perawatan
luka.
Ns 1 : Assalamaualaikum wr.wb, nenek Tini. (sambil memegang tangan nenek
dan duduk didekat nenek)
Nenek T : Waalaikumsallam wr.wb, ini siapa?
Ns 1 : Ini saya nek Ns X, dan teman saya Ns Y. bagaimana kabar nenek hari ini?
Apakah nenek kemarin malam bisa tidur?
Nenek T : Saya ga bisa tidur mbak, karena kaki kanan saya ini lo terasa nyeri sekali,
ada apa ya mbak sama kaki saya ini? Tolong lihatkan mbak
Ns 2 : Iya nek, ini sudah saya lihat kaki kanan nenek yang ada lukanya itu sudah
tampak nrembes dan harus di ganti balutannya agar nenek tidak
merasakan nyeri lagi dan biar tidak terjadi infeksi nek.
Nenek T : Iya sudah mbak, tolong gantikan mbak
Ns 1 : Iya nek nanti saya gantikan perbannya
(saat mengganti perban perawat mengkaji terkait penurunan penglihatan
yang dialami nenek T)
Nek yang dilihat sekarang apa?
Nenek T : Rasanya kayak kabut putih aja mbak, dan sudah tidak tau ini siapa saja
yang didekat saya, saya kalo pergi ke kamar mandi agak takut mbak, takut
jatuh lagi
Ns 2 : Nenek pagi ini apa sudah minum obat?
Nenek T : Belum mbak
Ns 1 : Baik nek, jadi hari ini saya dan Ns. Y pertama akan mengecek tensi darah
nenek, lalu mengecek gula darah, dan kemudian saya akan membantu
membersihkan luka mbah dan menggantinya, bagaimana apakah nenek
bersedia?
Nenek T : Iya mbak, lakukan saja saya bersedia
Ns 1 : (Sambil memegang tangan nenek T) nek, ini saya pegang tangannya ya
saya mau periksa tekanan sdarahnya nenek dulu. Nenek jangan tegang
ya ga akan sakit kok nek
Nenek T : Iya mbak, silahkan lakukan saja
Ns 1 : Nenek, kemarin malam minum obat apa tidak ya? Ini tekanan darahnya
cukup tinggi 170/110 mmHg
Nenek T : Saya kelihatan mbak lupa naruh obat dimana
Ns 1 : Nanti malam saya akan datang nek, untuk memberikan nenek obat ya.
Bolehkan saja pinjam jari nenek saya ingin lihat gula darah nenek saat ini
dulu ya. Ini terasa sedikit sakit tapi tidak akan lama nek rasa sakitnya
Nenek T : iya mbak, ini silahkan
Ns 1 : (dengan perlahan membersihkan jari nenek T menggunakan kapas
alcohol dan memulai untuk mengambil darah pada jari nenek T) sebentar
ya nek. Ini hasil gula darah nenek 200 mg/dl lumayan tinggi juga nek.
Nenek T : Penyebabnya apa ya mbak ? apa gara-gara jarang minum obat ya?
Ns 2 : Iya nek, penyakit diabetes dan hipertensi yang diderita nenek
mengharuskan nenek untuk mengonsumsi obat secara rutin
Nenek T : Hmm, iya ya…..tapi masalahnya saya sering lupa meletakkan obat dan
mata saya kabur. Jadi setelah saya nyari obat tidak ketemu karena
kesulitan mencari dan lupa, rasanya jadi males terus saya tinggal deh
aktivitas lain
Ns 1 : Oiya kalau gitu saya dan Ns 2 memberikan solusi agar nenek tidak lupa
mengonsumsi obat nenek
Ns 2 : Iya nek benar, mulai saat ini obat nenek saya simpan di ruang perawat
panti, saat waktu minum obat tiba perawat akan membantu nenek untuk
minum obat
Nenek T : Iya terimakasih mbak. Kira-kira jam berapa saja mbak perawat akan
kesini?
Ns 2 : Pagi sekitar jam 08.00 (setelah sarapan) nek kalau malam jam 20.00
(setelah sholat isya’) nek
Nenek T : Baik mbak terimakasih sudah dibantu, saya merasa lega
Ns 1 dan Ns : Iya nek sama-sama, saya dan teman saya izin kembali ke ruang perawat
2 dulu nek Assalamu’alaikum wr.wb
Nenek T : Baik mbak, Waalaikumsalam wr.wb

Anda mungkin juga menyukai